Alexa Hazelyn Smith adalah siswi cantik, jenius dan humble, cuek bagi orang asing. Dia bahkan banyak menciptakan obat-obatan dan tekhnologi baru, meskipun anak orang terkaya nomer dua di negaranya dia tidak pernah berperilaku sombong ataupun membully teman-temannya.
Semuanya bisa dicapai olehnya namun tidak dengan hati seseorang yang merupakan anak dari yang mempunyai yayasan, terkaya nomor Satu di Negaranya, Samuel Walton, Selain Tampan dan dingin dia menjadi Mafia yang berkedok ketua OSIS.
"Aku mencintaimu, sangat. Mulai dari dulu sampai sekarang rasa itu sama. Sama-sama membuatku senang, rindu dan luka dalam waktu bersamaan, sampai kapan? Kau bahkan tak melirik ku sama sekali. Apakah rasa ini akan ku pendam selamanya?" Lirih Alexa.
Yukk jangan lupa mampir di ceritaku ya! jangan lupa Tinggalkan komen....!!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
As
Kini Alexa dan Samuel sudah berada di depan pintu ruang inap Axelo, tangannya terasa berat hanya untuk membuka kenop pintu, dengan lamanya dirinya di luar pasti kedua orang tuanya akan curiga, meskipun ibunya akan memanjakannya tapi tidak dengan ayah nya dia akan tegas jika keterlambatan nya ini menyangkut Samuel.
Alexa yakin ayahnya tidak akan pernah setuju dengan keputusannya dan tentang Axelo, Alexa yakin dia akan menerima Samuel sebagai ayahnya, dia memang pernah satu kali bertanya dimana ayahnya, Alexa menjawab ayahnya sudah meninggal, dan Axelo pun tak pernah lagi bertanya tentang ayahnya, tapi Alexa yakin Axelo pasti sangat rindu dan ingin seperti anak kecil kebanyakan, diantar pulang dan di jemput ayahnya saat bersekolah.
Dan saat ini dia telah berpikir dengan matang, ini sudah keputusannya untuk menerima Samuel. Delapan tahun merawat anak sendirian bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, dia fikir dengan membesarkan anaknya seorang diri dia akan mampu yang notabene dia mempunyai segalanya termasuk finansial namun setelah kejadian itu dia mulai berfikir mempunyai seseorang untuk saling menjaga, bertukar fikiran dan punya tepat untuk pulang bukankah lebih enak?!
Seandainya papa dan mamanya tidak merestuinya dia bakalan menentangnya untuk kebahagiaan Axelo dan dirinya, apalagi orangnya seorang Samuel Giorgino Walton laki-laki yang iya idam-idamkan sejak dulu, keputusan ini mungkin sudah tepat!
Dengan semua keputusan Alexa memberanikan diri membuka pintu ruang inap.
Cassy menoleh tersenyum memandang anaknya "Sayang, dari mana"
Namun ketika melihat ke arah tangan anaknya yang di genggam erat oleh Samuel, senyum ibunya seketika memudar
Alexa gugup menjawab pertanyaan sang ibu "Kantin ma" dia mencari keberadaan papanya
"Papa dimana ma"
Cassy duduk di Sofa sambil menghela nafas, dia yakin setelah ini ada pertengkaran besar-besaran antara suami dan anaknya, tentang Alexa dia tidak mungkin mengacaukan kebahagiaan anaknya, dia juga seperti itu dulu bahkan melebihi dari tingkah anaknya, dirinya yang mengejar cinta Ares mati-matian dan membuang rasa malu namun tidak dengan anaknya, meskipun dia tahu anaknya telah menyukai Samuel saat dari kecil tetapi Alexa masih menjaga wibawanya menjadi pewaris Smith
Cassy tiba-tiba terpaksa mengingat saat dirinya mengejar-ngejar pewaris Smith itu kejadian itu saat mereka masih SMA.
Flashback On
"Ares" panggil seorang gadis dari belakangnya, dia menoleh dengan wajah yang sulit diartikan, gadis itu menghampirinya, yah bisa kalian tebak gadis itu adalah Cassy Remaja.
"Ini" Cassy menyodorkan coklat dengan malu-malu
"Terimakasih" gumam Ares lalu membuangnya ke sampah.
Dan itu membuat semua siswa dan siswi di kantin tertawa dan menyorakinya.
"Diam" bentak Katherine yang notabene sahabatnya
"Kalau kalian berani bersuara, lidah itu akan ku potong satu-satu" ucapnya dingin.
Katherine mendudukkan temannya. "Tenang oke"
Alectra menghela nafas memandang ke arah Cassy padahal barusan mereka masih bercanda namun aksi heroik Cassy membuat mereka menggeleng-gelengkan kepalanya "Dia tidak pernah bisa di tebak"
"Sudahlah Cas ngapain sih seperti tidak ada laki-laki lain saja" Anna yang sudah jengah
"Teman Ares itu juga tampan Lo" ucap Safira
"Eh eh mana bisa begitu" ucap Maria melotot
"Ada apa dengan kamu Ri" ucap Katherine
"Hm Tidak ada" jawabnya gugup
"Jujurlah" ucap Katherine
"Sebenarnya dia adalah teman kecilku waktu di Australia" ucap Maria malu-malu
"Benarkah yang kata kamu laki-laki yang selama ini kamu idam-idamkan" tanya Cassy antusias
"Benar Besty" ucap Maria menunduk
"Kenapa tidak bilang" tanya Katherine menanggung malu
"Sudahlah, kejadiannya memang terlalu cepat" ucap Cassy menengahi.
"Kau sudah baik-baik saja uh" tanya Katherine
"Lebih baik, hm bagaimanapun sifat Ares, dia adalah laki-laki terbaik dan tertampan menurutku" ucapnya malu-malu
"Dasar malu-maluin" ucap Alectra jengah
"Sepertinya, kamu harus periksa otak dulu deh" ucap Aleya
Flashback Off
"Ma ada yang ingin Lexa bicarakan, tapi nunggu papa dulu" tiba-tiba suara Alexa terdengar membuyarkan lamunannya
"Ada apa sayang" Ares yang baru keluar dari kamar mandi memandang sang anak
Alexa menoleh ke arah Samuel "Kak Sam duduk juga" yang di balas anggukan serta senyum oleh Samuel.
Alexa menghela nafas dengan keberanian dia memandang kedua orangtuanya dengan tegas dia berkata "Pa, Ma Lexa akan menikah"
Ares terkejut apalagi dadakan bahkan Alexa baru kembali setelah delapan tahun di kabarkan meninggal "Dengan siapa sayang,"
Alexa gugup kemudian menoleh ke arah Samuel "Kak Sam"
Ares menahan emosi mendengar nama Samuel "Sayang, ___"
Cassy menghela nafas dia sudah merasa jengah dengan suaminya, dengan menikah dengan orang biasa Alexa akan aman,? Omong kosong!
"Sudah lah pa, biarkan kali ini anak kita bahagia dengan pilihannya sendiri"
Ares menggeleng "Tapi sayang Alexa masih kecil"
"Tidak ada anak kecil sudah punya anak sayang, dia masih kecil delapan tahun lalu, sekarang dia sudah dewasa pa, dia sudah menjadi seorang ibu" sanggah Cassy, diam-diam Alexa berterima kasih pada mamanya, karena telah membelanya.
"Tapi, apakah Axelo menerima Samuel sebagai ayahnya" tanya Ares dengan sedikit mempersulit
Alexa memandang sang anak yang tertidur pulas di ranjang pasien "Dia akan menerima, karena dia___"
"Saya ayah biologisnya paman" potong Samuel, Cassy dan Ares terkejut.
Namun beberapa saat dengan sekelebat Ares memberi pukulan telak pada Samuel, Samuel yang memang sudah pasrah tidak menghindar, begitu juga Alexa, dia tahu hal ini akan terjadi.
"Sudah pa" Alexa menghalangi, karena bagaimanapun bukan hanya salah Samuel pikir Alexa.
Wajah Ares sudah merah padam menahan emosi yang telah iya pendam selama ini sambil menunjuk Samuel Ares berkata tajam "Saya menjaga Alexa dengan sangat hati-hati tapi kamu__"
Samuel menunduk bagaimanapun dia harus menghormati lelaki di depannya ini meskipun lebih dari sekedar bisa untuk membalas "Maafkan saya paman setelah ini saya berjanji akan menjaganya menggantikan paman"
Ares mulai naik pitam "Apa kata kamu_" ujar
Cassy menghela nafas panjang, lelaki yang di pukul sang suami ini adalah anak sahabatnya bagaimanapun dia telah dianggap sebagai ponakannya, tentang Alexa anaknya itu dia yakin ingin menyelamatkan orang yang sangat berpengaruh dalam hatinya namun tidak ingin bertengkar dengan papanya "Pa sudahlah, dengar mama mau bicara, Alexa berhak bahagia, delapan tahun dia melewatinya membesarkan anak tanpa ayahnya tanpa kita, jadi Mama minta jangan egois, ini sudah pilihannya toh Samuel anak sahabat mama, bukankah kakek Samuel juga sahabat ayah mertua,__" ucap Cassy
Ares mengusap kasar wajahnya "Ma, dia itu mafia ma, anak dan cicit kita akan dalam bahaya jika terus bersamanya, pokoknya papa tidak setuju kali ini"
Mereka semua menghela nafas kasar, terutama mata Alexa yang sudah berembun.
