Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara
Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.
Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.
"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."
**semoga suka, ya**
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galau
Tadi mama dan papa Nara menjenguk mami.
Jayandru membaca pesan papanya sambil merokok. Dia sedang duduk sendirian dia area bebas rokok ini. Menyendiri dari banyak orang yang dia yakin sedang memperhatikannya.
Jayandru tau dia ngga bisa menghentikan pikiran orang orang yang sudah sempat membaca berita itu. Di tambah si brengsek itu juga sudah melakukan live konferensi.
Andy sengaja melakukannya untuk menjatuhkan posisinya dan citra baik yang selama ini sudah dia bangun. Monica hanya alasannya saja. Tujuan laki laki itu adalah dirinya.
Posisinya sudah tersudut. Nara pasti juga malu dengan kelakuannya. Sampai sekarang, dia belum menelpon Nara. Istrinya juga belum memberi kabar.
Dia masih harus memimpin rapat terakhir. Otaknya sedang dia fokuskan ke sana dulu. Setelah ini dia akan menjemput Nara dan memohon maaf padanya.
"Sendirian aja, Dru."
Jayandru tersenyum. Suaminya Tante Ivana yang jadi wakilnya di komisi menyapanya barusan. Mereka jarang berinteraksi selama ini, hanya selama rapat dan urusan pekerjaan. Karena setelah selesai rapat, Jayandru lebih memilih segera balik ke ruangannya, mengerjakan semua pekerjaan, kemudian pulang tepat waktu dan kembali ke perusahaannya Disibukkan lagi dengan kien klien dan rapat rapatnya yang lain.
Joko Subagio duduk di sampingnya. Dia menerima uluran rokok darj Jayandru.
"Kalo satu ngga bakalan dimarahin istri kayaknya," kekehnya saat memainkan rokok itu di jarinya.
Jayandru akhirnya bisa juga merenggangkan otot otot wajahnya yang tegang sejak beberapa jam tadi.
"Kita ngga pernah ngobrol santai, ya," ucap Joko Subagio setelah menghembuskan asap rokoknya.
Jayandru hanya menganggukkan kepalanya pada laki laki paruh baya yang seusia papinya, masih dengan lengkungan tipis.di bibirnya.
"Om suka memperhatikan kamu. Kamu itu masih muda, pekerja keras. Padahal kamu sudah sangat kaya raya yang tidur saja uang akan mengalir," kekeh Joko Subagio lagi.
"Ngga gitu juga, om." Jayandru masih melengkungkan garis bibirnya.
"Sebanyak apa pun harta kalo dihamburkan pasti akan habis juga, om."
"Harta kamu itu sampai sepuluh turunan ngga akan habis, Jayandru," keukeuh Joko Subagio .dalam tawanya.
Jayandru ngga membantah lagi. Bukan suami Tante Ivana Rosmina saja yang mengatakan hal itu, banyak lagi yang menyuarakan hal tersebut. Dia sudah biasa mendengarnya.
"Semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak yang mencoba menjatuhkannya."
Jayandru merasa hatinya mendingin saat mendengarnya. Dia sering mendengar nasehat itu dulu. Ternyata dia membutuhkannya sekarang.
"Om yakin kamu bisa menghadapinya," ucapnya lagi.
"Terimakasih, Om."
Jayandru bersyukur di tengah keruwetan pikirannya, dia bertemu Om Joko Subagio. Suami Tante Ivana tidak menjudgenya, padahal rekam jejak kesalahannya sudah terlihat jelas .
Setelah Joko Subagio pergi duluan karena ada telpon dari istrinya, Jayandru menatap lama kontak Nara-istrinya. Banyak yang dia pertimbangkan. Dia melirik jam di pergelangan tangannya.
Masih sempat menelpon Nara.
Dering pertama hingga akhir ngga diangkat. Jayandru menelpon lagi.
Angkat sayang, batinnya resah. Masih juga ngga diangkat.
Jayandru menghela nafas panjang. Nara masih belum mau menerima panggilan telponnya.
Ponselnya digenggam sangat kuat. Dia ragu untuk menelpon lagi.
Ponselnya bergetar lagi. Dengan penuh harap kalo yang menelponnya Nara, tanpa melihat nama si penelpon, Jayandru langsung memerimanya.
"Nara, syu--."
"Nara? Ini aku Monica."
Jayandru terdiam, dia merutuki kebodohannya. Yang ingin dia hindari malah dia dekati.
Gob log!
"Kamu kenapa tidak menelponku," sergah Monica emosi.
"Untuk apa?"Jayandru menjawab malas.
"Jayandru! Aku udah hancur. Karir politikku habis. Begitu juga karir modelku. Kamu harus tanggungjawab!" Suara Monica terdengar berteriak.
Jayandru menjauhkan ponselnya dengan kesal.
"Kamu juga harus hancur kalo ngga mau tanggung jawab, Jayandru. Aku ngga rela kamu masih baik baik saja. Nara juga harus tau siapa suami yang dia kira sempurna itu!"
Tubuh Jayandru bergetar mendengar ancaman dalam umpatan beruntun Monica.
Salahnya sudah maen api dengan Monica. Sekarang dia akan terbakar. Dia juga akan membawa Nara ikut terbakar bersamanya.
Jayandru memutuskan sambungan telponnya. Jangan sampai dia mengeluakan umpatan kasarnya.
Dia mungkin sudah pasrah dengan apa yang akan dilakukan Monica. Nara juga sudah tau dari berita yang viral. Yang Jayandru inginkan hanya maaf dari Nara. Dia tau Nara pasti butuh waktu untuk menerima dia kembali. Dia akan sabar.
*
*
*
Nara yang masih melihat komen komen dari live yang sudah berakhir itu hanya bisa menghela nafas panjang ketika layar ponselnya meredup.
Batre ponselnya tinggal lima persen.
Nara mengoffkan, hanya untuk dicharge sebentar saja. Dia kemudian duduk menyandar. Terbayang lagi isi komentar komentar itu.
Kalo aku jadi istrinya, lebih baik mundur saja. Selingkuh itu penyakit. Pasti bakal terulang lagi.
Ngga nyangka, ya. Padahal istrinya juga cantik
Lebih cantik model itu, sih. Sayang, ya, selingkuhan.
Modelnya gatal
Pak dewannya juga gatal. Tapi pak dewannya ganteng banget njiiirrr..... Kaya banget juga. Aku juga mau jadi istri ketiganya
Hidup terjamin
Lah kamu mau pak dewannya ntar nyari istri lagi setelah lo!
Biar aja. Yang penting tercukupi biaya hidup sama bisa beli iphone hahaha.....
Nara menghela nafas. Efek jelek selingkuh mulai mengabur karena banyak perempuan tetap mau jadi selingkuhan demi materi.
Dia ngga kekurangan materi. Tapi kalo cuitan yang bilang selingkuhan bisa ngulang lagi, Nara rasanya harus benar benar berpikir lagi untuk terus bersama Jayandru
Nara saat ini masih ragu. Bukti bukti Jayandru selingkuh masih kabur. Belum terlalu kuat.
Padahal kalo Jayandru beneran selingkuh, dia ngga tau, apakah hatinya masih kuat menggenggamnya.
Diam diam Warda memperhatikan Nara. Warda tau, diamnya Nara pasti karena dia memikirkan berita yang mereka tonton tadi.
Semoga yang dia takutkan ngga terjadi, batin Warda penuh harap.
*
*
*
Monica hampir saja membanting ponselnya setelah Jayandru memutuskan sambungan telpon mereka secara sepihak.
Dia mencoba menelpon lagi, tapi sekarang malah tidak aktif.
Kemarahannya sudah naek ke ubun ubun.
"Kamu ngga akan bisa bersama Nara, Jayandru! Ngga akan bisa!"
Dengan penuh dendam, dia mengirim video saat Jayandru masuk ke kamar hotelnya dan saat mereka berci uman.
Nara! Kamu akan tau siapa laki laki yang kamu nikahi!
Tapi saat hanya melihat centang satu saja pada video yang dia kirim, kemarahannya meledak.
Ponsel Nara juga dalam keadaan off.
Dia mengumpat berbagai kata kasar di dalam hatinya.
Saking emosinya dia mengirimkan video video mereka yang dulu dulu, ketika Jayandru belum menikah dengan Nara.
Maminya yang baru saja memasuki kamarnya tertegun melihat wajah frustasi putrinya yang masih menatap layar ponselnya.
"Kamu kenapa?" Dia melangkah mendekat.
"Aku benci mereka berdua, mam. Aku benci...." Monica berteriak histeris sambil menggenggam erat ponselnya. Air matanya turun lagi.
Maminya memeluknya dalam kesedihan yang amat sangat. Dalam hati menyayangkan nasib buruk yang menimpa putrinya.
"Jayandru dan Nara, mam. Mereka ngga boleh bersama!" Monica menangis kencang di pelukan maminya.
Jadi Adel memaksa bahwa Nara harus = posisi dia saat Jayandru poligami atw selingkuh, sakit jiwa akut kau Adel Adel
😛😛
ngomongnya ga pernah enak di depan menantu.
kak Rahma , tolong napa jangan di tekan Mulu hatinya Nara.
sesekali bikin hancur juga hati atau badannya Adel
lah si Monica kabarnya gimana???
keenakan Monica dong lebih gampang lagi buat deketin & menghasut Adel, biar Jayandaru mau nikahin Monica.