Di dunia yang hanya menghargai bakat spiritual dan aliran Qi yang sempurna, ia terlahir sebagai "Tanpa Akar". Sementara teman sebaya disibukkan dengan meditasi dan pil kultivasi, Lian memilih jalan yang menyakitkan: ia mengukir kekuatannya dengan darah, keringat, dan Latihan Tubuh Besi yang brutal, menolak takdir yang telah digariskan langit.
Ketika Desa Lingshan dihancurkan oleh serangan mendadak. Lian secara tidak sengaja menelan sebuah artefak kuno: Giok Tersembunyi.
Giok itu tidak hanya memberinya Qi; ia menipu Surga, memberikan Lian jalur kultivasi yang tersembunyi dan lebih unggul. Kekuatan ini datang dengan harga: ancaman yang ia hadapi di Alam Fana hanyalah bayangan dari musuh-musuh kosmik yang ingin merebut kembali Giok yang merupakan Fragmen Takdir.
Kisah ini adalah tentang seorang pemuda yang dihina, yang menggunakan tekadnya untuk menghadapi musuh dari Alam Abadi, dan membuktikan: Bakat adalah hadiah, tetapi kehendak adalah kekuatan sejati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gao Yan
Perjalanan Lian dari Laut Beku Agung membawanya ke wilayah yang sangat dikuasai oleh Sekte Seribu Pedang. Sekte itu tidak hanya menguasai tanah, tetapi juga cara hidup. Di mana-mana, ada pos-pos pemeriksaan dan benteng-benteng yang menerapkan Formasi, bukan hanya untuk pertahanan, tetapi untuk memaksakan "Keteraturan" mereka.
Setelah dua hari berjalan, Lian tiba di Benteng Pilar Besi. Benteng ini adalah gerbang baja raksasa yang dibangun di antara dua tebing curam, menjadikannya satu-satunya jalur utama. Benteng ini dijaga oleh Klan Formasi Pasir Besi, yang terkenal karena kepatuhan mereka yang buta terhadap ajaran Sekte Seribu Pedang. Mereka percaya, Formasi adalah hukum, dan manusia harus tunduk sepenuhnya.
Lian, mengenakan jubah sederhana, berjalan tenang. Giok Kehendak Mutlak—batu yang kini menyimpan kekuatan untuk menulis ulang aturan apa pun—berdenyut perlahan di balik pakaiannya. Lian tahu, dia tidak bisa hanya melawan dengan kekuatan mentah. Dia harus melawan Formasi mereka dengan filosofi yang berlawanan.
Saat Lian berjarak sekitar dua ratus langkah dari gerbang, Formasi pertama diaktifkan. Itu disebut Formasi Penghalang Logika.
Formasi ini unik dan sangat menyebalkan. Ia tidak menembakkan Qi atau api, tetapi mengirimkan gelombang energi mental yang kaku. Gelombang ini masuk ke pikiran setiap orang yang mendekat, memaksakan serangkaian "langkah logis" yang harus diikuti.
Perintah Formasi ini adalah:
Anda Harus Berhenti. Tepat di garis merah ini.
Anda Harus Keluarkan Kartu Identitas. Perlu verifikasi.
Anda Harus Bersikap Pasrah. Jangan melawan atau terburu-buru.
Anda Harus Menunggu. Proses verifikasi bisa memakan waktu lama.
Tujuannya jelas: Formasi ini dirancang untuk memenjarakan Kehendak seseorang, mengubah pelintas menjadi patung yang patuh dan lambat. Ini adalah cara Sekte Seribu Pedang mengendalikan dunia: memastikan setiap orang bertindak sesuai Logika mereka, bukan keinginan sendiri.
Lian merasakan tekanan mental itu. Itu seperti perintah tegas dari guru yang sangat ditakuti—sebuah dorongan yang mengatakan, "Hentikan langkahmu sekarang juga."
“Ini adalah Formasi yang salah,” pikir Lian. “Formasi sejati harus melindungi kebebasan, bukan merampasnya. Keteraturan yang berlebihan adalah penindasan.”
Di atas Benteng, Kapten Gao Yan menyeringai. Dia adalah pemimpin Formasi di sana, seorang pria keras dengan Giok Formasi yang kuat.
"Lihat orang itu," kata Gao Yan kepada anak buahnya. "Dia pasti berpikir dia penting. Formasi Penghalang Logika akan segera mendisiplinkannya."
Semua orang tahu, Formasi itu selalu berhasil. Orang akan berjalan cepat, lalu mendadak berhenti di batas merah, membeku seolah lupa bagaimana cara bergerak, dan secara otomatis merogoh kantong untuk mencari token identitas mereka.
Namun, Lian tidak berhenti.
Lian mengaktifkan lapisan aura Hitam-Ungu dari Giok Kehendak Mutlak—kekuatan yang ia warisi dari Mo Ya. Ini adalah kekuatan untuk menolak semua Formasi yang tidak ia setujui.
Lian Menghendaki: "Perintah Formasi Penghalang Logika tidak berlaku bagiku. Keinginanku untuk berjalan lebih kuat daripada Aturan Formasi ini."
Formasi Penghalang Logika tetap memancarkan perintah, tetapi ketika perintah itu mencapai Lian, ia bertemu dengan Kehendak Mutlak yang telah memberi tahu perintah itu: “Kau tidak relevan.”
Lian berjalan lurus, melewati batas merah Formasi tanpa melambat sedikit pun.
Kapten Gao Yan di atas tembok terperanjat. "Berhenti! Kenapa kau tidak berhenti?! Formasi aktif! Formasi! Kenapa dia tidak terpengaruh?!"
Lian sudah berada di halaman luar benteng.
"Dia pasti punya barang Formasi anti-kontrol!" teriak salah satu penjaga. "Aktifkan Lapisan Kedua!"
Gao Yan, merasa harga dirinya sebagai Formasi Master diinjak-injak, mengaktifkan Formasi Lapisan Kedua: Serangan Pilar Besi. Formasi ini didukung oleh Qi Logam murni yang tersimpan di tebing.
"Kau menantang Aturan, kau akan dihancurkan!" teriak Gao Yan.
Empat Pilar Qi Logam Murni yang sangat padat melesat cepat seperti kilat, dirancang untuk menghancurkan target. Mereka membawa Sifat Paksa: Objek yang diserang harus menjadi sangat berat dan kaku saat pilar ini mengenainya.
Ini adalah Formasi yang mencoba mendefinisikan realitas lokal di sekitar target. Ini adalah ujian sempurna untuk Inti Hitam Giok Lian, inti yang bisa menjadi Penulis Aturan Kosmik di area kecil.
Lian berdiri diam, mengangkat tangan. Bukan untuk menangkis, tapi untuk menyatakan sesuatu.
Saat pilar pertama hanya berjarak beberapa senti dari dadanya, Lian mengaktifkan Inti Hitamnya.
Lian Menghendaki: "Pilar Qi Logam ini Saya Tetapkan Aturannya: Tidak Boleh Bergerak (Kecepatan = Nol). Kepadatannya (Berat dan Kekuatannya) Juga Saya Tetapkan sebagai Nol."
Keheningan yang mencekam terjadi.
Empat pilar Qi Logam yang bergerak super cepat itu membeku seketika. Mereka tidak hancur. Mereka hanya berhenti total, melayang tanpa bergerak, menentang semua hukum alam. Mereka tetap ada secara visual, tetapi semua sifat yang membuat mereka menjadi ancaman (kecepatan, daya hancur) telah dihapus oleh Kehendak Lian.
Gao Yan menjerit ketakutan, bukan karena pilar itu gagal menyerang, tetapi karena Lian telah mengubah definisi pilar itu sendiri.
"Apa... apa yang kau lakukan?!" Gao Yan menjatuhkan Giok Formasinya, tangannya gemetar. "Kau bukan menetralkan Qi! Kau mengubah Formasi itu pada dasarnya!"
Lian mendongak ke Gao Yan, matanya tenang.
"Aku adalah Arbiter," kata Lian, suaranya pelan tetapi mengandung kekuatan Kehendak yang mengikat semua Qi di benteng itu. "Formasi kalian dibangun untuk menindas kebebasan. Formasi itu memiliki Struktur yang Salah. Aku akan memperbaikinya."
Lian mengulurkan tangan ke tembok benteng. Dengan pengetahuan Mo Ya tentang kelemahan Formasi Klan Pasir Besi, Lian tahu persis di mana Inti Logika utama Formasi Penghalang Logika berada.
"Hentikan! Itu Inti Logika! Kau akan meledakkan Benteng!" teriak Gao Yan, putus asa.
"Aku tidak akan menghancurkan. Aku akan mengoreksi," jawab Lian.
Lian tidak membalikkan aliran Qi. Dia mengubah Tujuan Utama yang tertulis dalam Formasi tersebut—perintah paling dasar mengapa Formasi itu ada.
Giok Kehendak Mutlak Bekerja:
Lian Menetapkan Aturan Baru: "Tujuan Awal Formasi Penghalang Logika ini: Didefinisikan Ulang sebagai: Melindungi Kebebasan Individu dari Setiap Kekuatan yang Mencoba Menindas atau Memaksakan Aturan Tidak Adil."
Formasi yang sebelumnya merupakan penjara Keteraturan, kini menjadi penjara bagi penindasan. Ia berubah menjadi Formasi yang secara aktif mencari kehendak tirani yang ingin menyakiti orang lain, dan mengikatnya.
Kapten Gao Yan adalah orang pertama yang merasakan dampaknya. Ketika dia mencoba berteriak perintah untuk menyerang Lian, Formasi yang baru dikoreksi itu menyambar Kehendaknya sendiri. Rasa sakit luar biasa menyerang Gao Yan, memaksanya diam. Setiap keinginan untuk menindas orang lain kini dibalas oleh Formasi itu sendiri.
"Aku... aku tidak bisa... memberi perintah..." bisik Gao Yan, terjebak oleh ciptaannya sendiri.
Lian memandang Formasi yang kini bekerja sesuai dengan filosofinya.
"Formasi ini telah diperbaiki," kata Lian. "Ia akan melindungi kebebasan para pelintas mulai sekarang, dan mengikat mereka yang mencoba mengikat orang lain. Ini adalah Struktur yang Benar."
Lian kemudian melihat kembali ke empat pilar Qi Logam yang membeku di udara.
Lian Menghendaki: "Pilar Besi ini Saya Tetapkan Aturannya: Tidak Perlu Ada. Hilang."
Keempat pilar itu lenyap seketika, kembali menjadi energi Qi kosmik yang umum.
Lian melanjutkan perjalanannya, melangkah melewati gerbang Benteng Pilar Besi yang kini tidak berbahaya. Dia tidak membunuh satu pun penjaga, tetapi dia telah menghancurkan seluruh filosofi mereka.
Lian berjalan ke jalan selatan yang terbentang. Dia merenungkan apa yang baru saja terjadi.
Bagian Hitam-Ungu pada Gioknya berguna untuk menghilangkan paksaan Formasi. Itu adalah Kekacauan yang dikontrol.
Inti Hitam Gioknya bisa mengubah sifat dasar benda yang tercipta dari Formasi (seperti membuat kecepatan atau kepadatan menjadi nol) dan kekuatan terbesarnya adalah mengubah alasan Formasi itu ada, membalikkan tujuannya dari penindasan menjadi perlindungan.
Lian kini tidak lagi takut. Dia memiliki peta kelemahan Formasi Sekte Seribu Pedang dari Mo Ya, dan dia telah menguji kekuatannya: dia adalah orang yang bisa mengubah aturan main itu sendiri.
Tujuannya sekarang adalah jantung Formasi, Sekte Seribu Pedang, dan dia tidak akan berjalan sendirian. Setiap Formasi yang ditemuinya akan ia "koreksi," meninggalkan jejak anomali filosofis yang akan menyebar dan merusak fondasi Logika Mutlak Sekte Seribu Pedang dari dalam.