PUTRI ANGKAT KAISAR

saat itu juga, Tuan Baron dan anak-anaknya langsung ke tempat itu. begitu pula dengan Duke Raymond yang langsung datang menyusul dengan kecepatan tinggi.

"Celine!! berhati-hatilah!! kakak pasti akan datang membantumu!!" setelah Delerick berteriak, dia langsung menggunakan kekuatannya untuk ikut melayang di udara bersama adiknya.

"adik perempuan..?" Putri Celine pun langsung tersenyum. kemudian dia langsung mengeluarkan bahan peledak di tangannya. dan langsung membuangnya ke arah monster itu. sementara sang monster yang tidak tahu kalau itu adalah bahan peledak, langsung tersenyum remeh.

"itu hanyalah batu biasa!! hanya batu itu yang kamu gunakan untuk menyerang kami hahaha..!!" tawa monster itu terdengar benar-benar sangat mengerikan. kemudian dengan tangan besarnya dia langsung menangkap bahan peledak itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya. dia ingin membuktikan, kalau apapun tidak akan berpengaruh apapun kepada mereka.

Putri Celine yang melihat hal itu langsung tersenyum sinis.

(kita lihat seberapa sombong kalian..? bahan peledak itu sudah saya modifikasi dengan bahan peledak yang lebih keras.) batinnya.

dan baru saja bahan peledak itu ditelan oleh sang monster, hanya dalam hitungan detik bahan peledak itu langsung meletus di dalam perut sang monster. sehingga membuat tubuh monster itu langsung hancur berkeping-keping.

DAR!!!

semua orang yang menyaksikan hal itu langsung terpana. bagaimana tidak, bahan peledak itu benar-benar tidak main-main. bahkan tubuh monster itu hancur menjadi kepingan-kepingan kecil, kalau dia batu mungkin telah berubah menjadi debu.

"luar biasa!! batu itu langsung meledak di perutnya.!!"

"benar sekali!! ini sangat luar biasa. kira-kira itu batu apa ya ?" para warga yang ada di sana mulai berbisik-bisik. begitu pula dengan sang Duke yang juga ikut menyaksikan hal tersebut walaupun sedikit terlambat. dia melihat kalau batu peledak itu sangat berguna, bagi para prajurit yang tinggal di perbatasan.

(ini..) tuan Duke benar-benar tidak menyangka. karena, hanya dengan waktu singkat batu peledak itu membunuh satu monster sampai hancur.

sementara kawanan monster itu langsung menjadi panik. tapi mereka tentu saja tidak mundur.

"kurang ajar!! berani sekali kau membunuh saudara kami !!" teriak para monster itu dengan marah.

"jangan salahkan kami!! kalianlah yang awalnya datang kemari untuk membuat kekacauan. kalau kalian tetap berada di tempat kalian, hal seperti ini tidak akan terjadi. setiap tindakan yang kalian lakukan, pasti ada konsekuensinya." tutur Putri Celine dengan suara yang begitu datar dan dingin. namun masih disertai dengan senyuman sinis di sana.

para monster itu mulai saling menoleh dan memandang satu sama lain.

"tunggu apa lagi!! ayo serang mereka. mereka tidak akan mungkin bisa menyingkirkan kita. dan bahan peledak itu cuma satu, sementara kita ada sekitar 20 orang. jadi tidak akan mungkin, dia masih memiliki stok bahan peledak itu." Putri Celine yang mendengar penuturan itu tersenyum.

dia tentu tidak akan membiarkan para monster itu menghancurkan lahan ayahnya dan membuat rakyat kelaparan. dengan cepat dia langsung mengeluarkan senjata rakitan meriam dari dalam ruang penyimpanannya. delerick yang berdiri dan melayang tepat di sampingnya langsung terkejut.

"apalagi ini dek..?" tanyanya dengan ekspresi tidak percaya.

"kakak lihat saja!! mereka semua harus dibantai agar tidak merusak gandum dan juga padi ayah." akhirnya, Putri Celine langsung menekan bidikannya sehingga mengeluarkan peluru yang ukurannya besar, dan langsung menghantam kepala para monster itu.

tak hanya menghantam, peluru itu juga langsung meledak sehingga menewaskan 1 sampai 2 monster. karena tubuh-tubu monster itu sangat besar, makanya meriam itu tidak sanggup meledakkan mereka secara bersamaan. tapi hal ini cukup membuat para monster itu kembali dibuat ketar-ketir.

DAR!!!

DAR!!

DAR!!

"apa yang kalian lakukan!! ayo cepat selamatkan diri.!!" tiba-tiba satu monster yang sudah mundur beberapa langkah ke belakang langsung berteriak. beberapa monster yang tersisa pun mulai mengambil ancang-ancang untuk menyelamatkan diri. Putri Celine yang melihat hal itu langsung tersenyum sinis.

"satupun dari kalian tidak akan pernah bisa lolos dari sini." dan dengan kekuatan yang dia miliki, dia langsung mengejar para monster itu sambil menembakkan kembali meriamnya hingga membuat semua monster itu tergeletak tak berdaya di tanah.

mereka yang menyaksikan pertarungan sepihak itu hanya bisa menghangat tidak percaya.

"wah senjata ini benar-benar hebat dek!! hanya tinggal tekan bisa mengeluarkan ledakan yang begitu dahsyat, dan bisa menewaskan banyak monster.!!" ucap Delerick.

padahal Delerick sendiri sudah sangat siap kalau mereka harus bertarung dengan menggunakan tenaga dalam mereka. ternyata hal ini hanya masalah sepele bagi adiknya. Putri Celine yang mendengar penuturan sang Kakak pun tersenyum dan kembali menyimpan meriam itu ke dalam ruang penyimpanannya

(ternyata benda-benda dari zaman modern ini sangat bermanfaat. Untung saja aku memikirkan hal ini.) batinnya sambil tersenyum puas dan melihat ke bawah. di sana mereka mendapati sekitar 20 mayat monster itu bergeletak tak berdaya.

"ayo turun dek!!" Delerick pun langsung mengajak adiknya turun. Putri Celine pun langsung menganggukkan kepalanya, dan mereka berdua yang melayang di udara langsung turun.

setelah mereka mendarat, Alrico yang notabenenya masih berumur 7 tahun langsung berlari ke arah Kakak perempuannya, dan memeluk tubuh kakak perempuannya itu.

Bugh

Putri Celine yang mendapatkan perlakuan hangat seperti itu dari adik pemilik asli tubuh ini tentu saja tidak berkeberatan. dia juga ikut memeluk tubuh adiknya.

"kakak perempuan hebat sekali!! aku yang di bawah yang melihat kakak perempuan bertarung seperti itu sangat-sangat kagum.!!" ucapnya. Putri Celine yang mendengar penuturan adiknya pun tersenyum.

"kamu mau belajar..?" mendengar itu, , Alrico langsung melerai pelukannya.

"mau mau!!" Putri Celine pun tersenyum dan menyentuh ujung hidung adiknya dengan jari telunjuknya.

"kalau begitu kamu harus cukup umur dulu ya!! dan kamu harus rajin belajar juga. karena benda seperti itu sangat berat. jadi butuh tenaga yang kuat, dan yang paling penting adalah tenaga dari tubuh sendiri. bukan dari ilmu spiritual." ucapnya. Alrico yang tersenyum karena mendengar penuturan itu mendadak langsung merubah ekspresinya.

"kapan kakak perempuan ? sampai umur berapa aku boleh menggunakan senjata itu ?" tanyanya.

Putri Celine pun mulai berpikir. biasanya kalau di zaman modern, orang bisa menggunakan senjata ini, saat mereka sudah menduduki posisi yang paling penting dalam dunia militer. dan mungkin umurnya diperkirakan 30 tahun ke atas. tapi di sini, rakyat di zaman kuno ini, umur 7 tahun saja tubuh mereka sudah seperti orang yang berumur 20 tahun. jadi kemungkinan, sekitar 15 tahun, adiknya ini sudah bisa menggunakannya.

bukan apa-apa, ini juga perlu melatih mental adiknya. kalau mentalnya tidak kuat, dan pondasinya juga tidak kuat, bisa-bisa adiknya akan terpental jauh karena terhempas oleh alat ini. bahkan tembakan pun tidak akan tepat sasaran atau mengenai target.

"berapa Kak..?" tiba-tiba Alrico kau kembali mendesak. bahkan tanya Rico saja yang penasaran. melainkan semua orang yang hadir di tempat itu juga sangat penasaran.

"kamu boleh menggunakannya saat umur kamu sudah 15 tahun." mendengar penuturan itu, Rico seketika langsung berekspresi lemas.

"yaaaaa...."