NovelToon NovelToon
DIGREBEK NIKAH

DIGREBEK NIKAH

Status: tamat
Genre:Keluarga / Diam-Diam Cinta / Duda / Romansa / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Sedang Apa Kalian?"
"Wah! Mereka Mesum!"
"Sudah jangan banyak bacot! Kawinin Pak saja! Kalo gak mau Arak Keliling Kampung!"
"Apa?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Kartika sebetulnya malas terlibat dengan kegiatan RT. Meski Pak Kartono dan Bu Kartini, kedua orang tua Kartika adalah bisa dikatakan yang dituakan dilingkungan sekaligus RT yang sudah puluhan tahun, namun Kartika si Mageran mana tertarik terlibat dalam acara begini. Males. Mending Live Tiktok, jualan, cuan! Atau nulis novel, cuan juga.

Sesuai jadwal tang sudah di share di wa group RT, malam ini rapat kepengurusan Acara Tujuh Belasan dilaksanakan di rumah Pak RT. Berhubung, kantor Sekretariat sedang diperbaiki, maklum sudah lama, sering bocor sana-sini. Mau menyambut tujuh belasan, makanya diperbaiki.

Bu Kartini dan Pak Kartono sudah sibuk menyiapkan ini itu. Dari mulai gelar tiker, Tama juga kebagian mindahin air mineral tang lagi viral dan kena korban black campaign, katanya airnya buka dari sumber mata air pegunungan, tapi air Kali Bekasi. Ya kali, ada-ada aja memang persaingan bisnis.

"Mbak, dipanggil Ibu, katanya kue-kuenya disuguhin ke depan. Warga udah pada dateng."

"Lah, itu dapet Tam, beli dimana?" Kartika menunjuk air mineral yang lagi banyak disorot pesaingnya.

"Iya, Di Depot Airnya Acong Mbak!"

"Oww,"

Kartika membawa piring-piring berisi kue-kue yang sudah disiapkan oleh Bu Kartini dan membawanya ke teras rumah.

"Nah, Tika, tumben kelihatan! Malem minggu nih! Gak ada yang ngapel!"

Disudut kiri terlihat Si Ibu sudah siap membalas namun Kartika lebih dulu jawab saja, sudah biasa dibully karena kejombloannya.

"Iya Bu, mending dirumah jauh dari zina! Dosa!"

Astaga! Kartika emang gak pake aling-aling! Mana yang nyeletuk barusan, anaknya nikah 6 bulan tapi udah lahiran. Bijimane dah tuh!

Kartika menyuguhkan kue sesuai intruksi Ibu Kita Kartini, Istri Pak Kartono yang Bukan Harum Namanya.

"Permisi, Saya telat ya."

Kartika beradu pandang dengan seseorang yang baru saja datang. Si Duda Karatan, kembali mode ramah tapi entah, kalo dengan Kartika bawaannya singit dan galak bener.

"Ini warga baru yang baru pindahan ya? Siapa nih namanya?"

Kartika hanya tersenyum miris, gak tua gak muda kalo ngelihat laki-laki nganggur pasti deh di kepoin.

Heran Negara plus 62 ini sebetulnya punya standar ganda kali ya.

Kalo yang jomblo Kaum Perempuan modelan Kartika gini, heran deh, digibahin nya sadis! Segala macam label tersemat dengan enteng tanpa mikir itu yang dilabeli punya hati dan perasaan, bukan wonder women yang juga bisa sakit karena tak dicintai! Jangan nyanyi! Gak enak!

Tapi kalo yang Single laki-laki apalagi ada modal dikit aja, langsung deh cewek dari segala lintas usia dan genre langsung tebar jaring. Kayak nangkep ikan di kali.

"Tika, bikin kopi ya buat yang Bapak-Bapak." Ibu Kita Kartini sudah bersabda, masa bisa menolak.

"Mbak! Manyun aja!" Saat di dapur sedang buat kopi Tama yang baru saja datang menggoda Sang Kakak.

"Ga usah berisik! Nih bawa kopi ke depan!"

"Lah, Aku sama Bapak lagi disuruh ke Rumah Pak RW. Mbak aja!"

Rasanya pengen nimpuk adek satu-satunya yang kalo disuruh ada aja jawabannya buat ngeles!

Kartika keluar membawa nampan berisi kopi panas dengan kepulan dan aroma yang menggugah para Bapak-Bapak yang sedang asik berdiskusi soal acara tujuh belasan.

"Asik deh! Makasi Tika!" Salah seorang Bapak-Bapak yang juga pengurus RT saat menerima kopi yang disuguhkan Kartika.

Sampailah saat Kartika menyuguhkan kopi di hadapan Si Duda Karatan, Kartika tak perlu basa basi busuk, cukup taro depan orangnya dan beres. Tapi,

"Aw!" Entah bagaimana ceritanya, kaki Kartika tersandung, nyangkut dilipatan tiker dan sukses membuat gelas kopi panas menyiram paha Sang Duda. Dan untungnya, Si Duda pake celana panjang, kalo gak wah aset karatan bisa kecipratan dan alamat gak bangun.

Kartika! Pikiranmu itu loh!

"Pak Karim, maaf, Kamu gimana sih Tika! Hati-hati!"

Bukan Kartika, tapi Ibunya, Bu Kartini yang segera mendekat dan memberikan tisu untuk membersihkan.

Sementara Tika biasa aja. Toh gak sengaja, dia aja hampir kesandung.

"Maaf Bu RT, Pak RT, Saya pulang dulu ya, mau ganti celana, ini panas."

"Iya Pak Karim. Maafin Tika ya." Pak RT, Pak Kartono cuma bisa geleng kepala sama Tika dan tak enak hati dengan Karim Si Duda Karatan.

Pandangan mata Kartika bertemu dengan Karim. Ada semacam permusuhan diantara sorot yang saling tatap tapi begitu dingin menusuk.

Kartika mengangkat dagunya. Mana mau Kartika disalahkan. Sedangkan Si Duda Karatan, juga kesal namun ditahan. Maklum banyak warga lain yang memperhatikan.

Selesailah rapat yang membuat Kartika gak bisa langsung masuk kamar. Karena kembali Bapak dan Ibu meminta bantuan membereskan semuanya. Ya memang sih warga banyak yang bantuin, tapi kan cucian piring dan gelas tetap harus ada yang nyuci dan Kartikalah disini sedang mencucinya.

"Mbak, emang tadi Mbak numpahin gelas kopi ke tetangga baru ya?"

Tak ada jawaban, malas juga. Ngapain sekarang Tama ikutan nanya. KEPO!"

"Ye, ditanya diem aja! Sakit gigi Mbak!"

Tama tak menghiraukan Sang Kakak yang lagi Cosplay jadi manekin tapi sambil cuci piring.

"Kamu tuh gimana sih Tik, kok bisa sampe tumpah kopi ke celananya Pak Karim. Kamu juga, bukannya minta maaf, malah diem aja."

Astaga! Ini kenapa jadi bahas yang udah berlalu ya! Penting banget gitu!

"Tika, besok Kamu ke rumah Pak Karim, Bapak gak enak. Mana tadi Pak Karim kasih sumbangan loh buat acara tujuh belasan."

Kartika baru saja akan angkat bicara, tapi, "Ga ada penolakan Tik, gak boleh gitu!"

Sumpah! Ini kenapa jadi semua rese banget sih!

Kartika menyelesaikan semua cucian piring sesegera mungkin. Beres! Masuk Kamar! Tidur!

*

"Tik, mandi. Nanti sekalian anter ini ke Rumah Pak Karim."

Tika mengerutkan dahi. Apa-apaan Si Ibu. Pantes aja pagi-pagi sudah oprek didapur, ternyata ada udang dibalik bakwan.

"Wew! Siapa yang ulang tahun Bu? Tumben Ibu bikin nasi uduk! Tama mau dong dibekelin!"

Tama duduk sambil menyomot bakwan yang masih panas. "Aw! PAWNASS!" dengan mulut huha huha Tama tetap menikmati bakwan buatan Ibu Kita Kartini.

"Gak usah banyak komen Tam! Kamu anterin Ibu ke pasar! Gak usah alesan! Bapak udah berangkat sama Pak RW beli bahan buat bikin gapura! Dan Kamu Tika, anter ini ke rumah depan! Gak pake alesan dan gak usah macem-macem! Gak usah ada cerita nasi uduknya tumpah di muka Pak Karim!"

"Baru niat begitu!" Nah ini, Kartika memang paling demen bikin Bu Kartini meledak dan nafsu kepingin ngelempar panci.

"Iya enggak Bu! Mana sini!"

"Mandi dulu! Iler masih belepotan begitu! Anak gadis gak ada malu-malunya! Mandi sana!"

"Repot!"

"Kartika Sari Devi!"

"Iya Ibu Kita Kartini, Istri Pak Kartono yang Bukan Harum Namanya!"

1
Ummi Sulastri Berliana Tobing
bye bye jg Thor
trima kasih author, dan ku tunggu karya selanjutnya 😊😊
TIARA: Terima kasih Kakak. Oke. Siap.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaaat cantik...makasih dobel up nya💪💪💪
Radya Arynda
ya alloh ke mana aja cantik kok up nya lama?semangaaat
Radya Arynda
alhamdulillah akhir nya 2 setan ke tangkap,,,,karim juga selamat,,,semangaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
trimakasih udah dobel up,,,,,semangaaat,,,semogah karim baik2 saja
Radya Arynda
semogah karim baik2 saja,,,,,2 manusia pelakor benar2 iblis,,,semogah cepat dapat karma
Dwi ratna
karya yg bagus ka tiara, punya drutinin yah.mksih
Dwi ratna
Karim atau karisma yah ini kok jd bingung sya?
Dwi ratna
sok2an sihjd manusia sok gk peduli sma cinta, giliran Kya gini nyesel kan loe tik?😅
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Laksmi Marhaeni
typo...Karina tertawa...
Radya Arynda
waduh jangan sampai kartika kenapa2,,,kamu yang salah pilih lawan. pelakor,,semangaaat hajar mereka kartika,,,selalu bersama2 kartika karim menghadapi para demit
Laksmi Marhaeni
ibu sambung
Dwi ratna
kak Tiara upnya jgn lma² dong,keburu lpa jln ceritanya
Herman Lim
klo sama jalang iya ga tengang coba modelan kyk Kartika kena sentut jari dikit aja kyk arus listrik langsung setrum
Radya Arynda
semangaaat up di tunggu ke mana aja cantik,,,,
Radya Arynda
semangaaat caantik,,,di tunggu2 baru muncul
Asyifa Imoet: up dong kak
total 1 replies
Dwi ratna
,up yg bnyk dong kak
Asyifa Imoet: up dong dah nungguin nih
total 2 replies
Radya Arynda
semangaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
udah tika jangan jadi istri durhaka.....ber sama2 karim suka duka menghadapi para setan pelakor dan kuntil anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!