NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30

Pak RT yang memang belum mengetahui ceritanya merasa bingung dan penasaran atas apa yang baru saja ia lihat.

"Siapa yang menyumbang uang sebanyak ini pak?" tanya pak RT pada pak yahya.

"Nanti saya ceritakan pak, sekarang kita hitung dulu uangnya!" Jawab pak yahya.

Pak RT hanya mengangguk dan mulai mengeluarkan uang dari kotak amal, sedangkan sena hanya memperhatikan saja.

Setelah semua uang di keluarkan dari dalam kotak, pak yahya, pak RT dan bapak muali menata dan menghitung uang itu, dan setelah di total semuanya uang itu berjumlah lima puluh juta, tidak kurang dan tidak lebih.

"Jumlahnya lima puluh juta pak!" Ucap pak yahya.

"Iya, uang ini sebaiknya di pegang pak yahya saja dulu, nanti siang kita berembug lagi!" Jawab pak RT.

"Baiklah, nanti siang habis dhuhur kita ketemu lagi, soal tempat terserah mau di rumah siapa!" Kata pak yahya.

"Di rumah pak yahya sekalian saja, nanti saya ajak juga beberapa pengurus!" Ucap pak RT.

Setelah di sepakati nanti siang akan di adakan pertemuan dadakan di rumah pak yahya, ke empat orang itu pun pulang ke rumah masing masing, pak RT yang masih penasaran pun malah pulang mengikuti pak yahya, karena memang jalannya searah, akhirnya setelah sampai di rumah pak yahya menceritakan semuanya pada pak RT, dari awal ia di ajak sena untuk sholat malam di mushola dan bertemu dua sosok tua berpakaian putih sampai tadi setelah subuh menghitung uang yang ada di dalam kotak amal.

"Ternyata sena itu luar biasa ya pak?" Ucap pak RT.

"Iya te, dia anak yang luar biasa, beruntung sekali hidayat punya anak seperti sena!" Jawab pak yahya.

"Kita juga beruntung pak, mudah mudahan kepulangan sena ke desa kita membawa perubahan baik bagi semua warga!" Kata pak RT lagi.

"Aamiin, semoga saja te!" Jawab pak yahya.

"Kayaknya pak yahya butuh istirahat, kalau begitu saya permisi dulu pak, nanti siang kita bicarakan lagi, assalamualaikum!" Ucap pak RT.

"Waalaikumsalam, iya te, begadang semalaman soalnya!" Jawab pak yahya.

Pak RT pun pulang dan pak yahya segera masuk ke rumah untuk beristirahat tidur, mengganti waktu semalam yang tidak tidur.

"Sarapan dulu pak, sen!" Ucap mamak saat sena dan bapaknya sampai di rumah.

Bapak dan sena pun sarapan bergabung dengan abi, tari dan galih yang sudah memulai sarapan menu andalan mamak, nasi goreng dan telur ceplok.

Setelah sarapan dan merokok sebentar di teras, sena berpamitan untuk tidur sebentar, sebab semalaman ia tidak tidur bersama pak yahya.

Jam setengah sebelas sena baru terbangun ia langsung mandi, sedangkan tiga adiknya sedang bermain ponsel di teras, sedangkan bapak sedang ngobrol di bangku sebelah kandang bersama lik cipto dan lik dar setelah tadi memberi makan bebek dan membantu abi membuat beban dari pasir dan semen untuk latihan fisik.

"Belum ada tanda tanda mau bertelor ya kang bebeknya!?" Ucap lik cipto.

"Kata sena sih perkiraan satu minggu lagi cip, nanti kalau sudah bertelur tugas kalian berdua tambah repot!" Jawab bapak.

"Ya kan cuma ditambah ngambilin telur kang, masa repot!" Kata lik dar.

"Repotnya bukan itu dar, nanti setelah kamar sena jadi kita pindah ke belakang rumah pak yahya, bikin kandang bebek lagi!" Jawab bapak.

"Sena mau bikin kandang di sana kang?" Tanya lik cipto.

"Pak yahya yang mau usaha ternak bebek juga, katanya buat mengisi kesibukan, kan pak yahya sudah pensiun jadi penghulu!" Jawab bapak.

"Oohh, alhamdulillah kalau begitu ya kang, jadi kita ga ada nganggurnya, dan cita cita sena yang mau menjadikan desa kita sentra telor bebek bakalan cepat terwujud!" Kata lik dar.

"Aamiin dan alhamdulillah lik, mudah mudahan lik dar sama lik cip juga segera menyusul punya kandang sendiri!" Ucap sena yang kini bergabung dengan bapak dan liliknya.

"Eh, sen, berarti nanti bapakmu dan dua lilikmu ini ga ikut kerja di pembangunan TPA /TPQ ya sen?" Tanya lik cipto.

"Iya lik, rejekinya bagi bagi sama tukang yang lain, lilik berdua nanti sama bapak bikin kandang saja di belakang rumah pak yahya!" Jawab sena.

"Iya sen, lilik nurut saja, yang penting tidak nganggur, jadi dapur tetap ngebul!" Kata lik cipto lagi.

Sedang asik ngobrol ber empat datanglah pak budi pemilik toko material, kali ini ia datang sendirian.

"Wah kandangnya ternyata sudah berpenghuni, berapa ekor ini mas?" Tanya pak budi setelah mengucap salam dan menyalami semuanya.

"Baru lima ratus pak budi, tumben pak budi sendirian, istrinya ga ikut?" Ucap sena bertanya balik.

"Engga mas, istri di rumah menemani ibu saya, saya ke sini memang ada perlu sama mas sena dan juga ini mengenai ibu saya mas!" Jawab pak budi.

"Oooh, kalau gitu kita keteras saja pak, mari!" Ucap sena lalu berjalan ke teras di ikuti pak budi dan yang lainnya.

"Gimana pak budi, ada apa dengan ibunya pak budi?" Tanya sena setelah mereka duduk di teras.

"Begini mas, ibu saya sudah dua minggu ini tidak mau tidur di kamaranya, sudah saya bujuk bahkan sudah saya tawarkan untuk saya temani tidur tapi tetap menolak, akhirnya dua minggu ini tidurnya di depan tv gelar kasur lantai!" Ucap pak budi bercerita masalah ibunya.

"Sudah ditanya alasannya kenapa ibunya ga mau tidur di kamar pak?" Tanya sena lagi.

"Sudah mas, alasannya takut kalau masuk kamar suka melihat penampakan penampakan katanya, maka dari itu saya kesini mau minta tolong sama mas sena, supaya kamar ibu saya bebas dari yang begituan!" Jawab pak budi.

"Hehehehe.....iya saya bantu pak budi, tapi nanti saya ada acara pertemuan pengurus mushola sehabis dhuhur, kalau pak budi berkenan menunggu nanti kita bareng ke rumah pak budi setelah pertemuan!" Ucap sena.

"Iya mas gapapa, nanti saya sekalian ikut pertemuannya saja!" Jawab pak budi.

Adzan dhuhur berkumandang, lagi lagi tiar yang mengumandangkannya, kini semua warga sudah hapal betul dengan suara tiar, sena, pak budi, bapak, lik cipto dan lik dar pun pergi ke mushola di susul kemudian abi dan galih.

Setelah sholat bapak dan pak budi ikut ke rumah pak yahya, sedangkan lik cipto dan lik dar kembali ke kandang bebek sebelah rumah sena, setelah sampai di rumah pak yahya dan ngobrol sebentar pak RT dan dua orang pengurus RT pun datang.

Pertemuan dibuka sekaligus di pimpin oleh pak yahya sebagai imam mushola, setelah pembukaan dan penjelasan dari dari pak yahya soal rencana membangun gedung buat TPA/TPQ di sebelah mushola, dan semua yang hadir menyetujuinya maka tibalah pada penentuan gambar dan mencari tukang bangunan.

"Untuk masalah gambar saya sudah siap, tinggal mencari tukang yang akan menggarap, kalau bisa dari warga kita saja!" Ucap sena.

"Baik, saya setuju, biar nanti pak RT yang mencari tenaga tukangnya!" Sambung pak yahya.

"Kira kira butuh berapa orang ya pak?" Tanya pak RT.

"Sementara enam orang dulu pak, nanti kalau ada warga kita yang menganggur sekalian kita ajak juga!" Jawab pak yahya.

"Dan untuk belanja materialnya saya pasrahkan sama pak dayat!" Kata pak yahya.

"Jangan saya pak, bapak bapak yang lainnya saja, nanti insya Allah saya di bagian konsumsi saja, menyediakan makan untuk para tukang!" Jawab bapak.

"Alhamdulillah kalau begitu pak, jadi masalah konsumsi sudah beres, tinggal masalah pembelian material!" Kata pak RT.

"Maaf menyela bapak bapak, saya memang bukan warga RT sini, tapi kita kan masih satu desa, jika di ijinkan karena usaha yang saya punya adalah toko material maka saya siap menyediakan semua material yang di butuhkan untuk membangun gedung TPA/TPQ ini!" Ucap pak budi.

"Alhamdulillah, subhanallah!" Ucap semua yang hadir.

"Tapi maaf pak budi, bukanya kami menolak kebaikan pak budi, tapi kami memang sudah menyediakan dana nya!" Kata pak yahya.

1
ginevra
kak... kalau boleh kasih saran sedikit, kalau nama orang usahakan huruf pertama pakai huruf kapital...semangat2💪
Imam Setianto: 🙏🙏👍siap kak terimakasih sarannya
total 1 replies
ginevra
aku juga ikut terkecoh thor
Staywithme00
terus tulis cerita begini ya thor , adem banget hati bacanya ;)
Staywithme00
semangatt thor, ceritanya menarikk
Indanu tri Pamungkas
gas lanjut
Aa Mobui
💪
Ilham
lanjut bg
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Asriani Rini
Lanjut crritsnya menganfung bsnyak pelsjaran
Ilham
lanjut bg
Ali _Ilya Al Batawie
mantap
Ilham
lanjut bg
ginevra
luar biasa
Puspa Sari
lanjut sampe tamat bang
Ilham
lanju BG ku
Aa Mobui
bagus d perpanjang ceritany
ginevra
Orang baik pasti akan ingat kebaikan seseorang... memang seharusnya begitu Pak Budi...good for you
Ilham
oke
Ilham
lagi enak baca TPI gantung bg
Ilham
lanjut lah bg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!