TAMAT
❗BOCIL MINGGIR DULU, YANG SHOLEHAH JUGA MINGGIR DULU.
HANYA HALUAN OUTHOR JANGAN MASUKKAN KE HATI, KE USUS AJA BIAR KELUAR BESOKNYA🤣❗
``Jika kau datang hanya menitipkan benihmu lagi, lebih baik tidak datang. Mencintai mu sangat menyakitkan, tapi sakit itu tak pernah mau aku lepas. Ayahku, jiwaku, hatiku, harapanku, hidupku telah kau renggas habis bersama kepergianmu`` Exie Flyta Draniela.
``Maafkan aku Ex, kamu harus kuat dan menjaga anak-anak kita, sayang. Aku akan menunggu mu di keabadian.`` Edward graha Robinson.
Bahagia seolah tak ingin mendekati Exie dan Edward yang terpaksa menikah karena kejadian naas yang harus merenggut nyawa papa Exie. Lika-liku dan luka memenuhi kehidupan rumah tangga mereka hingga akhirnya mereka memutuskan memperjuangkan kembali pernikahan yang berantakan itu.
Namun, takdir tetap tidak memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka, karena kecelakaan merenggas mimpi Exie.
Dunia Exie kembali hancur.
bagaimana cerita mereka?
🎋mak-Roh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mak_rohalus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Selesai
Edward yang sudah selesai memakai celana nya berbalik menatap Exie dengan tajam.
"Kau menguping pembicaraan ku! " desis Edward dengan ekspresi yang menyeramkan.
"LANCANG! "teriak Edward untuk pertama kali nya pada Exie.
Exie hanya membeku di tempat dengan air mata yang luruh tanpa bisa di tahan. Kemudian Exie berbalik dan menuju kasur nya, meninggalkan Edward di walk in closed. Exie masuk ke dalam selimut nya dan menutup seluruh tubuh nya.
Edward melihat Exie masuk ke dalam selimut dan selimut itu mulai bergetar. Entah kenapa Edward tidak tega dan merasa bersalah karena membentak Exie. Tidak seharusnya dia membentak Exie karena belum mendengar penjelasan Exie, dan lagi disini Edward yang salah bukan Exie. Ingin sekali Edward memeluk tubuh bergetar itu dan meminta maaf, tapi entah kenapa begituu susah hingga tubuh nya terpaku di tempat.
Edward tak tega sekali melihat tubuh di balik selimut itu bergetar semakin hebat, Edward mengambil jaket nya dan keluar dari apartemen itu.
Mendengar suara pintu ditutup dan suara pintu apartemen berbunyi menandakan seseorang keluar dari rumah ini membuat Exie semakin tak bisa menahan sakit nya, suara nya yang ditahan sejak tadi tak lagi mampu menahan isak tangis nya.
Exie tidak tau jika ternyata sesakit ini rasa nya di bentak oleh suami nya sendiri. Sesakit ini saat suami nya membentak nya hanya karena tidak sengaja mendengar perkataan suami dengan kekasihnya itu.
"Huaaa. Hiks. Hiks. Hiks huaaaa. Papaaaaa sakit paaaa hiks. Exie harus bagaimana? " ratap Exie sambil meremaa bantal dan guling nya untuk melampiaskan rasa sakit hati nya.
Exie menangis dan terus menangis sampai terlelap karena capek menangis.
Sedangkan Edward setelah keluar dari apartemen nya dia berjalan menuju unit di bawah nya yang juga dia beli untuk nanti Bella jika sudah sampai di Paris. Edward memutuskan untuk tidur di sama daripada tidak tega melihat Exie menangis karena bentakan nya.
...******...
Sedangkan di belakan bumi Amerika, keadaan masih terang dengan semburat jingga sebelum matahari akan tenggelam. Seorang gadis tengah melakukan perawatan diri nya bagian dalam. Segala laser memperputih, memperbersih, memperkencang dia gunakan semua agar Edward terus terjerat oleh nya.
Bella, gadis yang mengorbankan segala nya demi ambisi nya memiliki Edward. Bella tengah mengusun rencana memberi surprise akan datang dalam beberapa waktu kedepan karena selain Bella sudah sangat menginginkan malam panjang mereka, Bella juga tidak ingin Exie melakukan yang tidak tidak sebelum dia kembali. Satu bulan sangat lama menurut Bella.
"Sampai ketemu dan memulai penderitaan mu Ex!" gumam Bella.
...*****...
Pagi-pagi sekali Exie bangun dan membersihkan kamar nya, mandi, berganti pakaian dan menuju dapur. Exie melihat belum ada tanda suami nya pulang.
Dengan kaos kebesaran dan celana hotpants pendek nya, Exie menuju dapur dan mulai beraksi di sana. Ditengah rasa sakit yang di pendam nya, Exie tetap memenuhi kebutuhan suami nya sebagai bakti pada suami dan Tuhan nya.
Exie pagi ini akan membuat potatos wedges dengan sandwich tuna mayo spicy, telur rebus, dan beberapa potong alpukat matang sebagai topping. Setelah menangis sampai lelah kemarin, hari ini Exie sedikit lebih bisa menerima perlakuan menyakitkan sang suami. Dia bertekad akan terus berusaha dan memaafkan suami nya. Exie sadar sekarang jika Edward tidak pernah mencintai nya, maka dia akan berusaha membuat suami nya mencintai nya.
Ceklek
Edward membuka pintu dan langsung bersitatap dengan Exie yang tengah ada di dapur yang hanya di batasi sofa dan mini bar.
"Baru pulang? mandi Ed, setelah itu sarapan!" kata Exie sambil tersenyum kemudian kembali melanjutkan memasak nya.
Edward hanya diam terpaku di tempat nya sejenak kemudian berjalan menuju kamar mereka dan mandi. Edward mandi dengan pikiran penuh kepada istri nya, bagaimana bisa disaat Edward berfikir Exie akan marah, membombardir dengan banyak pertanyaan dari mana? dengan siapa? semalam berbuat apa?. Alih-alih membombardir dengan pertanyaan atau menuduh nya Exie malah menyambut dengan senyuman yang sangat indah.
Edward Buru-buru menyelesaikan mandi dan mengganti pakaian dengan yang Exie siapkan di kasur. Kemudian keluar dan duduk di kursi meja makan nya.
Exie menoleh dan hanya tersenyum. Kemudian datang dengan piring yang sudah dia plating satu di depan Edward dan satu untuk nya. Kemudian mengambil susu hangat yang Exie campur dengan potongan kayu manis dan jahe. Susu kesuka papa nya dulu dan Exie harap Edward juga menyukai nya.
"Selamat makan! " kata Exie kemudian mulai mengunyah makanan nya setelah menuang dua gelas susu.
Tanpa menjawab Exie, Edward kemudian memakan makanan yang Exie siapkan dengan lahap karena memang masakan Exie sangat nikmat, Edward sangat cocok dengan masakan tangan Exie.
Exie kecewa karena Edward tidak menjawab nya, namun cukup terhibur karena Edward makan dengan lahap masakan nya.
Mereka makan dengan diam. Dan setelah makanan habis Exie membawa piring dan gelas menuju wastafel dan mencuci piring nya. Lagi lagi Edward hanya diam walaupun dia sangat ingin memuji susu buatan Exie yang membuat aroma enak dan juga tubuh hangat.
"Aku suka susu nya! " gumam Edward tak bisa menahan pujian, sambil berbalik dan kembali ke kamar.
Exie hanya tersenyum mendengar pujian suami nya. walau singkat tapi sangat menyenangkan. Exie bergegas menuju kamar setelah selesai mencuci. Kemudian duduk di sofa yang menghubungi seseorang.
Setelah selesai Exie menuju walk in closed dan memakai dres cantik selutut warna navy dengan tali kecil menggantung di pundak, dan ditutup dengan cardingan tanpa kancing warna sand.
Edward hanya melihat dari balik laptopnya, "shiitt dia mau kemana? kenapa cantik sekali! " batin Edward melirik dari ekor mata nya.
Exie pun membawa tablet dan tote bag nya kemudian menghampiri Edward, "Aku ada konsultasi sama konsuler design untuk design ku yang aku kirim sebagai promosi masuk jurusan fashion design. Aku pergi ya! " pamit Exie sambil menyodorkan tangan nya.
Edward yang duduk kemudian berdiri dan mengambil dompet di saku nya, mengeluarkan black card dan memberikan pada Exie, Exie hanya mengerutkan dahi nya.
"Apa ini? " tanya Exie.
"Kartu, bukan nya kamu minta uang saku? aku kira kurang jadi minta uang saku lagi" jawab Edward.
"Kan sudah kamu kasih black card waktu itu, setelah menikah! " jawab Exie lagi.
"Lalu apa? kamu minta cash? aku gak ada uang cash! " kata Edward bingung.
Exie kemudian tersenyum dan mengambil tangan Edward mengembalikan black card yang ada di tangan nya. Kemudian mencium punggung tangan suami nya itu.
"Aku hanya ingin mencium punggung tangan mu, untuk berpamitan. aku pergi suami ku! " kata Exie dengan senyum lebar dan berbalik untuk pergi.
"Hah! "
.
.
.
.
.
.
Happy reading semua nya
Ah, selalu ikuti perjalanan rumah tangga Ed dan Ex ya..
Apakah Exie akan berhasil membangun keluarga yang bahagia? berusaha membuat suami nya mencintai nya?
stay tune ya😊
kutunggu cerita sekuelnya tentang Exie dan triplets mak othor 😍😍