NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9 Pasangan Lomba

"Kenapa Alvin punya gerobak

sampah pak?" tanya Bu Elanor heran.

"Lah ibuk belum tau, kalau Alvin

sekarang jadi tukang sampah?" jawab pak

Rohman balik bertanya.

"Benarkah?" tanya Bu Alvin dengan

mata berbinar. Sedangkan pak Rohman

tampak masuk kembali ke dalam kamar,

enggan menanggapi sang istri lebih lanjut.

Bu Elanor yang baru mengetahui fakta,

Jika Alvin kini bekerja sebagai tukang

sampah, tentu merasa senang, 'pasti tiap

bulan gajian dan bakal dikasihkan ke aku,

seperti pas markir dulu" batin Bu Elanor.

Keesokan harinya, Alvin bekerja

seperti biasa. Ia bahkan memutuskan

untuk tak lagi makan di rumahnya, usai

mengumpulkan sampah di TPA, Alvin lebih memilih makan nasi bungkus di

warung Mak Na.

Selain karena murah, Mak Na juga

orang yang asik untuk diajak bicara,

menurut Alvin. Sejujurnya Alvin

lebih seperti sedang menghindar untuk

makan di rumah, ia tak ingin terus

menjadi beban dan alasan pertengkaran

orang yang sudah dianggapnya orang tua

sendiri.

Usai sarapan di warung Mak Na,

Alvin pun segera pulang untuk mandi

dan bersiap sekolah.

"Sarapan dulu vin" ucap Bu elanor

yang kini tampak ramah.

"Ndak usah buk" tolak Alvin sambil

memasang tali sepatu.

"Loh kamu kan sekarang kerja, jadi

harus sarapan ke sekolahnya" rayu Bu

Elanor, membuat pak Rohman merasa lega,

akhirnya sang istri bisa berlaku baik pada

Alvin.

"Gpp buk, Alvin buru buru ke

sekolah soalnya" jawab Alvin seraya

mendekat untuk berpamitan pada Bu Novi

dan pak Rohman.

"Beneran gak sarapan dulu le?" tanya

pak Rohman.

"Mboten pak, takut telat" jawab

Alvin, kemudian berlalu keluar rumah.

"Eh tunggu vin, ini uang saku buat

jajan di sekolah" ujar Bu Novi seraya

memberikan selembar uang 5ribuan untuk

Alvin.

Sebelum menerima, Alvin menetap

selembar uang tersebut sepersekian detik,

ini adalah kali pertama ia mendapat uang

saku, setelah entah kapan terakhir kali ia

mendapatkannya.

"Terimakasih buk, Alvin berangkat

dulu. Assalamualaikum" ucap Alvin

setelah menerima uạng saku tersebut.

"Waalaikumsalam" jawab Bu Elanor

sambil tersenyum aneh.

Alvin pun mengayuh sepedanya

seperti biasa, kali ini ia tak mampir ke

warung dekat sekolah, ia langsung menuju

ke sekolah dan memarkir sepedanya di

ujung parkiran.

Tempat yang baru disadari oleh

Alvin, jika hanya dirinyalah yang

memakai sepeda pancal, sedangkan yang

lain sepeda motor dan mobil yang tampak

keren.

Iri? Jangan kira Alvin tak memiliki

rasa itu, sebagai seorang remaja tentu saja

Alvin juga memiliki nafsu ingin terlihat

baik, tapi lagi lagi Alvin sadar, tanpa

perlu ditampar untuk melihat kenyataan,

Alvin cukup tahu jika menginginkan hal

yang mewah, sangat pantang bagi remaja

miskin sepertinya.

Sebelum sampai di kelas, Alvin mampir ke papan pengumuman di pinggir

lapangan, papan pengumuman yang

selalu tampak sepi, meski informasi selalu

di update setiap hari.

Bagaimana tidak sepi, jika semua

informasi yang terpampang, sudah di

share di web sekolah sebelumnya,

sedangkan Alvin yang mungkin satu

satunya murid SANG JUARA yang tidak

memiliki ponsel, tentu saja tak pernah

tahu update informasi yang ada.

Alvin menyimak papan

pengumuman, yang kini berisi nilai hasil

tes kemarin, tampak di urutan pertama

dan kedua berasal dari kelasnya. Usai

membaca pengumuman tersebut, Alvin

pun segera ke kelas.

Pelajaran pun berlangsung seperti

biasanya, wali kelas Alvin pun masuk ke

dalam kelas, sebelum jam istirahat

berbunyi, beliau menyampaikan siapa saja

yang akan mengikuti lomba. Semua sesuai

dugaan Alvin seperti yang dilihat di

papan pengumuman. Kecuali

pasangannya.

"Inilah yang disebut the power of

money Vin" jawab Mingyu datar.

"Maksudnya?" tanya Alvin polos.

Sambil menoleh pada Mingyu setelah wali

kelas berpamitan keluar kelas, sebab bel

istirahat telah berbunyi.

"Yah gitu deh pokoknya vin, kemarin

itu dari pulang sekolah udah rame di grup

kelas" ujar Mingyu.

"Rame kenapa?" tanya Alvin yang

tak tahu apapun.

"Yah soal ini, soal Azam yang nilainya tinggi tapi justru orang lain yang ikut

lomba" jawab Mingyu.

"Emang di grup itu kalian bebas bahas

soal itu? gak ada gurunya?" tanya Alvin

hati-hati.

"Bebas lah, orang grup isinya sekelas

doang, tanpa ada guru. Kamu nabung ya

biar bisa beli ponsel dan update info,

apalagi kamu ketua kelas, butuh banget

Vin" ujar Mingyu seraya mengelus kepala

Alvin seolah mengasihi dengan maksud

bercanda.

"Iya juga ya Ming, eh ngapain kamu

elus elus nih kepala, jijik banget tau gak!"

jawab Alvin seraya menampik tangan

Mingyu yang masih terus mengusap

kepala Alvin.

"Haha abisnya gemes banget, kamu

kalau soal info sekolah kok kudet banget,

kan aku jadi kasihan Vin" ucap

cengengesan.

"Yah tapi gak pake elus-elus juga kali!"

protes Alvin kesal. Sementara Mingyu

justru semakin terbahak melihat tingkah

kesal Alvin.

Istirahat berlangsung, hampir seisi

kelas pun berlalu keluar untuk

beristirahat, sedangkan Alvin yang

masih penasaran, memilih untuk

menghampiri Azam yang kini masih

berada di dalam kelas.

"Zam, sorry ganggu" sapa Alvin.

"Opo?" tanya Azam.

"Bukannya kamu yang harusnya jadi

pasangan aku di lomba olimpiade nanti?"

tanya Alvin to the point.

Azam yang ditanyai demikian, justru

menatap Alvin dengan kasihan,

meskipun dirinya juga sedang sedih,

namun melihat Alvin sang ketua kelas

justru kurang update, karena tak memiliki

ponsel tentu membuat Azam iba.

"Yah seharusnya sih gitu Vin, tapi seperti yang kamu tahu. Kalau aku

kegeser, ehm sama yang bayar SPPnya

lebih tinggi" jawab Azam membuat

Alvin terkejut.

"Emang disini SPPnya gak sama yah

am? Setahuku disini emang mahal sih,

tapi kan semuanya juga sama bayarnya"

tanya Alvin.

"Eits jangan salah Vin, disini ada

beberapa golongan tarif SPP. Salah satunya

yang jadi pasangan kamu itu, kayaknya

selain dia SPPnya lebih mahal, dia juga

ngelobi sekolah biar dia aja yang maju ikut

olimpiade" jawab Azam membuat Alvin

semakin geleng-geleng kepala.

"Emang bisa gitu?" tanya Alvin

terkejut.

"Di jaman sekarang ini, apa sih yang

gak bisa, kalau uang sudah berbicara

jawab Azam. Kelas Alvin memang

terdiri dari banyaknya murid yang ber IQ tinggi, dan itu sedikit banyak berpengaruh

pada pola pikir mereka yang jadi lebih

terbuka.

"Sekolah gendeng" gumam Alvin

pelan. Ia tahu SANG JUARA memang

terkenal dengan sekolah elit, hanya orang

pintar dan kaya yang bisa masuk, namun

tentu ia masih cukup terkejut, mendengar

bahwa sebenarnya masih ada kebobrokan

di dalamnya.

"Udah yuk istirahat aja, biar gak

sumpek, aku traktir ws teh deh hehe" ajak

Azam, Alvin yang niatnya ingin

menghibur Azam, justru dirinyalah yang

lebih terhibur.

Seminggu berlalu, sejauh ini Alvin

selalu pulang terlambat, sebab

bertambahnya jam pelajaran yang harus ia

ikuti, demi mempersiapkan lomba

olimpiade mendatang. Meski hal itu tak

mempengaruhi pekerjaannya, tetap saja

Alvin harus pulang lebih malam.

Sejak hari pertama hingga seminggu

ini, Alvin masih belum mengetahui

siapa pasangannya dalam lomba

olimpiade, hal yang membuat Alvin

selalu merasa heran, hingga melayangkan

protes.

"Maaf buk, kenapa pasangan saya gak

pernah hadir dalam sesi tambahan jam

pelajaran ini ya?" Tanya Alvin hati-hati.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!