Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

#aisyah

  dengan badan yang sedikit gemetar aku berjalan mengikuti langkah seorang pria yang ada di hadapan ku, menuju ruang keluarga atau bisa di sebut ruang tamu.

Langkah ku sangat pelan, badan gemetar dan jantung berdetak tak karuan, situasi ini sangat membuat ku takut, panas dingin di sekujur tubuh ku.

Rasa ini sudah tidak bisa aku jelaskan, takut, cemas, dan malu bercampur aduk, Setelah nyonya Linda memergoki aku dan anak nya sedang tidur bersama, sudah pasti nyonya Linda berpikir bahwa kami sudah melakukan hal yang tidak pantas di lakukan oleh orang yang bukan muhrimnya.

Aku bahkan berjalan menunduk tidak memperhatikan jalan, tatapan ku kosong membayangkan semua itu aku merasa tidak berani bertemu dengan nyonya Linda, sampai aku tidak melihat langkah pria yang ada di hadapan ku, ternyata sudah berhenti berjalan tanpa ku sadari..hingga akhir nya aku menabrak nya dari arah belakang, .. Bruk.. "Aww, sial"" Ku pegang kepala ku yang terasa sangat sakit, seperti sedang membentur tembok rumah, keras sekali atau mungkin di punggung nya ada besi pikir ku..

"Aisyah apa kau berjalan tanpa mengunakan mata " ucap si manusia es itu aku tau pasti dia merasa kesal karna aku menabraknya, tapi apa kah tidak ada kata yang bisa lebih baik dari itu..

"maaf tuan, Aisyah tidak sengaja" ini benar-benar membuat ku muak, bisa kah aku menghajar nya terlebih dahulu sebelum menghadiri sidang nyonya Linda, kesabaran ku sudah habis, kalau bukan karna nya aku mungkin tidak akan ada di posisi saat ini benar-benar memalukan..

"sudah lah Azzam, kalian berdua duduk ""

"baik nyonya" tanpa berpikir terlalu lama lagi aku duduk di sofa sebelah kiri nyonya Linda, dan tuan Azzam di sebelah kanan nya, manusia itu begitu santai tidak ada rasa bersalah dan tidak ada kecemasan di wajah nya, ekspresi nya sama seperti hari-hari sebelumnya... Datar seperti jalan tol

"baik lah, sekarang jelas kan pada mama, apa yang sedang kalian lakukan, kenapa kalian sampai tidur bersama, apa kalian tidak tau kalau itu adalah perbuatan dosa"

pertanyaan nyonya Linda semakin membuat jantung ku berdebar kencang, aku meremas tangan ku sendiri yang sudah berkeringat, tidak ada yang bisa aku jelaskan aku hanya menunduk menunggu tuan azzam menjelaskan semua nya.

"apa yang mama pikirkan itu tidak benar, kami tidak sengaja tidur bersama dan itu karna Azzam ma" aku menggerakkan gigi ku mendengar jawaban tuan Azzam.. Itu sangat bodoh, penjelasan macam apa itu pikir ku tidak bisa kah dia menjelaskan lebih detail, lebih jelas maksud ku.

" omg Azzam apa kamu memperkosa Aisyah begitu?"

sial sudah ku duga, pasti nyonya Linda akan berpikir seperti itu, kalau orang lain pun yang mendengar apa yang tuan Azzam jelaskan semua juga pasti berpikir sama seperti nyonya linda dan sial nya tuan Azzam biasa saja, tidak ada merasa bersalah atau takut sama sekali, apa hal ini sudah biasa menurut nya?.

"kami akan menikah hari ini"

duaaarr ...

Apa? ... Apa yang dia katakan, apa dia sudah tidak waras, apa dia masih demam sehingga dia ngomong ngelantur seperti itu, gila.. tuan Azzam memang lagi stres kayak nya gara-gara perusahaan nya bangkrut.

"apa!!, apa kamu bersungguh sungguh Azzam, apa itu benar?"

"benar mah "

"itu lebih baik, tapi mamah tidak ada persiapan Azzam kamu ini bagaimana sih,"

" ini hanya menikah siri mah yang hadir hanya kelurga kita, Ibnu sudah mengurus nya, malam ini kami akan nikah siri dulu setelah itu terserah mama mau bagaimana, mau pesta besar pun nggak apa-apa itu urusan mama dan Ibnu"

"iya kamu benar, lebih cepat lebih baik, mama akan memberitahu papa mu dulu, tapi apa ini benar sayang, apa kamu tidak lagi demam dan mengigau"

"apa wajah ku seperti sedang bercanda mah?"

"tidak-tidak sayang, ya udah mama pergi dulu ya, mama nggak sabar memberi tahu ini sama papa mu"

panas ... apa yang mereka bicarakan kuping ku terasa panas sampai ke dada ku, apa meraka tidak melihat ku disini? apa tidak bertanya dulu pada ku, apa wanita secantik diri ku hanya di anggap patung sehingga hal sebesar ini mereka menentukan nya berdua, apa mereka tidak berpikir kalau aku setuju atau tidak? Ahhh ingin rasa nya berteriak mengeluarkan iblis-iblis di dalam tubuh ku ini kepala ku semakin terasa berat..

Aku memejam kan mata ku sambil memegang kepala ku.

hingga aku merasa ada orang yang duduk disamping Ku dan merangkul bahu ku "sayang, kamu jangan memikirkan hal yang aneh-aneh ya, kamu akan menikah dengan anak mama, insyaallah anak mama akan menjamin semua keperluan mu, Azzam juga akan melindungi mu dari mantan suami mu atau mantan madu mu itu, mama sangat bahagia dengan semua ini, mendapat menantu seperti mu, mama yang akan menjadi orang terdepan jika Azzam menyakiti mu, tenang saja sayang kamu aman bersama kamii" ucap nyonya Linda meyakinkan ku dengan keputusan besar ini..

Aku sebenarnya masih trauma dengan pernikahan, tapi mendapat mertua seperti nyonya Linda adalah impian terbesar ku juga, walaupun aku sudah tau bagaimana tuan Azzam..

apa aku menyetujui nya saja, mereka sudah terlalu baik pada ku, tidak enak rasa nya menolak, aku hanya bisa mengangguk pertanda kalau aku menyetujui nya, tapi hati ku masih belum bisa menerima nya, aku serahkan sama yang maha kuasa jika tuan Azzam jodoh ku maka satukan lah, tapi jika bukan jodoh ku, aku mohon jangan satukan kami ya Allah.

" baik lah.. Aisyah serah kan semua nya pada nyonya, Aisyah sudah tidak punya keluarga lagi "

" hey berhenti memanggil mama dengan sebutan nyonya, mulai saat ini panggil saya mama ya, sekarang kami adalah keluarga mu"

"baik nyo,, eh mama"

" mmm anak perempuan mama, ya udah mama pergi dulu ya sayang, Azzam jaga Aisyah ya, jangan pernah sakiti dia kalau sampai kamu menyakiti nya, mama akan mengeluarkan mu dari kartu keluarga"

"hah kok gitu, anak mama aku apa Aisyah?"

"sudah lah itu keputusan mama, mama pergi dulu byy"

huh akhirnya nyonya Linda pergi juga, setidak nya tegang ku sudah berkurang walaupun saat ini akan berhadapan dengan tuan Azzam,

"tuan Azzam Kenapa berbicara seperti itu, tuan Azzam sudah memberi harapan pada mama tuan Azzam, tidak baik mempermainkan pernikahan"

"apa aku terlihat sedang main-main " jawab nya dengan ekspresi serius, tanpa menoleh pada ku

Glek aku menelan ludah ku dengan susah paya apa ini benar-benar nyata, apa kami akan benar-benar menikah?

"tapi bagaimana dengan pacar tuan yang bernama maro itu?"

"kenapa? Kenapa tuan tersenyum, Aisyah tidak sedang bercanda tuan"

"nama nya Mora bukan maro"

"oh itu maksud Aisyah, ih di benar kan saja si kan Aisyah tidak tau "

" mmm emang kenapa? Dia bukan pacar ku lagi"

"apaa!!"

"kamu kebiasaan mu seperti itu, kamu kira aku ini budek ya"

"mm maaf tuan, Aisyah kaget soal nya, tuan yang sabar ya, udah bangkrut ditinggal pacar juga kasihan sekali"

"hahahahaha Aisyah Aisyah kamu ada ada saja "

Ih ya Allah apa ini orang sudah mulai gila ya, karna bangkrut dan di tinggal pacar nya sampe dia ketawa kencang sekali, baru kali ini aku lihat tuan Azzam tertawa seperti itu kok rasa nya lebih ngeri dia ketawa dari pada marah ya. sungguh kasihan sekali

"apa benar kita akan menikah siri malam ini"

"benar"

"mm kenapa nggak nikah sah saja?"

"mama akan mengurus nya "

"kenapa tidak menunggu saja"

"nanti keburu kamu kembali ke mantan suami mu"

"ih tuan kok ngomong gitu si, mana mungkin aku kembali pada mas Dafa"

"berhenti memanggil nya mas, kamu bukan lagi istri nya"

"emang kenapa?"

"sudah lah, kamu terlalu banyak bertanya, lebih baik siap-siap kita akan ke perusahaan "

"Aisyah juga "

"tidak, dengan wanita yang duduk di sebelah mu"

"aaaa mana, nggak ada, tuan jangan bercanda donk"

" ya kamu Aisyah siapa lagi, bersiap lah bentar lagi Ibnu akan membawakan baju untuk mu"

"Aisyah ada baju kok tuan "

"buang semua nya, malam ini status mu akan berbeda"

ucap manusia sombong itu, tanpa mendengar jawaban ku lagi berlalu begitu saja, pantas saja dia bangkrut karna selalu meremehkan orang dasar beruang kutub, bisa-bisanya aku akan menikah dengan nya, mimpi apa aku semalam..

"Ting tong"".

"huh itu pasti Ibnu"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...----------------...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...