NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh

Motor berhenti tepat di pintu gerbang si kembar, segera Anika turun di susul kedua anaknya, dan juga Arash yang berada di depan, Aslan segera mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan mereka bertiga.

   "Sayang, hati-hati ya, ingat tidak boleh nakal ya," pesan Aslan.

  "Ok, Papa. Kami masuk dulu ya, Assalamualaikum," pamit ketiganya.

  "Walaikum salam," sahut Aslan.

  Setelah melihat ketiga anaknya masuk ke dalam. Saat ini pandangan Aslan tertuju kepada Anika yang masih berdiri di samping motor Aslan.

  "Mas, aku berhenti di sisi saja ya," ucap Anika.

  "Loh, kenapa bukannya masih sedikit jauh," sahut Aslan.

  "Enggak ah ... tinggal sedikit aja," kekeh Anika.

  "Sudah naik saja, biar cepat, lagian biar gak ngos-ngosan belum ngajar sudah capek dulu mana bisa fokus," paksa Aslan.

  Anika pun langsung mendudukkan bokongnya di atas motor Aslan, hatinya berdebar, tidak seperti biasanya, entah itu debaran cinta atau pun ketakutan, ia masih belum bisa menyimpulkan.

Motor sudah berhenti di depan gerbang pintu TK tempat Anika mengajar, Anika turun dari Motor Aslan lalu mulai berpamitan.

"Mas, aku ngajar dulu ya," pamit Anika.

"Baiklah, selamat mengajar ibu guru," sahut Aslan di sertai candaan.

Anika tersenyum kikuk begitu juga dengan Aslan yang masih malu untuk berada di dalam sisi Anika lebih dalam lagi.

"Aku pamit ya," ucap Aslan sambil memutar arah motornya.

Anika berdiri sejenak di depan gerbang taman kanak-kanak itu, memandang punggung Aslan yang perlahan menjauh di atas motornya. Hatinya mendadak disergap perasaan yang sulit dijelaskan. Ada hangat yang perlahan menembus pertahanannya, tapi juga ada dingin yang menyeruak, membangkitkan kenangan yang selama ini ia kubur dalam-dalam.

Langkahnya masuk ke dalam sekolah terasa berat. Senyum anak-anak yang biasanya mengobati lelahnya, siang itu terasa redup di matanya.

"Ibu Anika ....," suara riuh itu mulai memanggil namanya.

"Selamat pagi anak-anak," sapanya sambil merentangkan kedua tangannya.

Anika mencoba tersenyum sebelum ia memasuki kelasnya, di dalam kelas ia mulai menyibukkan diri agar tidak terpikirkan hal-hal negatif yang mencoba datang mengingatkannya kembali, iya hal itu ... kejadian tujuh tahun yang lalu. Entah kenapa di saat Aslan mulai mendaftarkan pernikahan perasaannya dihantui dengan keraguan.

'Kenapa perasaan ini muncul lagi, aku ingin menikah dengannya tapi bagaimana dengan dia ... dia yang sudah membuat hidupku hancur, apa iya aku memberi kesempatan untuk pelaku pelecehan itu atau aku malah membiarkan menerimanya demi untuk menutup luka ku,' bisik Anika di dalam hatinya.

☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan Di sekolah SD kali ini ketiga kembar itu mulai mengikuti pelajaran di dalam kelasnya, suasana seketika hening ketika para siswa dan siswi mulai sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

Si sulung Aruna sudah mulai menumpuk buku pelajarannya yang sudah ia selesaikan dengan baik dan teliti, anak perempuan Anika ini memang tangkap dan cerdas sedari dulu, tak ayal dia selalu ikutan lomba pada waktu di TK dulu.

Aruna sudah selesai siang ini anak itu mulai menggendong tasnya dan keluar diantara teman-temannya yang masih mengerjakan tugas.

"Abang ... Adik semangat ya Kakak tunggu di luar," ucap Aruna dengan lirih.

Anak perempuan itu segera melangkah ke depan bersalaman dengan guru yang sedang duduk di bangku depan.

"Langsung pulang ya," ucap ibu guru itu.

"Iya Bu, nunggu kedua adikku dulu di luar," sahut Aruna kemudian langsung melangkah pergi.

Aruna langsung duduk di kursi panjang di depan kelasnya, anak itu mulai menunggu sambil meminum air putih bekalnya dari rumah, di saat dirinya sedang duduk sendiri tiba-tiba ada seorang kakak kelas yang menyeletuk.

"Wah, Aruna sekarang sudah punya Ayah ya," ucap kakak kelas itu.

"Iya, ayahku baru datang dari perantauan," sahut Aruna.

"Semoga ayahmu gak pergi-pergi lagi ya, nanti kalian bertiga kasian gak punya ayah lagi," ledek kakak kelasnya itu dengan gelak tawa.

"Ayahku gak kemana-mana kok, dia sekarang sudah berhenti merantaunya," sahut Aruna.

"Emang iya, jangan pernah percaya terkadang orang tua itu suka bohongi anak kecil," ucap kakak kelasnya itu lalu mulai pergi meninggalkan Aruna.

Aruna mulai terdiam tatapan anak itu nanar, dia tidak tahu apa yang di bilang oleh temannya tadi benar atau tidak, tapi jika benar dia tidak mau hal itu terulang lagi.

"Ya Allah tolong jangan pisahkan kami dengan ayah, kami sangat membutuhkan ayah," pinta anak kecil itu.

Dan tidak lama kemudian kedua adiknya datang dari arah belakang lalu mulai berlari menyusul sang kakak.

"Kakak ... kami sudah datang!" seru keduanya membuat Aruna langsung membalikkan badan.

"Abang ... Adik kita pulang yuk," ajak Anika dengan nada yang lemas.

Pas di depan pintu gerbang Aslan datang dengan menumpangi motornya, lalu mulai turun untuk menyapa ketiga anaknya.

"Papa...!" panggil Aruna.

"Iya Sayang, anak Papa, kamu mau ngomong apa Nak?" tanya Aslan yang sepertinya mulai pria dengan tatapan sang anak.

"Pa ... jangan pernah pergi lagi ya, Aruna takut jika Papa tinggal lagi," pintanya seraya memohon.

"Iya Sayang, Papa tidak akan kemana-mana, dan selalu menemani kalian sampai besar," ucap Aslan sambil menciumi pipi ketiga anaknya.

☘️☘️☘️☘️

Malam harinya.

Angin malam menyusup lewat jendela kamar. Lampu temaram menyala lembut di sudut ruang. Anika berbaring dengan mata terpejam, namun keningnya berkerut, napasnya mulai tidak beraturan.Dalam tidurnya, mimpi itu datang lagi.

Suara gelas pecah. Bau alkohol menusuk hidung. Anika berada di sebuah ruangan asing, remang-remang, hanya mengenakan baju tidur. Ia mencoba membuka pintu, namun terkunci.

Tiba-tiba suara langkah mendekat. Sosok pria tinggi masuk dalam bayang-bayang. Mabuk. Tatapannya liar.

"Om Aslan?" suara Anika menggema dalam mimpinya.

Pria itu tidak menjawab, hanya tertawa pelan dengan suara serak. Tangan yang dingin menyentuh pundaknya, lalu menjalar turun...

"TIDAAAK!!" jeritan itu keluar bersama tubuh Anika yang terlonjak bangun dari tidur.

Nafasnya tersengal. Peluh membasahi leher dan punggungnya. Dadanya berdegup kencang seakan hendak pecah. Tangannya mencengkeram selimut begitu erat.

Anika menatap ke luar jendela. Bulan menggantung pucat, seakan menjadi saksi atas luka yang belum sembuh. Ia memeluk lututnya, tubuhnya bergetar.

"Kenapa semua ini harus datang lagi?" bisiknya lirih. "Padahal aku sudah mulai membuka hati… padahal aku sudah mulai percaya…"

Air mata mulai membasahi pipinya. Ingatan akan malam itu, malam kelam yang merenggut kehormatan dan kedamaian jiwanya, kembali mengoyak.

Ya, pria itu adalah Aslan. Pria yang kini perlahan kembali mengisi hari-harinya, adalah orang yang dulu merenggut kepercayaannya saat dalam kondisi tak sadar, tak berdaya.

"Om Aslan aku tidak tahu kita sudah melangkah seperti ini, tapi kenapa aku sendiri yang malah di serang keraguan seperti ini," ucap Anika sambil menekan dadanya yang sakit.

Anika mulai kembali duduk di pinggir ranjang, dadanya masih berdebar hebat, akan tetapi di balik debarannya itu menyimpan rasa takut dan khawatir yang mulai melanda pikirannya.

   Entah kenapa bayangan itu kerap menghantui Anika meskipun ia sudah mencoba untuk membuka hati kepada pria yang menjadi ayah dari anak-anaknya itu, tapi seolah bayangan itu enggan pergi dari angannya.

"Ayo Anika kamu harus bisa ... ini tidak boleh terjadi, kau harus pikirkan nasib anak-anakmu," ucap Anika sebisa mungkin melepas bayangan kelam itu.

Bersambung ....

Cobaan sebelum akad... ada saja.

Tetap membaca ya kak perjalanan demi perjalanannya muach ... lope-lope sekarung dah♥️♥️♥️♥️🙏🙏🙏🙏

1
Ayu
mksh bgt thor.. crita nya bagus bgt.. buat kita menangis dan ketawa. ada season ke 2 nya gk. Dewasa nya si kembar dan manja nya adik Azura. pokok nya smgt dan sukses buat author nya ya
Ayu
Akhir nya tamat dgn penuh kebhgiaan Anika dan Aslan. smg gk ada yg jht lg ya thor. oh ya trs gimana kbr si Tea.tk ada kah dr saudara Aslan yg dtg minta maaf dgn penyesalan mereka yg sdh jht sm Anika thor
Dita Ganggiatan
banyak bacot banget anika
Ayu
,Gea msh kecil aja sdh jht dan licik. bgmn nanti klau sdh Dewasa. dr kecil orang tua nya hrs nasehati dia klau kelakuan nya gk di bnr kan. smg Gea cpt sdr aja ya thor
TATI PUTRISOLO
sumpah seru banget...... thor tegang bnget saat baca
Ayu
Kbr kakek Rendy di mn thor. kok gk bantu saudara nya yg lg ssh
Ayu
Bunuh sj musuh2 mu Aslan. jgn di penjara kan. mereka bs kluar lg dan bls dendam lg sm kluarga mu
Ayu
Makin seru aja crita mu thor.. deg2 an aku bc nya. untung nya Marvin yg anak angkat begitu baik bs menolong pp nya. semoga penjahat nya cpt di tangkap
Ayu
Di kira in musuh nya sdh ke tangkap semua. ternyata msh ada lg. smg Aslan sl waspada. dan Anika sl terlindungi
Eka
semoga saja anika bisa lihat erindan rena jadi bisa bantu
Ayu
Buat Tea lumpuh seperti Anika thor
strok yg permanen
Ayu
Mampus aja Tea sm Sarah thor. buat marah aja
Ayu
Jgn2..istri nya Aslan dulu jg di buat begitu sm Tea ya.yg buat iatri nya Aslan meninggal
Ayu
Waduh.. Anika sdh kn suntik. apa yg akan terjadi sm Anika. meninggal atau lumpuh. thor.
bnr2 km thor gk kshn sm Anika. dr dulu di buat menderita aja
Ayu
Di saat mereka bertemu ayah nya. hrs nya kebhgiaan yg mereka trima. tapi skrg hanya bhya yg mengintai mereka semua. smg mereka bs slmt. awas km thor klau buat mereka celaka
Ayu
Smg Anika sekeluarga di berikan kesehatan. dan terhindar dr segala mara bhya. smg mereka slmt dan sl dlm lindunganya🙏
Eka
siap2 saja nanti masuk hotel prodio
Ayu
Kakek Rendy gk tau ya klau anak nya Aslan kembar 3
Ayu
Si kembar mau dpt adik. smg kembar lg baby nya biar tmbh ramai
Ayu
Mgkn kah cewek yg diam2 sk sm Aslan. klau mmg bkn tante nya yg meneror
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!