NovelToon NovelToon
Batas Sabar Mencintaimu

Batas Sabar Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:36.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara

Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.

Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.

"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."

**semoga suka, ya**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih menemani Jayandru

Nara menatap datar pada Monica yang ada di depan mereka saat pintu dibuka Jayandru. Mereka akan pergi, tapi mantan Jayandru sudah menunggu di sini. Entah sudah berapa lama dia menunggu.

Monica balas menatapnya marah, kali ini tidak dia sembunyikan.

"Marlo menunggu kamu sampai telat makan, Dru," ucapnya lembut walau mengandung kemarahan.

"Kalian ngga perlu menunggu."

"Bukannya kita sudah janji untuk dinner? Kamu membatalkannya tanpa kabar sama sekali." Monica sengaja melemparkan unek uneknya.

Kamu harus tau Nara kalo suamimu sudah tidak setia padamu, tandasnya dalam hati.

DEG

Nara menatap wanita yang sudah punya satu anak itu dengan kesal.

Berani sekali dia mengatakannya.

Jadi dia sudah memgaku menjadi selingkuhan Dru?

Jayandru tetap tenang.

"Istriku datang. Dia prioritasku."

"Bukannya Marlo prioritasmu juga? Kamu bahkan sudah melengkapi robot mahalnya."

Jayandru gerah mendengarnya.

"Aku akan pergi dengan Nara." Jayandru meraih bahu istrimya. Merangkulnya.

Monica menghela nafas panjang.

"Oke, kalo begitu. Kalo sempat, jenguklah Marlo." Monica menatap penuh permohonan.

Jayandru ngga menjawab. Dia melangkah cepat melewati Monica. Nara hanya bisa menahan perasaan jengkelnya.

Kenapa pelakor lebih garang dari istri sah? Nara menggerutu dalan hati

Hubungan kamu dengan dia sudah sejauh.apa? Batinnya lagi mendadak risau.

Monica menatap kepergian Jayandru dan istrinya dengan sinis.

*

*

*

"Istrinya Pak Jayandru?" Begitu relasi relasi Jayandru menyapanya.

"Kok, baru kelihatan?"

"Pantas Pak Jayandru setia, istrinya cantik sekali," puji relasi Jayandru-wanita paruh baya.

Nara tersenyum saja. Relasi Dru yang dikenalkan padanya sebagian besar laki laki. Hanya ada beberapa wanita. Yang usianya muda juga hanya beberapa saja.

"Panas, ya?" Jayandru menyeka keringat di kening Nara dengan sapu tangannya.

Nara mengangguk.

Udara di IKN jauh lebih panas daripada Jakarta. Pantas saja kulit Jayandru sedikit menggelap. Mereka masih berada di lokasi. Untungnya ngga lama. Sekarang sudah kembali ke dalam gedung berac.

"Ada meeting," jelas Jayandru sambil tetap merengkuh bahu Nara membuat banyak pasang mata melihat mereka dengan tatapan berbeda.makna.

Sebagian besar baru melihat fab tau sosok Nara.

Yang menyebalkan Nara, ternyata Monica juga ada di sana.

"Dia juga punya saham di bisnis ini," jelas Jayandru.

Nara mengangguk lagi.

"Ngga apa apa aku ikut meeting?" Nara merasa ngga enak. Hanya Jayandru yang membawa pasangan.

"Ngga apa. Oh ya, nanti bantu aku presentasi, ya. Kamu, kan, jagonya," Jayandru tersenyum jahil.

"Asisten kamu, kan, ikut," protes Nara segan.

"Mumpung ada kamu, ya, kamu aja," senyum Jayandru tambah lebar.

Nara masih melempar tatapan protesnya.

"Please....."

"Asal jangan marah aja kalo presentasinya kacau," ancam Nara.

Jayandru tertawa tanpa suara.

"Ngga apa apa. Santai aja."

Nara melengos karena merasa wajahnya memanas akibat tatapan lekat suaminya.

Tuh, dia gampang banget melupakan rasa kesalnya pada Jayandru.

Nara melakukan presentasi dengan tenang, karena dia ngga harus menjawab pertanyaan. Semuanya sudah dicover Jayandru.

Nara menikmati bias cemburu di mata Monica.

Aku akan mempertahankan Jayandru, Monica, batinnya. Dia akan tutup buku untuk kesalahan Jayandru saat ini. Sejujurnya Nara takut membayangkan apa saja yang sudah suaminya dan Monica lalukan.

Dia hanya ingin menghabiskan beberapa hari liburnya ini dengan kebahagiaan yang mungkin saja semu. Karena ada Monica dan anaknya yang selalu mengintili kehidupan mereka.

Presentasi berjalan dengan sukses. Nara sudah terbiasa berdiri di depan banyak orang. Jayandru tau itu, dia sudah mengenal Nara sejak SMA. Dia juga bekerja di salah satu bumn terkenal. Seminggu sekali pasti istrinya melakukan presentasi.

Jayandru memilih memisahkan diri ketika tiba waktunya makan siang.

"Kamu beneran ngga mau jadi asistenku?" tanya Jayandru lagi saat mereka sedang menunggu makanan yang dipesan datang.

Nara ngga bisa menjawab untuk pertanyaan yang cukup sering suaminya lontarkan.

Bukan dia menolak, tapi pekerjaannya itu sedikit membuatnya lebih berharga saat orang orang terutama Mami Adel, mengetahui dirinya sebagai istri Jayandru.

Orang tuanya dan keluarga besarnya terlahir untuk menjadi budak korporrat. Beda dengan keluarga Jayandru dan Monica. Mereka lah pemberi gaji para budak korporat ini.

Mungkin karena itu Mami Adel ngga pernah bisa move on saat suaminya dan Monica berpisah.

"Padahal kamu bisa minta gaji berapa aja," kekeh Jayandru. Intonasi suaranya tidak memaksa karena sudah tau dengan keputusan Nara yang sulit digoyahkan.

Wajar Nara sangat membanggakan dirinya bisa menembus bumn yang terbilang sangat ketat itu. Lulus kuliah dengan predikat suma cumlaude, punya skor toefle enam ratus lebih dan lolos seleksi yang terdiri dari lima kali jenjang tes.

Dia sendiri juga ikutan bangga melihat tatap penuh kagum relasi relasinya begitu tau pekerjaan istrinya.

"Aku becanda aja tadi. Siapa tau kamu khilaf," tawa Jayandru lagi.

Nara tersenyum sungkan.

Maaf, Dru. Hanya ini yang bisa membuat aku berdiri tegak di dekatmu, batinnya getir.

Baru saja selesai menikmati makanannya, telpon Jayandru bergetar.

"Papi telpon," ucapnya tetap duduk di tempatnya. Sama sekali ngga berniat pergi.

Nara dapat melihat kecemasan di wajah Jayandru.

"Iya, papi."

"Makasih, pi."

Jayandru menaruh lagi ponselnya ke atas meja.

"Mami sakit," ucap Jayandru ketika melihat Nara menatapnya penuh tanda tanya.

"Jantung mami kumat?" Nara mulai panik.

Jayandru menggelengkan kepalanya.

"Tensinya naek. Tapi kata papi sudah ngga apa apa."

"Syukurlah." Nara tidak sepenuhnya lega. Dia menduga dan yakin, pasti penyebabnya adalah karena kehadirannya yang menemui Jayandru.

"Papi titip salam. Dia senang kamu datang menemui aku," sambung Jayandru lagi. Suaminya sudah menyunggingkan senyum teduhnya.

Nara balas tersenyum. Papi mertuanya walaupun tidak banyak bicara, sepertinya tidak sejalan dengan mami mertuanya.

*

*

*

"Kamu belum menjenguk Marlo?" Jayandru menghela nafas ketika mendengar suara sengit maminya via telpon.

Dia dan Nara baru saja kembali ke kamar hotel setelah sempat bermain padel tadi sebentar.

Setelah beberapa kali mengabaikan telpon dan pesan pesan maminya. Wajar wanita yang melahirkannya itu marah besar.

"Marlo tadi demam. Harusnya kamu lebih perhatian ke anak kecil itu. Kamu, tau, kan, papinya saja mengabaikannnya," cerocos maminya lagi.

Jayandru menghela nafas lagi.

"Selagi Nara belum bisa hamil, sayangi Marlo. Ingat, Dru, waktu perjanjian kita. Kalo Nara ngga hamil ju---."

"Iya, mam. Lebih baik mami istirahat," potongnya gerah. Dia ngga pernah berjanji. Maminya sendiri yang mengambil keputusan begitu.

Dulu dia sangat stres sampai sempat beberapa kali menanyakan kehamilan Nara. Sekarang dia berjanji, tidak akan melakukannya lagi.

"Ya, sudah. Jangan lupa jenguk Marlo. Oh ya, suruh istrimu membaca pesan mami," semprotnya lagi sebelum mengakhiri komunikasinya.

Jayandru menghembuskan nafas panjang setelah sesi berat ini berakhir.

"Aku belum baca dan balas pesan mami," lapor Nara sambil mengulurkan secangkir coklat panas pada suaminya yang langsung menerimanya.

"Masih panas," ucapnya mengingatkan.

Jayandru mengangguk dan menyesapnya perlahan.

"Maaf, ya, Nara." ucapnya dengan tatapan penuh rasa bersalah. Tangannya masih memegang cangkir coklatnya.

"Sudahlah." Nara malas membahasnya.

Mereka saling bersitatap lagi.

"Coklatnya enak."

Nara meresponnya dengan senyum lembut.

1
anggita
☝☝iklan👍like
Rahmawati
kasih strooke aja mami adel itu biar gk bisa ngomong, bikin orang sakit hati aja
Herman Lim
aku doa akan Adel lumpuh mulut y ga bs ngomong lagi 🤭🤭🤭
Rahayu Ayu
Semoga Adel kumat jantungnya dan game over
Aisyah: hm hm bner tu, gk pa2 dech gk bngun lagi slma x biar gk nmbah dosa ndru juga krna nglawan ama emk x. . gedeg aku jadi x😤😤😤
total 1 replies
Julia Moza Azahra
kasian Nara sama jayadru
Neneng Yensiana
sakit jiwa Adel tu mau ja di bodohi monicabuat hancur Monica dgn Adel tuh
mery harwati
Kasihan Adel sakit jiwa gegara diselingkuhi Arga & korbannya Jayandru & Nara, karena otak & pikiran Adel hanya memandang dari pengalaman dia bahwa sanggup diselingkuhi Arga asal harta tetep melimpah meski hati sakit selama hidup Adel
Jadi Adel memaksa bahwa Nara harus = posisi dia saat Jayandru poligami atw selingkuh, sakit jiwa akut kau Adel Adel
😛😛
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
mertuane keturunan dajjal nih 👹☠👺👽😈🤣🤣🤣🤣🤣
Rahmawati
sumpah ya kata kata yg keluar dr mulut mama jayandaru sampah semua😡
Bun cie
astagfirullah...mama adel apa sebelum papa selingkuh mama adel sebegitu menyebalkan?shg papa selingkuh dan smakin jadi menekan ndru dan nara..sesama istri.. perempuan g punya hati bgt mama adel😣
Rahayu Ayu
Najiiisss....punya mertua bermulut busuk berulat.
ngomongnya ga pernah enak di depan menantu.
kak Rahma , tolong napa jangan di tekan Mulu hatinya Nara.
sesekali bikin hancur juga hati atau badannya Adel
Herman Lim
aku sumpahi u nenek lampir CPT menghadap Tuhan 🤣🤣🤭🤭
Herman Lim
min buat lah Nara CPT hamil jadi mertuke nya ga sibuk buat kawin kan Dru sama Monica nenek lampir tuh
Rahayu Ayu
Andi bebas, bawa Marlo pergi,
lah si Monica kabarnya gimana???
keenakan Monica dong lebih gampang lagi buat deketin & menghasut Adel, biar Jayandaru mau nikahin Monica.
Herman Lim
nah kan gini enak damai tgl Monica yg harus di pepes ne
Rahmawati
wow, sbg permintaan maaf aja dikasih resort, sekaya itu Andy buang aja si monica itu
Ray Aza
boleh request ga Kak? emaknya dru dimatiin aja bisakah? gedeg bgt aq tuh, bknnya minta cerai ama suami mlh nyusahin anak. 🤣🤣🤣🤣
Rahma AR: hihi....🤭
total 2 replies
Rahmawati
Nara cinta bgt sama ndru, jgn sampai pisah deh
mery harwati
Nara selingkuh itu penyakit & bikin kecanduan pelakunya, kalian belum punya anak, jadi beban mental cerai tidak terlalu berat dibandingkan bila udah ada anak, karena anak akan jadi korban RT orang tuanya💪
Herman Lim
min jgn sampai mereka nikah Dru sama Monica jahat tuh buat nara hamil Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!