[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Tiba-tiba, suara sistem bergema di kepalanya.
[Peringatan. Tuan, iblis itu sudah ada di depan pintu. Ia membawa sebuah nampan makanan.]
Jian Yu mencengkeram gagang pedang Penghancur Langit. Matanya menyipit, tubuhnya siaga penuh.
Pintu kamar berderit terbuka. Seorang pria berwajah pucat masuk dengan langkah tenang. Ia meletakkan nampan makanan di meja, namun wajahnya segera berubah garang.
“Di mana Raja bodoh itu? Kenapa aku tidak merasakan auranya? Apakah dia disembunyikan? Kenapa bahkan jejak hidupnya hilang sama sekali?!” bentaknya marah sambil menghantam meja hingga nampan makanan terpelanting jatuh.
Dari sudut ruangan yang gelap, Jian Yu melangkah keluar dengan tenang. Suaranya dingin tapi santai. “Hei… santai saja. Mereka sudah aku bawa ke tempat paling aman.”
"I-I… siapa kau? Kau kah yang menculik Raja?" ucap iblis itu dengan nada pura-pura terkejut, matanya berkilat licik. Ia masih mencoba menjaga topengnya. "Berani sekali kau melakukan hal keji seperti itu!" sambungnya lagi, suaranya bergetar antara marah dan menipu.
Jian Yu melangkah maju perlahan, tiap langkahnya berat seolah mengguncang udara. Ia berhenti tepat di hadapan iblis itu, sorot matanya tajam menusuk. "Jangan banyak omong kosong," ujarnya datar, namun penuh tekanan. "Tunjukkan wujud aslimu."
Suasana dalam ruangan tiba-tiba membeku. Hawa dingin merayap, seolah udara menolak bergerak.
"A-apa maksudmu?!" balas iblis itu dengan nada panik, masih berusaha berpura-pura tidak mengerti.
Jian Yu tidak mau membuang waktu. Tubuhnya bergetar, lalu lenyap bagai kilat. Dengan teknik Langkah Bayangan Petir, ia muncul di belakang iblis itu dalam sekejap. Pedang Penghancur Langit di tangannya berkilau tajam, siap menebas kepala musuh.
Namun iblis itu bereaksi cepat. Dengan gerakan liar, ia menunduk lalu meledak keluar melalui jendela, meninggalkan retakan di dinding.
"Berhenti, jangan lari, iblis sialan!" Jian Yu mendengus dingin. Tubuhnya melesat mengejar, menembus udara dengan kecepatan petir. Saat jarak mereka menyempit, Jian Yu memutar tubuh, lalu menghantamkan kakinya tepat ke punggung iblis itu.
BOOOM!
Iblis itu terpelanting keras, menabrak pepohonan hutan selatan hingga batang-batang raksasa tercabik. Tubuhnya menghantam tanah, menciptakan kawah kecil. Darah hitam pekat menyembur keluar dari mulutnya.
Jian Yu melayang turun dengan tatapan dingin. "Tidak usah bersembunyi lagi… Arkan." Suaranya tenang, namun mengandung ancaman.
"Hahahahaha… hahahahaha!" Tawa iblis itu pecah, serak dan menyeramkan. "Sepertinya aku memang tak bisa bersembunyi lagi ya."
Tubuhnya mulai berubah. Otot-otot membengkak, urat-urat menonjol seperti ular. Kulitnya menghitam pekat, mengeluarkan hawa panas dan bau darah. Dua tanduk panjang mencuat dari kepalanya, matanya menyala merah, dan kuku-kuku tangannya memanjang menjadi cakar tajam.
Aura kegelapan meledak dari tubuhnya. Tingkat kultivasinya yang semula hanya Ranah Penyerapan Qi, melonjak ganas hingga menembus Ranah Prajurit Qi tingkat 5.
Tekanan mengerikan segera memenuhi hutan. Daun-daun berguguran, tanah bergetar, dan udara terasa seperti membeku sekaligus terbakar.
Arkan menatap Jian Yu dengan seringai penuh kebencian. "Bagaimana, manusia lemah? Kau sadar kan apa yang sudah kau perbuat? Dengan ranah kultivasi kecilmu yang hanya Pengolahan Qi, kau berani menantangku? Kau benar-benar mencari mati!"
Aura iblis itu menekan kuat, menghantam tubuh Jian Yu seperti gunung raksasa. Untuk sesaat, lutut Jian Yu terasa berat, napasnya tertahan.
Namun sekejap kemudian, mata Jian Yu memancarkan kilatan dingin. Ia mengaktifkan Dominasi Aura, melepaskan kekuatan jiwa yang menindas. Aura iblis itu terbelah, ruang di sekitarnya bergetar keras, dan Jian Yu kembali berdiri tegak tanpa gentar.
"Jangan salah sangka," ucap Jian Yu datar, pedangnya terangkat perlahan. "Aku datang memang kau lah target untuk kuhabisi."
WHUUMMMM!
Tubuh Jian Yu meledak dengan cahaya emas. Pedang Penghancur Langit di tangannya bergetar, memancarkan riak qi yang tajam bagaikan ribuan bilah pedang.
Arkan terkekeh. “Bagus, manusia. Tunjukkan taringmu. Biar aku patahkan satu per satu.”
Dalam sekejap, iblis itu menginjak tanah. BOOM! Tanah hutan pecah, tubuhnya melesat ke depan seperti panah hitam. Cakar iblis yang panjang bagai sabit menyambar dada Jian Yu.
CLAAANG!
Jian Yu menangkis dengan pedangnya. Dentuman keras menggema, percikan qi berhamburan, mencabik pepohonan sekitarnya. Gelombang kejut menghantam udara, membuat debu dan daun beterbangan.
Arkan menggeram, lalu melancarkan rentetan serangan. Cakarnya menari liar, setiap tebasannya meninggalkan bekas hitam yang membakar udara.
Jian Yu menggerakkan teknik Langkah Bayangan Petir, tubuhnya berkedip dari satu titik ke titik lain, menangkis, memotong, lalu menghindar di antara serangan brutal itu.
“Apa ini?!” Arkan terperangah ketika beberapa kali cakar gagal mengenai sasaran. “Cepat sekali!”
ZRAAANG!
Pedang Jian Yu melesat, mengiris udara. Arkan menangkis dengan lengannya, namun pedang itu tetap menorehkan luka dalam di kulit hitam kerasnya. Darah iblis hitam kental menyembur.
“Beraninya kau melukaiku!” Arkan meraung marah. Tubuhnya bergetar, lalu energi kegelapan keluar membentuk bayangan kepala iblis raksasa di punggungnya.
Bayangan itu menganga, menyedot energi sekitar, bahkan pohon-pohon di sekeliling mereka mulai layu, akar-akar hancur seolah disedot kering.
“Rasakan jurusku! Cakar Pemutus Jiwa!” Arkan melompat tinggi, lalu mengayunkan cakarnya. Lima garis hitam pekat memanjang di udara, seolah-olah langit sendiri terkoyak.
Jian Yu mengangkat pedangnya tinggi. Aura emas menyala menyelimuti tubuhnya. “Kalau begitu… aku juga tidak akan menahan diri.”
Bayangan naga emas raksasa muncul di belakang Jian Yu. Tatapannya tajam, taringnya berkilat bagaikan pedang yg sangat tajam serta Pedang Penghancur Langit menyala terang di tangan nya.
“Teknik Pedang Naga Gigitan Taring Naga!”
BOOOOOOOMMMMM!!!
Kedua serangan bertabrakan. Tebasan Gigitan Naga dan cakar kegelapan saling menghantam, menimbulkan ledakan dahsyat. Bumi hutan berguncang hebat, kawah besar terbentuk, pohon-pohon tercerabut, bahkan langit malam terbelah cahaya dan kegelapan.
Tubuh Arkan terpental jauh, menghantam batu besar hingga pecah. Darah hitam mengalir deras dari dadanya.
Namun, bukannya jatuh lemah, iblis itu tertawa serak. “Hahahaha! Bagus, manusia! Tapi aku belum selesai!”
Aura kegelapan kembali melonjak, kali ini lebih pekat, bahkan bayangan iblis di punggungnya semakin jelas, seolah hendak keluar sepenuhnya dari tubuhnya.
Jian Yu mengerutkan kening. Ia bisa merasakan, ini bukan sekadar iblis biasa. Ada sesuatu yang lebih besar bersembunyi di balik tubuh Arkan.
Mata Jian Yu menyipit. Ia mengangkat tangannya, udara langsung menurun drastis. Bunga-bunga es bermunculan, dan duri-duri es menjulang dari tanah. “Domain Es Abadi!”
CRAAANG! CRASH!
Duri-duri es menghujani Arkan, menusuk dari segala arah. Namun iblis itu meraung, tubuhnya melesat, menghindar, lalu menerjang Jian Yu.
BOOM!
Tinju Arkan menghantam dada Jian Yu, tubuhnya terpental menghantam batu besar. Darah segar muncrat dari mulutnya.
“Hah… hah… dasar sialan, dia berhasil memukulku.” Jian Yu terbatuk, namun segera menelan pil penyembuhan. Energi hangat menyebar, luka-lukanya mulai membaik.
“Hahahahaha! Manusia memang lemah! Layak jadi ternak bagi kami!” Arkan menertawakan, suaranya bergema menyeramkan.
Jian Yu bangkit perlahan. Matanya menyala, rambut panjangnya terurai liar. Api putih murni menyembur keluar dari tubuhnya, membungkus seluruh tubuhnya dengan ganas.
“Benarkah? Kalau begitu biar kubuktikan… tidak semua manusia itu lemah!” teriak Jian Yu.
Api surgawi menari di tubuhnya, luka-lukanya sembuh seketika. Ujung matanya berkibar api, pedang Penghancur Langit berkobar hebat, bilahnya seperti bara neraka.
Aura Jian Yu melonjak tajam, berat, dan suaranya bergema lebih dalam. “Sekarang aku serius. Dan kau… hanya seekor burung di mataku.”
Arkan yang melihatnya membelalak. Keringat dingin menetes di pelipisnya. “K-kau… siapa sebenarnya?! Kau bukan manusia biasa! Kalau aku bisa memakanmu, aku akan menjadi lebih kuat!”
Dengan teriakan garang, Arkan melesat, cakarnya terhunus.
Sementara Jian Yu mengangkat pedangnya, api surgawi berputar liar, udara bergemuruh, bumi retak di bawah pijakannya.
Api surgawi putih yang menyelimuti Jian Yu semakin membara, berkilat seperti matahari kecil di tengah hutan malam. Setiap helaian rambutnya berkibar, seolah menyala dengan energi tak terbendung. Pedang Penghancur Langit di tangannya bergetar, menyatu dengan aura api surgawi yang menelan udara.
Arkan meraung, tubuhnya bergetar keras. Bayangan iblis di punggungnya akhirnya keluar sepenuhnya. Bentuk aslinya kini tampak: sosok raksasa hitam setinggi sepuluh meter, kulitnya berlapis sisik gelap, dengan empat tanduk menjulang dari kepalanya. Matanya merah menyala, mulutnya penuh taring, dan kedua tangannya kini berubah menjadi cakar raksasa yang bisa meremukkan batu besar dengan sekali genggam.
“Hahahahaha! Inilah wujud asliku, manusia! Aku adalah Arkan, iblis pemangsa jiwa! Kau hanya serangga yang berani melawan naga kegelapan!” raungnya, suaranya bergemuruh seperti guntur.
Aura kegelapan meledak, menelan cahaya di sekitarnya. Pohon-pohon yang terlalu dekat langsung hancur menjadi abu.
Namun Jian Yu tidak bergeming. Api surgawinya justru semakin terang, menembus kegelapan itu. Tatapannya dingin, namun penuh keyakinan.
“Arkan… ini akhir dari langkahmu.” Jian Yu mengangkat pedang tinggi-tinggi. Api putih berputar di sekelilingnya, lalu membentuk lingkaran raksasa di udara. Dari lingkaran itu, muncul bayangan naga api putih dengan mata emas menyala.
“TEKNIK PAMUNGKAS API SURGAWI—NAGA SURGA MENELAN IBLIS!”
Naga api putih itu mengaum, suaranya mengguncang bumi. Dalam sekejap, tubuh naga itu melesat maju, melilit pedang Jian Yu, lalu menerjang Arkan dengan kekuatan penghancur langit.
Arkan meraung murka, mengangkat kedua cakarnya tinggi. “CAKAR PEMUTUS JIWA!” Dari tangannya, dua garis hitam pekat muncul, membelah udara, seperti jurang neraka yang hendak menelan cahaya.
BOOOOOOMMMMM!!!