Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.
note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16. Iya lagi.
Tiga hari setelah kejadian foto viral yang membuat Almira sakit hati. kali ini gadis itu sudah mulai belajar untuk tidak terlalu perduli dengan Hafiz. ia sudah memastikan sesuatu pada ke-dua orang tuanya dan apa yang dikatakan oleh Bella ternyata benar.
Beberapa hari ini ia lebih sering bermain bersama Bella dan Hanan, dua kakak beradik itu sering main ke rumahnya ataupun sebaliknya ia ke tempat mereka. Almira menutup semua cela untuk bertemu Hafiz dan seperti nya pemuda itu tidak punya niat sama sekali untuk bertemu dirinya ya itu hanya opininya kebenaran nya ia tidak tahu pasti.
"jadi hari ini kalian nggak kuliah?" ucap Hanan yang kini tengah duduk santai di taman halaman rumah Almira.
Bella dan Almira duduk berdampingan. mereka berdua mengangguk kecil. "rencana hari ini mau ke mall sih jalan-jalan." balas Almira.
"kamu yakin? bisa saja di sana kita ketemu kak Hafiz." timpal Bella.
"ketemu atau tidak itu terserah bel, lagian aku juga bukan siapapun untuknya hanya orang yang kenal beberapa hari dan aku hanya fansnya yang bisa dikata beruntung karena bisa tatap muka langsung." jelas Almira seraya menarik tangkai bunga kembang sepatu di sampingnya.
Bella mengedikkan bahu tanda okelah ia menyetujui alasan itu sedang Hanan tersenyum melihat Almira yang asik mencium bunga.
"menurut ku yang beruntung itu Hafiz sih Al, karena dia bisa menarik minat fangirling kamu untuknya, aku iri" ucap Hanan terang-terangan.
Bella langsung menggeplak kakak kandung yang berada di hadapannya itu. "apa sih bang" sergah bella sedikit berbisik.
Almira menatap Hanan lalu tersenyum, "jangan iri, kan aku disini sudah jadi adik abang"
"mau lebih kali dia Al" timpal Bella.
"maksudnya?"
Hanan langsung memotong "oh enggak Al, Bella ini kadang emang rada-rada"
"ck, yang satu menjaga banget satunya lagi tidak peka" gumam Bella.
ia muak menatap dua manusia yang saling menatap seraya tersenyum itu. andai saja Almira tidak menyukai Hafiz dan malah suka pada Hanan mungkin ia akan menobatkan dua manusia ini sebagai pasangan ter sweet era tahun ini tapi sayang nya abangnya itu terjebak cinta segi tiga begitupun Almira yang malah punya saingan mantan putri Indonesia.
"ini kalian bertiga nggak ada niatan mau masuk ke dalam rumah? Haya suda bete banget itu nunggu di meja makan" tegur Syifa yang baru saja datang bergabung bersama mereka.
"oh iya kita masuk kok tante" jawab Hanan.
"bang Haya gaya banget nggak mau gabung" ujar Almira.
"dia malu kali soalnya kemarin kepergok tidur mangap" timpal Bella seraya cekikikan.
Hanan, Syifa dan Almira tertawa bersama "bella-bella ada aja kamu ya, ya sudah ayo masuk"
Mereka kemudian beranjak dari tempat duduknya l, berjalan beriringan yang mana Hanan berada paling. obrolan tiga perempuan beda usia itu mengalir dengan lancar bahkan sekarang Almira lah yang jadi korban ke usilan.
"gimana sih katanya lima menit doang cerita ini udah lima belas menit tau" dumel Haya. sementara Razfan hanya mampu menggelengkan kepala seraya memasang ekspresi julid menatap anak laki-lakinya itu.
"udah kek lambe kamu Haya" balas Hanan seraya duduk di samping nya.
"sudahlah nan, temanmu itu kalau di rumah memang suka ngambekan sama adiknya." jelas Razfan. Syifa istrinya duduk di sebelah langsung mencubit kecil lengan suaminya.
"maaf ya abang aku yang ademnya seantero ubin masjid" ucap Almira setelah mendarat kan diri di kursi tepat di depan Haya bersamaan dengan Bella.
"oh iya Al, Haya ntar malam kita ada undangan makan malam keluarga di rumah teman ayah, kalian ikut" titah Razfan.
"baik ayah" jawab Haya dan Almira bersamaan.
"om nanti kapan-kapan main ke rumah kami juga" ujar Hanan.
"oh iyaa nanti ya nak" balas Syifa seraya tersenyum sama halnya dengan Razfan.
...----------------...
"bagaimana tentang rencana selala lalu? apa sudah di eksekusi?" tanya Hafiz pada Abyan.
"untuk pengadaan menunya kemarin sudah mulai dirancang sama chef-chef kita, mungkin sekarang masih dalam tahap uji coba, jika respons nya cocok dan rasanya enak mungkin senin depan akan ada dalam daftar menu kita." jawab Abyan.
Hafiz setelah bertengkar dengan Hanan dan selesai mengantar Angeline ke rumah sakit, pemuda itu seakan mengaktifkan mode gila kerjanya. ia tidak pernah luput memeriksa berkas pengaturan keuangan, kerjasama para jajaran investor dan penyusunan konsep yang lebih wah lagi untuk restoran ini. bahkan empat karyawan mereka yaitu Chana, Bara, Alfan dan Dinda nampak segan menegur Hafiz terlebih lagi Dinda yang merangkap menjadi akuntan restoran ini berasa diteror setiap saat.
Abyan selaku sekertaris Hafiz saja kewalahan, terkadang pria dengan hidung mancung itu turun bergabung ke dapur restoran hanya untuk menenangkan pikiran dari pertanyaan dan permintaan Hafiz yang tiada habisnya. ia lelah.
"apa ayah saya sudah konfirmasi untuk jadi menanamkan modalnya di restoran kita bulan ini? kontrak kerja sudah jadi? tanya Hafiz lagi setelah menutup laporan gaji karyawan untuk bulan depan.
"sudah, dan beliau bilang perjanjian itu di lakukan di rumah kalian saja sekalian menghadiri acara makan malam keluarga" jawab Abyan lagi, Hafiz mode Ceo ini memang agak menyeramkan. untung saja Hanan selaku dewan direksi dan Haya selaku penasehat tiga hari ini absen selain karena masalah personal dua orang itu juga sibuk mengelola perusahaan mereka masing-masing. kalau tidak Abyan bisa pingsan ditempat kalau ketiganya mode gila kerja.
"oke baik, soal Hanan dan Haya bagaiamana?" tanya Hafiz lagi.
Abyan menghela nafas setelah mendengar pertanyaannya itu. " sebaiknya kalian bertiga meeting personal saja, bahas semuanya sampai clear bila perlu hadirkan Almira dan Angeline." balas Abyan muak.
"Abyan" panggil Hafiz terlihat lelah namun tampak kesal.
"menghindar itu bukan bagian dari sifat gentleman bro, saya capek mode sekretaris sekarang. dan lagi pula mempertemukan Almira dan Angeline bukanlah hal yang sulit bukan?" jelas Abyan, akhirnya ia berani juga menegur bos sekaligus sahabatnya ini.
"Angeline harusnya buat post klarifikasi kalau kamu mau Almira tidak salah paham begitupula media bukan malah menghindari keduanya. kamu menghindari Angeline yang ingin bertemu dan tidak pernah mau menjelaskan yang sebenarnya terjadi pada Almira." lanjut Abyan lagi. kali ini ia sudah menyandarkan bahunya di sisi sofa.
"bukan menghindar tapi memang kerjaan kita untuk star menu baru dan menu yang beberapa hari lalu launch itu sudah menumpuk" elak Hafiz.
"ya setidaknya perempuan yang kamu bela-belain buat di tolong itu sadar diri lah jangan buat asumsi publik makin liar." saran Abyan.
Hafiz menggeleng, "tidak.dia sakit Abyan saya tidak mau menyakitinya lagi saat dia sedang berjuang untuk sembuh"
"ya, kamu memang baik hati bos, tapi apa bos yakin bahwa dia sakit beneran? jangan sampai itu hanya jebakannya saja untuk menarik rasa iba bos yang super besar itu." Abyan dongkol selalu dan selalu Hafiz percaya akan ucapan Angeline.
"sudahlah saya tidak mau bahas itu, sekarang kita pulang saja sebentar lagi magrib."
"iyaa tapi tolong pertimbangkan juga apa yang saya ucapkan, kalau tidak selamat bersaing bersama teman sendiri untuk mendapatkan Almira" ujar Abyan pasrah.
"saya akan memenangkan nya" balas Hafiz percaya diri lalu beranjak dari ruangan itu, Abyan mengikuti setelahnya.
"semoga Almira tidak membencimu karena sifat iba berlebihan mu itu, dan semoga kamu tidak menyesal dikemudian hari" gumam Abyan, pada akhirnya ia malas berdebat. menjelaskan apa yang ada dalam pikiran terkait Angeline sangat sulit untuk Hafiz terima. semoga saja insting yang sudah terlatih sejak kecil ini tidak salah.
"Bella jangan gitu lah."
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih