Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Apa kamu mau pergi ke pemakaman keluargamu besok pagi? jika kamu mau, aku akan mengantarmu." ucap Revan
"Kak Revan serius?" tanya Ziora.
"Hem." dehem Revan.
Ziora pun tersenyum bahagia, sedangkan Revan melirik Ziora sekilas dan dia pun ikut tersenyum.
"Aku akan membuatmu tersenyum terus, Ziora." batin Revan.
...----------------...
Sesampainya di mansion, terlihat Ayyana berdiri di depan pintu utama. Sedangkan Ayyana yang melihat Ziora keluar dari mobil kakaknya, dia pun berlari mendekati Ziora.
"Ziora!" panggil Ayyana sambil berlari mendekati Ziora.
Tapi tiba tiba saja dia di halangi oleh kakaknya, membuat Ayyana mengendus kesal.
"Kenapa kakak menghalangi Ayyana mendekati Ziora?!" ucap Ayyana kesal.
"Ayyana, teman kamu baru saja pulang bekerja dan biarkan dia istirahat." jawab Revan.
"Ckckckck, jadi gini beruang kutub utara yang sangat dingin diam diam perhatian sama sahabat saya." cibir Ayyana.
"Ziora, kamu hati hati sama beruang kutub utara ini. Nanti jika dia marah pasti akan memakanmu." ucap Ayyana.
Ziora pun hanya cengengesan.
"Ayyana." tegur Revan.
"Jika kakak tidak diam, aku tidak akan membantu kakak mendekati sahabat saya." bisik Ayyana.
Revan pun menghela napas dan dia pun kembali masuk ke mobilnya, dia pun melajukan mobilnya.
"Hem... Apa kakak kamu marah?" tanya Ziora kepada Ayyana.
"Tenang saja, kakak aku tidak marah kok. Mungkin saja dia pergi di temannya atau di perusahaan ayah saya." jawab Ayyana tersenyum.
"Jam 6 sore pergi ke perusahaan?" tanya Ziora.
"Hem... Biasakan di perusahaan ada kata lembur dan juga bisa pulang jam 12 malam." jawab Ayyana.
"Sudahlah kita masuk." ucap Ayyana menarik tangan Ziora.
Mereka pun berjalan masuk ke mansion. Sedangkan di sisi lain di perusahaan grup Mahendra, terlihat Raden baru saja duduk di kursinya yang berada di ruang kerjanya.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk." ujar Raden.
Ceklek!
Pintu ruang kerja pun terbuka dan terlihat asistennya berjalan masuk dan memberikan sebuah dokumen.
"Ini pak, tentang nyonya Olivia selama ini." ucap Leon memberika dokumen.
"Hem." dehem Raden.
Raden pun melihat dokumen tersebut dan dia melihat jika Olivia sudah mempunyai anak dengan pria lain saat mereka masih berstatus suami istri.
Raden yang membaca itu pun menatap sinis ke dokumen dan dia pun melihat foto pria. Raden pun melihat foto pria tersebut dan dia tidak menyangka jika sahabatnya mempunyai anak dari Olivia.
"Dia sudah mempunyai Kai, terus kenapa kamu memberikan aku foto Olivia bersama pria yang berbeda dengan Kai?" tanya Raden menatap tajam ke arah Leon.
"Tuan Kai, sudah di bunuh oleh nyonya Olivia begitu pun pria yang bersamanya sekarang. mereka membunuh tuan Kai, sebab mereka ingin mengambil alih perusahaan dan mereka juga menginginkan warisan keluarga tuan Kai." ucap Leon menjelaskan apa yang terjadi.
"Cih! Ternyata mereka juga menginginkan apa yang saya punya." ucap Raden.
Raden pun berjalan menuju ke jendela menatap pemandangan jalanan yang penuh macet di depan perusahaannya.
"Jadi jika semalam aku tidur bersama Olivia, dia pasti merencanakan sesuatu. tapi rencana gagal, sebab aku kabur darinya." batin Raden.
"Leon, kamu cari tau tentang wanita yang bernama Ziora Tasya Olyne, dia bekerja di seraphina's club. " ucap Raden.
"Baik pak." jawab Leon.
"Hem, kamu pergilah. Aku bosan melihat wajahmu." ucap Raden.
"Huft... ucapan pak Raden sangat tajam." batin Leon menghela napas.
"Baik pak, saya pamit." ucap Leon.
Leon pun berjalan kelaur dari ruangan Raden.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
