“Gue ngerasa gila jauh dari lo.”
Kaisar, lelaki muda tampan, mapan dan bergairah. Kai lelaki bebas yang biasa meniduri setiap wanita yang ia temui di dalam Black Devil, klub malam kesukaannya.
Di usia yang hampir menginjak 35 tahun, Kai di paksa oleh sang Ibu untuk bertunangan dengan seorang gadis cantik anak dari salah satu pengusaha Department Store terbesar di Indonesia.
Airin, model sekaligus artis papan atas yang namanya kini sedang menjadi sorotan di kalangan publik. Namanya semakin melejit semenjak berita pertunangannya dengan Kai diumumkan. Namun siapa sangka, adik Airin yang bernama Krystal, mampu mencuri perhatian seorang Kaisar.
Bagaimana rasanya memiliki skandal dengan adik dari tunanganmu?
Don't tell anyone, or you'll feel a burst of passion!
©copyright by Anna, 20 Januari 2019
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telepon
Seperti yang Kai ucapkan kemarin sore, hari ini Krystal sudah bisa menempati apartemen yang Kai belikan untuknya. Setelah jam kerja telah selesai, Krystal langsung menuju gedung apartemen itu yang berada tidak jauh dari gedung perusahaan Kai.
Wajah gadis itu terlihat sangat sumringah dan tidak berhenti menyuarakan kekagumannya karena melihat apartemen barunya jauh lebih bagus setelah diisi.
Krystal sendiri sejak pagi tadi sudah tidak sabar untuk melihat apartemen barunya itu. Sedangkan Kai, pagi-pagi sekali sudah pergi ke Bandung untuk mengecek perusahaan yang berada di sana, itupun atas perintah Kevin. Mau tidak mau Kai menuruti perintah itu hingga ia tidak bisa menemani Krystal untuk merapihkan apartemennya.
Krystal membuka kardus boneka yang baru saja dikirimkan oleh sang ayah dari kamar lamanya di rumah. Ia mengeluarkan beberapa untuk diletakan di atas kasur, namun baru pada boneka pertama, Krystal harus diganggu dengan bunyi handphone yang ia letakan di atas meja rias.
Nama Kai tertera di layar. Krystal langsung menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo, Kak." sahutnya.
"Udah di apartemen?"
"Udah," Krystal kembali meletakan satu persatu boneka miliknya ke atas kasur. "Aku lagi rapihin boneka."
"Bagus gak?" Kai bertanya lagi
"Hm. Ternyata lebih keren kalo udah diisi sama barang-barang." Ia meletakan boneka terakhir ke atas kasur. "Kakak lagi apa?"
"Nelepon lo."
Krystal merengut. "Ih. Maksudnya selain nelepon aku."
"Ngobrol sama lo."
"Kak!" dengus Krystal kesal. Kai memang selalu berhasil membuat moodnya berantakan. "Serius aku tuh nanyanya."
"Gue juga serius jawabnya." Krystal bisa mendengar suara cowok itu yang terkekeh di sana. "Lo udah makan?"
"Belom."
"Kenapa?"
"Lupa. Aku terlalu bersemangat rapihin apartemen sampe lupa kalo sekarang udah malem," jawabnya sembari melirik keluar jendela.
"Mau makan apa? Nanti gue mampir ke sana dulu, sekarang lagi di jalan pulang."
"Kakak gak nginep di Bandung?"
"Gak.."
"Kenapa?" tanyanya penasaran.
"Banyak tanya, jadi mau gue beliin makanan gak?"
Krystal terkekeh. "Mau dong."
"Apa?"
"Mek-"
"Jangan mekdi!" sela Kai cepat sebelum Krystal sempat menyebutkan makanan favoritnya itu.
Ia mencebik, membuat tampang marah seolah Kai ada di depannya saat ini. "Belum juga kelar aku ngomongnya."
"Gue udah tau kalo lo bakalan minta mekdi. Yang lain aja."
"Terserah kamu! Tau gitu gak usah nanya aku mau makan apa tadi," rajuk Krystal kesal.
Kai kembali terkekeh geli. Kali ini ia tidak bisa menutupi rasa gemasnya pada gadis di seberang sana. Ternyata sangat mudah membuat gadis itu ngambek.
"Oh iya, tadi Kak Airin ke kantor, nyariin kamu." Krystal berdiri, menjepit hapenya di antara pundak dan telinga, lalu kedua tangannya melipat kardus bekas boneka tadi dan menyimpan itu pada balik pintu. "Emangnya kamu gak bilang kalo mau ke Bandung."
"Gak." sahut Kai singkat.
"Tadi kak Airin bilang sama aku kalo kamu susah dihubunginnya, kamu juga gak angkat panggilan dari dia." Krystal menggenggam hapenya lagi, lalu kembali ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di sana. "Sekarang kamu udah ngabarin Kak Airin?"
"Belom."
Dari nada bicaranya, terdengar sekali kalau Kai malas untuk membahas Airin di tengah-tengah obrolan mereka.
"Loh, harusnya kamu kabarin Kak Airin dulu baru nelepon aku."
"Nanti."
"Kok nanti? Yaudah kalo gitu kamu tutup telepon aku sekarang, terus kabarin Kak Airin."
Dapat Krystal dengar jika Kai berdecak sebal di seberang sana. "Buru-buru banget! Emang lo gak mau ngomong sama gue?"
"Bukan gitu," Krystal membalikan tubuhnya menjadi tengkurap dan menggunakan boneka beruang sebagai bantalan. "Kan nanti kita ketemu, jadi ngobrolnya di sini."
Kai terdiam sebentar sebelum akhirnya membalas. "Pinter banget kalo ngomong."
Lalu tawa kecil yang terdengar di telinga Krystal membuat gadis itu juga ikut tertawa.
"Ya udah, satu jam lagi gue sampe."
"Oke."
"Gue tutup sekarang."
"Iya. Kakak hati-hati, ya," balas Krystal.
"Hm."
Begitu sambungannya terputus, Krystal langsung memperbaiki posisi tidurnya di atas kasur, gadis itu memejamkan matanya sebentar namun tidak berniat untuk tidur. Krystal hanya ingin mengistirahatkan diri karena merasa sangat lelah setelah seharian berada di kantor dan pulang ke apartemen untuk merapihkan barang-barangnya.
februari 2025 😁
gk pernah bosen baca cerita krystal sama kai 🥰 luph byk" ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤