Terpaksa Menjadi Simpanan Mantan Kekasih

Tiga hari berlalu.

"Kamu masih waras kan, Bis?"

"Ya, aku masih waras. Bahkan sangat waras," jelas Bisma pada Widuri dengan tegas. Saat ini keduanya tengah duduk berdua di sebuah cafe.

"Kamu benar-benar gila!" desis Widuri dengan nada tak terima.

Bisma memberi penawaran padanya demi menyelamatkan Alam maka Widuri harus bersedia menjadi simpanannya.

"Terserah padamu. Jika tak bersedia, maka kakakmu itu akan masuk penjara. Kamu tentu sangat tau kekuasaan keluargaku terutama papaku,"

Deg...

Jantung Widuri saat ini sedang kacau-balau dan berdegup kencang. Tentu saja ia sangat mengkhawatirkan Alam atas ancaman Bisma barusan.

Widuri sangat mengenal perangai Bisma. Mantan kekasihnya itu jika sudah berbicara sebuah keputusan A maka tidak bisa diubah atau didebat. Widuri juga mengenal Arjuna dan Bening cukup baik sebagai orang tua Bisma. Begitu pun latar belakang Arjuna serta mendiang kakek Bisma di dunia kepolisian.

Walaupun Bisma tidak memperkenalkan Widuri pada keluarganya sebagai pacarnya kala itu. Bisma hanya mengatakan jika Widuri adalah teman dekatnya di kampus karena selalu membantu jika mendapat tugas kuliah yang rumit.

Widuri tak mempermasalahkan jika Bisma kala itu belum terbuka pada Arjuna dan Bening. Bisma tak ingin Widuri diganggu akibat rasa kepo berlebihan dari kedua orang tuanya jika sampai mereka tau status pacaran tersebut. Kala itu Bisma hanya ingin Widuri hidup normal tanpa beban atau terlalu diawasi jika sampai orang tuanya tau perihal status pacaran mereka berdua.

"Ini gak masuk akal, Bis! Kamu sudah menikah dengan Vivian. Lantas kenapa aku harus jadi simpananmu?"

"Karena abangmu sudah buat Vivian lumpuh dan susah punya anak karena keguguran kemarin. Paham kamu!" bentak Bisma dengan suara tertahan.

"Setelah aku jadi simpananmu, apa aku harus menghangatkan ranjangmu dan memberi kalian anak sebagai gantinya? Apakah seperti itu?" cecar Widuri.

"Enggak," jawab Bisma.

"Lantas apa fungsinya aku sebagai simpananmu?"

"Tak lebih dari sebatas bu_dak jika aku memerlukan sesuatu padamu. Yang pasti bukan kontak fisik,"

Widuri terdiam sejenak. Pembicaraan ini sangat alot dan sungguh tak masuk akal baginya. Namun Bisma terus mendesaknya. Lelaki itu memberikan waktu berpikir pada Widuri selama dua hari saja.

☘️☘️

Dua hari kemudian.

Dengan balutan busana sederhana, Widuri menikah dengan Bisma secara siri di sebuah apartemen. Unit tersebut sengaja dibeli Bisma sebagai tempat tinggal Widuri selama menjadi simpanannya.

Satu gedung yang sama dengan apartemen pribadi tempat tinggal Bisma dan Vivian. Hanya berbeda satu lantai saja.

Perihal pernikahan di bawah tangan yang dilakukan keduanya barusan merupakan di luar rencana Bisma. Widuri yang memberikan syarat tambahan pada Bisma sehari sebelum terjadi pernikahan tersebut.

"Oke, aku bersedia jadi simpananmu. Tapi dengan beberapa syarat," pinta Widuri sebelum menikah siri dengan Bisma.

"Apa?"

"Nikahi aku,"

"Haha..." Bisma pun tertawa terbahak-bahak di depan Widuri. "Apa sekarang kau yang tidak waras, Wid?" sindirnya.

"Laki-laki dan perempuan berada satu atap yang sama tanpa ikatan, itu sama saja kumpul keb0! Aku hanya berusaha membentengi diri sendiri atas hubungan simpanan yang kamu ajukan itu agar kita tidak menambah dosa walaupun dalam kesepakatan tak ada kontak fisik. Aku hanya takut khilaf,"

"Sepertinya aku tidak akan khilaf. Bisa jadi kamu," tuduh Bisma. "Kamu pasti sudah pro melakukan hubungan in_tim dengan pria-pria kaya. Sekarang pakai acara sok suci dengan nikah siri denganku," sindirnya.

"Terserah kamu! Jika tak bersedia, ya sudah!" tegas Widuri sehingga sedikit membalikkan keadaan.

"Oke, aku bersedia. Tapi rahasiakan pernikahan kita ini dari siapapun termasuk istriku," titah Bisma seraya menjelaskan jika Vivian hanya tau perihal hubungan simpanan namun tidak dengan pernikahan rahasia tersebut.

"Istri yang aneh. Di dunia ini mana mungkin ada istri yang justru menyuruh suaminya punya wanita simpanan apalagi dengan mantan kekasihnya?" batin Widuri heran.

Pada akhirnya Widuri tak peduli dengan alasan Vivian berbuat seperti ini.

"Baik. Aku akan tutup mulut. Lagi pula hal ini juga bukan sesuatu yang patut dibanggakan, jadi buat apa diketahui banyak orang. Justru jika banyak yang tau, pasti aku yang disalahkan karena menjadi pihak ketiga. Dianggap penggoda suami orang atau pela_kor!"

"Wajahmu ku rasa pantas menyandang sebutan itu," cibir Bisma.

Widuri hanya mampu menghela napas beratnya mendengar pedasnya omongan Bisma yang selalu menyalahkan dan menyudutkan dirinya.

"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.

"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.

"Ya Tuhan, semoga aku kuat menghadapi segala cobaan ini. Mohon lindungi setiap langkahku ini," batin Widuri.

"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.

Widuri sama sekali tak menyangka jika takdir hidupnya harus berakhir menjadi simpanan mantan kekasihnya itu. Walaupun dengan status pernikahan siri.

"Aku ada satu permintaan tambahan untukmu," pinta Bisma tiba-tiba.

"Apa?" tanya Widuri.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Maaf agak seloww up karena Othor sedang sibuk di luar kota .🙏

*Jika ada typo, langsung tulis di komen saja ya. Nanti Othor perbaiki.💋💋