NovelToon NovelToon
Sepupuku Suamiku.

Sepupuku Suamiku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:710k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Kepergok berduaan di dalam mobil di daerah yang jauh dari pemukiman warga membuat Zaliva Andira dan Mahardika yang merupakan saudara sepupu terpaksa harus menikah akibat desakan warga kampung yang merasa keduanya telah melakukan tindakan tak senonoh dikampung mereka.

Akankah pernikahan Za dan Dika bertahan atau justru berakhir, mengingat selama ini Za selalu berpikir Mahardika buaya darat yang memiliki banyak kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12.

Menyadari tindakannya, Za pun hendak menarik diri, tapi sayangnya Mahardika yang menyadari hal itu sontak menahan tengkuknya dan me-magut bibir mungil istrinya. ciu-man yang begitu lembut hingga membuat Za terbuai. Ciuman lembut perlahan berubah menjadi ciu-man panas.

Menyadari sesuatu, dengan berat hati Mahardika menyudahi pagu-tan bibirnya, menatap intens wajah sang istri yang nampak tertunduk malu. Mahardika menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah merona Za. "Tunggu mas di meja makan! Mas akan segera menyusul." Mahardika tahu betul jika apa yang mereka lakukan barusan membuat Za malu sehingga ia meminta Za untuk menunggu saja di meja makan. lagipula masakan terakhirnya sudah hampir matang.

Di saat Mahardika tengah menyalin hasil masakannya ke dalam piring saji, Za justru tengah merutuki tindakannya tadi. Bukannya menyesal sudah berciu-man tapi yang disesali Za adalah tindakannya yang lebih dulu menge-cup bibir Mahardika hingga ciuman panas pun tak dapat dielakkan. Bukan apanya, Za merasa seperti wanita murahan main nyosor begitu saja. "Argh.... tindakanmu sangat memalukan Zaliva... bagaimana kau bisa kepikiran menge-cup bibir mas Dika duluan?." batin Za merutuki diri sendiri. Dengan gurat lesu gadis itu menyandarkan kepalanya di atas meja makan.

Za kembali menegakkan posisi duduknya ketika menyadari derap langkah Mahardika berjalan ke arah meja makan.

"Aku bantuin ya mas?." tawar Za namun di tolak lembut oleh Mahardika.

"Kalau kayak begini, kesannya aku benar-benar istri yang nggak berguna, mas." Walau Mahardika sudah berpesan agar ia tak lagi berkata demikian, tapi menurut Za itulah Faktanya. Kini mereka sudah dihadapkan dengan berbagai macam menu makanan yang tersaji di atas meja. Makanan yang dimasak sendiri oleh Mahardika tentunya.

"Bukannya mas sudah bilang jangan bicara seperti itu lagi! Kalaupun seorang istri nggak bisa mengerjakan pekerjaan dapur bukan berarti istri tersebut nggak berguna. kan masih ada pekerjaan lain, di tempat tidur misalnya."

Za langsung menelan ludah mendengarnya,l paham betul dengan maksud ucapan Mahardika.

"Ayo makan! nanti makanannya keburu dingin jadi kurang nikmat!." kata Dika dan Za menjawabnya dengan anggukan.

Tiga puluh menit kemudian mereka pun selesai makan. Za mengambil alih membereskan meja makan serta mencuci piring bekas makan.

"Done." Wajah Za terlihat berbinar setelah berhasil menyelesaikan misinya, mencuci piring, ada rasa bangga di dalam hatinya setelah berhasil mengerjakan pekerjaan yang belum pernah dikerjakannya sebelumnya tersebut.

"Za...." Za yang hendak berbalik badan meninggalkan wastafel tiba-tiba terpaku tatkala merasakan tangan besar Mahardika memegang pundaknya.

"Iy_iya mas." Za menjawab dengan nada terbata.

"Boleh mas minta_."

"Mas mau minta apa?." potong Za sambil berbalik badan, menatap Mahardika dengan tatapan curiga.

"Mas mau minta tolong buatin susu coklat, kamu bisa kan?."

Za sontak salah tingkah mendengar jawaban suaminya, dan ekspresi Za tersebut mampu menciptakan kerutan halus di dahi Mahardika.

"Memangnya kamu pikir mas mau minta apa, Hem?." tanya Mahardika dengan nada menggoda, setelah paham mengapa Za menunjukkan ekspresi demikian. Za pasti berpikir ia ingin meminta haknya sebagai seorang suami, makanya Za menunjukkan ekspresi demikian.

"Apaan sih mas." Za berusaha menghindari tatapan Mahardika, lalu beranjak, hendak membuatkan susu coklat untuk Mahardika.

"Kalau seandainya mas minta yang itu, memangnya boleh?." Kini Mahardika sudah berdiri tepat di belakang tubuh Za, posisi kedua begitu dekat bahkan nyaris tak berjarak.

Deg.

Pergerakan tangan Zi hendak memasukan susu coklat ke dalam gelas sontak terhenti mendengar pertanyaan Mahardika. Tubuhnya terpaku, ceramah ustadz yang didengarnya kemarin malam kembali terlintas dibenaknya. "Malaikat akan melaknat seorang istri yang menolak ajakan suaminya." Bulu kuduk Za langsung meremang mengingat kata-kata ustadz tersebut.

"Jangan menolak Za dosa! Apapun yang terjadi pada rumah tangga kalian nanti, saat ini kau adalah istrinya mas Dika dan mas Dika berhak atas dirimu, termasuk tu-buhmu." batin Za seolah tengah menyadarkan dirinya atas kewajiban seorang istri terhadap suaminya.

"Zaliva...." seruan Mahardika sekaligus menyadarkan Za dari lamunannya.

"Kalau memang kamu be_."

"Lakukan saja jika memang mas menginginkannya!." Potong Za sambil berbalik badan hingga Mahardika tak sempat menuntaskan kalimatnya.

Deg

Jawaban Za diluar dugaan Mahardika. Ia yang tadinya hanya setengah serius pada akhirnya mendapat jawaban yang sudah dinantikannya.

"Kamu serius, sayang?." Mahardika memastikan, jangan sampai ia hanya salah dengar akibat sudah tidak sabar menunggu terlalu lama.

Za mengangguk dengan pandangan tertunduk akibat diselimuti perasaan canggung bercampur malu.

Dengan jari telunjuknya, Mahardika mengangkat wajah Za yang tertunduk. "Apa kamu ikhlas?." Sekalipun sudah sangat menginginkan istrinya itu, tetap saja Mahardika enggan jika Za melakukannya karena merasa tertekan.

"Jika aku bilang nggak ikhlas?."

"Maka mas tidak akan melakukannya. Karena sejatinya, melakukan hubungan suami-istri harus disadari keikhlasan dari kedua belah pihak, mas tidak mau memper-kosa istri sendiri."

Deg.

Jawaban Mahardika semakin meyakinkan Za jika Dika yang sekarang sangat jauh berbeda dengan Dika yang dikenalnya saat remaja dulu. Cara berpikir Mahardika sekarang sangat dewasa dan bijak.

"Sebaiknya kita kembali ke kamar sekarang, besok kan kerja!." Mahardika memutuskan mengganti topik pembicaraan, mengajak Za kembali ke kamar untuk beristirahat. Tak ada gurat kecewa yang ditunjukkan Mahardika, walaupun Za tahu betul sebagai pria normal pastinya Mahardika tersiksa terus menahan has-ratnya, terlebih mereka tidur di ranjang yang sama setiap malam.

Begitu Mahardika berbalik, langkahnya sontak terhenti ketika merasakan tangan Za melingkar di pinggangnya. Mahardika memejamkan mata singkat, seraya menyentuh lembut tangan Za.

"Aku ikhlas jika mas ingin melakukannya."

Mendengar itu Mahardika lantas melepas pelukan Za dan berbalik badan menatap manik mata indah yang selalu mampu membuatnya merindu tersebut, menyentuh pipi lembut Za yang putih bersih dengan ibu jarinya.

Za memejamkan mata saat merasakan bi-bir lembut suaminya mulai menyentuh b-ibir mungilnya. Setelah cukup lama menikmati ciuman mengg-airahkan, Mahardika baru menyadari sesuatu. "Sebaiknya kita lanjut di kamar! Kan Nggak lucu kalau kita jadi tontonan mang Dodo." kata Mahardika sambil mengulum senyum, membayangkan ia dan sang istri menjadi tontonan mang Dodo, pria yang bertugas sebagai driver sekaligus mengecek rekaman cctv di rumah setiap seminggu sekali, untuk memastikan keamanan di kediaman megah tersebut.

Bulu kuduk Za meremang kala membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi.

Di kamar.

Mahardika membaringkan tubuh Za di tempat tidur kemudian mengung kung tubuh gadis itu, dengan kedua lengan kokohnya sebagai penyangga, kembali mencium lembut bibir sang istri. Suara-suara indah mulai lolos dari mulut Za ketika tangan besar Mahardika mulai menyentuh salah satu gunung kembar miliknya.

Bersambung dulu ya...jangan lupa ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya....biar makin semangat aku up nya.....😘🥰🙏

1
irma hidayat
lama ga up thor ditunggu, ahirnya up, bahagia buat dika+za punya twin, moga kebahagian menular pada abil+yuli
Ariany Sudjana
kak penulis, sudah lama ga update, sekalinya update hanya satu bab, tolong jangan pelit kak update ceritanya
secret
thorrr smg bisa sering up yaa, nungguin terus tp suka lama menghilang 😩
Desmeri epy Epy
dobel up dong Thor, sudah lama tidak up Thor.
Lia siti marlia
akhirnya yang di tunggu tunggu up juga makasih thorrr
Lusi Hariyani
kmn aja kak selfi...
Supryatin 123
lnjut thor
dyah EkaPratiwi
welcome baby twins
Susi Andriani
thor up setiap hari dong 🤭 jangan lama lama kalau up🤣
Karsa Sanjaya
akhirnya up jg setelah sekian purnama
Ariany Sudjana
cerita ini bagus, tapi kenapa ga pernah update lagi? apa diselesaikan di sini ceritanya?
Lilik Juhariah
mas abiil gemes banget sih , ngomong kek langsung
Lilik Juhariah
baru mampir tapi langsung suka
Lilik Juhariah
semuanya bikin gemes 🤣
Lilik Juhariah
susu dari sumbernya dokter Yuli
Lilik Juhariah
wkkw kebakaran jenggot kan mas syabil
Lilik Juhariah
ahirnya mas Dika ngaku dah
Lilik Juhariah
gemgsimu Za🤣
Desmeri epy Epy
Thor kok lama up nya Thor dobel up dong Thor.
Lilik Juhariah
waduuuh gagal fokus tuh ntar meetingnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!