NovelToon NovelToon
Aku Pergi...

Aku Pergi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Luna Maharani.

Nama yang sudah lama tidak ia dengar. Nama yang dulu sempat jadi alasan pertengkaran pertama mereka sebelum menikah. Mantan kekasih Bayu semasa kuliah — perempuan yang dulu katanya sudah “benar-benar dilupakan”.

Tangan Annisa gemetar. Ia tidak berniat membaca, tapi matanya terlalu cepat menangkap potongan pesan itu sebelum layar padam.

“Terima kasih udah sempat mampir kemarin. Rasanya seperti dulu lagi.”



Waktu berhenti. Suara jam dinding terasa begitu keras di telinganya.
“Mampir…?” gumamnya. Ia menatap pintu yang baru saja ditutup Bayu beberapa menit lalu. Napasnya menjadi pendek.

Ia ingin marah. Tapi lebih dari itu, ia merasa hampa. Seolah seluruh tenaganya tersedot habis hanya karena satu nama.

Luna.

Ia tahu nama itu tidak akan pernah benar-benar hilang dari hidup Bayu, tapi ia tidak menyangka akan kembali secepat ini.
Dan yang paling menyakitkan—Bayu tidak pernah bercerita.

Akankah Anisa sanggup bertahan dengan suami yang belum usai dengan masa lalu nya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Siang itu, Ratna datang ke apartemen putranya dengan hati girang. Ia membawa rantang makanan, berharap bisa makan bersama menantunya, Anisa, yang sudah lama tidak ia temui sejak hari pernikahan mereka.

"Semoga Saja Nisa suka masakan buatan ku " guman Ratna.

Namun alangkah terkejutnya Ratna saat pintu apartemen dibuka oleh seorang perempuan berpakaian ketat, beraroma parfum menyengat, Luna.

Ratna tertegun sejenak.

Matanya menyipit, napasnya tertahan.

“Kamu… Luna?” ucap Ratna perlahan, nadanya dingin tapi tajam.

“Kenapa kamu yang buka pintu ini? Mana Anisa?!”

Luna hanya menyandarkan tubuh di ambang pintu, menyilangkan tangan dengan wajah sinis.

“Oh, jadi tante nggak dikasih tahu, ya?”

“Anisa udah pergi, tan. Udah nggak betah tinggal bareng Mas Bima. Lagian, yang pantas di sini tuh aku, bukan dia. Ngapain juga gadis panti asuhan itu tante restui buat jadi istri mas Bima. Gak pantas banget.”

Kata-kata itu diucapkan Luna dengan santai, tapi menusuk seperti pisau ke dada Ratna.

“Apa maksud kamu?!” Ratna meninggikan suara, langkahnya maju ke dalam apartemen. “Anisa itu istri sah Bima! Kamu perempuan yang nggak tahu malu! Pasti kamu yang udah bikin Nisa pergi."

Luna tersenyum miring, menatap Ratna dari ujung kepala sampai kaki.

“Istri sah? Sah di mana, Tan? Di atas kertas aja. Nyatanya, dia nggak bisa bikin Mas Bima bahagia. Aku yang selalu nemenin Mas Bima, aku yang selalu di sini. Jadi… berhenti bela dia.”

Ratna membulatkan mata, tubuhnya bergetar karena marah.

“Kamu perempuan tidak tahu diri! Kamu pikir saya akan restui kalau kamu sama anak saya? Tidak akan pernah! Kamu itu gadis liar, Luna!”

"Liar?, haha.... Liar-Liar gini anak tante tergila-gila loh sama saya. Apa karena saya Liar di ranjang ya makanya dia...."

Plak...

Tangan Ratna melayang, menampar pipi Luna keras hingga kepala Luna terputar ke samping. Suara tamparan itu menggema di lorong Apartemen yang sunyi.

Namun bukannya sadar diri, Luna justru tertawa pelan, sinis dan menantang.

“Berani banget, ya tante nampar saya? Cuma karena udah tua bukan berarti bisa seenaknya. Jangan sok suci deh!”

Dalam sekejap Luna mendorong tubuh Ratna dengan kasar. Ratna yang tidak siap kehilangan keseimbangan dan jatuh menghantam lantai. Pinggangnya langsung terasa nyeri luar biasa.

“Aduh…!” Ratna meringis, tangannya memegang pinggang sambil berusaha bangkit,"Pinggang ku.." ringis Ratna.

Tapi Luna hanya berdiri, menatapnya dari atas dengan pandangan meremehkan.

“Tuh, kan Jatoh, tante sih ngeyel. Aku nggak sengaja ya tan, tante jatuh sendiri. Makanya tante harusnya hati-hati kalau jalan. Oh iya..Apartemen ini sekarang bukan cuma punya Mas Bima doang. Aku juga ada di sini. Bahkan waktu menantu kesayangan tante ada disini juga, saya jadiin babu.”

"Apa kamu bilang?, keterlaluan kamu. Inilah kenapa saya gak pernah suka sama kamu. Kamu tidak pantas menjadi menantu saya sampai kapan pun."

Ratna menatap Luna dengan mata yang berair, bukan karena sakit semata, tapi karena rasa kecewa dan malu yang teramat dalam.

Dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya dan menekan nomor suaminya.

"M-Mas, jemput aku sekarang juga… di apartemen Bima. Aku nggak kuat lihat perempuan itu di sini, Dia dorong aku. Pinggang aku sakit mas.” suara Ratna parau, penuh amarah dan tangis yang tertahan.

Beberapa menit kemudian, Amar, ayah Bima, datang dengan wajah tegang. Ia langsung menghampiri istrinya yang sedang duduk di lantai dengan tubuh sedikit gemetar.

“Sayang! Ya Tuhan, kamu kenapa?!”

Ratna hanya menunjuk ke arah Luna yang berdiri santai di ambang pintu, menatap mereka dengan tatapan menantang.

“Perempuan itu, Mas… dia dorong aku. Dia tinggal di sini… dan bilang Anisa udah pergi!”

Amar menatap Luna dengan sorot mata yang dingin dan penuh amarah.

“Kamu yang dorong istri saya?”

Luna tersenyum miring.

“Nggak sengaja, Om. Lagian, tante yang mulai duluan, tante yang duluan hina dan nampar saya.”

“Kurang ajar kamu! Dimana rasa hormat kamu. Beraninya kamu menyakiti istri saya." bentak Amar keras, membuat Luna sempat tersentak.

"Dia ternyata tinggal di sini masih lama timah sudah menikah dengan Anisa, bahkan perempuan liar ini menjadikan menantu kita sebagai bakunya. Aku yakin pasti dia juga yang udah membuat menantu kita pergi dari sini."

"Bima benar-benar sudah keterlaluan, jadi ya sudah mempermainkan pernikahan dan menipu kita."

Namun bukannya menyesal, Luna justru memutar bola matanya dan menatap mereka sinis.

“Ya udah deh, terserah mau bilang apa. Tapi yang jelas, Mas Bima cuma sayang sama aku Bukan sama Anisa.”

Ratna menatap Luna dengan mata berkaca-kaca, suaranya bergetar saat berkata,

“Tiga tahun kamu pacaran sama Bima, kami nggak pernah setuju. Dan setelah melihat kelakuan kamu hari ini, Saya tahu… Ternyata keputusan kami benar.”

Amar segera membantu Ratna berdiri dan membawanya pergi. Tapi sebelum keluar, Ratna menatap Luna untuk terakhir kalinya dengan mata yang penuh luka dan amarah.

“Kamu boleh menang hari ini, Luna… tapi ingat, Tuhan nggak pernah tidur. Suatu hari kamu akan merasakan apa yang Anisa rasakan.”

Pintu apartemen menutup keras di belakang mereka, meninggalkan Luna yang masih berdiri dengan wajah penuh kesombongan. Ia tersenyum tipis, menatap ke arah pintu.

“Silakan aja ngomong apa pun, tan. Aku tetep yang paling dicintai sama Mas Bima.”

"sebaiknya kamu bersiap untuk pergi dari Apartemen ini, karena asal kamu tahu Apartemen ini atas nama istri saya dan itu artinya Apartemen ini adalah milik saya belum ada hak milik atas nama Bima. dan mulai hari ini apartemen ini akan saya ambil kembali dari Bima penyebab dengan semua fasilitasnya. Saya ingin lihat saudara Bima tidak memiliki apa-apa apakah perempuan seperti kamu masih bertahan di sisinya atau justru malah meninggalkannya."

"A-Apa maksud om?."wajah Luna memucat.

"Sepertinya Bima tidak memberitahu kamu bahwa semua aset masih ada nama saya dan istri dan satupun belum ada yang atas nama Bima. dengan melihat kelakuan Bima yang seperti ini kami lebih baik memberikan semua harta kami ke yayasan daripada ke orang yang jelas jelas sudah menipu orang tuanya, dan mempermainkan pernikahan hanya demi perempuan seperti kamu. Dan asal kamu tahu saya tahu dari mana asal usul kamu, ibu kamu hanyalah seorang jalang dan mungkin dia sendiri tidak tahu siapa ayah kamu sebenarnya.

"A-apa?." ucap Luna terkejut dan tidak percaya.

Amar dan Ratna meninggalkan Luna yang masih berdiri mematung.

Namun jauh di dalam hatinya, entah kenapa ada sedikit rasa takut karena untuk pertama kalinya, ia melihat kebencian nyata di mata kedua orang tua Bima.

1
Ma Em
Ada saja saja perempuan yg akan jadi penghalang antara Jovan dgn Anisa , semangat Jovan teruslah berjuang untuk mendapatkan cintanya Anisa , semoga Jovan berjodoh dgn Anisa .
Ma Em
Bima baru sadar dan menyesal setelah tau Luna tdk sebaik yg Bima kira dan hanya memanfaatkan nya , sekarang datang meminta maaf dan mau kembali pada Anisa , siapa juga yg mau sama lelaki kejam dan penipu mati saja kamu Bima
partini
nah Udha gini Nini yg paling sempurna,,kalau ga tau si Kunti aslinya kaya gitu ttp aja cinta kan
minta balikan habis ini yahhh lagu lama
Ma Em
Anisa semangat makanya Anisa jgn lemah Anisa hrs berani lawan si Clara kalau tdk dilawan malah tambah berani dia .
Yuliana Tunru
smoga jovan selalu hqga nisa ya ..clara sikap arogan mu yg akan menghancurkan mu
partini
dan seperti itu jovan ga tau sehhhhh
Ma Em
Alhamdulillah Anisa serta Bu Asih dan anak2 panti sdh keluar dari villa pak Amar dan Bu Ratna , sekarang tinggal membereskan urusan Anisa dgn Bima agar segera bisa lepas dari nikah kontrak yg dilakukan Bima , semangat Anisa 💪💪💪
Ma Em
Clara kamu dlm bahaya dia kira perbuatannya yg menurunkan Anisa dijalan tdk akan diketahui Jovan , tapi sukur dah Jovan jadi tau kelakuan Clara , mungkin ibu2 yg ditolong sama Anisa saudaranya Anisa yg terpisahkan waktu msh kecil
Yuliana Tunru
waktu x buat nisa bangkit dan jgn lupa bos jovan 👍 siap2 jd gembel bima ambil tuh luna jalqng mu
zhelfa_alfira
keren
zhelfa_alfira
cerita nya bagus aku suka..semangat up kk
zhelfa_alfira: sama² semangat up nya cerita nya bagus
total 2 replies
Ma Em
Bagus Jovan harus melindungi Anisa dari Bima karena sdh menipunya dgn status pernikahan padahal bohong yg membuat hidup Anisa tersiksa , balas semua perbuatan Bima dan Luna buat mereka berdua hidupnya menderita .
Call Me Nunna_Re: Maksi y bun selalu mpir🙏
total 1 replies
Santi Cetta
ya ampun jd perempuan jahat amat semoga mendapatkan balasan
Ma Em
Tendang si Luna jalang jgn biarkan tinggal di apartemen biar dia jadi gembel kalau Bima membela Luna usir sekalian emang mereka serasi sampah emang hrs berpasangan dgn sampah juga .
Ma Em
Jangan sampai Anisa bisa dibawa pulang sama Bima , Bu Asih hrs bisa pertahankan Nisa agar TDK dibawa Bima Dan secepatnya pindah dari vila nya Bu Ratna juga Anisa bisa langsing gugat cerai Bima .
partini
langsung ketahuan kemana perginya Weh Weh ya percuma dong pergi 🤦
Ma Em
Bagus Anisa kamu hrs berani melawan jgn bisanya cuma nangis, Anisa punya harga diri jgn mau diinjak injak sama Bima dan Luna si manusia tdk berguna , lbh baik Anisa secepatnya keluar dari apartemen yg ditempati Bima dan Luna .
Ma Em
Anisa kamu hrs melawan jgn bisanya nangis doang jadi Luna tambah berani berbuat semaunya bahkan menampar kamu ditempat umum , Anisa berhak membela diri karena Anisa sebagai istri sah Bima sedangkan Luna cuma jalang simpanan Bima kenapa Anisa dihina dan ditampar diam saja itulah kelemahan Anisa .
Ma Em
Anisa emang yg terbaik Clara kalah telak maksudnya mau permalukan dan menjatuhkan Anisa tdk taunya Anisa malah lbh pintar dari Clara kan dia malu sendiri , semangat Anisa kamu pasti bakal jadi orang sukses , maaf Thor babnya terlalu sedikit ,🙏🙏
Ma Em
Bagus Jovan kamu hrs melindungi Anisa dari perlakuan yg kasar dari Bima dan Luna kalau perlu lbh baik Anisa bawa keluar dari tempat yg di tinggali Bima dan Luna .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!