NovelToon NovelToon
Merebutmu Kembali

Merebutmu Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Romansa / Menikah Karena Anak / Lari Saat Hamil / Balas Dendam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Dikhianati dan dijebak oleh suami dan kekasih gelapnya, seorang wanita polos bernama Megan secara tak terduga menghabiskan malam dengan Vega Xylos, bos mafia paling berkuasa di dunia malam. Hingga akhirnya, dari hubungan mereka malam itu, menghasilkan seorang putra jenius, Axel. Tujuh tahun kemudian, Vega yang terus mencari pewarisnya, tapi harus berhadapan dengan Rommy Ivanov, musuh lamanya, baru mengetahui, ternyata wanita yang dia cari, kini telah dinikahi musuh besarnya dan berniat menggunakan kejeniusan Axel untuk menjatuhkan Kekaisaran Xylos. Bagaimana Vega akan menghadapi musuh besarnya dan apakah Megan dan putranya bisa dia rebut kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Obsesi yang Dibungkus Amarah Dingin

Hanya tiga hari setelah perintah pembentukan ‘The Phantom Hunters’ dikeluarkan, ketidakpuasan Vega Xylos sudah mencapai titik didih. Di markas Zurich, suasana dingin ruangan kontrol terasa lebih membekukan daripada udara Alpen di luar. Zeno, yang biasanya tak tersentuh, tampak sedikit tegang di hadapan mata Vega yang tak pernah berkedip.

“Tiga puluh enam jam pencarian intensif di sepuluh titik yang Kau tunjuk, Tuan,” lapor Zeno, sambil menggesek tabletnya. “Nihil. Kami telah membayar informasi, menyuap pejabat lokal, bahkan menyebarkan tim drone pengintai panas di area pegunungan yang terisolasi. Tidak ada jejak Megan Xylos.”

Vega duduk di kursi kulit hitam, postur tubuhnya lurus dan berbahaya. Ia tidak menyukai laporan yang diakhiri dengan kata ‘nihil’. “Kau menyebutnya nihil, Zeno. Aku menyebutnya inkompetensi. Kau mencarinya di tempat di mana dia sudah pergi. Dia tidak akan tinggal lama di satu lokasi. Dia bergerak. Dan dia membawa anakku.”

“Kami memprediksi dia akan mencari perlindungan di kota yang memiliki fasilitas kesehatan dasar untuk kehamilannya,” sanggah Zeno. “Tapi semua puskesmas di area target tidak memiliki catatan nama Megan.”

“Tentu saja tidak ada catatan,” desis Vega, matanya menyala. “Dia tahu siapa yang mencarinya. Dia akan menggunakan nama palsu, atau dia akan mencari dukun atau bidan tua yang tidak terdaftar. Dia pintar. Dia sudah melihat bagaimana aku beroperasi. Dia telah mempelajari musuhnya.”

Vega berdiri, berjalan menuju jendela kaca anti peluru yang memperlihatkan pemandangan malam kota Zurich yang berkilauan, tetapi pikirannya berada ribuan mil jauhnya, di hutan Indonesia yang lembap. “Ingatlah, Zeno. Kau mencari wanita yang meninggalkan pesan untukku, menolakku, meskipun dia tahu siapa aku. Keberanian itu—dia tidak akan menghilang dengan cara yang biasa.”

Zeno menunggu. Ia tahu bahwa setiap kali Vega mengingat malam itu, detail-detail tajam akan keluar, detail yang menjadi kunci pencarian.

“Deskripsikan lagi goresan di pergelangan tangannya,” perintah Vega, suaranya kini rendah, hampir mendesak. “Bagaimana goresan itu terlihat saat Kau melihatnya di bawah cahaya redup?”

Zeno, meskipun merasa terganggu dengan fokus yang tidak lazim ini, segera menjawab. “Goresan itu tipis, Tuan. Bukan luka baru. Terlihat seperti luka bakar kecil, hampir tersembunyi di bawah nadi. Bentuknya melengkung, seperti bulan sabit. Kami telah memindai rekaman CCTV Club Heaven, memastikan ini adalah tanda unik.”

Vega mengangguk pelan. Goresan itu, tahi lalat kecil di tulang selangka kirinya, semuanya tercetak kuat di memori Vega, sebuah gambaran yang, ironisnya, terasa lebih nyata daripada dokumen bisnis multi-miliar dolar. Rasa kepemilikan yang murni dan ganas ini adalah sumber obsesinya. Dia tidak mencarinya karena cinta, tetapi karena dia adalah satu-satunya orang yang berani melarikan diri dari Vega Xylos setelah ditandai sebagai miliknya.

“Dia akan menyembunyikan tanda-tanda itu. Dengan pakaian longgar, dengan aksesori,” ujar Vega. Ia menoleh, menatap Zeno seolah-olah Zeno yang bertanggung jawab atas hilangnya Megan. “Fokus pada keahliannya. Apa yang dia bisa lakukan?”

“Berdasarkan catatan Jose, dia adalah lulusan sarjana komunikasi, Tuan. Tidak ada keahlian khusus yang menonjol selain pandai mengatur rumah tangga.”

“Itu berarti dia akan mencari pekerjaan yang tidak membutuhkan identitas, dan yang memungkinkannya bersembunyi. Pekerja kasar. Pertanian. Peternakan. Sektor informal,” potong Vega tajam. “Kau mencari di daerah peternakan Bunga Api yang lama. Dimana dia pindah?”

Zeno menunjukkan sebuah kluster peta digital. “Kami percaya dia bergerak ke selatan. Kota kecil yang terkenal dengan komoditas kelinci dan ayam, Tuan. Kami kesulitan memverifikasi identitas di sana karena mayoritas penduduk adalah migran internal.”

“Migran internal… itu sempurna untuknya,” gumam Vega, menyeringai tipis. “Dia mencari anonimitas total. Dia akan bekerja di tempat yang memungkinkannya tinggal di sana, mengurangi kontak sosial, dan mendapatkan makanan. Dia tidak akan mencari uang, Zeno, dia mencari perlindungan. Dia akan menawarkan tenaganya sebagai ganti tempat tinggal.”

“Kami telah menyebarkan tim penyamaran ke area itu, berkedok pembeli ternak dan pemasok pakan,” jelas Zeno. “Mereka sedang mengumpulkan informasi dari majikan-majikan yang baru saja merekrut pekerja wanita dalam enam bulan terakhir.”

Vega mengangguk puas. Ini adalah strategi yang lebih baik. Namun, ketenangan itu langsung hilang ketika Zeno menyajikan laporan berikutnya.

“Tuan, ada anomali kecil di area pencarian selatan itu,” kata Zeno, kini suaranya lebih serius. “Bukan dari kita. Ada tim yang sangat terorganisir yang bergerak di wilayah yang sama, Tuan. Mereka beroperasi dengan kedok organisasi nirlaba yang menyediakan bantuan modal usaha bagi peternak kecil.”

Wajah Vega Xylos mengeras. Ia tidak perlu bertanya siapa dalang di balik operasi nirlaba yang terlalu terorganisir di daerah terpencil Indonesia.

“Rommy,” ujar Vega, menyebut nama itu seperti racun. “Tikus itu mencium darah. Dia tahu tentang kehamilannya. Dia menggunakan taktik yang berlawanan dengan kita. Kita menggunakan ancaman. Dia menggunakan bujukan.”

“Tim ini sangat rapi, Tuan. Mereka tidak menggunakan kekerasan, mereka hanya menawarkan uang. Jika Megan berada dalam kesulitan finansial, dia mungkin akan tertarik pada tawaran semacam itu,” Zeno memperingatkan.

Vega meninju meja di depannya, tetapi ia segera menariknya kembali. Amarahnya terkontrol, diarahkan. “Rommy akan mendekatinya sebagai pahlawan, Zeno. Sementara aku hanya meninggalkan trauma dan rasa takut. Dia akan memanfaatkan kelemahanku.”

“Bagaimana instruksi selanjutnya, Tuan? Apakah kita hentikan operasi filantropi Rommy?”

“Tidak. Itu akan menarik perhatian. Rommy tahu aku sedang mencari. Jika aku menyerang timnya di Indonesia, dia akan tahu betapa pentingnya Megan bagiku,” Vega menolak. “Kita harus bergerak lebih cepat dari tim Rommy. Rommy mencari 'Megan yang rentan'. Kita mencari 'Megan yang cerdas'—wanita yang memilih isolasi total.”

Vega menunjuk pada peta digital yang menampilkan sebuah rumah peternakan terpencil di antara beberapa bukit yang tidak terjangkau jalan raya utama. “Wanita itu harus mendapatkan tempat tinggal. Cari semua peternakan yang baru saja kehilangan anggota keluarga atau membutuhkan bantuan domestik dan memungkinkan pekerja untuk tinggal di rumah. Tempat di mana dia tidak perlu menunjukkan ID dan bisa membayar dengan tenaga kerjanya.”

Zeno menelan ludah. “Itu adalah petunjuk yang sangat spesifik, Tuan. Mempersempit pencarian kami menjadi kurang dari dua puluh lokasi.”

“Lakukan,” perintah Vega. Ia menyadari bahwa pertempuran bukan lagi soal uang atau kekuasaan, tetapi soal waktu. Rommy hanya selangkah di belakang, dan Rommy menawarkan kenyamanan yang tidak bisa ditawarkan oleh King Mafia.

“Aku ingin dia ditemukan sebelum Rommy menjanjikannya rumah dan kehidupan yang damai,” ujar Vega. “Karena begitu Rommy menemukannya, dia tidak akan melepaskannya. Dan pewaris Xylos akan dibesarkan di sarang musuh bebuyutanku.”

Di kota kecil yang dikelilingi kabut, Megan sedang membalik telur dadar untuk makan malamnya. Perutnya sudah sangat besar, dan ia bergerak dengan susah payah. Ia memang tinggal di rumah majikan yang baik hati, seorang wanita paruh baya yang baru kehilangan putrinya, sehingga Megan diizinkan tinggal di rumah dan hanya bekerja di sekitar peternakan, memberinya keamanan yang ia butuhkan.

Di luar pagar kayu, di kegelapan malam, sebuah mobil hitam mewah berhenti sejenak. Itu adalah mobil milik tim ‘nirlaba’ Rommy Ivanov. Mereka telah mempersempit pencarian mereka ke rumah majikan yang baru saja merekrut wanita hamil yang sangat tertutup.

“Ini dia, Tuan,” bisik kepala tim Rommy melalui radio satelit. “Wanita itu bekerja di sana. Dia hamil besar.”

Di Zurich, Vega merasakan lonjakan adrenalin yang dingin. “Zeno, apakah tim ‘Phantom Hunters’ diizinkan melakukan intervensi keras?”

“Tuan, jika mereka menemukan bukti bahwa tim lain sedang mendekati, mereka diizinkan menggunakan semua cara untuk mengamankan aset. Tapi tim Rommy hanya menawarkan uang, Tuan. Tidak ada ancaman fisik.”

Vega memejamkan mata, membayangkan Megan yang lemah dan hamil, ditawari janji manis oleh Rommy. Ini adalah saat paling berbahaya.

“Peringatkan tim di lapangan. Jika mereka melihat kendaraan yang mencurigakan di area peternakan komoditas kelinci dan ayam, mereka harus bergerak. Jangan biarkan Rommy berbicara dengannya. Segera bawa dia keluar, dengan cara apa pun,” perintah Vega, suaranya kembali ke nada dingin penuh otoritas. Ia harus merebut Megan kembali. Ia tidak akan membiarkan Rommy memenangkan perang ini hanya dengan janji manis.

Sementara itu, di peternakan, Megan mendengar suara anjing yang menggonggong di kejauhan. Ia mengabaikannya, mengira itu hanya anjing tetangga. Tetapi ia tidak tahu bahwa di balik kegelapan hutan, dua kekuatan global sedang bersiap untuk bertabrakan di ambang pintu rumahnya, memperebutkan dirinya dan janin di dalam perutnya.

"Kenapa kok ribut sekali ya?" gumam Megan setelah mendengar gonggongan anjing yang keras....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!