NovelToon NovelToon
ASCENDENSI NAGA DARI KATULISTIWA

ASCENDENSI NAGA DARI KATULISTIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Dikelilingi wanita cantik / Action / Romantis / Fantasi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.

Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.

Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Badai Guntur Api, Pertarungan di Gerbang, dan Kedalaman Makam

Arief berbalik dari Penatua Wu yang lumpuh sementara, hanya untuk disambut oleh serangan marah dari satu kultivator Pemburu Naga Hitam yang tetap mengejarnya. Kultivator itu, seorang pria berotot dengan aura Pondasi Dasar Tingkat 7, melancarkan Tinju Angin yang cepat dan mematikan.

"Kau tidak akan ke mana-mana, bocah sekte!" teriak kultivator Tingkat 7 itu, Qi Anginnya menderu seperti badai kecil di sekitar tinjunya.

Arief harus segera melumpuhkan musuh ini. Meskipun lawannya memiliki keunggulan tingkat kultivasi yang signifikan, Arief memiliki keunggulan taktis dan unsur kejutan.

[Peringatan Nexus Surgawi]: Tingkat Ancaman: Tinggi. Musuh menggunakan Qi Angin (Kecepatan dan Daya Pukul). Analisis Titik Lemah: Pertahanan terhadap serangan gabungan elemen (75% efektifitas).

Arief, dengan lengan yang sakit akibat penggunaan Tinju Guntur Api sebelumnya, tahu ia harus menggunakan versi stabilitas yang ia rencanakan. Ia memanggil Qi Guntur (kecepatan) dan Qi Api (ledakan) dari Inti Giok Murni-nya, tetapi kali ini, ia membanjiri sirkulasi dengan Qi Kayu yang berlimpah sebagai Jembatan Penyeimbang.

Qi Kayu, elemen kehidupan dan pertumbuhan, secara sempurna mengikat dua energi yang bertolak belakang itu, mengurangi feedback kerusakan pada meridiannya sendiri.

"Tinju Guntur Api! Versi Stabil!"

Tinju Arief, yang kini dilapisi energi yang lebih stabil namun masih mematikan, berbenturan langsung dengan Tinju Angin lawannya.

KRASSSHHH!

Perpaduan Guntur Api Arief memiliki efek yang lebih merusak. Energi Guntur melumpuhkan Qi Angin, dan Api membakar Qi pertahanan luarnya. Kultivator Tingkat 7 itu menjerit kesakitan saat tinjunya terasa seperti terbakar dan tersengat listrik. Ia terhuyung mundur, tubuhnya berasap.

Arief segera meluncurkan serangan tindak lanjut. Menggunakan Gerak Bayangan Awan, ia muncul di belakang lawan yang terkejut. Tanpa membuang waktu, ia mengaktifkan Sarung Tangan Naga Giok Dingin dan melancarkan Tinju Meteor yang diperkuat Qi Dingin ke tengkuk lawan.

Pukulan itu sangat presisi. Qi Dingin tingkat tinggi langsung menjalar, melumpuhkan kesadaran lawan. Kultivator Tingkat 7 itu ambruk, pingsan di tanah.

"Waktu habis," gumam Arief. Ia melesat menuju Gerbang Makam Abadi Guntur.

Perlombaan di Gerbang Makam

Saat Arief mendekati Gerbang, ia melihat Penatua Wu, yang terpincang-pincang, dan dua murid Pemburu Naga Hitam lainnya telah tiba di pintu masuk Makam. Mereka sedang berdebat sengit dengan Han Xue dan Jiang Qiao. Ma Ling sudah pasti berada di dalam, mencari harta karun itu.

"Hentikan mereka! Jangan biarkan tikus Sekte Awan Bening masuk lebih dalam!" raung Penatua Wu, sambil berusaha menahan Formasi Pelindung Bintang Tujuh tim Serigala Merah dengan satu tangannya yang masih utuh.

"Kau melukai Penatua kami! Kalian akan membayar mahal!" teriak salah satu murid Pemburu Naga Hitam, seorang kultivator Tingkat 8 yang kuat, melancarkan pedang Qi besar ke arah Han Xue.

Arief melompat ke tengah pertempuran. Ia memanggil Pedang Patahnya dan mengaktifkan Gerak Bayangan Awan untuk memotong jalur pedang Qi.

KRINGG!

Pedang Patah Arief, meskipun hanya Artefak biasa, berhasil menangkis serangan itu berkat kecepatan dan Qi yang dimasukkan Arief.

"Han Xue! Jiang Qiao! Masuk sekarang! Aku akan menahan mereka!" perintah Arief, suaranya mengandung otoritas yang tak terbantahkan.

Han Xue, yang terkejut melihat Arief kembali tanpa terluka, mengangguk cepat. Ia dan Jiang Qiao segera melesat ke dalam Makam Abadi Guntur, meninggalkan Arief sendirian di hadapan tiga musuh yang marah, termasuk Penatua Wu yang terluka.

"Beraninya kau menghalangi jalan kami, bocah!" geram kultivator Tingkat 8 itu.

Arief mengambil posisi bertahan. "Ini adalah Makam Abadi Guntur. Bukan milik Pemburu Naga Hitam."

Penatua Wu melihat betapa cepatnya Arief melumpuhkan murid Tingkat 7 tadi, dan kini ia tahu bahwa Arief adalah ancaman terbesar. "Jangan beri dia kesempatan untuk menggunakan teknik gabungan itu! Gunakan serangan jarak jauh! Aku akan menahan Fondasinya!"

Pertarungan pun pecah di Gerbang Makam. Dua murid Pemburu Naga Hitam melancarkan serangan kombinasi jarak jauh—satu menggunakan busur panah Qi, yang lain meluncurkan proyektil Qi batu yang pekat. Penatua Wu berdiri di belakang mereka, memancarkan aura tekanan Qi Kegelapan, memaksa Arief untuk terus bergerak.

Arief mengaktifkan Nexus Surgawi untuk memprediksi lintasan serangan. Nexus memproyeksikan jalur panah Qi dan proyektil, memungkinkan Arief mengelak dengan margin yang nyaris mustahil. Ia menggunakan Gerak Bayangan Awan seperti tarian yang mematikan, menghindari serangan sambil mempertahankan Pedang Patahnya.

Aku tidak bisa bertahan selamanya. Serangan kombinasi mereka terlalu cepat. Aku harus melumpuhkan salah satu dari mereka.

Arief fokus pada kultivator Tingkat 6 yang menggunakan proyektil batu. Qi-nya lebih lambat, pertahanannya lebih lemah.

Arief tiba-tiba berhenti mengelak. Ia mengambil posisi stabil dan melancarkan pukulan Tinju Guntur Api lagi, menargetkan kultivator Tingkat 6 itu.

BOOM!

Meskipun lawannya berhasil menahan pukulan itu dengan perisai Qi Tanah, kekuatan ledakan Tinju Guntur Api berhasil menembus pertahanan itu dan membuat kultivator Tingkat 6 itu terlempar ke udara, menabrak pohon dengan keras dan tidak sadarkan diri.

"Dua murid tumbang! Aku harus masuk sekarang!" pikir Arief.

Penatua Wu, yang marah besar, melancarkan serangan putus asa. Ia mengumpulkan Qi Kegelapan di sekelilingnya, menciptakan Telapak Bayangan raksasa yang diarahkan ke Gerbang Makam, mencoba menutup jalan masuk.

Arief melompat ke depan. Ia harus menghalangi serangan itu. Ia mengumpulkan semua sisa Qi Logam dan Qi Airnya, memadatkannya menjadi bola energi murni di depan Gerbang.

KRASSHHH!

Telapak Bayangan menghantam perisai Logam/Air Arief. Perisai itu pecah, tetapi berhasil menahan kekuatan terbesar serangan itu. Arief terhuyung mundur ke Gerbang Makam, kelelahan.

Penatua Wu, yang kakinya lumpuh, tidak bisa mengejar Arief.

"Kau akan mati di dalam, anak sekte! Dan aku akan mengklaim makam ini!" raung Penatua Wu.

Arief, yang kini berdiri di ambang Gerbang Makam, melihat ke dalam lorong batu yang gelap. Ia tidak punya waktu untuk membalas Penatua Wu. Ia harus mencari Han Xue dan Ma Ling.

Jauh ke Dalam Makam Abadi Guntur

Arief melompat ke dalam Makam Abadi Guntur. Udara di dalam terasa jauh lebih tebal dan kaya akan Qi spiritual. Lorong batu kuno itu diterangi oleh jamur spiritual yang memancarkan cahaya biru samar.

Ia segera mengaktifkan Nexus Surgawi.

[Pemetaan Spiritual Nexus]: Tiga Titik Energi Sekutu (Han Xue, Ma Ling, Jiang Qiao) bergerak cepat 500 meter di bawah. Beberapa Titik Energi Spiritual Tingkat Tinggi (Artefak/Ramuan) di dekat mereka. Peringatan: Medan Formasi Tersembunyi di depan.

Lorong itu terbagi menjadi tiga jalur. Arief, berdasarkan Nexus, memilih jalur tengah.

Ia berlari melewati serangkaian patung prajurit batu yang memegang tombak. Di setiap patung, ia bisa melihat pola Formasi tersembunyi yang bergetar.

Awas Formasi Ilusi dan jebakan udara!

Arief tiba di sebuah ruangan bundar besar. Di tengah ruangan, terdapat sebuah kolam berisi cairan hijau pekat yang memancarkan aroma ramuan surgawi. Di sekeliling kolam, beberapa botol giok dan kotak batu yang berharga berserakan.

Di ruangan itu, Han Xue, Ma Ling, dan Jiang Qiao sedang berebut dengan dua murid Pemburu Naga Hitam yang baru saja masuk.

"Ambil pilnya! Cepat!" teriak Han Xue, sambil menggunakan pedangnya untuk menahan kultivator Pemburu Naga Hitam.

"Arief! Kau datang!" seru Ma Ling, yang baru saja mengantongi botol ramuan dari kolam.

"Aku akan mengurus yang ini!" teriak Arief.

Ia melesat ke depan, langsung menargetkan kultivator Pemburu Naga Hitam yang terdekat. Pertarungan di dalam Makam Abadi Guntur baru saja mencapai klimaksnya.

1
Hesperia
kasih rating 🗿
Yohana
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
SugaredLamp 007
Jatuh hati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!