NovelToon NovelToon
Pesona Selir Yang Disia-siakan

Pesona Selir Yang Disia-siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.

akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolong

Kabar mengenai ibu suri ke paviliun Lin-rang sudah terdengar oleh beberapa selir termasuk selir Wei xian. Beberapa selir terlihat tidak suka dengan kabar itu, para selir tahu kalau ibu suri sangat dekat dengan Lin-rang.

"Wanita jelek itu tidak boleh sampai masuk ke istana lagi, kita sudah membuat wanita jelek itu dibuang oleh yang mulia kaisar. jika sampai dia kembali lagi ke sini dan dibantu oleh yang mulia ibu suri, aku yakin dia akan menguasai tempat ini. Dia pasti akan menjadi permaisuri kerajaan rong." ucap salah satu selir yang sedang berbicara dengan selir yang lain.

Begitu pula dengan selir Wei xian yang berada di paviliunnya, dia juga sudah mendengar mengenai kabar ibu suri yang pergi ke paviliun bobrok terbengkalai milik kerajaan Rong.

"Bagaimana ini, nyonya. aku yakin ibu suri berusaha untuk mengembalikan posisi selir Lin." ucap pelayan Wei xian.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan wanita jelek itu masuk kemari lagi, yang mulia kaisar sudah membenci wanita itu, dia tidak akan mungkin lagi kembali kemari." jawab selir Wei xian dengan begitu yakin.

Di paviliun atau rumah Lin-rang sendiri, terlihat Dia sedang memetik beberapa buah yang sudah matang dari pohon. "Walaupun tempat ini jelek tempat ini lebih menguntungkan ya, lihat saja di sini rumahnya bobrok dengan beberapa bangunan yang sudah tidak terawat, tapi di sini ditumbuhi begitu banyak tumbuhan buah-buahan dan tanaman liar lainnya." ucap Lin-rang.

"Apalagi di sini tempatnya sangat sejuk." lanjut Ming-na.

Lin-rang dan Ming-na sedang menyulam pakaian milik mereka sendiri-sendiri, tidak ada kegiatan yang bisa mereka lakukan karena itu Ming-na lebih memilih untuk menyulam dan menjahit pakaiannya sendiri.

ketika mereka sedang asyik menyulam dan menjahit pakaian mereka sendiri-sendiri, tiba-tiba saja pintu rumah Lin-rang diketuk oleh seseorang pintu pagar itu diketuk dengan begitu keras.

"Siapa yang mengetuk pintu pagar itu, Ming-na?" tanya Lin-rang.

"Aku tidak tahu." Kak jawab Ming-na.

"Sana kamu lihat dulu." pinta Lin-rang.

Ming-na kemudian berdiri menuju pintu pagar tembok ketika pintu pagar terbuka terlihat seorang anak kecil menangis di depan pintu. ada apa tanya minat.

"Kakak, tolong ibuku Kak." ucap si bocah kecil.

"Ada apa?" tanya Ming-na kembali.

"Ibuku sakit." jawab si bocah menangis.

Setelah membuka pintu tersebut Ming-na membiarkan si bocah laki-laki itu menemui Lin-rang.

"Kakak-kakak." panggil si bocah laki-laki.

"Siapa kamu? Ada apa?" tanya Lin-rang yang kemudian meletakkan jarum dan benangnya.

"Kakak, tolong ibuku Kak, tolong ibuku." rengek si bocah laki-laki.

"Kenapa ibumu? ada apa dengan ibumu?" tanya Lin-rang yang ikut panik.

"Kakak tolong ibuku, tolong ibuku." ucap si bocah kembali.

Lin ran kemudian berjongkok memegang tangan si bocah laki-laki yang mungkin usianya sekitar 7 tahun tersebut.

"Katakan dengan jelas perlahan saja, jelaskan pada kakak apa yang terjadi dengan ibumu." tanya Lin-rang.

Si bocah laki-laki itu mulai menceritakan apa yang terjadi kepada ibunya, dia mengatakan mengenai ibunya yang sakit dan tidak ada yang mau nolongnya.

"Tenang ya tenang, kakak pasti akan membantumu." ucap Lin-rang yang kemudian meminta Ming-na mengambil peralatannya. ketika mereka keluar dari rumah tidak lupa Ming-na mengunci pintu rumah mereka,

Lin-rang mengikuti si bocah laki-laki yang terus menangis tersedu-sedu di setiap jalan menuju rumahnya. Ketika sampai di rumah yang super sederhana tersebut, bangunan yang lebih memprihatinkan daripada tempatnya dan tinggal.

"Cepat bayar hutang kalian!" seru beberapa pria yang berada di rumah si bocah kecil.

Seorang wanita setengah baya terduduk tak berdaya di depan rumahnya, matanya penuh dengan kesedihan bahkan wajahnya memerah bekas ditampar.

"Siapa mereka? Kenapa mereka memukul wanita itu?" tanya Lin-rang kepada salah satu tetangga bocah laki-laki.

"Dia adalah tuan tanah di sini, terkadang kami berhutang padanya dan sebagai gantinya hasil panen kami akan dirampas." jawab si ibu.

"Apa! dirampas! memangnya kalian hutang berapa banyak?" tanya Lin-rang kembali.

Si ibu menceritakan mengenai beberapa kejadian yang ada di tempat mereka. Lin-rang menghela nafasnya sedikit dalam setelah itu dia meminta Ming-na untuk diam di sana dan tidak boleh mendekatinya.

"Kakak mau apa?" tanya Ming-na.

"Sudah diam jangan banyak bicara, mulutmu itu lentur banget sih tidak bisa diam aja." ejek Lin-rang yang kemudian mendekati sekitar 3 pria yang sudah memukuli ibu si bocah laki-laki.

Ketika salah satu pria hendak memukul ibu dari si bocah laki-laki itu, tangan si pria langsung dicekal oleh Lin-rang. "Kalian ini beneran laki-laki atau kalian ini makhluk jadi-jadian sih?!" seru Lin-rang yang sudah menangkap tangan anak buah tuan tanah.

"Siapa kamu? Kenapa kamu berani menghentikan aku?!" seru si pria.

"Seharusnya yang berkata seperti itu aku, berani sekali kalian memukul wanita, kalian itu punya otak nggak sih!" bentak Lin-rang.

"Hai gadis cantik, dengarkan aku baik-baik ya, lebih baik kamu pergi dari sini sebelum aku kehilangan kesabaran!" seru tuan tanah yang bertubuh bundar seperti bola pingpong.

"Memangnya kenapa kalau aku tidak mau pergi? kalian mau melakukan apa sama aku?" tanya Lin-rang.

"Dengarkan aku baik-baik ya, aku adalah orang kaya yang ada di tempat ini, lebih baik kalian dari pergi dari sini sebelum aku memberimu pelajaran!" ujar tuan tanah.

Ibu si bocah laki-laki hanya menangis, wajahnya sedikit memar akibat dipukulin oleh anak buah Tuan Tanah. Melihat kondisi yang seperti itu tentu saja Lin-rang tidak akan tinggal diam, dia langsung menghentakkan kepalanya, memukul kepala anak buah tuan tanah dengan keras. Hingga suara benturan itu begitu nyaring dan membuat anak buah tuan tanah berjalan sempoyongan, bahkan dia langsung terjatuh di tanah.

"Berani-beraninya kamu menggangguku!" seru si tuan tanah.

"Pergi dari sini, jika tidak aku pasti akan menghajar mu." ancam Lin-rang.

"Berani sekali kamu mengancam aku, kamu tidak tahu ya siapa aku!" teriak si tuan tanah yang kemudian meminta satu anak buahnya untuk menyerang Lin-rang.

Melihat itu Lin-rang langsung menendang tubuh satu anak buah tuan tanah, tendangan yang lumayan keras namun tidak membuat anak buah si tuan tanah langsung kalah. anak buah si tuan tanah memberikan perlawanan, dia berusaha untuk menyerang Lin-rang namun sayangnya Lin-rang terlalu pandai untuk diserang oleh cecunguk seperti mereka.

"Kalian hanyalah makhluk-makhluk tidak berguna, kalau hanya ilmu sejentik saja kalian sudah sombong, maka dari itu kalian harus merasakan bagaimana ibu guru ilmu beladiri ini akan memberikan kalian pelajaran." ujar Lin-rang yang kemudian memutar tubuhnya. Dia kemudian mengangkat salah satu kakinya dan menendang wajah anak buah si tuan tanah berulang kali, hal itu membuat anak buah si tuan tanah langsung berjalan mundur sempoyongan kemudian jatuh.

Tuan tanah yang melihat anak buahnya sudah tidak berdaya itu dia benar-benar marah. "Aku pasti akan menghajar mu!" teriak si tuan tanah yang kemudian mendekati Lin-rang hendak menghajarnya. Namun sayangnya si pria tua gendut berkumis ikan mujair itu langsung diberikan tinju tepat di hidungnya. hal itu membuat si tuan tanah langsung terjatuh pingsan di tanah.

"Sudah tua bangka tidak tahu diri, kamu mau main-main ya sama aku?" ujar Lin-rang yang kemudian membantu ibu si bocah laki-laki untuk berdiri.

*Bersambung*

1
✌︎ᵇᵗ🦋Backk🌟ツ
Semangatt
Maria Lina
no 1 thor..lgi thor kok baru up mlm ..dri pagi lo aku bolak balik lihat nya thor
shafrilla
masih cuma 2 kak, soalnya lagi repot🙏 bsk 3 bab 😊
🍒⃞⃟🦅Maria
wkwkwk seorang kassim saja bisa jatuh cinta
Maria Lina
ni ku ksh bintang thor biar ttp semangat up n double"ya🙏🥰
Maria Lina
lgi lgi lgi thor kurang ni klo outhor baik hati n tdk sombong 2 bab lgi ya thor🙏🙏🙏🙏
Maria Lina
entah kaisar bodoh atau ap gk tau tu lh di pelet tu sama topeng monyet wkwk
Maria Lina
lgi thor
Dbdn
update lagi
Arix Zhufa
Bahasa nya pke bahasa gaul...maaf kurang cocok untuk zaman kerajaan
Maria Lina
iss outhor ni sll gantung lgi seru"nya 1 lgi donk thor yaya
Maria Lina
bisa nambah thor kurang ni hehe
Maria Lina
berasa kurang n mau lgi thor gimana ni😭😭
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
lah kagak liat orang lagi makan
Maria Lina
bisa nambah thor penasaran thor ya ya 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
🍒⃞⃟🦅Maria
liat aja nnti kaisar.. bucin kamunya
🍒⃞⃟🦅Maria
assekk.. biar nyesal kaisar udh mensia²kan selirnya
Maria Lina
lgi donk thor kurang ni ya ya
Maria Lina
no 1 ..lgi lgi lgi thor berasa kurang lh wkwk
Maria Lina
lgi ya thor yg baik🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!