Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang Tahun Keizaa
Short dress hitam milik Dasha ini panjangnya seatas lutut, dengan kerah sabrina yang membuat bagian bahu Tiara terbuka, untung lengannya sepanjang sikut, jadi bisa menutupi memar di lengan atas kanan Tiara bekas cengkraman tangan om Danu tadi.
Pada potongan bagian atas dressnya terlihat mengetat mengikuti lekuk tubuh hingga bagian pinggul. Sementara pada bagian bawah dibentuk model A line.
Dan angin sore di rooftop bergaya vintage ala Santorini tempat pesta ulang tahun Keizaa ini lumayan kencang, hingga berkali-kali Tiara menahan bagian bawah gaunnya supaya tidak terangkat.
Tiara memandang ke sekeliling ruang pesta dengan nuansa putih itu, mencari-cari sosok Keizaa di antara kerumunan tamu undangan.
"Hai Tiara...." sapa seseorang sambil menepuk pundaknya, dan Tiara langsung berpaling ke orang itu yang ternyata Aliana.
Dibelakangnya berdiri sepupu-sepupunya, Keanu, Kenzie, dan juga Kenzou yang menatap tajam ke baju yang dikenakan Tiara, membuat Tiara merasa canggung.
Ia merasa bagian dadanya terlalu besar untuk wanita seusianya, dan bagian atas dressnya yang mengetat ini, semakin mempertegas bagian dadanya itu, yang nyaris setengahnya terlihat karena kerah lebar dressnya.
"Hai Ana, Kak Zie, Kak Zou dan Ken...." balas Tiara sambil tersenyum kikuk.
"Biar aku tebak, bidadariku ini pasti belum bertemu dengan Zaa...." tebak Kenzie sambil tersenyum usil.
"Kok kakak tahu?" tanya Tiara.
Kenzie menunjuk ke arah tangan Tiara yang masih menggenggam goodie bag hadiahnya, lebih tepatnya hadiah dari Kenzou untuk Keizaa.
"Kamu masih membawa hadiahmu..." jawabnya lalu merangkul pundak Tiara, "Mari aku antar..."
"Zie, jaga tanganmu!" tegur Kenzou dengan nada dingin, dan Kenzie dengan patuh menjauhkan tangannya dari Tiara.
"Kakak beda dua menitku itu memang perusak kesenangan...." bisik Kenzie sambil mengedipkan matanya ke Tiara.
"Zie, ikut aku!" seru Kenzou dan Kenzie langsung menghela nafas kesal, membuat Tiara terkikik geli melihat tingkahnya,
"Maaf bidadariku... Dengan berat hati aku harus meninggalkanmu... Tapi aku akan meminta sepupu cantikku ini untuk menjagamu, jaga bidadariku ini baik-baik, Ana." ujar Kenzie sambil tersenyum menggoda.
"Zie!!" geram Kenzou dengan tidak sabar.
"Iya..."
"Abaikan Kenzie, Ra... Dia memang pintar merayu...." ujar Aliana sambil terkekeh pelan, setelah kedua saudara kembar beserta Keanu itu menjauh.
"Iya, aku tahu... Dimana Zaa?"
"Tuh dia ada di sana bersama dengan Eommaku, kamu mau menghampirinya?" tanya Aliana.
Tiara melihat Keizaa sedang video callan dengan seseorang, yang bisa Tiara tebak itu pasti Alson.
Dan Tiara tahu, Keizaa memendam perasaan suka pada Alson, meski wanita itu belum mau mengakuinya pada Alson, ia baru mengakui perasaannya itu pada Tiara saja.
"Sebaiknya nanti saja, Na. Kita duduk di sana saja yukk...." jawab Tiara sambil menunjuk kursi bar yang mengarah ke pantai, dengan pemandangan matahari terbenamnya yang terlihat begitu indah.
Dan Aliana setuju, berdua mereka jalan beriringan ke arah kursi itu, dan mengabaikan beberapa pasang mata pria yang menaruh minat pada mereka. Tiara menebak para pria itu pasti teman dekatnya si kembar.
"Indah sekali...." gumam Aliana merujuk pada landscape matahari terbenam itu, setelah mereka sudah duduk manis di atas kursi bar itu, dengan kaki kiri yang menopang kaki kanannya.
"Iya, membuatku betah berlama-lama di sini..."
"Ra, tahun baru ini kamu dan keluargamu mau kemana?" tanya Aliana, matanya masih terus menatap matahari itu.
"Sepertinya tidak kemana-mana... Kenapa?"
"Kami mau menghabiskan pergantian tahun di Bali, bagaimana kalau kamu ikut saja, Ra... Pasti seru kalau ada kamu..."
Tiara baru akan menjawab ketika tiba-tiba Keizaa duduk di kursi bar di samping Aliana sambil bertanya, "Kalian sedang menggosipkan siapa nih?"
Dan Aliana yang menjawabnya, "Aku sedang bertanya pada Tiara, dia ada acara tidak malam tahun baru nanti? Kalau tidak ada acara, lebih baik Tiara ikut kita saja ke Bali yaa...."
"Aku harus izin dulu ke Om dan Tanteku." kata Tiara.
Aku ingin sekali ikut... Supaya bisa menjauh sementara dari Om Danu, yang selalu memintaku untuk menikahi Pak Wito... Tapi aku ragu Om Danu dan Tante Risya akan mengizinkanku... Belum lagi Dasha pasti akan minta ikut juga...
"Om dan Tante? Memangnya kemana orang tuamu?" tanya Aliana.
Orang tuaku? Ah... Seandainya saja Mama dan Papa masih hidup... Pasti semuanya akan menjadi lebih baik...
"Aku bantu jawab yaa... Kedua orang tuanya sudah meninggal, Ana. Saat Tiara berusia lima tahun, karena keracunan makanan katanya."
Dengan raut wajah menyesal, Aliana mengelus pundak Tiara sambil berkata, "Oh Dear, maaf aku aku jadi mengingatkanmu pada almarhum orang tuamu yaa? Aku tidak tahu kalau kau..."
Tidak mau Aliana terus merasa menyesal, Tiara memotong perkataannya, "Tidak apa-apa, itu sudah lama berlalu. Aku pun sudah tidak mengingat lagi seperti apa wajah mereka. Karena tidak ada satupun foto mereka. Tante dan Omku sudah membuang semuanya."
"Apa ada yang membuat bidadariku sedih?" tanya Kenzie, membuat Keizaa menghela nafas kesal dan memutar kursi barnya sambil menggeram kesal pada kakaknya itu,
"Dia bukan bidadarimu."
Tiara dan Aliana ikut memutar kursi barnya, terlihat di sana Ketiga saudara laki-laki Keizaa yang berdiri dengan gagahnya, sementara di belakang mereka tampak papi Hardhan dengan seorang pria, yang sedang melangkah ke arah mereka.
Sejak mulai papi Hardhan dan pria itu menyapa anak dan keponakannya itu, Tiara sudah tidak fokus mendengarkan mereka. Matanya terus tertuju pada Kenzou dan Kenzie.
Aku harus meminta bantuan salah satu dari mereka, untuk mengambil alih lagi perusahaan dan warisan peninggalan Papa dan Mama... Aku rela melakukan apapun selama mereka mau membantuku...
Lalu mata Kenzou bertemu mata dengannya, mata yang terlihat seperti sedang menyelidiki seseorang itu menatap tajam ke arah Tiara, membuat Tiara langsung menundukkan kepalanya, lalu memainkan ujung short dressnya itu.
Ia takut pria itu mengetahui rencananya, kata Keizaa mereka tidak dapat menyembunyikan apapun dari mata tajam Kenzou, dan itu membuat Tiara menjadi lebih waspada pada pria itu.
"Kak Zie, besok temani aku ke rumah Tiara yaa...." pinta Keizaa ketika para orang tua itu meninggalkan mereka.
"Ke rumahku? Ada perlu apa ke rumahku?" tanya Tiara sambil mengerutkan keningnya dengan bingung.
"Tentu saja meminta izin pada Om dan Tantemu, supaya mereka mengizinkanmu untuk ikut ke Bali..." jawab Keizaa.
Lalu terdengar helaan nafas lega Kenzie, sebelum pria itu berkata, "Syukurlah, aku kira kamu memintaku untuk melamar Tiara, Zaa... Aku belum siap menikah...." candanya sambil menyeringai lebar dan menggaruk kepalanya, membuat Keizaa memutar kedua bola matanya.
"Jangan konyol, Kak... Aku serius... Bisa tidak besok menemaniku ke rumah Tiara?" tanya Keizaa lagi dengan nada dongkol.
"Biar Kakak saja yang menemanimu, Zaa... Kakak mau sekalian bertemu dengan Dasha...." ujar Kenzou.
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘