NovelToon NovelToon
Janda Cantik Untuk Om Duda

Janda Cantik Untuk Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Arumi Bahira, seorang single mom dengan segala kesederhanaannya, semenjak berpisah dengan suaminya, dia harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidup putrinya. Arumi memiliki butik, dan sering mendapatkan pesanan dari para pelanggannya.
Kedatangannya ke rumah keluarga Danendra, membuat dirinya di pertemukan dengan sosok anak kecil, yang meminta dirinya untuk menjadi ibunya.
"Aunty cangat cantik, mau nda jadi mama Lion? Papa Lion duda lho" ujar Rion menggemaskan.
"Eh"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Siang itu, matahari begitu terik menyinari halaman sekolah dimana Bella dan Naka telah berdiri menunggu. Mereka melihat mobil Arumi yang melaju pelan mendekati gerbang.

Ketika Arumi membuka pintu dan keluar, kedua anak itu serentak berteriak, "MAMA," sambil berlari ke arahnya.

Arumi, dengan senyum lebar di wajahnya, merentangkan kedua tangannya dan menyambut kedua anaknya. Dia memeluk mereka dengan erat, merasakan kehangatan dari tubuh kecil mereka. Ciuman lembut diberikan pada kening Bella lalu bergantian ke kening Naka, seolah memberikan keberkahan pada hari mereka.

"Bagaimana sekolahnya, seru tidak?" tanya Arumi dengan nada penuh antusiasme, sambil menatap wajah ceria Bella dan wajah kurang bersemangat dari Naka.

"Seru, mama!" jawab Bela dengan mata berbinar, dia melompat-lompat kecil menahan gembira.

"Tidak," sahut Naka, suaranya datar, matanya tidak bertemu dengan mata Arumi.

Arumi merasa ada yang kurang tepat. Dia mengarahkan pandangannya kepada Naka, "Kenapa, sayang? Ada yang tidak menyenangkan?" tanyanya, suara penuh kelembutan, berusaha menggali apa yang mungkin mengganggu hari Naka.

Naka menghela napas, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain, seolah berat untuk menceritakan. Arumi mempererat pelukannya pada Naka, memberi dia rasa aman untuk berbagi cerita.

"Nda cuka hiks... Naka nda mau cekolah lagi becok. Di cekolah cuma di culuh nyanyi-nyanyi, Naka nda cuka" rengek Naka sambil menangis.

Arumi menghela nafas panjang, dan mencoba memberi pengertian kepada putranya. "Kenapa tidak suka?  Di rumah kan Naka sering nyanyi sama opa" tanya Arumi lembut.

"Di lumah laguna beda, di cekolah laguna nda celu. Nda bica goyang Naka" jawabnya sambil menundukkan kepalanya.

Arumi menepuk keningnya, cuma perkara tidak bisa bergoyang saja Sampai tidak mau sekolah.

Natasha berjongkok di hadapan Naka, anaknya  dengan lembut ia mengangkat wajah sang anak agar menatap matanya. "Sayang, di sekolah memang berbeda dengan di rumah. Di sana kamu akan belajar banyak hal baru, termasuk lagu-lagu yang sesuai untuk kamu," ucapnya sambil tersenyum.

Naka masih tampak ragu, matanya menatap ke bawah, menggigit bibir bawahnya. "Tapi, mama... di lumah Naka bica nyanyi dan goyang belcama opa," ucapnya dengan suara lirih.

Arumi mengusap lembut rambut Naka, "Iya, di rumah kamu bisa nyanyi dan bergoyang sepuasnya. Tapi di sekolah, kamu akan belajar lagu-lagu baru yang lucu dan menyenangkan juga, yang bisa kamu nyanyikan bersama teman-temanmu," jelasnya, mencoba menenangkan.

"Jadi, di cekolah Naka nda boleh goyang, mama?" tanya Naka, masih belum sepenuhnya yakin.

"Di sekolah, ada banyak cara lain untuk bersenang-senang, sayang. Kamu akan belajar dan bermain banyak permainan seru," ucap Arumi berusaha meyakinkan, sambil memberikan senyum penuh harapan kepada Naka.

Naka akhirnya mengangguk pelan, tampaknya mulai menerima penjelasan ibunya. Arumi memeluknya erat, lega bahwa anaknya mulai mengerti dan mungkin akan lebih bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Usai itu Arumi membimbing kedua anaknya masuk kedalam mobil. Perlahan sopir melajukan mobilnya menuju ke kantor Alvaro, pasalnya tadi sang suami menghubunginya mengajak makan siang bersama.

"Kita ke kantor papa dulu ya, papa mengajak kita makan siang bersama" ucap Arumi.

"Nda mau Naka, culuh papa ke butik mama aja. Naka capek mau istilahat" tolak Naka sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Arumi melihat ke arah putranya yang terlihat lemas. "Kalau Naka capek, kita pulang saja. Biar nanti mama hubungi papa" ucap Arumi kasihan.

"Jangan, kita ke butik mama aja. Naka nda mau pulang" tolak Naka.

Bella yang sejak tadi memperhatikannya menjadi jengah dengan tingkah saudaranya itu.

"Buang aja ma, nyucahin dacal. Dali tadi melengek telus keljaannya" ketus Bella sambil melirik sinis ke arah Naka.

"Okay, kita ke butik mama" putus Arumi sebelum kedua anaknya bertengkar.

Arumi memberitahu suaminya lewat pesan singkat bahwa mereka tidak jadi ke kantor, melainkan toko kue miliknya. Bella berjalan mendahului dengan langkah yang agak cepat, raut wajahnya menunjukkan ketidaksenangan yang jelas.

Sementara itu, Naka, yang masih terlihat lemas, berjalan lambat di belakangnya, matanya tertunduk lesu. Rasa kesal Bella semakin memuncak ketika ia mendengar Naka berbicara tentang kue, "Naka mau kue cokelat, Ma!" katanya dengan semangat.

Bella menghela napas berat, mengepalkan tangannya. Arumi, yang berjalan di antara mereka, mencoba menenangkan suasana.

"Naka sayang, kita makan siang terlebih dahulu sebelum makan kue" usahanya memberikan solusi.

Namun, Naka tidak bergeming, "Tapi, Ma, Naka benal-benal ingin kue itu." Suaranya lembut, hampir memohon, membuat Arumi merasa iba. Melihat wajah Naka yang memelas, Bella tidak dapat menahan rasa frustrasinya lagi.

"Ngeyel cekali nangka bucuk ini, makanan telus yang di pikilannya" kesal Bella dan memilih masuk menemui Rindu.

"Pintu, cilik aja dacal" sahut Naka tidak terima.

Arumi mengurut keningnya yang terasa berdenyut, kepalanya pusing menghadapi tingkah kedua anaknya.

"Satu Bella saja sudah membutaku pusing, di tambah satu lagi. Makin pusing lah kepala aku ini" gumam Arumi.

Wanita itu membeli kue coklat yang Naka inginkan,  selang berapa lama Alvaro datang bersamaan dengan kue coklat milik Naka.

Naka buru-buru membuka pintu butik, dan menerima kue tersebut dari kurir online. Dia berjalan ke arah sudut ruangan dan meninggalkan papanya yang menatapnya heran.

Dengan senyum yang merekah di wajahnya, Arumi segera menyambut suaminya yang baru saja memasuki butik miliknya dengan tangan penuh makanan.

"Mas, kamu sudah datang," ucap Arumi dengan suara riang, beranjak dari kursi dan mendekati Alvaro.

Dengan penuh kasih, ia mencium punggung tangan Alvaro dan mengambil alih tas berisi makanan yang dibawanya. Aroma makanan yang di bawa Alvaro menguar di udara, menggugah selera.

Di sudut ruangan, Naka, anak mereka, asyik menikmati kue coklat. Serpihan coklat masih melekat di sudut mulutnya, menandakan betapa dia menikmati setiap gigitannya.

"Sedang apa kamu" tanya Alvaro sambil berjalan menghampirinya.

"Makan kue lah, cudah lihat macih aja beltanya," jawab Naka dengan nada ketus.

Alvaro hanya tersenyum melihat keluguan anaknya, lalu duduk di samping Arumi.

"Singkirkan dulu kue mu, sebentar lagi kita mau makan siang" ucap Alvaro.

Mau tak mau Naka pun patuh, tdak berani membantah ucapan Papanya,  ia menyingkirkan kuenya sejenak sambil menunggu makanannya yang lagi di sajikan oleh sang mama.

"Bella dimana? Kenapa tidak kelihatan" tanya Alvaro.

"BELLA DI CINI PAPA" seru Bella yang baru saja keluar dari ruangan Rindu dengan wajah penuh coretan spidol.

"Ya ampun, kenapa wajahnya seperti ini, kamu habis ngapain?" tanya Alvaro sambil mengusap wajah putrinya dengan menggunakan tisu.

"Bella balu bantu onty Lindu  buat gambal papa" jawab Bella sambil nyengir.

Dengan telaten Alvaro membersihkan wajah Bella dengan menggunakan tisu basah yang di berikan oleh Arumi.

"Nda ucah di belcihkan papa, bialin aja cepelti badut. Kita culuh ngamen nanti, bial dapat uanh banyak" seru Naka.

Membuat nafas Bella naik turun, "Kau dali tadi cuka cekali pancing emociku ini. Mau Bella jahit itu mulutna, bial nda bica bicala nanti" kesal Bella tidak terima.

"Ayo kita makan" sela Arumi sebelum Naka kembali membuka suara.

Mereka memulai makan siang bersama keluarga kecil mereka. Atmosfer hangat dan canda tawa mengisi ruangan, menciptakan kenangan manis dalam keseharian mereka.

1
Adinda
pingin lihat reza menyesal dan menderita atas perbuatannya kepada Arumi
Marie Louis AK
dasar Reza bego. dikibuli ibunya yaa mau sj. jadi lelaki kok lembek dan tdk punya pendirian. hanya makan hasutan demi hasutan, shg tdk bisa berfikir logis.
Nety Dina Andriyani
Alvaro sdh move on tuh
seharusnya ganti tanya Arumi
bagaimana servisku jg lbh enakan mana sm clara wkwkwk
partini
Dah ga ingat istri yg dah meninggal nih ceritanya,,munafikun Weh Weh
Adinda
semoga dapat Triple biar seru /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nety Dina Andriyani
aneh
Alvaro menyesal menghianati clara
kok minta jatah lagi sama arumi
itu mah suka al
partini
aku sumpahin bucin akut kamu sama Arumi segitunya ma istri yg sudah tiada merasa ini itu tapi menikmati malah minta lagi dasar laki laki kamfreeet to
partini
wah nyonya ada terbaik,,semoga di kasih kembar ma author nya 😁😁😁
Adinda
bella bella masih bocil udah pikirin pacaran,kalau kamu sudah besar nanti sama shaka
Adinda
lucu dua bocil gemesin
Jogrok Dewi Winarwan
semangat ya kak autornya, semoga sehat selalu biar bisa up mask terus.
Ariany Sudjana
Arumi harus belajar terbuka sama Alvaro, apalagi ini soal Reza, supaya Alvaro juga bisa lindungi Arumi
La Rue
masih ada typo ya,ayo semangat fokus buat Author biar gak salah penamaan utk tokoh² dlm cerita. btw thank utk updatenya 😊👍
Ariany Sudjana
semoga Alvaro tahu apa yang terjadi pada Arumi, dan bisa membalas ke Reza, yang begitu bodoh
Adinda
lanjut thor
TS
seru thour,,,,up lagi blm tau ini orang siapa yg akan di hadapi,,,,Shaka sudah di beri pesan bener2 bertanggung jawab.
La Rue
bagus ,tapi author masih keliru dg tokoh yang terkadang harusnya Shaka jd Alvaro. Semangat ya Author 👌
Nety Dina Andriyani
smangat kakak
Ariany Sudjana
senang bacanya
Adinda
kalau kamu sibuk terus Al siap siap istrimu direbut pria lain,lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!