Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 08
Dikamar Klarissa, bik narti masih menangis "Sudahlah bun... Kenapa bunda masih menangis, Klarissa tidak apa-apa!" Tutur Klarissa
Klarissa mengambil foto-foto bagas lalu membersihkan semua foto-foto yang ada dikamarnya. "Bun... Aku akan membuang foto-foto ini, tolong hidupkan api ya bun diluar!" Ujar Klarissa
Bik narti tidak percaya Klarissa akan membuang foto-foto Morgan, kakak-kakaknya, sahabatnya bahkan foto kedua orang tuanya. "Apa non Klarissa yakin akan membakar foto-foto ini?" Tanya bik narti
Klarissa tersenyum "Iya bun... Kenapa nggak percaya ya... Mereka nggak pernah menaruh foto-foto Klarissa dikamarnya, apa Klarissa harus menaruh foto-foto mereka dikamar Klarissa... Apa mereka se penting itukah dihidup Klarissa?" Klarissa terkekeh menggelengkan kepalanya
"Tolong sekarang ya bun hidupkan api diluar... Aku akan membakarnya biar kenang buruk itu tidak menghantuiku lagi!" Ujar Klarissa
Bik narti mengangguk keluar dari kamar Klarissa sementara Klarissa membawa kardus yang berisi foto-foto Morgan, kakak-kakaknya, sadar... Klarissa saat ini terluka karena kalian, tapi sudahlah semoga Klarissa kembali ke sosok semula semoga dia beneran tidak mati rasa sama kalian!" Ujar Arthur membuat geng warior diam.
Sesampainya dikamar Klarissa mempersiapkan pelajaran untuk hari esok setelahnya Klarissa tidur tanpa makan malam.
Keesokan harinya Klarissa berangkat pagi-pagi sekali untuk menghindari keluarganya, dia melajukan mobilnya kesekolah.
Sesampainya disekolah tidak ada siswa yang datang, Klarissa ke kantin untuk membeli roti untuk mengganjal perutnya lalu Klarissa berlari keatas duduk sendirian di rooftop. Klarissa menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.
Dirumah Klarissa kakak-kakaknya, kedua orang tuanya bahkan Karina duduk di meja makan, bara berdecak kesal karena Klarissa belum keluar dari kamarnya "Ck... Ntar kita telat kalau nungguin satu orang!" Gerutunya
Lalu Harry memanggil bik narti "Bik... Panggilkan Klarissa, ntar kita telat kalau nungguin Klarissa!" Ujar Herry
Bik narti menghampiri Harry keruang makan "Maaf tuan... Non Klarissa sudah berangkat tadi pagi-pagi sekali!" Uiar bik narti
Merekapun meneruskan sarapannya, setelah sarapan Harry pergi kekantor, Jesika pergi ke klinik kecantikannya, Dino, Aldy, Panji dan Kirana pergi kesekolah.
Sesampainya disekolah kakak-kakak Klarissa melihat mobil Klarissa sudah terparkir berarti Klarissa sudah sampai disekolah, mereka duduk diparkiran menunggu geng warior lainnya.
Klarissa duduk di rooftop sambil mendengarkan music memakai headset sambil memejamkan matanya. Vano memegang bahu Klarissa "Klarissa... Kenapa lo disini?" Tanya Vano
Klarissa membuka matanya melihat sosok laki-laki yang kemarin bermain basket bersamanya "Kak Vano!" Ujar Klarissa membuka headsetnya
"Kenapa lo disini?" Tanya Vano
"Pengen tenang aja kak, disini enak anginnya sejuk!" Jawab Klarissa
Vano tersenyum menatap cewek yang pintar main basket "Lo masih sedih putus dengan Morgan?" Tanya Vano
Klarissa menggelengkan kepalanya "Nggak kak ngapain harus sedih, sementara dia asyik-asyik saja!" Klarissa terkekeh
Vano duduk disebelah Klarissa "Rambut lo beneran di pendekin ya... Lebih oke sekarang kelihatan lo imut!" Ujar Vano
Klarissa terkekeh mendengar perkataan Vano "Kakak bisa saja!" Ujarnya
"Gimana nanti istirahat mau main basket lagi nggak?" Tanya Vano
"Mainlah kemarin kan udah janji!" Singkatnya
Tak terasa bel pun berbunyi mereka turun dari rooftop tapi ada yang melihat Klarissa dan Vano yaitu Morgan dan geng warior. Vano dan Klarissa tertawa bersama mereka ngomongin permainan basket yang kemarin membuat keduanya tertawa.
Morgan lagi-lagi mengepalkan tangannya melihat kearah Klarissa dan Vano "Lo bener-bener buat gue kesel ya Klarissa... Oke kalau gitu gue akan deketin Kirana biar lo juga kesel!" Batin Morgan
"Ternyata setelah putus dari lo, Klarissa langsung menemukan yang baru ya!" Tutur Geral
"Bel uda bunyi tuh kita masuk kelas saja!"
Ujar Dino
Mereka mengangguk setuju, Klarissa sudah masuk ke kelas tapi sahabat-sahabat menatap Klarissa "Suttt... Lihat tuh, kenapa tuh rambutnya dipotong pendek?" Tanya Yuvi
"Stress kali putus dari kak Morgan!" Jawab Gledis
Sementara Klarissa mengepalkan tangannya mendengar perkataan sahabat-sahabatnya.
"Jangan keras-keras ntar dia dengar lagi!" Tutur Josua
"Lo masih perduli dengan tuh cewek?" Tanya Daniel
Josua menggerakkan bahunya, sementara dari luar guru matematika pak bram datang "Selamat pagi anak-anak!" Ujar pak Bram
"Pagi pak!" Jawab para siswa
Mata pak Bram memandang Klarissa "Klarissa... Rambutmu dipotong ya, kelihatannya lebih oke!" Tutur pak Bram
Klarissa mengangguk tersenyum, pelajaranpun dimulai hingga pelajaran selanjutnya tak terasa sudah berakhir kini waktunya istirahat, lagi-lagi Klarissa ke kantin sendirian tanpa mengajak sahabat-sahabatnya seperti biasa Klarissa memesan mie ayam bakso dan es jeruk, makan dengan santai tapi saat Klarissa mengedarkan pandangannya kini tertuju pada Kirana dan Morgan, mereka bergandengan tangan.
Deg
Klarissa melihatnya tidak sengaja lalu pandangnya fokus lagi ke makanannya "Emang sekarang lo kehilangan orang yang dicintai lo Klarissa, tapi dia kehilang orang yang mencintainya dengan tulus, lo harus move on... cari kebahagiaan lo sendiri jangan pernah mengharapkan apa yang membuat lo sakit!"
Batin Klarissa
Sementara dikantin dibuat heboh dengan aksi Karina dan Morgan "Oh... Ternyata Morgan mencintai Karina makanya memilih putus dari Klarissa!" Ujar siswa dikantin
Morgan tersenyum melihat Klarissa memandang kearahnya yang bergandengan dengan Karina, sementara karina tambah berasa diatas langit tidak pernah menyangkah bisa bergandengan dengan Morgan "Kalian serasih banget!" Ujar Aldy tersenyum
Morgan dan Kirana tersenyum "Gue dukung kalau lo berhubungan dengan Kirana!" Tutur Panji
Klarissa memilih menghabiskan makanannya langsung keluar dari kantin.
Geng warior tertawa melihat Klarissa seperti menahan kesal, begitu juga sahabat-sahabat Klarissa tersenyum "Ternyata kak Morgan menyukai Kirana, kasihan tuh temen kalian!" Kekeh Gledis
Sahabat-sahabat Klarissa yang lain tertawa "Temen lo juga kali!" Ujar Daniel
Yah mereka sahabat dengan Klarissa sejak SMP tapi setelah SMA mereka terasa asing. Di lapangan Klarissa beneran menepati janjinya main basket dengan kakak kelasnya, aksi Klarissa memasukkan bola kedalam ring banyak yang kagum. "Jago banget lo main basketnya!" Ujar Vano memegang rambut Klarissa, Mereka tertawa lepas.
Sedangkan diluar lapangan lagi-lagi bagas dibuat kesel melihat kedekatan Klarissa dan Vano.