NovelToon NovelToon
Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Balas Dendam
Popularitas:854
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

"Takdirnya ditulis dengan darah dan kutukan, bahkan sebelum ia bernapas."

Ling Yuan, sang pewaris yang dibuang, dicap sebagai pembawa kehancuran bagi klannya sendiri. Ditinggalkan untuk mati di Pegunungan Sejuta Kabut, ia justru menemukan kekuatan dalam keterasingan—dibesarkan oleh kuno, roh pohon ajaib dan dibimbing oleh bayangan seorang jenderal legendaris.

Kini, ia kembali ke dunia yang telah menolaknya, berbekal dua artefak terlarang: Kitab Seribu Kutukan dan Pedang Kutukan. Kekuatan yang ia pegang bukanlah anugerah, melainkan hukuman. Setiap langkah menuju level dewa menuntutnya untuk mematahkan satu kutukan mematikan yang terikat pada jiwanya. Sepuluh tahun adalah batas waktunya.

Dalam penyamarannya sebagai pemulung rendahan, Ling Yuan harus mengurai jaring konspirasi yang merenggut keluarganya, menghadapi pengkhianat yang bersembunyi di balik senyum, dan menantang takdir palsu yang dirancang untuk menghancurkannya.

Akankah semua perjuangan Ling Yuan berhasil dan menjadi Dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Ujian Pertama Kitab

Ling Yuan merasakan dinginnya logam Pedang Kutukan Mao melalui lapisan jubahnya. Kekuatan baru yang berdenyut di nadinya adalah pedang bermata dua: janji kekuasaan mutlak, atau jaminan kehancuran yang tak terhindarkan. Ia membalik Kitab Seribu Kutukan, menatap bab yang membahas ‘Manipulasi Kutukan Dasar’—bagaimana cara membentuk energi Entropi Murni yang telah ia padatkan menjadi serangan yang terarah.

“Kau harus memproyeksikan kegelapan itu keluar, Ling Yuan,” Jendral Mao memperingatkan, suaranya kini terasa lebih jauh, seolah ia mundur selangkah, membiarkan muridnya menghadapi takdirnya sendiri. “Bayangkan Energi Kutukan sebagai racun mematikan yang kau suntikkan ke udara. Jangan biarkan ia menyentuh meridianmu saat keluar, atau kau akan meledak dari dalam. Ini bukan Qi; ini adalah hukum alam yang kau paksa tunduk.”

Ling Yuan memejamkan mata. Di dalam Dantiannya, gumpalan energi hitam yang terorganisir itu berdenyut. Ia telah berhasil mengubah pasir cair menjadi berlian hitam, tetapi sekarang ia harus melemparkan berlian itu tanpa menghancurkan tangannya sendiri.

Ia mengulurkan tangan kanannya ke depan, menargetkan sudut gudang yang kosong. Itu adalah target sederhana, tetapi implikasi spiritualnya sangat besar. Ini adalah uji coba pertamanya untuk menggunakan kekuatan yang memicu pembuangannya.

“Satu, dua, tiga…” Mao menghitung. “Lepaskan! Sekarang!”

Ling Yuan menarik napas dan mendorong Kehendak Murni-nya. Energi Kutukan itu, yang terbiasa hidup dalam kekacauan, melawan setiap milimeter pergerakan. Rasanya seperti mendorong lahar yang beracun melalui pembuluh darah yang rapuh.

GGRRRAAHH!

Bukan hanya otot yang tegang; setiap sel dalam tubuhnya menjerit. Energi hitam itu menyebar dengan kecepatan kilat, meninggalkan Dantiannya dan mengalir melalui lengan kanannya. Energi itu tidak mengalir melalui meridian, melainkan merobek jalur kultivasi baru, jalur korupsi yang tak kasat mata.

ZZZRT!

Kabut ungu gelap mulai berkumpul di telapak tangannya. Ling Yuan mencoba memadatkan kabut itu menjadi proyektil, bentuk yang stabil. Tapi energi kutukan adalah Entropi; sifatnya adalah menyebar, mencemari, dan kembali ke kekacauan.

“Padatkan! Jangan biarkan ia menyebar!” teriak Mao. “Jika ia menyentuh Qi spiritualmu yang bersih di lengan, kedua energi itu akan saling melenyapkan, dan kaulah yang akan menjadi korbannya!”

Kepala Ling Yuan terasa seperti ditusuk jarum es. Darah menyembur dari hidungnya. Ia merasakan energi kutukan di tangannya menjadi liar, bergetar hebat, menolak untuk dibentuk menjadi proyektil.

KREK!

Energi liar itu menembus pertahanan spiritualnya, dan dalam sekejap, kabut gelap itu mundur, tidak ke Dantian, tetapi ke lengan kanannya, menyerang balik seperti racun yang marah.

“GYYAAHH!” Ling Yuan menjerit, jatuh berlutut. Energi kutukan itu mulai menghancurkan serat-serat kultivasinya. Lengan kanannya berubah menjadi ungu kehitaman, dingin, dan kaku. Ia merasakan jiwanya tertarik keluar, terancam ditarik kembali ke dalam kekacauan yang diciptakan Kitab itu.

“Kendali! Fokus! Kau hampir kehilangan kendali!” Mao panik, namun suaranya tetap tegas. “Jangan fokus pada rasa sakitnya! Gunakan rasa sakit itu sebagai wadah! Tarik kembali sebelum ia mencapai jantungmu!”

Ini adalah momen kritis yang diperingatkan oleh Kitab. Jika energi kutukan mencapai jantung atau Dantian setelah menjadi liar, ledakan internal akan menghapus keberadaannya.

Dalam keputusasaan yang agonis, Ling Yuan menarik kembali tangannya, tetapi energinya tidak kembali dengan patuh. Energi itu mencoba merobek urat nadinya, menghancurkan tulang rusuknya, melepaskan kekuatan yang dapat menghancurkan seluruh gudang.

Tiba-tiba, mata spiritual Ling Yuan melihat Jendral Mao. Bukan sebagai arwah di dalam Pedang Kutukan, tetapi sebagai bayangan yang berdiri di depannya, melindungi dirinya. Mao tidak melakukan apa-apa secara fisik, tetapi kehadiran spiritualnya bertindak sebagai dinding tipis antara Ling Yuan dan kehancuran.

Mao berbisik, “Lihat aku! Lihat Pedang ini! Kekuatan kita adalah penderitaan yang terkendali! Gunakan kebencian murni dari pembuanganmu, tetapi jangan biarkan ia menguasai. Jadilah tuan atas kegelapanmu!”

Visi sekilas tentang Selir Sin yang tersenyum saat ia dibuang, dan wajah kakeknya, Jendral Yang, yang penuh ketakutan pengecut, menyambar kesadaran Ling Yuan. Ia tidak boleh mati di sini, bukan sebelum keadilan ditegakkan!

Ling Yuan mengerahkan sisa-sisa kehendaknya, bukan lagi sebagai kultivator, tetapi sebagai seorang pemulung yang keras kepala yang menolak untuk menyerah pada sampah. Ia memaksa energi itu untuk bergerak, tidak kembali ke Dantian, tetapi kembali ke Pedang Kutukan Mao yang bersandar di dinding.

WHOOOOSH!

Semburan energi hitam yang liar dan kacau itu terlepas dari tangannya. Energi itu melesat ke Pedang Kutukan, yang segera menyerapnya. Pedang itu bergetar hebat, memancarkan cahaya ungu gelap yang menerangi seluruh gudang.

Kekuatan pelepasan itu masih menghantam gudang. Tanah bergetar, dan beberapa meter dinding batu di belakang tempat Pedang Kutukan diserap energi itu, retak dan hancur, meninggalkan jejak hangus yang tampak seperti tersentuh oleh korosi kosmik.

Ling Yuan ambruk. Lengan kanannya mati rasa, kulitnya melepuh dan menghitam di beberapa titik, meninggalkan pola urat yang tampak seperti tato naga gelap. Rasa sakitnya luar biasa, tetapi yang lebih mengerikan adalah rasa dingin yang menjalar ke jiwanya—pengalaman singkat berada di ambang kehampaan.

“Kau selamat,” kata Mao, nadanya bercampur antara kekaguman dan kemarahan. “Hampir saja kau menghancurkan dirimu sendiri. Jika aku tidak memberimu jangkar spiritual, jiwamu sudah menjadi makanan entropi.”

Ling Yuan terengah-engah, mencoba mengumpulkan Qi spiritualnya yang telah terkuras habis oleh pertarungan internal. Ia berhasil. Ia gagal memanipulasi energi kutukan secara sempurna, tetapi ia berhasil selamat dari serangan baliknya.

Ia menyentuh lengannya yang terluka. Pola hitam itu mulai mereda, tetapi ia tahu bahwa itu adalah peringatan keras. Kekuatan Kitab Seribu Kutukan tidak mengampuni kesalahan. Kegagalan pertamanya hampir menjadi kegagalan terakhirnya.

“Namun,” Mao melanjutkan, “ada satu hal yang berhasil kau lakukan, meskipun secara tidak sengaja. Ketika energi itu bergejolak, ia menyelimuti sisa-sisa Qi bangsawan Yang di dalam tubuhmu dengan lapisan racun yang jauh lebih tebal dan lebih korosif dari sebelumnya.”

Ling Yuan mencoba memanggil aura bangsawan Yang-nya—aura yang ia dapatkan dari pelatihan di Pegunungan Kabut—tetapi ia hanya menemukan lapisan kehitaman tebal. Lapisan ini tidak hanya menyembunyikan; ia menipu. Jika ada kultivator yang kuat datang sekarang dan mencoba mengukur kekuatannya, mereka akan berasumsi bahwa pemulung ini adalah sampah kultivasi yang baru saja terkena sisa-sisa sihir gelap yang kuat. Aura kemurniannya terkubur dalam-dalam.

“Kau telah membayar mahal untuk pelajaran pertama, Anakku,” Mao menyimpulkan. “Sekarang, kita harus menggunakan ‘racun yang terkendali’ ini untuk tujuan yang lebih praktis. Kita tidak punya waktu untuk pemulihan yang lambat. Segel di tubuhmu kini jauh lebih kuat, tetapi kau harus belajar mengaktifkannya atas kehendak. Kita harus memastikan tidak ada yang bisa melihat apa yang sebenarnya kau sembunyikan di balik topeng pemulung ini.”

Ling Yuan mengangguk perlahan, rasa sakit masih merayapi setiap sendinya. Ia mengambil Kitab Seribu Kutukan yang jatuh di lantai. Matanya, meski lelah, memancarkan api yang membara. Kegagalan ini hanya memperkuat tekadnya. Ia telah menari dengan kehancuran dan kembali. Sekarang ia harus belajar cara menari dengan anggun. Ia harus menguasai bagaimana cara menggunakan kekuatan gelapnya untuk memperkuat segel yang menutupi aura bangsawan di tubuhnya, sebelum klan Yang mulai mencium jejaknya.

1
Nanik S
Cukup menarik diawal
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih sudah mampir kakak. semoga suka. ikuti kisah author yang lain juga. thx all. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!