Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXXI
“Loh kok kosong” ceplos Dita
“Hufftt..” Jhon sedikit legah bahwa yang ada di pikirannya tidak terjadi.
Kamar yang mereka datangi sesuai dengan nomor yang dikirim orang asing itu ternyata kosong dan tidak ada siapa-siapa.
“Ini betul kamarnya mas.. mungkin salah nomornya”
Diam-diam Dita mengirimkan pesan pada seseorang. Ia merasa kesal sepertinya rencana mereka kembali gagal.
Mereka pun pergi mencari Agatha di kamarnya namun sama saja hasilnya nihil.
\~\~
“Apaaa”
“Kenapa bisa begini”
Saat menikmati sarapannya sebuah pesan masuk, ia pun mengecek yang ia pikir pesan itu dari pria tua semalam nyatanya itu pesan dari Dita.
“Sialan, ke mana pria tua itu.. apa dia mengkhianatiku”
Dengan cepat ia segera ke kamar tempat ia tinggalkan pria tua dengan Agatha.
\~\~
Agatha yang mengendap-endap masuk ke dalam kamar Jhon dan Wanda, pagi itu lorong masih sepi jadi Agatha segera masuk ke dalam.
Ia mengambil kamera tersembunyi, setelah itu ia keluar seperti tidak terjadi apa-apa. Ia pun segera kembali ke kamarnya.
Setelah sampai ia melihat handphonenya sudah ada di meja riasannya, ia menebak siapa orang di balik penjebakannya.
Tingnong..
Bunyi bell kamar Agatha terdengar ia pun segera membuka pintu dan terlihat Jhon, Wanda, dan Dita berdiri di depan pintunya.
“Daddy”
“Sayang kamu sama siapa?”
Kening Agatha mengkerut mendengar pertanyaan Jhon. Ada apa pagi-pagi begini mereka mencarinya.
“Aku sendirian daddy”
“Daddy kita periksa saja kamarnya” ucap Dita
Agatha bertambah heran dengan Dita yang mengatakan hal aneh.
“Daddy boleh masuk?”
“Boleh daddy”
Mereka bertiga pun masuk dan mulai mencari ke sana kemari namun entah apa yang mereka cari.
“Ada apa daddy, apa yang kalian cari?”
“Kamu semalam kemana?” Tanya Jhon
Mendengar itu Agatha langsung menegang, jangan-jangan ini ulah Dita. Seolah-olah mereka akan menemukannya bersama pria.
“Sialan.. jadi ini ulahmu”
“Aku tidak kemana-mana daddy”
“Bohong..” teriak Dita
“Kenapa kamu bilang aku bohong?” Tanya Agatha
“I-i-tu..”
“Daddy mendapatkan video kamu yang bersama pria semalam”
“Ahh.. jadi begitu rencanamu”
“Maaf mengecewakanmu, tapi tidak ada lain kali”
“Buktinya aku disini dan tidak melakukan apa-apa”
“Syukurlah sayang, daddy takut kamu kenapa-kenapa” ucap Jhon sambil memeluk Agatha
“Aku baik-baik saja daddy, mungkin itu orang iseng”
Mereka pun berhenti memeluk, Dita yang kesal bukan main menggesekkan giginya hingga berbunyi gemeletuk.
“Kenapa dia bisa lolos”
“Aku harus menghubungi wanita itu”
“Kita sarapan yuk” ajak Jhon
“Iya daddy” ucap Agatha sambil tersenyum
Mereka pun menuju restoran dan memilih salah satu meja di sudut. Agatha melihat kiri kanan mencari seseorang berharap orang itu ada.
Ting..
📩
Arslan : [ Mencariku? ]
Melihat pesan itu Agatha langsung tersenyum karena selalu saja ketahuan.
Agatha : [ Kamu di mana? ]
Arslan : [ Dibelakang ]
Agatha pun menoleh dengan pelan dan tepat di belakangnya siluet Arslan terlihat.
Agatha : [ Bukannya kamu sarapan di kamar? ]
Arslan yang membaca pesan Agatha pun merasa heran dengan dirinya, bahkan makanan yang ia pesan tidak tersentuh dan justru makan di restoran.
Arslan : [ Makanannya sudah dingin ]
Agatha : [ Kamu merindukanku yah ]
Agatha yang hanya bercanda dibuat melongo dengan balasan Arslan.
Arslan : [ Sepertinya ]
Deg..
Deg..
Jantung yang berpacu dengan cepat seperti berada di wahana roll coaster, wajah yang memerah dan panas.
Dita yang melihat Agatha senyum terus menerus sambil memegang handphonenya merasa kesal.
“Sayang bagaimana hubungan kamu dengan Kevin” tanya Wanda
“Masih pendekatan bunda” jawab Dita dengan sedikit keras bermaksud agar Agatha mendengarnya
“Kevin sepertinya anak yang baik yah” ucap Wanda
“Iya bun, orang tuanya itu teman daddy” jawab Jhon
Dita yang melihat Agatha terus tersenyum sambil memainkan handphonenya semakin kesal. Agatha tak sama sekali mendengar apa yang mereka bertiga bahas.
“Kakak lagi berbalas pesan dengan pacar kakak ya?”
Agatha yang mendengar ucapan Dita merasa sepertinya dirinya akan dilibatkan kembali dalam sandiwara saudara yang baik.
“Mari kita lihat, apakah kamu akan mencuri kembali jika aku punya pacar”
“Ya.. aku berbalas pesan dengan pacarku”
Arslan yang mendengar ucapan Agatha langsung menegang. Ia tidak menyangka Agatha akan berkata seperti itu.
Dadanya sudah berdegup kencang setiap mendengar ucapan yang keluar dari mulut Agatha.
“Kenapa kakak tidak bilang jika sudah punya pacar” ucap Dita yang mulai terpancing
“Kamu sudah punya pacar?” Tanya Jhon
“Iya daddy dia anak yang baik” jawab Agatha sambil tersenyum dan mengingat sikap Arslan yang menjaganya semalam
“Baik saja tidak cukup” ucap Wanda
“Aku tidak perduli jika dia tidak memiliki harta” jawab Agatha santai
“Kakak.. jaman sekarang cinta saja tidak cukup”
Dita langsung menebak bahwa pacar Agatha adalah seorang yang miskin. Ia merasa masih berada di atas Agatha dengan menemukan Kevin yang kaya.
“Aku masih punya warisan yang bisa ku kembangkan bersama” ucap Agatha dengan tersenyum sinis
Wanda dan Dita kembali meradang, mereka menatap Agatha dengan tatapan sengit, mereka tak bisa membalas ucapan Agatha.
“Segera kenalkan pada daddy jika dia sudah menjadi pilihan mu” ucap Jhon sambil tersenyum
“Nanti aku kenalkan daddy, dia sangat baik padaku dan aku sangat mencintainya”
Tiga kata terakhirnya seperti keluar dari dalam hatinya. Yah ia seperti sudah menebak bahwa dirinya jatuh cinta pada pria itu.
Ukhukkk..
Arslan tersedak saat minum, kata demi kata Agatha semakin membuatnya panas dingin ditambah jantungnya yang trus berdetak tak karuan.
Agatha tertawa mendengar suara batuk Arslan, ia tau bahwa pria itu mendengar semuanya.
Tak jauh dari sana, di pojok restoran Lisa melihat Arslan dan Agatha duduk saling membelakangi. Ia pun berjalan dengan anggun menuju meja Arslan.
“Hai”
Lisa langsung mendudukkan dirinya di kursi kosong depan Arslan. Dita yang sibuk dengan amarah dan pikirannya tidak melihat Lisa yang menemui Arslan.
“Kenapa tidak tunggu aku, dari tadi aku nyariin kamu”
“Ada apa?” Tanya cuek Arslan
“Kan sarapan bareng lebih enak, jadi ingat dulu di kampus”
Arslan yang tidak mengerti maksud dari Lisa hanya diam.
“Kamu sudah pesan makan?”
“Kalau belum aku pesankan yah”
Lisa pun mengangkat tangannya sambil mengode pelayan, kemudian salah satu pelayan pun menghampiri mereka.
“Mau pesan apa Tuan, nona?” Tanya pelayan itu
“Roti panggang tanpa selai dua, jus jeruk dua”
“Baik nona ada lagi?”
“Itu saja”
Agatha yang sejak tadi menajamkan telinganya merasa kesal.
Ting..
📩
Agatha : [ Selamat menikmati sarapan yah dengan wanita cantik ]
Arslan pun tersenyum melihat isi pesan itu saat ia ingin membalas, Agatha pun pergi. Ia kaget dan menduga bahwa Agatha cemburu pada Lisa.
“Daddy aku sudah selesai.. aku kembali ke kamar duluan yah”
“Iya sayang” ucap Jhon
\~\~
Setelah sampai di kamarnya Agatha mengecek video yang tersimpan di kameranya. Dan betapa terkejutnya dia bahwa ibu tirinya merencanakan sesuatu.
“Apa yang mereka rencanakan?” Ucap Agatha
Matanya memerah dan giginya berbunyi gemelatuk karena saling bergesekan. Agatha begitu marah ternyata ibu tirinya sudah sejauh itu.
“Aku harus mencari tau rencana mereka”
To be continued..
Jangan lupa like dan komennya yah teman-teman 🥰