NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fokus Kesehatan Hulya

Tiga hari anak buah Ray mencari keberadaan Hiro dan teman temannya akhirnya ia menemukannya. Ia menghubungi om Bastian dan om Evan untuk meminta bantuan. Ray tak mungkin menghubungi Atharya untuk saat ini.

Atharya tengah fokus membawa istrinya ke rumah sakit untuk terapi. Ternyata orang tua Atharya mengetahui apa yang di lakukan Ray.

"Kenapa tidak bilang, Ray? Bagaimana kalau nyawa kamu dan yang lainnya terancam? Saya tidak mau kamu celaka menghadapi Hiro dan teman temannya. Mereka gangster berbahaya. Kita harus susun rencana." Ucap papih Alarich.

Papih Alarich mendapatkan info dari orang suruhannya. Ia curiga melihat gerak gerik Ray yang tak biasa. Ternyata benar dugaannya Ray tengah menyelidiki Hiro dan gangster-nya yang menabrak Hulya.

Meskipun sudah melapor ke p*lisi, namun pelaku tidak bisa di temukan. Hanya dengan cara ini lah Hiro dan teman temannya bisa di temukan.

Evan dan Bastian datang bersama ke rumah orang tua Atharya. Mereka sudah mendengar kabar dari Ray.

"Maaf ya aku harus merepotkan kalian lagi." Ucap papih Alarich, ia tak enak karena kedua mantan asisten pribadinya ini sudah berkeluarga dan mengurus bisnis masing masing.

Padahal Evan sendiri masih saudara dari keluarga istrinya papih Alarich. Namun papih dari Atharya ini merasa tak enak.

"Tidak apa-apa boss. Kita kan keluarga. Lagi pula kami tidak terlalu sibuk hari ini." Ucap Bastian.

"Betul, Atharya dan Hulya keponakan kami juga. Kita harus saling menjaga dan melindungi." Sahut Evan.

"Terima kasih ya Bas, Evan."

-

-

-

Tanpa di ketahui Atharya, papihnya dibantu oleh para om-nya sudah mencari keberadaan Hiro dan teman-temannya. Ia sendiri untuk saat ini lebih fokus pada kesembuhan istrinya.

Seperti sekarang ia tengah duduk di kursi, menunggu istrinya yang sedang memasak. Athar menopang dagunya dengan tangannya sambil menatap istrinya.

"Argh... Mas...!"

Athar berlari menghampiri istrinya. "Kenapa sayang?"

"Itu mas minyak-nya... Tangan aku kena cipratan." Lirih Hulya.

Athar mematikan kompornya dan membawa istrinya ke wastafel. Ia menyalakan keran dan mengalirkan airnya ke tangan istrinya. "Hati hati ya sayang."

"Iya mas makasih ya mas Athar. Apa dari dulu kamu perhatian begini sama aku?" Tanya Hulya.

"Hmm.. Tentu. Oh iya besok ikut aku ke kantor yah. Nanti kita ke tempat latihan juga." Ucap Athar.

"Iya tapi mas jangan jauh jauh, aku enggak hafal jalan. Kalau aku nyasar gimana? Nanti kalau ak_hmmpt_"

Athar langsung menyambar bibir istrinya dengan lahap. Mata Hulya membelalak seperti mau keluar. Serangan tiba tiba membuatnya degdegan.

Tangan Athar mendudukkan istrinya ke atas meja kitchen. Bahkan tangan Hulya meremas rambut suaminya lembut, ia juga menikmati pagutan ini. "Mau di sini?" Tanya Athar.

"Tapi aku lapar mas." Rengek Hulya.

Athar terkekeh pelan, ia lupa jika tadi istrinya sedang masak. Ia menurunkan istrinya lagi dan membantunya masak. Hulya senang sekali bisa sedekat ini dengan suaminya.

"Mas... Kenapa kalau dekat kamu, hati aku bahagia yah? Apa aku benar benar mencintai kamu mas?" Tanya Hulya.

"Sangat...kita saling mencintai sayang."

Wajah Hulya tersipu malu, pipinya bagai kepiting rebus di tambah kulit putihnya yang kontras. "Mas tunggu di sana aku lanjutin masak sebentar lagi."

"Iya sayang."

Acara masak memasak pun selesai. Hulya menatanya di atas meja makan. Ia tersenyum hangat pada suaminya dan mengalaskan makanan ke piring.

Athar mencobanya dan matanya berbinar. "Enak banget sayang. Memang istriku pintar masak dari dulu."

"Makasih ya mas. Habisin loh. Kalau ada yang kurang kasih tahu ya mas." Ucap Hulya.

"Iya sayang."

-

-

-

Malamnya ketika Hulya selesai shalat, ia berjalan ke balkon kamarnya dan menghirup udara segar. Dirinya tak memakai hijab, membiarkan rambut panjangnya tergerai terhempas angin.

Hulya bahkan berganti baju dulu sebelum bertemu suaminya nanti. Ia akan melayani suaminya malam ini. Entah kenapa tiba tiba hasratnya ingin sekali di sentuh.

Pintu kamar mandi terbuka, Athar tak melihat istrinya. Ia mencari Hulya. Dan pandangannya terhenti tak kala ia menemukan istrinya tengah berdiri sambil menatap langit.

Namun ada yang tak biasa, Hulya hanya memakai lingerie merah di balut outer panjang.

Hulya menoleh dan tersenyum manis pada Athar. "Hai mas.."

Atharya tercengang melihat penampilan istrinya. Ia mendekati istrinya dan memeluk pinggangnya. Tangannya terulur membelai wajah cantik istrinya dan bibir merah milik istrinya.

Kedua tangan Hulya sudah mengalung ke leher suaminya. Mereka saling memandang. Wangi parfume Hulya menghipnotis Atharya.

"Oh shit...you're beautiful babe..!"

Athar langsung menggendong istrinya ala koala ke atas sofa panjang. Ia menutup pintu balkon dan menutup gordennya dan kembali pada istrinya.

"Kamu sengaja banget dandan begini."

"Aku milik mu, mas Athar."

Hulya tiba-tiba naik di pangkuan suaminya. Tangan Athar meremas b*kong istrinya. Juniornya sudah menegang.

Keduanya melakukan pemanasan terlebih dulu. Baik Hulya maupun Athar sama sama sudah mengeluarkan pelepasannya.

Athar membawa Hulya ke kasur, ia akan memulai permainan panasnya. Ia menciumi seluruh wajah istrinya dan menjalar sampai ke perut. Tak lupa juga ia mengobrak abrik milik istrinya di bawah sana.

Suara lenguhan dan desahan terdengar di telinga Athar. Dan itu membuat Athar semakin semangat menj*mah istrinya.

Tak pakai lama Athar memasukkan intinya ke dalam goa milik istrinya. Ia memompa dengan ritme yang cepat dan semakin cepat.

Pertempuran panas itu mereka lakukan hingga tengah malam. Seusai bermain, tiba tiba kepala Hulya sangat sakit.

"Sayang.. Kamu kenapa?" Athar sangat cemas ia memijat mijat kepala istrinya dan memberikannya obat.

Athar memakaikan piyama panjang pada istrinya dan akan memanggil dokter. Namun Hulya melarangnya terlebih ini sudah tengah malam.

"Aku enggak apa-apa mas. Nanti juga hilang sakitnya. Aku ngantuk mas." Hulya menarik suaminya tidur di sebelahnya.

"Mas khawatir sama kamu sayang. Besok kita ke rumah sakit lagi yah. Kemarin kan kamu sudah terapi, besok aku minta kamu terapi lagi."

"Iya mas terima kasih ya mas."

"Love you sayang."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!