Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Hari pertama bekerja sebagai seorang model membuat Athena di tuntut untuk selalu tampil dengan gaya yang memukau, selain itu ia juga di tuntut untuk menjaga pola makan agar tubuh indahnya tetap terjaga dengan baik.
Setelah melakukan pemotretan, Athena berencana untuk menemui dokter Alvin.
"Athena, kamu beruntung sekali...", Ucap salah seorang perempuan kepada Athena.
"Beruntung bagaimana kak?", Tanya Athena tidak mengerti.
"Karena wajahmu yang cantik akan terpampang di setiap majalah, iklan di televisi ataupun youtube, bukan cuma itu wajahmu akan ada di setiap poster iklan yang di pampang di setiap kota yang ada di Indonesia. Aku yakin kamu akan di sukai banyak orang", Jelasnya membuat Athena tersenyum canggung.
"Ah... Kakak terlalu menyanjungku, kita bahkan tidak berada perusahaan besar"
"Wah sepertinya kamu masih belum tahu, DMJ Departement Store sudah go international loh"
"Tapi aku kan hanya salah satu model di anak perusahaan, model utama pasti lebih..."
"Kamu satu-satunya model di perusahaan DMJ!", Potongnya.
"Ah begitu ya", Athena hanya bisa tersenyum ketika menyadari bahwa perusahaan tempatnya bekerja bukanlah perusahaan biasa.
"Kak Rani, aku duluan ya", Pamit Athena kepada Rani yang masih sibuk mengotak-atik komputer.
"Ah iya, hati-hati di jalan ya"
"Iya kak"
Dengan senyum yang merekah di bibirnya, gadis itu berjalan santai menikmati keindahan kota di malam hari.
Jarak perusahaan tempat ia bekerja tidak begitu jauh dengan halte sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berjalan kaki.
Saat ia sudah berada di halte, bus yang di tunggu pun telah tiba, ia langsung naik dan memilih tempat duduk di bagian pojok sebelah kanan.
gadis itu langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi dokter Alvin.
"Hallo dokter"
"Iya Na?"
"Aku sudah naik bus", Athena memberitahu dokter Alvin agar ia tidak perlu khawatir.
"Oke Na, aku sedang mengurus sesuatu setelah menyelesaikannya aku akan langsung ke apartemen mu", Ucap Alvin.
"Oke dokter"
Athena memutuskan sambungan telpon. Gadis itu langsung keluar dari bus dan berjalan memasuki apartemen miliknya.
Setelah membuka tali sepatu ia langsung menuju kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Ia merasa lelah karena melakukan pemotretan seharian, bolak-balik ke kamar ganti mengenakan baju yang di butuhkan untuk pemotretan.
Saat ia baru saja menutup ke dua mata, suara bel berbunyi membuat ia kembali bangkit dari kasur.
"Ayo masuk dulu!", Ajak Athena.
"Aku akan ganti pakaian", Ucap Athena memberitahu Alvin.
"Kenapa harus ganti pakaian?", Tanya Alvin heran.
"Sekarang ini aku kan model, jadi harus jaga penampilan, ntar apa yang di katakan orang-orang, seorang model hanya pakai piyama keluar rumah, aku takut akan membuat citra perusahaan menjadi jelek karena ulahku", Athena mulai membanggakan dirinya yang saat ini berprofesi sebagai model.
Tidak butuh beberapa lama, Athena segera keluar dari kamar dan langsung mengajak dokter Alvin untuk pergi.
Setelah memastikan apartemen terkunci mereka langsung berjalan ke lift.
"Dokter bagaimana penampilanku? Apa rambutku sudah rapi?", Tanya Athena sambil memperlihatkan penampilannya kepada dokter Alvin.
"Rambutmu berantakan", Jawabnya.
"Oh ya? Bagian mana yang berantakan?", Tanya Athena.
"Biar aku bantu merapikannya"
Baru saja Alvin hendak membantu Athena, pintu lift terbuka.
Athena menoleh dan mendapati seseorang sedang berada di lift sedang menatap ke arahnya.
"Kok diem, ayo masuk!"
Dokter Alvin merengkuh pinggang Athena dan membawanya memasuki lift.
"Maaf, mas mau keluar atau kembali turun?", Tanya Alvin kepada pria yang masih berdiri mematung.
"Ha?"
"Mas mau keluar atau mau kembali ke loby?" Ulang Alvin.
"Oh, saya akan kembali ke loby"
Setelah mendengar jawaban dari pria yang tidak di kenalinya, Alvin segera menutup pintu lift.
"Kamu makan apa tadi di kantor?", Tanya Alvin kepada Athena yang menatap canggung ke arah pria yang saat ini berada di lift yang sama dengannya.
Athena menyadari bahwa pria itu menatapnya lewat pantulan pintu lift.
"Hei Na..."
"Ha iya kenapa dokter?", Tanya Athena yang tidak fokus.
"Kamu kenapa? Kamu sakit?", Alvin refleks memeriksa kondisi tubuh Athena.
"Enggak panas", Ucap dokter Alvin.
"Gapapa dokter, aku cuma kecapekan aja", Jawab Athena canggung.
Athena merasa lift ini berjalan terlalu lambat dari biasanya.
Saat pintu lift terbuka Athena bergegas keluar dari tempat itu dan langsung di susul oleh dokter Alvin.
"Kamu mau pesan apa Na?", Tanya dokter Alvin ketika melihat menu yang tersedia di kedai itu.
"Aku mie rebus sama teh es aja", Ucap Athena memberitahu pesanannya.
"Kamu yakin mau makan mie?"
"Iya, lagi ngidam mie hehe", Jawab Athena cengengesan.
"Ngidam, emang kamu hamil"
"Hahaha... mana tau emang hamil"
"Iss ngaco, jangan ngucapin yang aneh-aneh. Ucapan itu adalah do'a loh"
"Ya gapapa juga kalau beneran terjadi"
"Kalau udah nikah ya gak masalah, masalahnya ini kamu belum nikah!!!", Protes Alvin.
Selama menunggu makanan datang, Alvin dan Athena terlihat bercanda gurau menertawakan sesuatu yang membuatnya lucu.
"Kok aku suka ya liat dokter yang sekarang", Puji Athena.
"Emang dulu aku gimana?"
"Dulu dokter dingin, jarang senyum, kalau ngomong kaku banget!"
"Masa aku begitu?", Ucap Alvin tidak mempercayai ucapan Athena.
"Beneran loh ini, dulu aku sampe takut Ama dokter"
"Kenapa takut... memangnya aku memakan mu"
"Tatapan mata dokter yang tajam membuat aku takut"
"Mataku memang begini kok!"
"Ya pokoknya dulu aku takut! Apalagi pas pertama aku sadarkan diri, dokter datang membawa jarum suntik, di situ aku takut banget haha", Jelas Athena sembari mengingat masa lalu.
"Yang penting sekarang udah gak takut kan?"
"Enggak! Aku tahu dokter orang baik, aku malah bersyukur karena dokter berada di sisiku. Aku jadi enggak terlalu merasa kesepian karena dokter selalu ada buatku", Ucap Athena sambil tersenyum.
"Aku senang kalau kamu senang"
"Jadi apa pun yang kamu butuhkan jangan sungkan untuk memberitahuku, mengerti?"
"Iya dokter", Jawab Athena langsung.
"Oh iya, bagaimana kesan mu di hari pertamamu bekerja, apa kamu menyukainya?", Tanya dokter Alvin.
"Tentu saja aku menyukainya, hanya saja sedikit capek, mungkin karena aku tidak terbiasa bekerja. Selama ini aku hanya tidur-tidur gak jelas, jadi badanku terasa kaku", Jelas Athena kepada Alvin.
"Bersabarlah menjelang terbiasa, tetapi jangan terlalu di paksakan kalau kamu tidak sanggup! Kamu bisa berhenti kapan pun kamu mau. Kamu tahu kalau aku tidak masalah membiayai segala kebutuhan hidupmu, karena kamu adalah tanggung jawabku!"
"Aku tidak akan meninggalkan pekerjaanku dokter! Dokter kan juga sudah tahu kalau aku tidak ingin bergantung terus menerus kepada dokter, aku akan bertanggung jawab untuk hidupku sendiri"
"Kamu sudah mulai berpikir dewasa!"
"Iya dong"
"Kakakmu pasti akan merasa bangga jika melihat perubahan mu"
"Bicara soal kakak, weekend nanti aku ingin pergi melihat makam ayah dan juga kak Ardan, apa dokter mau menemaniku?"
"Tentu saja Athena!"