NovelToon NovelToon
Akibat Sudah Tidak Perawan

Akibat Sudah Tidak Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.

Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Diusir

Billy lalu pergi menggunakan mobilnya entah ke mana. Sedangkan Luciana terus menangis sambil duduk di lantai di depan pintu kamarnya. Nyonya Lidya dan Natasya lalu menghampiri Luciana.

"Kamu sudah dengar tadi kan Luci ,kalau kamu sudah diceraikan oleh Billy...?" tanya nyonya Lidya sambil menendang pelan kaki Luciana.

Luciana mendongak ke arah wajah nyonya Lidya dengan air mata yang masih mengalir di kedua pipinya.

"Sekarang silahkan kamu pergi dari sini...!" sambung nyonya Lidya.

"Mah.. Aku mohon... Ijinkan aku bicara dulu sama mas Billy. Aku berani bersumpah mah, kalau memang aku benaran hamil, ini anaknya mas Billy. Aku hanya berhubungan badan dengan mas Billy. Aku tidak melakukannya dengan orang lain. Aku berani bersumpah mah... Hik..hik..." ucap Luciana.

"Simpan saja sumpahmu itu...! Saya tidak butuh. Yang jelas sekarang kamu sudah bukan istrinya Billy lagi. Sekarang pergi dari rumah ini... Pergi...!" seru Nyonya Lidya sambil menarik tangan Luciana agar pergi dari rumah.

"Mah...aku mohon mah... Jangan perlakukan aku seperti ini... Aku mohon mah..hik..hik.."

"Hei Luci...kamu dengar nggak sih kamu udah bukan istri kak Billy. Ngapain kamu masih di sini..! Sudah sana pergi...! Nggak tahu malu... ! Sudah diusir tapi nggak mau pergi...!'' seru Natasya ikut geram karena Luciana tidak juga mau pergi dari rumah.

"Baiklah kalau memang itu mau kalian aku akan pergi..." jawab Luciana yang sudah tidak punya pilihan lain.

Dari pada dia terus diperlakukan tidak baik oleh nyonya Lidya dan Natasya, Luciana pun memutuskan untuk pergi. Walaupun dia sendiri tidak tahu harus pergi ke mana. Luciana bangun lalu berjalan hendak masuk lagi ke kamarnya.

"Eh...! Mau ngapain kamu...! Sudah sana keluar...! Mau ngapain lagi kamu...!" seru nyonya Lidya.

"Mah, aku mau pergi, tapi ijinkan aku untuk mengemasi barang- barangku dulu..." ucap Luciana.

"Apa... ? Barang- barangmu...? Hei... Kamu punya apa memangnya...? hah...? Semua barang- barang yang kamu miliki itu anak saya yang beli. Kamu tidak boleh membawa barang apapun dari rumah ini...! Mengerti kamu...! " bentak nyonya Lidya.

"Sudah sana pergi...tunggu apa lagi...!" Natasya mendorong tubuh Luciana agar keluar dari kamar Billy.

"Natasya... Mah... Tolong jangan seperti ini... Hik..hik...."

"Pergi kataku...! Cepat pergi...!" Natasya terus mendorong tubuh Luciana hingga hampir saja Luciana jatuh.

Dari pada dirinya celaka Luciana pun akhirnya keluar dari kamarnya. Setelah melangkah dari kamar, Luciana menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap mantan ibu mertuanya dan adik iparnya.

"Mau ngapain lagi....!'' tanya Natasya.

"Kalian berdua sungguh jahat... Ingat ya, suatu saat nanti kalian pasti akan mendapat balasan atas apa yang kalian perbuat padaku...aku yakin saat itu akan tiba..." ucap Luciana menatap tajam ke arah nyonya Lidya dan Natasya.

"Berani kamu menyumpahi saya dan anak saya...! hah..!" sahut nyonya Lidya terlihat murka.

"Dengar ya Luci... Saya dan anak saya tidak akan memperlakukanmu dengan buruk jika bukan kamu duluan yang berbuat jahat pada Billy. Kamu sudah menipu dan membohongi Billy. Kamu sudah selingkuhi anak saya hingga kamu hamil. Kamu pikir saya sebagai orang tua akan dia saja...? Nggak Luci...!'' sambung Nyonya Lidya.

"Sumpah serapah kamu tidak akan berlaku di hidup kami. Justru sumpah serapah itu akan berbalik ke badan kamu sendiri. Lihatlah tubuh kamu yang kotor itu. Tubuh penuh dosa, perempuan pezina... Kamu yang akan dapat azab atas semua dosa- dosa yang sudah kamu perbuat....!" lanjut nyonya Lidya sambil menunjuk wajah Luciana.

"Sudah sana pergi tunggu apa lagi....!'' Natasya kembali mendorong tubuh Luciana.

Luciana pun akhirnya pergi dan menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Sampai di ruang tengah Luciana mendengar para asisten rumah tangga nyonya Lidya sedang membicarakannya. Iya, mereka tentu saja mendengar nyonya mereka mengusir Luciana. Dan mereka juga tahu tentang permasalahan rumah tangga Billy dan Luciana karena nyonya Lidya setiap kali membicarakan mereka, suaranya terdengar oleh para asisten rumah tangga.

"Kasihan sekali ya Nona Luciana..." ucap bi Tini pada suami yang bekerja sebagai tukang kebun di rumah nyonya Lidya.

"Tidak usah kasihan, kasihani saja diri kita sendiri. Tidak usah mengasihi orang lain. Kita ini cuma pembantu di sini..." sahut pak Mardi.

"Memangnya salah kalau kita kasihan melihat nasib nona Luciana yang menyedihkan...?'' tanya bi Siti.

"Kasihan sih boleh saja, tapi semua yang terjadi pasti ada sebab dan akibatnya. Nona Luciana diperlakukan tidak baik oleh keluarga ini pasti ada sebabnya. Kalau dia tidak punya salah pasti mereka tidak akan berbuat tidak baik sama nona Luciana...." jawab pak Mardi.

"Dengar bu, apa yang terjadi di rumah ini jadikan lah pelajaran bagi kita semua. Ajari anak kita jadi anak yang baik, jangan sampai anak- anak kita melakukan hal yang tidak baik, karena pasti akan merugikan dirinya sendiri di masa yang akan datang..." sambung pak Mardi.

Kata- kata yang keluar dari mulut pak Mardi begitu menampar Luciana. Dia pun kembali meneteskan air matanya. Kali ini bukan air mata kesedihan, tapi lebih ke rasa penyesalan. Seandainya dulu dia bisa menjaga diri dalam pergaulan dan tidak menyerahkan hal yang paling berharga dalam dirinya kepada laki- laki yang bukan suaminya, pasti semua ini tidak akan terjadi padanya.

Pasti dia bisa menjalani hidupnya dengan baik- baik saja. Dia pasti akan bisa meraih cita- citanya menjadi psikolog. Iya, ini semua hanya karena nafsu sesaat yang mengakibatkan sesal berkepanjangan di kemudian hari

Luciana kembali melanjutkan langkahnya keluar dari rumah Billy yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya. Miris sekali, dulu dia dibawa ke rumah ini menggunakan mobil mewah milik Billy dengan penuh cinta. Dan sekarang dia harus cerai dan diusir secara paksa oleh mantan mertua dan adik iparnya tanpa membawa satu barang pun kecuali baju yang menempel di badan dan sandal jepit yang dia pakai.

Bahkan ponsel dan dompetnya pun tidak boleh dia bawa dengan alasan semua barang yang dia pakai adalah pemberian dari Billy. Dan dia tidak berhak membawa semua barang itu.

Luciana terus berjalan menelusuri trotoar. Sejak tadi dia berpikir keras harus pergi ke mana dalam keadaan seperti ini. Keadaan yang tidak memegang uang sepeserpun tentu saja tidak memungkinkan bagi Luciana untuk menaiki kendaraan umum. Dia pun terpaksa harus jalan kaki.

Iya, akhirnya Luciana membulatkan tekad untuk pulang ke rumah sang papa yaitu pak Johan. Karena hanya pak Johan lah keluarga yang dia punya sekarang. Luciana tidak perduli apakah nanti ibu tirinya mau menerimanya atau tidak. Tapi terakhir mereka bertemu yaitu di saat hari pernikahan Luciana dan Billy, baik papa dan ibu tirinya bersikap baik padanya.

Tentu saja, karena semenjak Luciana menjalin hubungan dengan Billy, Billy pandai sekali mengambil hati pak Johan dan bu Maria.Dan Billy beberapa kali memberikan hadiah mewah pada mereka.

Dengan berjalan kaki Luciana akhirnya pergi ke rumah sang papa dan berharap mereka mau menerimanya. Jarak rumah Billy ke rumah pak Johan cukup jauh yaitu sekitar sepuluh kilo meter. Dan Luciana ke sana dengan jalan kaki dan dalam keadaan hamil muda. Rasanya tentunya tak menentu, rasa capek sudah pasti, pusing di kepalanya pun hilang timbul dan sesekali Luciana merasa mual.Dan hal yang tidak bisa Luciana tahan adalah rasa haus.

Hingga hari menjelang sore, Luciana masih belum sampai di rumah sang papa. Masih sekiar dua kilometer lagi jarak yang harus dia tempuh. Rasanya Luciana sudah tidak kuat jalan lagi. Dia begitu haus dan lemas.

Melihat tukang jualan minuman di pinggir jalan, Luciana memberanikan diri untuk meminta minuman.

"Mau beli apa non...?'' tanya ibu penjual minuman begitu melihat Luciana berdiri di depan kiosnya.

"Eh...bu... Apa saya boleh minta minumannya...? Air putih saja bu, saya haus sekali tapi saya punya uang..." ucap Luciana.

"Apa..? Jadi kamu mau minta dagangan saya...? Eh, dengar ya,saya di sini jualan, bukannya memberikan sedekah. Enak saja kamu minta- minta..." jawab ibu paruh baya tersebut.

"Lagian kamu ini masih muda, sehat lagi. Kalau pengin punya uang kerja dong, jangan minta- minta seperti itu. Punya malu sedikit lah. Lihat itu, orang yang sudah tua aja masih mau kerja, masa kamu yang masih mudah malah ngemis..." sambung ibu itu sambil menunjuk bapak tua di sebrang jalan yang sedang menjajakan barang dagangannya pada para pejalan kaki.

"Iya bu... Maaf ya...permisi..." ucap Luciana dengan wajah yang begitu pucat dan penuh keringat.

Luciana lalu kembali berjalan, namun beberapa meter kemudian dia berhenti dan memilih duduk di trotoar karena sudah tidak sanggup jalan lagi. Dia melepas sandal jepitnya. Lalu memijit telapak kakinya yang memerah akibat terlalu lama berjalan.

Selang beberapa waktu, tiba- tiba seorang perempuan muda menghampirinya.

"Ini buat kamu..." ucap perempuan itu mengulurkan satu botol air mineral dan satu bungkus roti.

"Bu..buat saya...?" Luciana mendongak ke arah perempuan yang berdiri di depannya.

Perempuan itu mengangguk sambil tersenyum. Iya, rupanya perempuan itu melihat Luciana yang dimarahi oleh ibu penjual minuman karena dia meminta barang dagangannya. Karena merasa kasihan, perempuan itu berinisiatif memberikan air mineral dan roti.

"Makasih ya..." ucap Luciana dengan mata berkaca- kaca.

Iya, Luciana begitu bersyukur ada orang baik yang mau menolongnya.

"Terima kasih banyak ya kak..." ucap Luciana.

"Iya sama- sama. Minumlah dan makan rotinya..." jawab perempuan itu.

Tanpa menunggu lama lagi Luciana lalu membuka tutup botol dan segera meminum air mineral tersebut. Kemudian dia memakan roti hingga habis. Sedangkan perempuan tadi langsung pergi naik ojek on line.

Setelah rasa capeknya mulai hilang dan badannya terasa kuat kembali karena perutnya sudah diisi roti, Luciana melanjutkan jalannya kembali ke rumah sang papa.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Sementara itu di rumah Billy, Nyonya Lidya dan Natasya sedang duduk santai di ruang tengah sambil menonton acara tv.

"Tasya, kakakmu kok belum pulang juga ya, sudah hampir malam..." ucap nyonya Lidya melirik jam dinding yang hampir menunjukkan pukul enam sore.

"Di rumah Katrina kali..." jawab Natasya sambil fokus menatap layar tv.

Nyonya Lidya menghela nafas dengan kasar.

"Kakakmu itu benar- benar keterlaluan, bisa- bisanya dia menikahi Katrina si perawan tua itu. Memangnya di dunia ini tidak ada perempuan lain apa..." nyonya Lidya begitu kesal.

Iya, nyonya Lidya begitu syok mengetahui putranya menikahi perempuan tua berusia empat puluh tahun. Tentu saja dia akan malu pada teman- teman sosialitanya jika mereka tahu akan hal itu.

"Mungkin Kak Billy frustrasi gara - gara Luci, jadi dia nggak mikir dulu sebelum menikahi Katrina..." jawab Natasya sambil makan kacang.

Nyonya Lidya kembali menghela nafas. Dan tak lama kemudian terdengar suara mobil masuk ke garasi. Dan beberapa saat kemudian Billy masuk ke ruang tengah.

"Billy... Sini... mama mau bicara..." ucap nyonya Lidya.

Billy yang hendak menaiki anak tangga pun menghentikan langkahnya.

"Sini... Mama mau ngomong sama kamu..." ucap nyonya Lidya karena Billy hanya diam saja.

Billy menghampiri sang mama.

"Duduk..." ucap nyonya Lidya.

Billy lalu duduk di sofa berhadapan dengan sang mama dan Natasya.

Eh Billy... apa kamu sudah tidak waras...? Hah...! Kok bisa sih kamu menikahi Katrina si perawan tua itu...! Apa kamu sudah kehilangan akal...!" tanya nyonya Lidya dengan perasaan kesal.

Billy hanya diam dan menghela nafas saja.

"Jawab mama Billy...! Kenapa diam saja...!" nyonya Lidya bertambah kesal karena Billy hanya diam menunduk.

"Mama tidak masalah kalau kamu menikah lagi, karena mama juga tidak suka sama Luciana si p*l*cur itu. Tapi kenapa harus Katrina yang kamu nikahi Billy...?'' tanya nyonya Lidya.

"Karena Billy tahu Katrina masih perawan Mah...'' jawab Billy.

"Astaga Billy.... Memangnya dari milyaran perempuan di dunia ini hanya Katrina saja yang masih perawan...?" tanya nyonya Lidya dengan nafas memburu.

"Masih banyak perawan di dunia ini Billy, yang masih muda, cantik dan juga cocok buat kamu. Mama benar- benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran kamu. Kok bisa- bisanya kamu menikahi perawan tua. Apa kamu tidak malu kalau kamu jalan berdua dengan Katrina seperti sedang jalan dengan ibumu..." nyonya Lidya semakin geregetan pada putra sulungnya.

"Tapi Katrina baik kok mah, dia perhatian sama Billy..." jawab Billy.

"Apa kamu mencintainya...?" tanya nyonya Lidya.

Billy kembali diam dan menunduk.

"Kenapa diam Billy...? Ayo jawab, apa kamu mencintai Katrina...?''

"Sudah lah mah, tidak usah membahas soal cinta. Cinta itu tidak penting. Buat apa menikah sama orang yang kita cintai kalau pada akhirnya dia membuat kecewa..." jawab Billy.

"Apa kamu bilang...? Cinta tidak penting katamu...? Jadi kamu dan Katrina menjalani pernikahan tanpa cinta...? Kamu yakin akan bahagia...?" tanya Nyonya Lidya.

Lagi- lagi Billy tidak bisa menjawab pertanyaan sang mama.

"Mah itu urusan Billy, Billy mau bahagia atau tidak, Billy yang menjalani mah. Jadi mama tidak usah ikut campur urusan Billy..." ucap Billy.

"Oh begitu...? Baik... Mama tidak akan ikut campur urusan kamu sama Katrina. Tapi ingat, mama tidak akan menerima Katrina sebagai menantu mama. Dan jangan berani kamu membawa perempuan itu ke rumah mama. Mama tidak sudi..." jawab nyonya Lidya begitu marah dengan apa yang dikatakan oleh Billy.

"Dan satu lagi Billy, kamu rahasiakan saja pernikahanmu dengan perempuan itu selamanya. Karena mama malu punya menantu perawan tua seperti Katrina. Mau ditaruh di mana muka mama kalau sampai teman- teman mama tahu jika kamu menikah sama perempuan yang usianya jauh di atas kamu..." sambung nyonya Lidya.

"Iya kak, Natasya juga malu punya kakak ipar yang sudah seperti nenek- nenek..." sambung Natasya yang juga merasa kesal pada sang kakak.

Mendengar perkataan sang mama dan adiknya, Billy tak bisa berkata- kata lagi. Dia hanya mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian dia naik ke lantai dua menuju kamar hendak menemui Luciana.

Iya, Billy tentu saja tidak tahu jika Luciana sudah diusir dari rumah oleh nyonya Lidya dan Natasya.

Bersambung...

1
Densi dama yanti
lanjut Thor bikin Billy menyesal Thor
Wang
lihat saja apa Billy sama Katrina bisa hidup bahagia. inget Billy Katrina bentar lg menaupose. mdh"an sebelum menopose dia hamil dan ngasih kamu anak ya. buat Luciana semoga mendapatkan kebagiaan di luar sana. Thor jgn balik sama Noah ya Thor.. Noah bukan cowok baik kl kat aku, kasih dia jodoh yang lain aja yang bisa Terima Luci apa adanya
Mommy Almira: hussttt... 😂😂
total 1 replies
Widia
perawan tua umur 40 taun di katain nenek" ..itu buktinya luna maxim jg sama umur 40an sm 30an biar umur segitu tetep cantik dpt laki brondong ganteng lg 😃
Mommy Almira: Yang ngatain nenek" Natasya ya kak, bukan authornya ... Authornya udah tuwir juga soalnya... hehee.... 🤭
total 1 replies
Salsabiela
mungkin seleranya Billy emak" . biarin aja Luci ngapain juga kamu mempertahankan laki" munafik seperti Billy semoga ke dpan kamu bisa ketemu laki" yang baik. Iya benar ngak usah Sama Billy ataupun Noah. Billy udah nyakitin kamu, Noah juga pri yang merusak masa depan kamu
Widia
wes lah..nrimo ing pandum..di ceraiin ya sudah,mending fokus kehidupan sendiri dulu..jd single parent..ga usah sm noah maupun billy,mungkin ke depannya ada jodoh yg lebih baik bisa menerima apa adanya..mau di terusin hub mereka dah terlanjur toxic
Mommy Almira: Bener kak... 😊
total 1 replies
Asmara
Demi mendapatkan perawan Bily rela menikahi nenek'' 😂😂😂
Mommy Almira: Yang penting perawan ya... 😂🤭
total 1 replies
Ranty Thanjung
outhor jngn smpai luciana hmil anknya bily..
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
Mommy Almira: Billy pasti akan menyesal kok, tapi nanti ya .. ini baru awal cerita... semoga selalu sabar menantikan lanjutan ceritanya ya ... maaf jika alurnya tidak sesuai keinginan para pembaca. Selamat membaca 😊🤗
total 1 replies
Densi dama yanti
lanjut Thor
Mommy Almira: Besok ya 😊
total 1 replies
Densi dama yanti
tho buat Billy menyesal Thor
Densi dama yanti
bagus sekali
Densi dama yanti
lanjut Thor
Salsabiela
Ya ampun Thor.. sedih aku /Sob//Sob//Sob//Sob/
Asmara
Thor... boleh nggak aku memaki- maki Billy,. aku ingin berkata kasar
Mommy Almira: Boleh aja 😂😂
total 1 replies
Ranty Thanjung
iiisss bily munafik lebih parah dri luci...luci melakukan nya dimasa lalu sdngkan bily melakukan sbgai status suami..
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
Salsabiela
ih najis munafik banget si Billy 😡😡
Asmara
ah Billy munafik.. dia marah sama Luciana gara" ketemu Noah dia sendiri selingkuh.. mending cerai aja kkmu Lucu, balikan sama Noah
Mommy Almira: iya nyebelin ya kak
total 1 replies
Ranty Thanjung
hah sdhlah bily ngak usah munafik klw kmu jijik lepaskan.klw kmu tdk melepaskan artinya masih cintaa.mka selesaikan msalh dg baik2.
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah
Mommy Almira: antara jijik dan cinta kak 😁
total 1 replies
Ranty Thanjung
berati dri awal noah hnya ingin tbunya luci.tapi dg cara halus..
Asmara
Itu kynya yg videoin si Natasya deh, sengaja ngasih tahu ke Billy, aduh nasibmu Luciana... lagian sih mau aja menemui Noah
Mommy Almira: mungkin...
total 1 replies
Salsabiela
Wah parah Luciana, itu sama artinya kmau udah selingkuh sama Noah.. /Shy/
Mommy Almira: abis nggak tahan sih 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!