NovelToon NovelToon
Zandra Van Houten ( Cahaya Untuk Zayd )

Zandra Van Houten ( Cahaya Untuk Zayd )

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:269.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...

Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Sebenarnya

"JANGAAAANNN" teriak si pramuniaga, yang bernama Rosmini di nametag nya

"Ngapa? Serah gue lah, kok lu yang ngatur?" tanya Grisha tak suka, ia lanjut melakukan panggilan. Namun...

BRAAKKK

"HP GUEEEEEE" teriak Grisha, saat hp nya kini terbanting keras di lantai. Karena pramuniaga itu, menendang tangan Grisha keras. Semua orang terkejut, dengan kejadian di depannya. Bahkan Domi dan Davi, langsung memeluk kaki Zayd.

"Dia tenapa?" tanya Davi

"Tayana telusupan hatu leog" jawab Domi asal, Zayd lagi tertawa

Cahaya menatap intens pramuniaga itu, ia merasa ada yang tidak beres dengannya. Membiarkan Grisha yang kini tengah mengambil ponsel miliknya, dengan mulutnya yang tak berhenti mencak-mencak. Cahaya mendekati perempuan itu, yang rambutnya masih dalam genggaman Ansika.

"Dasar cewek sialan, hp gueee... ya ampun, baru juga ganti tiga hari yang lalu. Sekarang gue kudu beli lagi yang baru, lama-lama gue jual juga organ tug cewek." Grisha merasakan kesal bukan main

Cahaya kini ada di depan pramuniaga itu, ia memegang lengannya dan...

DEG

Setelah beberapa menit, ia pun melepaskan genggamannya. Cahaya mundur beberapa langkah, tatapan Cahaya kini bukan pada perempuan itu, tapi ia menatap ke sampingnya. Pada sosok yang tengah berdiri, dengan kedua mata yang mengeluar darah. Zayd yang sadar, ada yang tidak beres. Ia meminta kedua ponakannya, untuk berdiri tenang tak jauh dari Ansika.

"Sayang" panggil Zayd, Cahaya tersadar dan menoleh.

"Dia... dia membunuh seseorang..." ucap Cahaya tanpa sadar, dengan menunjuk pramuniaga itu

DEG

Ansika yang terkejut, langsung melepaskan jambakannya dengan kasar. Pramuniaga itu juga terkejut, mendengar ucapan Cahaya.

BRUGH

Perempuan itu pun terjatuh, tanpa ada indah-indahnya. Ansika segera melap telapak tangan, pada baju yang terpajang di depan toko. Grisha yang mendengar ucapan Cahaya, langsung bangun dan memasukkan ponsel rusaknya ke tas.

"Siapa yang udah bunuh orang, Ca?" tanya Grisha, seraya mendekati Cahaya. Namun saat dekat dengan pramuniaga itu, kakinya dengan sengaja menginjak lama tangan perempuan itu.

"KYAAAAAA... SAKIT... SAKIT...." Grisha menunduk

"Ooppsss... sengaja" ia pun melanjutkan langkahnya

'BRENGSEK, CEWEK JALANG...' semua umpatan, di sebuta perempuan itu dalam hatinya

"Lu pasti lagi ngatai gue kan? Tau gue mah, sadar gue emang cantik, tajir, cuma satu kekurangan gue. Belum punya pacar, tapi ga papa. Yang penting gue kaya..." Cahaya dan Ansika menatap Grisha, dengan tatapan malas mereka.

"Panggil security, tahan wanita ini." ucap Zayd, seraya menatap salah satu pengunjung pria. Yang mana pria itu seperti terhipnotis, membuatnya mengangguk dan berlari ke tempat security berada

"NGGAAAAKK... DIA BOHONG, GUE GA BUNUH SIAPA-SIAPA." namun tak ada yang peduli dengan teriakan wanita itu, yang ada pengunjung pria lain. Memegangi perempuan itu, agar tidak melarikan diri.

Pengunjung lain, mulai kasak kusuk, membicarakan apa yang di katakan oleh Cahaya. Percaya tidak percaya, dengan apa yang mereka dengar. Karena sjak awal, yang mereka tau bila Cahaya dan pramuniaga itu tidak saling kenal. Namun tiba-tiba, Cahaya mengatakan bila perempuan itu telah membunuh seseorang.

'Tadi liatkan wajahnya gadis cantik itu, terlihat pucat. Seperti melihat sesuatu..'

'Kamu benar, apa mungkin dia bisa melihat hantu? Jangan-jangan dia bisa tau hal itu, dari sosok lain.'

'Entahlah, sebaiknya kita segera pergi. Biarkan itu jadi urusan mereka saja, jangan ikut campur. Bubar.. bubar...'

.

.

"Apa yang kamu lihat, ay?" tanya Zayd, seraya memberikan Cahaya minum. Gadis itu menerimanya, ia menghabiskan hampir 3/4 gelas.

Kini mereka duduk di toko mainan, setelah meminta ijin pada pegawai di toko tersebut. Zayd pun meminta pegawai tersebut menutup toko sementara, sampai dia dan yang lainnya selesai. Tentu dengan bayaran yang setimpal, dan di pastikan dia akan membeli beberapa barang id toko tersebut.

Zayd membiarkan si kembar berkeliling, memilih mainan yang mereka inginkan.

"Lu liat apaan Ca?" Ansika mengulangi pertanyaan Zayd, Cahaya menghembuskan nafas panjang.

"Dia... bukanlah Rosmini yang sebenarnya....

"APA?!" teriak kedua sahabatnya

"Kok bisa Ca?" tanya Grisha

"Dia juga bukanlah karyawan tetap di toko tersebut. Dia menghabisi nyawa Rosmini, agar dia bisa merebut pekerjaan yang sekarang ia jalani. Arwah Rosmini tidak tenang, karena jenazahnya belum di kuburkan dengan layak. Itulah alasan, kenapa dia sangat taku. Saat Ica menghubungi owner toko, karena bila dia datang. Sudah d pastikan, semuanya akan terbongkar." jawab Cahaya

"Innalillahi wa inna illaihi rajiun" ucap Zayd dan kedua sahabat Cahaya

"Ini... sungguh di luar prediksi Ca, gue ga nyangka cuma karena kerjaan. Sampe tega, habisi orang lain." gumam Ansika, Grisha berdecak

"Makanya banyak nonton berita lo, jangan rebutan nonton dua bocil botak dari negeri sebrang. Jangankan karena kerjaan, cuma duit 10 rebu aja. Bisa jadi alasan, orang buat bacok tetangga." ucap Grisha

"Ishhh... apa sih lu, gue ga melulu nonton itu kok." balas Ansika

"Iya kagak, tapi lu juga milih nonton kartun nyet." ucap Grisha, Ansika memalingkan wajahnya kesal

"Mending lu hubungi owner toko itu, Ica." titah Cahaya

"Ibunya lagi becanda ya, bu." Grisha mengeluarkan ponselnya, yang sudah menjadi bangkai

"Innalillahi wa inna illaihi rojiun, balik lu adai tahlilan Ica." ucap Zayd

"Bacot" ucap Grisha, seraya menatap sini tunangan sahabatnya itu. Zayd malah tertawa, melihat wajah kesal Grisha

"Gue pinjem hape lo mana, gue telepon emak gue." ucap Grisha, Cahaya mengeluarkan dan memberikan ponselnya

"Lu mah aneh, suruh hubungi owner malah telepon emak lu. Stress lu...

"LU YANG STRESS, MAKANYA WAKTU PEMBAGIAN OTAK. LU HADIR, JANGAN MANGKIR. JADINYA GINI KAN, LEMOT" bentak Grisha

"Ih Ica, ngomongnya kok gitu. Jangan di sebutin atuh, aku mah bukan lemot. Tapi lambat mikir, jadi...

"SAMA" ucap Zayd dan Grisha kompak, wajah mereka menahan kesal

"Galak ih, takut banget." Cahaya menghela nafasnya

"Ica mau telepon mama Tina, buat minta no ponsel owner toko itu Sikaaaaa." ucap Cahaya, membuat Ansika membulatkan bibirnya

"Oke oke..." ucapnya

"Terus jenazah Rosmini asli dimana Ca?" tanya Ansika, Cahaya menggelengkan kepalanya

"Gue belum tau, kita bakal urus ini. Setelah Rosmini gadungan itu, di bawa ma pak Ladushing." jawab Cahaya, membuat Ansika tertawa

"Lu jangan bawa-bawa pak Ladushing, ntar Siva malah ngikut lagi." Grisha menyipitkan matanya, menatap Ansika

'AA, DEDE' panggil Cahaya dalam hati

PLOP

'Ada apa Cahaya?' tanya dede, Cahaya membuka kedua matanya

"Dia..." ucap Cahaya, seraya menunjuk arwah Rosmini. Aa dan dede, serentak melihat ke arah yang di tunjuk Cahaya. Sosok yang masih berdiri di depan toko, tempatnya bekerja.

"Cahaya ga bisa berkomunikasi langsung dengannya, tadi hanya melihat nya sekilas tentang kematiannya." lanjut Cahaya, aa dan dede mengangguk paham. Mereka kini sudah berpindah tempat, saling berhadapan dengan arwah Rosmini.

"Lu... ngomong ma siapa Ca?" tanya Ansika

"Kesayangan keluarga Zandra" jawab Cahaya, yang membuat ketiga orang itu langsung paham

"TANTEEEEE

...****************...

Double yaaaa, ga triple😑😑😑

Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️

1
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
emak cantik dan tidak sombong... bisa meren satu bab nambah
Erma Wati
Mak oh Mak knp d gntung Mak,..🤣🤣🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan eyangnya Sika bawa demit😒 Jangan² tu demit, anaknya Sandro lagi🙄
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Baru ini ya ada klan mapia pake ilmu hitam
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Nah lho. Apa eyangnya bawa demit🤣
reiny marlina
jangan2 itu anaknya suaminya
Tika
diiiihh.kebiasaan ni author ngegantungin ceritanya,,jd pinisirin kan,,bisa gentayangan ni pikiran
Puspa Dewi kusumaningrum
aduuuuuuh
Kristiana Subekti
Mak othooooorrrrr kau gantungkan cerita mu lagiii 😭😭😭
Heni Heni
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣maafkan mama........???????????? ansika :? ¿??????????? 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣bapak maneh tos selingkuh sika buruan di sikat biar bersih dari teh hijau dan juga ulat bulu biar ngak gatal dan bau basi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
ceritanya selalu keren. bikin penasaran terus.
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
haiizzzzzz
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Uyuhaan eta teu moek moek hueekk 🤮
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
waduuhhhh
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
poli mak
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
apose neh. ada udang dibalik bala2 kah?
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
si cahaya ketularan gokilnua dari si zara cs
Amin Salam
lagi tyur jgn gantung
Sri Utami
maakkk. up lagi donk.... nanggung nih.. buat nemenin malmingan makk...😍😘
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bisa mati berdiri ya ica. cocoknya sih si zara yg ketemu ama si eyang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!