NovelToon NovelToon
Menantu Dari Desa

Menantu Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Naura Anjani, seorang gadis desa yang menikah dengan pria asal kota. Namun sayang, gadis itu tidak di sukai oleh keluarga suaminya karena dianggap kampungan dan tidak setara dengan menantu lain yang memiliki gelar pendidikan tinggi dan pekerjaan yang memadai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Sabar, Naura. Mungkin Tante Gina memang tidak melihat kalau kamu mengulurkan tangan." Batin Naura yang berusaha untuk bersabar dan bersikap biasa saja.

Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu oleh keluarga suaminya.

Mulai sekarang ia akan membiasakan diri, berusaha tetap kuat dan tegar dalam menghadapi semuanya.

Wanita itu terus berusaha untuk menguatkan diri sendiri.

"Kami baru sampai kok, Tante. Sengaja belum bertemu dengan kalian, soalnya aku mau coba beberapa makanan dulu," jawab Azriel yang lengannya tengah ditepuk-tepuk lembut oleh sang tante.

Sedangkan Naura hanya bisa duduk dan kembali menikmati makanan yang ada di hadapannya.

Meskipun rasanya tidak seenak tadi, ia tetap berpura-pura sibuk agar terlihat tidak peduli.

"Tante pikir kamu tidak datang. Soalnya kamu pakai baju yang berbeda dari kami semua. Padahal Tante sudah kasih baju yang sama untuk kamu pada Mamamu. Kenapa tidak kamu pakai?" tanya Tante Gina yang kini menatap Azriel dengan tatapan mengintimidasi.

Setelah itu tatapannya beralih pada Naura yang masih mencoba bersikap biasa saja.

Terlihat jelas tatapan tidak suka yang ditunjukkan wanita itu, dan itu membuat Naura merasa tidak nyaman.

Andai ia tidak menghargai suaminya, ia tidak akan mau datang ke tempat itu.

"Aku juga tadinya pakai baju yang diberikan Mama, tapi aku ganti lagi karena Naura tidak memakai baju yang sama." balas Azriel yang kini menatap sang tante penuh selidik. "Ini yang mau aku tanyakan ke Tante, kenapa Naura tidak diberikan baju yang sama? Jangankan diberikan baju, diberi tahu saja tidak,"

Pertanyaan itu sontak membuat wanita setengah baya di hadapannya itu tercengang.

Ia tidak menyangka kalau Azriel akan menanyakan pertanyaan itu tepat di hadapan Naura.

Tante Gina terlihat salah tingkah hingga akhirnya kembali berusaha tersenyum dan bersikap tenang seperti tadi.

"Kamu kan tahu sendiri kalau Dewi berencana menikah sudah lama. Jauh sebelum kamu menikah dengan Naura, jadi kami lupa memesan baju untuk dia." Tante Gina tersenyum kecut sambil kembali mengusap lengan Azriel.

"Toh hanya masalah baju saja kan, ya? Tanpa pakai baju itu juga orang-orang tetap tahu kalau dia istri kamu. Jadi, jangan terlalu dipikirkan. Tidak penting juga," jelas wanita itu berusaha membela diri.

Namun, raut wajahnya terlihat jelas kalau saat ini ia sedang merasa kesal dengan pertanyaan Azriel.

Tante Gina melirik Naura sekilas lalu kembali menatap Azriel.

"Tante tinggal dulu, ya! Tante mau menyambut tamu lain dulu," ujar Tante Gina yang akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.

Sebelum benar-benar pergi, wanita itu sempat melirik Naura dengan tatapan sinis bak orang yang sedang melihat musuhnya.

Naura tahu kalau sebenarnya Tante Gina sangat menyayangi suaminya, mungkin itulah salah satu penyebab ia sangat kesal ketika mengetahui jika suaminya lebih memilih menikah dengannya.

Apalagi di saat acara keluarga seperti ini, Azriel lebih memilih untuk memakai baju yang sama dengan sang istri dibanding memakai baju yang sama dengan keluarganya.

"Aku jadi tidak enak dengan Tante Gina, Mas. Gara-gara aku tidak pakai baju yang sama, kamu malah jadi ikut tidak memakai baju yang sama seperti mereka," ucap Naura seraya menoleh ke arah Azriel.

"Sudahlah, Sayang. Tidak perlu merasa seperti itu, kamu juga dengar sendiri kan, Tante Gina bilang kalau masalah baju itu tidak penting," jawab Azriel seraya tersenyum.

Sebuah senyum yang membuat Naura kembali merasa damai dan bisa menikmati es krimnya lagi.

**

**

Puncak acara resepsi pernikahan akan segera dimulai.

Tapi, hingga saat ini sepasang suami-istri itu sama sekali belum bertemu dengan keluarganya yang lain.

Azriel memang sengaja tidak ingin bertemu dengan keluarganya di sana, ia takut sang mama akan menimbulkan masalah jika melihat ia tidak memakai baju yang sama.

Pria itu langsung mengajak istrinya pulang setelah makan dengan alasan ia merasa pusing karena terlalu lama berada di kerumunan banyak orang.

Mereka pun akhirnya langsung pulang tanpa berpamitan pada Tante Gina dan keluarga yang lain.

Naura juga menyadari kalau suaminya mungkin sedang berusaha menjaga perasaannya sebagai seorang istrinya.

Namun, Naura tetap merasa bersalah karena sudah membuat suaminya jauh dari keluarga besarnya.

**

**

"Mama kecewa sekali sama kamu! Mama merasa sangat malu di hadapan keluarga besar kita tadi siang gara-gara kamu. Berani sekali kamu datang kesana tanpa memakai baju yang sama. Padahal kamu tahu sendiri kan kalau keluarga kita harus selalu tampil kompak," Mama Sovi menatap putranya dengan raut wajah kecewa.

"Apalagi di depan umum seperti tadi, kamu malah memilih memakai baju yang sama seperti Naura," wanita itu menghempas sendok dan garpunya di atas piring.

Mereka semua kini sedang berkumpul di meja makan.

Rumah itu terbilang cukup besar dan setiap keluarga yang tinggal di sana memiliki kamar masing-masing.

Meskipun dua keluarga di rumah itu sudah memiliki rumah pribadi, tapi mereka tetap diberikan fasilitas kamar pribadi di rumah itu.

Namun, Naura mendapat kamar yang paling kecil dan paling ujung.

"Lagian kamu kenapa sih, Zriel? Pakai acara ganti baju segala, padahal sudah cocok tadi kamu pakai baju yang sama seperti kami," timpal Rio, anak pertama di rumah itu.

Naura hanya bisa menunduk dalam, rasa lapar yang sejak tadi mendera seketika hilang begitu saja.

Bukannya merasa takut, ia hanya tidak mau hubungan suami dan keluarganya renggang akibat dirinya.

"Memangnya Mas Rio mau pakai baju itu kalau Mbak Rere tidak pakai?" tanya Azriel yang membuat Rio seketika bungkam.

Semua orang di sana kini menatap ke arah Naura dan Azriel, seakan apa yang mereka berdua lakukan tadi siang adalah sebuah aib.

Padahal itu hanyalah perihal baju.

"Kamu lihat sendiri kan, Rio, bagaimana Azriel sekarang? Susah sekali diatur setelah menikah dengan Naura," ujar Mama Sovi dengan suara lantang.

"Heh, Naura, kamu apakan anakku, hah? Dia sampai jadi pembangkang seperti ini. Padahal sebelum dia menikah denganmu, dia adalah anak yang penurut. Tapi, setelah menikah, dia jadi pembangkang seperti ini. Saya sakit hati melihat anak yang saya lahirkan dan saya besarkan dengan sepenuh hati malah tidak mau mendengarkan saya," ucap Mama Sovi lagi yang kali ini sambil menepuk dadanya, seolah dia adalah orang yang paling tersakiti di dunia.

Wanita itu mulai menangis yang membuat semua orang di sana terdiam.

Melihat putranya menggenggam tangan Naura dengan erat semakin membuat wanita itu menangis histeris.

Sebenarnya Naura juga merasa pusing dengan drama mertuanya setiap hari.

Mertuanya itu seolah cemburu saat melihat Azriel memperlakukannya dengan baik.

Bahkan saat Naura dan Azriel menghabiskan waktunya seharian di kamar, wanita itu sampai mengetuk pintu kamar dan meminta mereka untuk keluar.

Meskipun semua pekerjaan rumah sudah kerjakan Naura, tapi tetap saja mertuanya itu tidak suka melihatnya menghabiskan waktu dengan Azriel.

***********

***********

1
inchieungill
iya betul, setiap rumah tangga sebaiknya pisah dari orangtua atau mertua, biar tidak terjadi konflik.
Latifah
Bagus Cerita nya ,, di tunggu lanjutnya Yaa !!!
olip
lnjut
olip
lnjut...mkin penasaran...ttap smngat thor
olip
lnjut
olip
q mmpir thor...lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!