Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 OPERASI
Setelah selesai menelpon asisten papa, terlihat mama menarik nafas lega.
"Tidurlah nak...biar asisten papa yang urus semua nya" ungkap mama menyuruh ku untuk istirahat
"Oia Ma..nanti tolong tanyakan, pukul berapa aku akan di operasi" pintaku pada mama, lalu mama menganggukan kepala nya beberapa kali.
"Ma... Terimakasih ya selalu sabar menghadapi ku, terimakasih mama sudah merawat ku hingga sekarang" ungkapku saat ku tatap wajah nya yang penuh kasih saat mengurusku
"Tidak perlu berterima kasih sayang, sudah kewajiban Mama mengurus dan membesarkan mu..Mama berdoa semoga kamu bisa segar kembali" sahut Mama dengan nada lembut
"Oia..kamu sudah memberi tahu Felix tentang operasi mu?" tanya Mama padaku, lalu aku berbohong pada mama mengatakan bahwa aku sudah memberitahu Felix
"Sudah Ma.." sahut ku berbohong, terlihat mama menggertak gigi nya karena tak mempercayai ku.
"Ma..aku tidur sebentar ya" ucap ku yang mulai merasa mengantuk akibat Pain killer yang ku konsumsi tadi.
"Tidurlah..kamu tidak perlu khawatir, mama akan tetap berada disini" sahut Mama.
Lalu aku mulai memejamkan mata ku, untuk tidur sebentar.
"Nak..operasi kamu besok pagi, pukul delapan pagi sayang" ucap Mama saat aku telah bangun dari tidur ku
"Oke Ma...tadi dokter sudah kesini?" tanyaku sembari berusaha menggosok mataku
"Sudah sayang, mulai jam dua belas malam kamu harus sudah mulai puasa ya, jangan makan apapun selama delapan jam" terang Mama menjelaskan
"Baik..Ma" sahut ku singkat
"Sekarang jam berapa Ma..?" tanya ku pada Mama, karena aku enggan melihat jam
"Pukul tiga sore sayang.." sahut Mama
"Waduh..Papa sudah pulang dong ma, tapi Mama masih disini? Gimana? marah gak ya Papa?" ucap ku
"Nanti Papa kesini kok pulang nya, Papa bilang ada Meeting sama Felix, project baru ..katany Felix mau kasi proyek nya Papa biar papa urus, jadi dia bisa urus kamu di rumah sakit" terang mama menjelaskan
"Syukurlah Ma..kalau Felix memberi Papa project" ucap ku penuh syukur setidak nya Felix masih punya hati untuk memberikan beberapa project pada Papaku.
"Glek..." suara pintu terbuka
Muncul dua sosok pria kesayangan ku dari pintu, Papa dan Felix baru saja datang.
"Paaah...bawa makanan enggak?" teriak ku dengan Manja
"Kok Minta nya sama Papa? Kan udah menikah, minta sama suaminya dong hehehe" sahut papa yang begitu datang langsung memeluk ku
"Tumben akur ..hehehe" ucap Mama menanggapi perkataan Papa.
"Sayang...." sapa Felix, yang menunggu giliran untuk berpelukan dengan ku
"Maaf ya lama, tapi aku sudah terima pekerjaan, jadi besok Free bisa temani kamu operasi" ungkap Felix sembari memeluk ku
"Oke..." sahut ku.
Kami lanjut mengobrol ber empat sampai malam.
Pukul tujuh Malam papa dan Mama pamit pulang padaku, karena besok pagi mereka harus kembali ke rumah sakit untuk menemaniku operasi.
"Makan dulu sayang..." ucap Felix menyuruh ku memakan makanan yang di masakan oleh pelayan nya
"Suapin..." sahut ku dengan manja
Dengan segera suamiku yang penyabar itu menyuapi ku.
"Aku grogi besok akan di operasi, doakan semua nya lancar ya sayang.." ucap ku pada Felix setelah menyelesaikan Makan
"Aku juga..hehehe" sahut Felix menanggapi perkataan ku
"Lah...? Kan aku yang di operasi,kenapa kamu yang grogi hehehe" sahut ku
"Ya deg..deg an lah aku, takut terjadi apa-apa" terang Felix
"Iya makanya doakan aku supaya operasi nya lancar, tidak terjadi apa-apa dengan operasiku..kalau operasi aku gagal sih kamu enak, tinggal nikah lagi sama orang lain!" ungkap ku panjang lebar
"Ih..apaan sih kok bicara nya begitu?" sahut Felix singkat, wajah nya berubah menjadi kesal
"Bercanda sayang...hehehe" tambah ku sembari mencubit hidung nya
"Kok bercanda nya begitu, segala aku nikah lagi, segala operasi nya gagal!! Jangan begitu ah..." sahut Felix menjelaskan ketidak sukaan nya padaku
"Iya maaf...maaf" tambah ku meminta maaf kalau aku sudah salah menjadikan pernikahan sebagai candaan.
Malam itu setelah aku makan, Felix mengelap tubuh ku dengan sabar, lalu ia mengganti kan pakaian ku, setelah nya aku di suruh untuk segera tidur, karena besok pagi akan operasi.
Keesokan pagi nya, aku baru terbangun pukul setengah tujuh pagi.
"Mama..papa kalian sudah ada disini lagi?" ucapku saat membuka mata langsung melihat kedua orang tua ku di dalam ruangan ku
"Iya sayang, kami dari jam enam pagi disini" sahut Mama sembari tersenyum.
"Selamat pagi tuan puteri paling cantik" sapa Felix saat membuka pintu ruangan rawat inap ku
"Selamat pagi..kamu dari Mana?" tanya ku pada Felix, terlihat ia sedang memegang beberapa lembar berkas seperti nya.
"Aku sudah urus semua prosedur operasi nya sayang, tinggal tunggu aja" terang Felix menjelaskan
"Kenapa kamu yang urus? Kan rumah sakit ini milik mu? Lagi pula kamu tinggal urus asisten untuk mengurus semua nya" terang ku yang tak mengerti mengapa orang seperti Felix mau mengurusi hal hal yang seharus nya tidak ia lakukan sendirian.
"Tidak apa-apa sayang, asisten kan nge handle semua pekerjaan ku untuk beberapa hari ke depan, terus walau ini rumah sakit milik ku, tetap saja aku harus mengurus segala prosedur nya dengan dokter hehehe" terang nya menjelaskan panjang dan lebar
Terdengar masuk akal bagiku, jadi aku sudah tidak perlu berdebat lagi dengan nya.
"Aku mau makan..." ucap ku tiba-tiba saja perutku bunyi keroncongan
"Minum air putih saja ya, kan gak boleh makan sesuatu sampai nanti operasi" sahut Mama yang datang menghampiriku dengan segelas air putih
"Yah..padahal aku mau makan Ma.." ucapku lagi merajuk pada Mama, karena terbiasa tengah malam memakan sesuatu, semalaman tadi tidak makan apapun.
"Sabar ya..nanti kalau sudah sehat mau makan apapun akan aku turuti" sambung Felix menanggapi permintaan ku yang ingin makan sesuatu.
Tepat pukul delapan pagi, aku di bawa menuju ke ruang operasi.
Saat perawat mendorong kasur ku, terlihat Felix, Mama dan Papa begitu khawatir.
Tersirat kesedihan yang mendalam dari wajah mereka bertiga.
Aku hanya bisa berserah, dan berdoa..
Semoga saja Operasi ku berhasil.
Aku berjanji dalam hati ku, jika operasi ku berhasil, aku akan menjadi ibu rumah tangga yang baik, dan aku akan berhenti minum alkohol selamanya.
Semoga dengan aku merubah kebiasaan hidup ku yang tidak sehat, aku bisa sembuh total tidak perlu melakukan operasi lagi.
Dengan tubuh ku yang sehat, siapa tahu aku bisa memiliki banyak anak dan hidup berbahagia dengan Felix.