Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Tempat Tinggal Baru
Setelah pulang sekolah, Lilith dan sahabatnya tidak menuju cafe tempat mereka bekerja, karena hari ini mereka akan mencari rumah yang cocok untuk ditinggali.
Lilith sudah menghubungi Diana dan Diana memperbolehkan mereka untuk cuti selama satu hari.
Sebelum mencari rumah, mereka pergi ke markas terlebih dahulu untuk mengambil motor mereka.
Meskipun jarak antara sekolah dengan markas cukup jauh, itu lebih baik daripada kesana kemari dengan jalan kaki.
Setelah menaiki motor masing masing, mereka segera mencari perumahan yang sedang dijual.
Setelah menemukan komplek perumahan, mereka tidak langsung masuk, melainkan berdiri diluar gerbang lebih dulu.
"Btw duit kalian berapa?", tanya Lilith kecil.
Ketiga sahabatnya segera mengecek saldo atm mereka masing masing di ponsel.
"Punya gue 10,7M.", jawab Luna.
"Kalo punya gue 11, 2M.", timpal Sarah.
"15M.", ucap Zara singkat.
"Kalo gitu kita patungan aja, nanti kalo dapet rumah yang pas, kita bisa bayar bareng bareng, gimana?", usul Lilith kecil.
"Hmm, boleh juga.", balas Luna setuju, sedangkan Sarah dan Zara hanya mengangguk.
Lilith kecil kemudian menghampiri seorang satpam yang tengah berjaga sembari memperhatikan mereka.
"Selamat siang pak.", sapa Lilith kecil.
"Selamat siang dek, ada yang bisa dibantu?", tanya sang satpam dengan ramah.
"Kami lagi nyari rumah nih pak, di komplek sini ada gak?", tanya Lilith kecil.
Sang satpam terdiam lalu memperhatikan penampilan mereka masing masing.
Ia juga melirik kearah motor sport yang dibawa dan terlihat tidak terlalu mahal.
"Waduh maaf dek udah terjual semua.", jawab sang satpam.
Dan tentu saja itu berbohong, karena sang satpam tidak percaya dengan ucapan Lilith kecil.
"Oh gitu ya pak, makasih ya.", ucap Lilith kecil lalu kembali berkumpul dengan sahabatnya.
"Gak ada katanya, yok cari lagi.", ajak Lilith lalu kembali menaiki motornya.
Ketiga sahabatnya hanya menurut dan mengikuti Lilith kecil dari belakang.
Setelah cukup lama, mereka kembali menemukan komplek perumahan yang lebih besar dari sebelumnya.
Dan di pagar, juga tertulis jelas bahwa masih ada rumah yang belum terjual.
Namun Lilith kecil malah berjalan menghampiri satpam yang berjaga.
"Selamat siang pak, saya lagi cari rumah, di komplek ini ada gak?", tanya Lilith kecil dengan sopan.
"Tuh ada tulisannya.", jawab sang satpam tak acuh sembari menunjuk banner dengan dagunya.
"Makasih pak.", ucap Lilith kecil lalu kembali berkumpul dengan sahabatnya.
"Kenapa lo masih nanya, kan udah jelas ada tulisannya.", ucap Luna tak habis pikir.
"Cuman ngetes satpamnya doang.", balas Lilith kecil lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor telepon yang tertera pada banner.
Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam yang terlihat mewah terparkir tak jauh dari mereka.
Seorang pria tampan berjas yang membawa koper keluar dari mobil lalu melangkah menghampiri Lilith kecil dan sahabatnya.
"Selamat siang, apa benar disini ada yang bernama Lilith?", tanya sang pria.
"Benar pak, itu saya.", jawab Lilith kecil.
"Perkenalkan nama saya Radit, yang akan membawa kalian berkeliling untuk mencari rumah yang cocok.", ucap Radit memperkenalkan diri.
"Oh baik pak.", balas Lilith kecil.
Mereka akhirnya melangkah masuk kedalam komplek dengan Radit yang memimpin.
Sedangkan Luna dan Sarah terkagum kagum dengan ukuran dan luas setiap rumah yang hampir seperti mansion.
"Buset gede gede banget, kalo yang tinggal cuman kita bertiga, bisa ribet nih buat bersihinnya.", ucap Luna.
"Kalian tenang saja, kami juga menyediakan pembantu untuk mengurus rumah, tapi tentu saja kalian yang akan membayarnya.", jelas Radit.
"Berapa gaji perorang?", tanya Lilith kecil.
"Tidak besar, hanya 20 juta perbulan.", jawab Radit.
Sebenarnya gaji aslinya adalah 10 juta, namun Radit sengaja menambahkan nominalnya untuk melihat reaksi pembelinya.
Jika reaksinya terkejut, maka pembeli itu tidak akan sanggup membeli rumah di komplek itu, tapi jika sebaliknya maka Radit akan melakukan yang terbaik untuk mereka.
Dan diluar dugaan Radit, Lilith dan ketiga sahabatnya tidak terkejut sedikitpun, malahan mereka mewajarkan jika gaji sebesar itu untuk rumah yang besar.
"Ini adalah rumah pertama yang masih belum terjual.", ucap Radit setelah tiba di sebuah rumah mewah minimalis.
Rumah tersebut memiliki tiga lantai dengan halaman depan yang cukup luas, berwarna putih dan abu abu.
Namun Lilith kecil langsung tidak menyukainya karena rumah tersebut menghadap ke selatan.
"Apa ada rumah yang menghadap ke utara?", tanya Lilith kecil.
"Tentu saja ada, silahkan ikuti saya.", jawab Radit lalu kembali melangkah.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya tiba didepan sebuah rumah yang mewah dan elegan.
Rumah tersebut juga memiliki tiga lantai namun berbentuk L, serta ada rooftop yang bisa dibuat berkumpul.
"“Hunian ini merupakan sebuah rumah mewah tiga lantai yang dirancang dengan arsitektur modern elegan.
Pada bagian atas terdapat rooftop luas yang dapat difungsikan sebagai area bersantai, jamuan keluarga, ataupun tempat menikmati pemandangan kota.
Di bagian depan tersedia halaman yang lapang dengan garasi tertutup berkapasitas beberapa kendaraan, sehingga kebutuhan parkir dapat terpenuhi secara maksimal.
Bagian interior rumah ini menonjolkan kemewahan dengan tata ruang yang tertata rapi serta pencahayaan yang mendukung suasana nyaman dan eksklusif.
Terdapat lima kamar tidur utama, masing-masing dilengkapi kamar mandi pribadi untuk memberikan privasi dan kenyamanan bagi setiap penghuni.
Sebagai pelengkap, tersedia kolam renang dalam ruangan yang memberikan pengalaman bersantai secara lebih privat.
Selain itu, rumah ini juga dilengkapi tujuh kamar untuk staf atau asisten rumah tangga, sehingga mendukung aktivitas rumah tangga secara profesional tanpa mengurangi kenyamanan pemilik rumah.
Secara keseluruhan, hunian ini tidak hanya menghadirkan kenyamanan, tetapi juga menjadi representasi dari gaya hidup yang prestisius.”, jelas Radit panjang lebar.