NovelToon NovelToon
Selenophile

Selenophile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Healing / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author:

Rasanya sangat menyakitkan, menjadi saksi dari insiden tragis yang mencabut nyawa dari orang terkasih. Menyaksikan dengan mata sendiri, bagaimana api itu melahap sosok yang begitu ia cintai. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma selama bertahun-tahun. Trauma itu kemudian memunculkan alter ego yang memiliki sifat berkebalikan. Kirana, gadis yang mencoba melawan traumanya, dan Chandra—bukan hanya alter ego biasa—dia adalah jiwa dari dimensi lain yang terjebak di tubuh Kirana karena insiden berdarah yang terjadi di dunia aslinya. Mereka saling Dalam satu raga, mereka saling menguatkan. Hingga takdir membawa mereka pada kebenaran sejati—alasan di balik kondisi mereka saat ini. Takdir itu memang telah lama mengincar mereka

Awal Mula Kemalangan

Betapa hancurnya hati Lauri kala itu. Seakan langit runtuh dan dunia porak-poranda seketika. Lauri menangis sejadi-jadinya, dengan Bintang yang setia berada di sisi gadis itu.

"Kamu harus tenang, Lauri. Kita harus yakin, kalau Ayahmu tidak apa-apa. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ucap Bintang memegang tangan Lauri dan menggenggam jemarinya dengan erat.

Keduanya pergi meninggalkan sekolah setelah mendapat izin dari beberapa guru yang berwenang di hari itu. Mulai dari wali kelas, guru mata pelajaran, sampai guru yang bertugas piket.

Setibanya di rumah sakit, Lauri dan Bintang menemui seorang wanita parubaya yang sudah menunggu di depan meja resepsionis. Mereka menghampiri wanita yang matanya juga sembab karena menangis. Wanita itu adalah asisten rumah tangga yang bekerja kepada orang tuanya.

"Bi, bagaimana dengan keadaan Ayah? Di mana Ayah sekarang?" desak Lauri, tak sabar ingin segera berjumpa dengan ayahnya.

"Tuan masih dirawat di UGD, Non. Ayo kita pergi ke sana," ajak Siti, kemudian membawa Lauri dan Bintang untuk ikut bersamanya.

Tanpa banyak bicara, mereka pergi ke ruangan yang dimaksud.

Sesampainya di sana, Lauri menemukan bundanya tengah menitihkan air mata sambil merangkul kedua adiknya yang juga ikut menangis tersedu-sedu.

"Bunda," panggil Lauri, lantas menghambur ke dalam pelukan sang Bunda. "Bagaimana dengan keadaan Ayah, Bunda," tanyanya.

Anin tak langsung menjawab. Namun, hanya dari sorot matanya yang memancarkan kepedihan, Lauri tahu bahwa ayahnya sedang tidak baik-baik saja.

Tak lama kemudian, beberapa tenaga kesehatan keluar dengan seragam dinas berwarna biru langit. Salah seorang dokter yang menangai Athaya mengatakan, bahwa Athaya telah meninggal dunia pada pukul 10.04 WIB. Seketika itu juga, koridor rumah sakit langsung berubah menjadi lautan air mata. Lauri dan keluarganya berduka atas kematian Athaya.

Usianya masih menginjak 18 tahun, namun dia harus belajar untuk mengikhlaskan kehilangan. Di hadapan jasad sang ayah yang tak lagi bernyawa, kesedihan tak mampu terbendung.

Semuanya menangis sambil berpelukan, memberikan kekuatan satu dengan yang lainnya.

Setelah ayahnya wafat, kehidupan mereka berubah drastis 180 derajat. Mulai detik ini, Anin harus siap menggantikan posisi suaminya, sebagai kepala rumah tangga sekaligus ayah untuk anak-anaknya.

Athaya tidak meninggalkan harta yang banyak. Hanya cukup bagi keluarga kecil mereka untuk bertahan hidup selama beberapa tahun ke depan. Anin berusaha putar otak. Bagaimanapun caranya, keluarga kecilnya harus bisa bertahan hidup meski telah kehilangan separuh penopang hidup.

Orang tua ibaratkan satu tubuh yang sempurna. Ketika seorang anak kehilangan salah satu di antaranya, maka dia telah kehilangan separuh dirinya.

Anin tidak ingin, karena kematian sang suami, menyebabkan keluarganya hancur dan larut dalam kesedihan.

Yang pergi biarlah pergi. Tenang abadi tak lagi perlu merasai sakit dan beban derita dunia. Yang hidup harus tetap bertahan hidup. Perjalanan masih panjang. Anin harus mempersiapkan bekal untuk masa depan ketiga putrinya.

Sebagai putri tertua di keluarga Athaya, Lauri jelas merasakan kesulitan karena bertambahnya beban yang ditanggung oleh sang bunda. Betapa tidak mudahnya memiliki peran ganda, menjadi ayah sekaligus ibu bagi keluarga kecil mereka.

Malam sudah larut. Kedua adiknya sudah terlelap tidur. Lauri menghampiri bundanya yang masih berkutat di meja kerja milik mendiang ayahnya dahulu.

"Bunda," panggil Lauri dengan lembut.

Anin langsung menoleh saat mendengar suara putrinya memanggil. "Kakak. Kenapa belum tidur, Kak? Ini sudah larut malam." Anin langsung menghentikan pekerjaannya saat itu juga.

"Bunda jangan menyelesaikannya sendiri. Kakak bisa bantu Bunda. Kakak yakin, kita bisa melewati semua kesulitan ini," tutur Lauri sembari menggenggam tangan Anin dengan penuh kasih sayang.

Seolah mendapat suntikan energi dan kekuatan, Anin membalas genggaman putrinya. "Bunda juga yakin, kita bisa melewati semuanya. Tapi, tidak ada seorang ibu di dunia ini yang mau melihat anaknya susah, Sayang."

"Kakak sudah memutuskannya, Bunda."

Dahi Anin tampak berkerut, diiringi dengan alisnya yang naik ke atas.

"Ada apa, Sayang? Apa yang sudah Kakak putuskan?" tanyanya bingung.

"Kakak memutuskan untuk batal mengambil kuliah kedokteran. Kakak akan cuti selama satu tahun, setelah itu, Kakak akan kuliah sambil bekerja. Biar Kakak bisa bantu Bunda, nanti ...."

Belum usai Lauri mengatakan maksud hatinya, Anin langsung memotong perkataan putri sulungnya itu. "Kenapa kamu memikirkan hal sejauh ini, Kak? Bunda tahu, kamu sangat ingin kuliah di kedokteran. Bunda akan berusaha supaya kamu bisa kuliah di sana sampai lulus."

"Tidak, Bunda. Kakak akui, Kakak memang sangat ingin kuliah di kedokteran. Tapi impian Kakak sekarang berubah. Kakak ingin membantu Bunda. Kakak sudah memikirkannya matang-matang. Lagi pula, tolak ukur kesuksesan tidak hanya menjadi seorang dokter. Kakak yakin dengan ridho dan doa dari Bunda, Kakak pasti bisa menjadi orang yang sukses di masa depan."

Anin menghela napas panjang setelah mendengar penuturan Lauri yang begitu menyentuh hatinya. Entah amalan apa atau perbuatan baik apa yang dia lakukan di masa lampau hingga dikaruniai seorang putri yang cantik, pengertian dan juga begitu baik seperti Lauri.

Dengan penuh kasih sayang, Anin menyentuh wajah putrinya. "Maaf, ya, Nak. Karena keadaan kita, kamu harus merelakan impianmu. Tapi, Bunda janji, kita akan segera bebas dari masa-masa sulit ini."

Lauri tersenyum lebar. Keduanya pun saling berpelukan, memberikan energi dan kekuatan antara satu dengan yang lain.

Setelah malam itu, Lauri kembali fokus dan sibuk mempersiapkan apa-apa saja rencananya setelah lulus dari SMA. Dia selalu tidur larut malam, memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan oleh anak seusianya.

Setelah mendapat surat kelulusan, Lauri bahkan tidak ikut merayakan pelepasan bersama teman seangkatannya yang lain. Dia dan keluarganya pindah ke sebuah kota kecil, kampung halaman Anin berada. Di sana, mereka memulai semuanya dari awal. Lauri mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah kafe, saat malam dia tetap belajar untuk persiapan kuliahnya tahun depan dan dia juga ikut membantu memikirkan usaha yang dibangun oleh bundanya, bermodalkan warisan yang ditinggalkan sang ayah.

Keluarga mereka bisa dikatakan cukup berada. Namun, sepeninggal Athaya, mau tidak mau, mereka harus menjalani hidup berbeda dari yang sebelumnya.

Kedua orang tuanya tidak memiliki keluarga sama sekali. Athaya memutuskan hubungan dengan keluarganya karena pernikahannya dan Anin yang tidak direstui. Sementara itu, Anin tidak memiliki keluarga, karena sejak bayi, dia dirawat di panti asuhan.

Keduanya bertemu saat berada di universitas yang sama. Anin berhasil mendapatkan beasiswa di universitas beken pada masanya berkat kerja keras yang tidak mengenal waktu. Sedangkan Athaya, dia yang berasal dari keluarga terhormat bisa dengan mudah masuk ke dalam universitas mana pun yang dia inginkan.

Jika harta peninggalan ayahnya tidak segera diputar, maka peninggalan tersebut hanya akan habis, tak bersisa. Oleh karena itu, sebelum semuanya terlambat. Anin harus segera mengambil tindakan yang cukup berani. Beruntung, Athaya pernah mengajarkannya bagaimana cara berbisinis sewaktu Athaya masih hidup. Jadi, sedikit banyaknya, Anin memahami cara kerja sebagai seorang pengusaha.

Dua tahun berlalu begitu saja. Lauri telah banyak melewati perjalanan hidup yang tidak mudah. Sedikit demi sedikit, usaha yang dijalani oleh kedua ibu anak itu mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Lauri sangat bersyukur bisa membantu bundanya sampai sejauh ini. Meskipun taruhannya tidaklah mudah. Dia harus menanggalkan impiannya. Bahkan sejak pengumuman kelulusan, Lauri tidak lagi berjumpa dengan sahabatnya, termasuk juga Bintang yang tidak diketahui bagaimana kabarnya sekarang. Lauri terlalu sibuk dengan dunia barunya.

Namanya juga kehidupan. Ada yang datang dan pergi. Selalu dipertemukan dan dipisahkan sesuai dengan takdir yang telah digariskan. Kalau kata orang sekarang itu, people come and go.

Sayangnya, takdir baik rupanya tak bertahan lama menghampiri keluarga Lauri. Di hari ulang tahun Kirana, dia mendapatkan kabar memilukan untuk sekali lagi. Berita yang mengabarkan bahwa mobil yang ditumpangi oleh bunda dan adiknya baru saja mengalami kecelakaan.

Bundanya dinyatakan tewas di tempat kejadian. Satu-satunya yang selamat dalam insiden nahas itu hanyalah Kirana. Namun, keadaan Kirana juga tak bisa dikatakan baik. Dia harus menjalani masa kritisnya selama hampir dua bulan.

Bersambung

Selasa, 26 Agustus 2025

1
Zeepree 1994
bagus ceritanya makin bikin penasaran, semangat ka author semoga rame yang mampir baca
Ismi Muthmainnah: Aamiin. Terima kasihhh💐
total 1 replies
Zeepree 1994
assalamualaikum ka othor semoga sukses ya ceritanya, aku izin baca ya Thor
Ismi Muthmainnah: Wa’alaikumussalaam. Terima kasih sudah tertarik buat baca dan kasih like juga😇 Aamiin, semoga ceritanya menghibur yaa🌹
total 1 replies
MARQUES
lanjutkan terus thor nulis novelnya kalau bisa bikin novel romansa fantasi aja terus tapi bikin nagih dan MC cewenya ga gampang luluh sama cowo🙏😄
Ismi Muthmainnah: Iya nih kak😂😭😭 Makasih banget yaa udah kasih masukan. Lumayan juga menurutku fantasi bangun wordbuldingnya
total 3 replies
Ismi Muthmainnah
Ini cerita pertama aku setelah hiatus lama. Selamat menikmati bagi yang suka cerita fantasi transmigrasi, tapi halal🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!