NovelToon NovelToon
RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Berbaikan / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Far

Rumah tangga Luna yang sangat hangat secara tiba-tiba hancur tanpa aba-aba. Luna mendapati suaminya, Ares, berkhianat dengan sahabatnya sendiri, Celine. Luka yang sangat menyakitkan itu membuat Luna mencari penyebab suaminya berselingkuh. Namun semakin Luna mencari kebenaran, semakin banyak tanda tanya menghantuinya hingga akhirnya Luna memutuskan mengakhiri pernikahan mereka.
Benarkah Ares sudah tidak lagi mencintai Luna?
Ataukah ada suatu kenyataan yang lebih menyakitkan menunggu untuk terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Far, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIBALIK DARAH DAN RAHASIA

Nuri berdiri di pinggir jalan, ponsel di genggamannya masih menampilkan layar aplikasi taksi online. Ia baru saja menekan tombol order ketika perasaan gelisah masih menyelimuti.

“Tenang Nuri. Aku hanya perlu memastikan apa yang Celine sembunyikan,” gumamnya dalam hati. Ia menarik napas panjang, mencoba meyakinkan diri bahwa keputusannya benar.

Namun belum sempat taksi online pesannannya tiba, sebuah kendaraan hitam melaju perlahan lalu berhenti tepat di hadapannya. Pintu belakang terbuka, dan tangan kasar langsung menarik lengannya.

“Lepaskan! Siapa kamu? Tolong!” teriak Nuri panik, mencoba meronta.

Sayangnya, tenaga orang itu terlalu kuat untuk tubuh mungin Nuri. Nuri diseret masuk, intu menutup rapat, dan mobil langsung melaju kencang. Jantungnya berdegup kencang. Napasnya memburu dan ketika mendongak, matanya melebar.

Di dalam mobil, ada Celine duduk dengan gaun elegan warna merah marun dengan senyum tipis, matanya tajam bagai pisau.

“Celine…” bisik Nuri, tubuhnya merinding.

Celine menyilangkan kaki, memperhatikan Nuri dengan tatapan penuh kemenangan. “Aku lihat kamu berusaha mencari tahu keberadaanku, dan mencoba memesan taksi untuk sampai ke apartemenku ya? Kamu benar-benar terlalu berani, Nuri. Menyusup ke urusan yang bukan ranahmu. Apa kamu tahu, rasa penasaranmu bisa membunuhmu?”

Nuri menelan ludah, suaranya bergetar, “Celine, kenapa kamu lakukan ini pada Luna? Aku mengenal kalian bertiga sebagai sahabat dekat. Kenapa kamu harus menghancurkan hidup Luna?”

Celine hanya tertawa kecil. “Kamu tidak akan mengerti, Nuri. Dunia ini penuh permainan. Aku tidak mungkin akan ada di posisi kalah terus kan?”

Sementara itu, tidak ada satu orang pun tahu, sejak sore Ares sudah membuntuti pergerakan Celine. Ia mencurigai sikap Celine yang terlalu waspada ketika menerima telepon singkat dan cepat menutupnya.

Ketika melihat mobil yang di kendarai Celine berhenti dan tiba-tiba Nuri diseret masuk, darah Ares langsung mendidih. Ia terus mengikuti mobil hitam itu, matanya tak lepas dari lampu belakang kendaraan tersebut.

Dalam hatinya ia mengumpat. “Bodoh. Kenapa Nuri ikut campur juga? Sekarang dia jadi sasaran selanjutnya.”

Mobil hitam itu terus berjalan dan membawa Nuri ke jalanan yang lebih sepi, jauh dari keramaian pusat kota, entah kemana tujuannya. Ares menambah kecepatan, menyalip lalu memotong jalannya. Rem kedua mobil itu berdecit keras, ban meninggalkan bekas hitam di aspal.

Beberapa pria berbadan besar keluar dari mobil hitam, wajahnya garang seakan siap melahap Ares.

Ares keluar dari mobilnya. Wajahnya dingin, tatapannya tajam. “Lepaskan dia.”

Salah satu pria menertawakannya. “Kalau kami tidak mau kenapa? Kau hanya sendiri disini. Jangan macam-macam.”

Tak ada jawaban dari Ares. Dalam sekejap, Ares menghantam rahang pria itu dengan pukulan keras. Pria itu jatuh tersungkur. Dua orang lain langsung menyerang, tapi Ares bergerak cepat menendang dada salah satu orang hingga terhempas, lalu menekuk tangan lainnya hingga terdengar bunyi retak.

“Ares!” Nuri berteriak.

Ia melihat Celine membuka pintu mobil, wajahnya berubah tegang. Semua orang suruhan Celine dengan cepat masuk ke dalam mobil. Bukannya menghadapi Ares, Celine justru memilih pergi. Ia kabur bersama orang suruhannya.

Ares berhasil meraih tangan Nuri, menariknya keluar dari mobil. Napasnya memburu, wajahnya basah oleh darah, entah darahnya sendiri atau orang lain.

“Ayo cepat!” katanya sambil menarik Nuri menjauh dari keributan.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil lain berhenti tak jauh dari situ. Belum sempat mobil benar-benar berhenti, Noval sudah lebih dulu keluar dari mobil. disusul dengan Luna dibelakangnya. Keduanya turun dengan  wajah panik.

Ternyata selama di mobil, Nuri mengirimkan titik lokasi ke Noval.

Mata Luna membesar melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Ares berdarah, Nuri gemetar ketakutan.

“Ares?” suaranya nyaris berbisik, penuh rasa tak percaya.

Namun Ares justru menghampiri Luna dengan langkah tertatih tapi penuh amarah. Ia menatap Luna dalam, lalu berteriak, “Sudah kukatakan jangan pernah mencari tahu apapun. Apa kamu tidak lihat, Nuri hampir saja menjadi korban. Apa kamu mau bernasib sama dengan Nuri? Berhenti dari semua ini, Luna!”

Luna terdiam, matanya berkaca-kacal jantungnya remuk oleh nada penuh kemarahan itu. Noval yang mengetahui kekhawatiran Ares, mendekati Ares dan memegang dada Ares.

“Ares, tenanglah. Semua tidak akan terjadi pada Luna. Kamu bisa pergi sekarang. Selamatkan dirimu.” Noval berbisik pada Ares.

Tanpa menjawab ucapan Noval, Ares berbalik dan pergi begitu saja, meninggalkan mereka bertiga di jalanan sepi.

Noval segera membawa Luna dan Nuri ke apartemennya. Nuri masih shock, tubuhnya gemetar tak henti di peluk oleh Luna, ia berusaha menjelaskan.

Dengan suara parau, Nuri berkata, “Celine, dia ada dimobil itu. Dia tahu aku hendak menemuinya. Tapi, saat Ares datang menyelamatkanku, dia kabur begitu saja. Dan aku bingung mengapa Ares bisa mengetahui kejadian ini dan justru menyelamatkanku.”

Luna memandang Nuri dengan bingung. “Lalu mengapa Celine membiarkan kamu lepas dari perangkapnya? Dan mengapa dia kabur begitu saja?”

Pertanyaan itu membuat suasana semakin terasa bingung.

Malam itu, Luna hampir tidak bisa tidur. Bayangan Ares yang berdarah, tatapannya yang marah, dan teriakannya terus menghantui.

Esok paginya, hari minggu. Luna terbangun oleh suara notifikasi ponselnya. Dengan mata sembab, ia meraih ponsel di meja samping tempat tidur.

Pesan dari Ares masuk, dan hal tersebut membuat Luna terperanjat. Teksnya singkat, hanya beberapa kata:

“Aku akan segera bertunangan dengan Celine.”

Luna terdiam, dadanya sesak. Tangannya bergetar hebat. Walaupun ia sudah tahu hal ini pasti akan terjadi, namun rasa sedih itu tetap saja ada.

Dadanya sesak. Mereka sudah bercerai, untuk apa Ares harus memberitahunya? Apa untuk melukainya?

Tangan Luna gemetar saat menekan nomor Nuri. “Nuri, Ares bilang dia akan bertunangan dengan Ceine.”

Tak lama kemudian, Nuri bersama dengan Noval sudah tiba di hotel. Ketukan lembut terdengar di pintu. “Luna, ini aku, Nuri.”

Begitu pintu terbuka Luna langsung dipeluk erat. “Terima kasih sudah datang untuk sekedar menemaniku.” Luna memang kuat dengan perpisahan. Dan rasa cintanya sudah ia usahakan untuk memudar. Namun mengapa ia bisa merasa sedih?

Noval berdiri di dekat pintu, wajahnya serius. “Aku rasa ini bukan sekedar tentang pertunangan, Lun. Ada sesuatu yang disembunyikan Ares.” Noval yang sudah diberikan clue oleh Ares berusaha meyakinkan Luna bahwa Ares tidak benar-benar mencintai Celine.

Nuri menatap Noval kemudian menatap Luna. “Aku rasa apa yang disampaikan oleh Noval benar. Jika benar ia mencintai Celine tidaka mungkin ia menyelamatkanku malam itu. Dan mengapa Celine justru pergi?”

Luna tertegun, “jadi sebenarnya Ares di bawah tekanan?”

“Kurasa begitu,” jawab Nuri. “Ares dalam tekanan Celine.”

Keheningan menekan ruangan. Noval mengepalkan tangan, tatapannya penuh khawatir pada Luna dan Nuri. “Kita harus lebih berhati-hati. Ares yang malam itu bisa menyelamatkan Nuri mendadak membuat keputusan pertunangan, tentu ia dalam tekanan yang besar.”

Luna menutup wajah dengan kedua tangannya. Air matanya mengalir tanpa bisa dihentikan. Ia merasa bersalah karena orang-orang disekitarnya ikut terseret dalam badai ini.

Malam semakin larut. Nuri membuatkan the hangat untuk Luna dan memaksanya untuk minum. Noval hanya diam, namun sorot matanya terus mengkhawatirkan keduanya.

Noval dan Nuri sepakat untuk menginap lahi di hotel bersama Luna untuk memastikan ia baik-baik saja hingga esok hari.

“Kamu istirahat yang cukup, Lun. Pikiranmu sudah banyak tersita oleh masalah ini. Kamu ingat janjimu pada kepala cabang? Kamu tidak akan mengurangi performa kerjamu lagi,” ucap Noval sambil menepuk pundak Luna.

Luna hanya menganggukan kepalanya. Luna berjalan mendekati jendela, menatap lampu kota yang bersinar. “Kenapa dia masih harus mengabariku? Untuk apa?” gumamnya.

Nuri mendekati Luna dan menggenggam tangannya. “Apapun maksud Ares, jangan biarkan itu meruntuhkanmu. Kamu tidak sendiri, Luna. Ada aku dan Noval.”

Luna mencoba tersenyum tipis, meski hatinya porak-poranda. Pesan Ares terus berputar di kepalanya.

Noval hanya menatap keduanya, pikirannya berat. Dalam hati ia tahu badai yang lebih besar sedang menunggu. Pesan Ares tersebut, apapun maksudnya yang jelas itu adalah bagian dari permainan Celine.

Luna menutup tirai jendela, dan merebahkan tubuhnya disisi Nuri yang sudah lebih dulu tertidur. Luna mencoba memejamkan mata dan tidur, tapi kalimat Ares terus berputar dikepalanya.

“Lun, tidur,” ucap Noval dengan lembut. Noval yang belum tidur ternyata mengawasi Luna dan Nuri. Mengetahui Luna belum tidur membuat Noval khawatir, Luna masih memikirkan pesan tersebut.

“Iya, Val.” Luna memejamkan matanya walaupun ia tidak masuk kedalam tidurnya.

Luna terus memikirkan kejadian ini. Apakah benar ini keputusan Ares? Atau hanya menuruti ancaman Celine?”

1
LinJibongs
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
Desy Far: Kak. Sudah diupload ya bab selanjutnya. Selamat membaca 🫶🏻
total 1 replies
Gbi Clavijo🌙
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Desy Far: Tenang aja kak. Aku bakal ajak kakak greget sama kisah Luna ini 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!