Talak Di Hari Pertama

"Semalam papa mu datang meminta mama kembali pada nya dan dia ingin memiliki anak lagi dari mama"cerita mama Winda

"Terus mama mau?"

"Ya nggak lah,kamu pikir mama nggak sakit hati apa dia yang sudah menyelingkuhi mama dengan pelakor itu"

"Lalu apa yang akan mama lakukan?"

"Tidak melakukan apa-apa yang jelas mama tidak mau untuk kembali!" tegas mama Winda

"Mama rasa pelakor itu ada permintaan sampai datang ke kantor mu"

"Aku tidak perduli ma yang jelas tidak ada jatah untuk dia maupun papa" jawab Baskara dan diangguki setuju mama Winda.

"Jangan sampai kamu terjebak oleh keluarga nya Bas,mama tidak ingin berurusan dengan mereka lagi, melihat wajah nya pun mama tidak sudi"

"Ya ma aku tau" jawab Baskara

****

Nayla memandang kearah langit yang terlihat kelam tak ada satupun bintang malam ini, pemikiran Nayla merawang jauh bagaimana kehidupan nya setelah melahirkan nanti?

"Nay" panggil mama Winda tapi tak melihat Nayla di dalam kamar.

"Nayla sayang" panggil nya lagi tapi tetap tak ada jawaban.

"Bas... Baskara....Nayla tidak ada" pekik perempuan tua itu membuat Baskara segera berlari ke kamar Nayla.

"Kenapa ma?"

"Nayla hilang Bas"

"Nggak mungkin ma,bukan nya tadi mama sendiri yang antar Nayla ke kamar"

"Iya sekarang nggak ada"ujar mama Winda panik

Baskara memperhatikan sekeliling kamar dan melihat pintu balkon yang terbuka dia langsung berlari ke arah sana terlihat Nayla sedang duduk termenung menatap ke arah langit tanpa berkedip.

"Nay" panggil Baskara membuat lamunan Nayla buyar seketika.

"Pak" sahut Nayla pelan

"Nayla mama pikir kamu kemana nak, sudah malam kenapa di luar nanti kamu sakit,ayo masuk" ajak mama Winda segera.

"Aku hanya ingin menghitung bintang ma tapi malam ini tidak ada bintang"jawab Nayla pelan

"Buat apa menghitung bintang nak, kesehatan kamu dan calon cucu mama yang terpenting"

"Ma....jika aku tidak hamil apa mama masih menyayangi ku?"tanya Nayla tiba-tiba membuat Mama Winda menatap Baskara.

"Masih sayang,mama menyukai kamu,dari awal kita bertemu mama sudah jatuh hati pada kamu dan memutuskan untuk mengangkat kamu sebagai anak mama"

"Jika pak Baskara menikah lagi dan memiliki anak apa mama masih tetap menganggap anak ku cucu mama?"Tanya Nayla lagi

Mama Winda menghela nafas panjang

"Apapun keadaannya kamu anak mama dan anak dalam kandungan mu tetap akan jadi cucu mama" ujar Mama Winda memeluk Nayla, pemandangan ini membuat Baskara merasa nyaman,mama nya tak pernah bersikap demikian terhadap Dena mantan istri nya dulu.

"Sudah ayo tidur,apa kamu mau mama temani tidur malam ini" tawar mama Winda

"Memang nya boleh?"

"Boleh saja kalau kamu mau" Nayla mengangguk cepat dengan tersenyum memeluk erat perempuan tua itu.

"Kalau aku yang menemani mu baru tidak boleh" goda Baskara membuat mama Winda memukul lengan anak lelaki nya itu sedangkan Nayla tersenyum malu.

****

"Perempuan gila dia,lihat wajah mama sampai begini Zafran,mama harus melapor kan dia ke polisi"

"Sudah lah ma tidak usah di perpanjang aku sudah malas berurusan dengan Dena dia perempuan gila,kalau bukan karena mama yang minta aku mengganggu rumah tangga nya tidak akan mungkin aku mau tidur dengan perempuan gila itu"

"Mama kesal sekali dengan dia Zafran,bukan nya dia dan Baskara sudah bercerai tapi kenapa dia ada di kantor Baskara"

"Aku juga tidak tau ma, mungkin dia belum rela melepaskan Baskara"

"Kamu hubungi dia dan ancam dia Zafran kalau perlu peras dia"

"Maksud mama?"

"Mama tau kamu punya banyak video dan foto perselingkuhan kalian buat nama nya menjadi buruk"

"Tapi dia sudah bercerai ma buat apa juga"

"Agar karir nya hancur mama tidak suka melihat perempuan itu"

"Nanti aku pikirkan ma"

"Jangan fikir kan saja tapi laksanakan" ujar bu Lastri kesal