NovelToon NovelToon
GAZE

GAZE

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Duniahiburan / Matabatin
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilla_Matcha23

“Setiap mata menyimpan kisah…
tapi matanya menyimpan jeritan yang tak pernah terdengar.”

Yang Xia memiliki anugerah sekaligus kutukan, ia bisa melihat masa lalu seseorang hanya dengan menatap mata mereka.

Namun kemampuan itu tak pernah memberinya kebahagiaan, hanya luka, ketakutan, dan rahasia yang tak bisa ia bagi pada siapa pun.

Hingga suatu hari, ia bertemu Yu Liang, aktor terkenal yang dicintai jutaan penggemar.
Namun di balik senyum hangat dan sorot matanya yang menenangkan, Yang Xia melihat dunia kelam yang berdarah. Dunia penuh pengkhianatan, pelecehan, dan permainan kotor yang dijaga ketat oleh para elite.

Tapi semakin ia mencoba menyembuhkan masa lalu Yu Liang, semakin banyak rahasia gelap yang bangkit dan mengancam mereka berdua.

Karena ada hal-hal yang seharusnya tidak pernah terlihat, dan Yang Xia baru menyadari, mata bisa menyelamatkan, tapi juga membunuh.

Karena terkadang mata bukan hanya jendela jiwa... tapi penjara dari rahasia yang tak boleh diketahui siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla_Matcha23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 - KEJANGGALAN

Langit malam Hong Kong tampak berkilau dengan lampu-lampu pelabuhan, tapi di antara hiruk pikuk itu, ada sekelompok pria berseragam hitam yang bergerak tanpa suara.

Mereka adalah tim bayangan Yang Group, unit rahasia yang bahkan sebagian besar direksi tidak tahu keberadaannya.

“Target bergerak di distrik Mong Kok, pelacakan suara konfirmasi tiga menit lalu,” ucap salah satu anggota dengan suara rendah melalui alat komunikasi.

Sebuah mobil hitam melaju di antara padatnya lalu lintas. Di dalamnya, seorang pria tampak menunduk membaca berkas pria itu adalah Feng Xuan. Di layar kecil di tangannya, peta pelacakan hidup memperlihatkan garis merah yang terus bergerak menuju pelabuhan timur.

“Xuan,” suara Xia terdengar dari saluran aman. “Pastikan mereka tidak tersadar. Aku ingin semua rekam jejaknya, siapa pun yang berhubungan dengan Song Anye.”

“Siap, Nona.”

Sementara itu, di rumahnya, Xia berdiri di depan layar besar yang menampilkan berbagai feed kamera dan sinyal data. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya fokus penuh.

Feng Xuan melaporkan langsung dari lapangan.

“Kami menemukan seseorang, Nona. Pria yang sering muncul bersamanya sebelum insiden Yu Liang.”

Xia menatap layar, matanya menyipit.

“Kirim gambarnya.”

Beberapa detik kemudian, sebuah foto muncul. Seorang pria berjas, dengan senyum lembut tapi mata yang dingin penuh rahasia.

Feng Xuan menambahkan,

“Nama aslinya belum pasti. Tapi dalam beberapa catatan bisnis, dia dikenal dengan nama He Jian, mantan manajer produksi yang juga terhubung dengan Chen Wei.”

Xia menatap gambar itu lama, sebelum berkata pelan namun tegas,

“He Jian...”

Feng Xuan terdiam sesaat sebelum menambahkan satu kalimat yang membuat napas Xia tertahan.

“Ada satu hal lagi, Nona. Berdasarkan laporan awal, He Jian pernah bekerja di proyek film yang sama dengan Yu Menglong lima tahun lalu.”

Ruangan itu mendadak terasa dingin. Potongan-potongan mulai menyatu dalam kepala Xia.

He Jian… Chen Wei… Song Anye… semua terhubung pada satu titik pusat, Yu Liang. Xia menunduk, kedua tangannya menggenggam erat meja kaca di hadapannya.

“Teruskan operasi. Jangan lepaskan target. Jika dia mencoba kabur… pastikan tidak ada yang tersisa selain datanya.”

Dan di kejauhan, di bawah langit malam Hong Kong, siluet hitam tim bayangan Yang Group bergerak lagi cepat, senyap, dan mematikan.

Ruang kendali pusat Yang Group diterangi cahaya biru lembut dari puluhan monitor. Deretan kode, peta digital, dan gelombang suara berkilat di layar-layar besar.

Suara klik keyboard menggema pelan, diiringi detik jarum jam yang nyaris tak terdengar. Guang Yi berdiri di tengah ruangan, tangan bersilang di dada, sementara tim bayangan melapor melalui saluran terenkripsi.

“Bos, kami telah menelusuri identitas suara pria yang dimaksud Nona Besar,” ucap seorang agen melalui headset, nadanya tegas namun berhati-hati.

“Gunakan sistem Voice Trace Delta-07, bandingkan dengan database internal,” perintah Guang Yi dingin.

Beberapa detik kemudian, grafik gelombang suara muncul di layar besar di depannya. Sebuah garis merah menandai puncak frekuensi, lalu perlahan menyesuaikan dengan sampel suara misterius dari rekaman panggilan yang pernah didengar Xia dalam mimpinya.

“Hasil verifikasi cocok, 96,4%,” ucap Xia pelan.

“Sumber panggilan berasal dari menara sinyal distrik Tuen Mun, Hong Kong dua hari sebelum Yu Liang dibawa ke Hanazawa Hospitals.”

Xia memicingkan mata.

“Kirim koordinat lengkap ke tim lapangan. Siapa pemilik nomor itu?”

“Tidak ada data langsung, Nona. Nomor tersebut terdaftar atas nama perusahaan penyalur alat medis ShenXun BioTech. Namun, ada kejanggalan…”

“Kejanggalan?”

“Perusahaan itu sudah tidak aktif selama tiga tahun terakhir. Tapi sinyal yang digunakan berasal dari server yang masih aktif, terhubung ke jaringan pribadi atas nama Chen Wei.”

Ruangan itu langsung senyap.

Semua mata menatap layar utama, di mana nama Chen Wei kini berkedip dalam warna merah menyala.

Feng Xuan mengangkat perangkat komunikasinya, suaranya menurun, namun tajam.

“Kirim laporan ini langsung ke Nona Besar. Jangan lewatkan satu byte pun. Dan aktifkan mode hening, tidak ada data keluar dari ruangan ini.”

“Siap, Komandan.”

Beberapa detik kemudian, panggilan terenkripsi tersambung. Wajah Yang Xia muncul di layar holografik, mengenakan jas putihnya namun dengan ekspresi penuh kuasa.

“Kami telah menemukan sumber suara misterius itu, Nona. Panggilan berasal dari Tuen Mun. Dan yang lebih menarik…” Feng Xuan menatap layar lain sebelum menambahkan dengan nada berat,

“...Chen Wei ada di lokasi yang sama pada hari panggilan itu dilakukan.”

Tatapan Xia mengeras, pupilnya menyempit.

“Hari sebelum Yu Liang tiba di Hanazawa Hospitals…” katanya pelan, seolah bicara pada dirinya sendiri.

“Jadi, semua ini bukan kebetulan.”

Cahaya layar memantul di matanya dingin, penuh tekad.

“Lanjutkan penyelidikan, Xuan, Guang. Jika Chen Wei benar-benar dalangnya, kita akan bongkar semua yang dia sembunyikan… termasuk alasannya mengincar Yu Liang.”

“Baik, Nona.”

“Baik, Nona.” Ucap mereka serempak.

Dan saat koneksi terputus, ruangan itu kembali senyap. Hanya suara lembut sistem pengawasan yang terus berputar, merekam setiap detik menuju kebenaran.

Xia menggigit bibirnya kuat-kuat.

Jemarinya mengepal di sisi meja, hingga buku-buku jarinya memutih. Bayangan tentang apa yang pernah mereka lakukan pada Yu Liang berkelebat cepat di kepalanya, terlalu keji untuk diingat, apalagi dimaafkan.

“Sampai sejauh itu mereka berani menyentuhnya…” desisnya lirih, namun dingin.

Tatapan matanya menusuk tajam ke arah layar holografik di depannya yang menampilkan data hasil penyelidikan.

Amarah itu bukan sekadar marah seorang wanita, tapi amarah seorang pemimpin yang merasa seseorang yang mulai penting baginya telah diinjak-injak.

Dan sekarang, Yu Liang terbaring di ruang pasien Hanazawa Hospitals, bukan karena takdir… tapi karena ulah mereka.

“Feng Xuan,” suaranya tegas, rendah, nyaris bergetar karena amarah yang ditahan. “Kita tidak akan biarkan mereka lolos lagi. Tidak kali ini.”

“Tim bayangan kembali bergerak, Nona Besar,” suara Feng Xuan terdengar dari earpiece-nya, tenang tapi tegas.

“Mereka membagi diri menjadi tiga jalur. Jalur pertama menuju Hong Kong, mengikuti petunjuk pria yang diduga dekat dengan Song Anye. Jalur kedua menelusuri rekaman suara misterius di panggilan tempo hari. Jalur ketiga... menyusup ke sistem keamanan pribadi Yu Menglong.”

Xia menatap kosong ke arah jendela tinggi kantornya. Langit Tokyo malam itu mendung, seakan ikut menahan amarah bersamanya.

“Gunakan kembali sistem pengawasan milik Yang Group,” ujarnya datar. “Cari jejak suara, koordinat panggilan, atau apa pun yang bisa mengarahkan kita pada sosok itu.”

“Sudah, Nona. Tim data mengonfirmasi panggilan itu terjadi satu hari sebelum Yu Liang tiba di Hanazawa Hospitals sebagai pasien.” Xia memejamkan mata.

Jantungnya berdegup keras.

Satu hari sebelumnya… artinya, seseorang memang tahu apa yang akan terjadi pada Yu Liang.

“Pastikan semua jalur tetap diam. Sekali lagi, tidak ada yang boleh tahu bahwa Yang Group turun tangan.” Suaranya kini serak, tapi tajam.

“Dan Feng Xuan… pastikan nama Yu Liang tidak muncul dalam laporan apa pun. Aku tidak ingin ada yang menyentuhnya lagi, dalam bentuk apa pun.”

Hening sejenak, hanya terdengar napasnya yang berat.

Feng Xuan dan Guang Yi kembali menjawab pelan, “Baik, Nona.”

Tatapan Xia kembali ke layar holografik, memantulkan wajahnya sendiri yang tegang dan dingin.

“Kali ini,” gumamnya, “aku akan pastikan mereka menyesal sudah menyentuhmu.”

1
Rama 23
Baru baca 3 Bab, sampai disini menarik. Tapi mau nabung bab dulu, biar bacanya gak nanggung dan penasaran. Soalnya author nya baru. Jangan lelah nulisnya ya, Thor. Aku menunggu cerita selanjutnya. jangan sampai gak update! SEMANGAT THOR ✍🏻💪🏻🔥🔥
Rama 23
Yu Liang kamuuu
Rama 23
Dokter Yang Xia, AKU PADAMU/Angry//Kiss/
Rama 23
Menyimak
Rama 23
Masih awal, sepertinya menarik.
Zerine Leryy
/Determined/ Kemarin absen mau nabung BAB dulu. Gak nyangka author update setiap hari. /Good//Good/ ditunggu kelanjutan nya thor, sekarang aku mau panen BAB dulu/Joyful//Applaud/
Om Ganteng
Lanjut thorrr💪
Om Ganteng
Yang Xia
Om Ganteng
Chen Wei
Om Ganteng
Yang Xia/Determined/
Om Ganteng
Yu Liang/Sob/
Om Ganteng
Thor... apa ini Yu Menglong?
Rama 23: Ya..ya sepemikiran.
total 1 replies
Zerine Leryy
Thor, Yu Liang... seperti Yu Menglong/Sob//Sob/
Zerine Leryy
Guang Yi keren...
Zerine Leryy
Bagus, lanjutkan Thor... Semoga ceritanya bagus sampai akhir/Good//Ok/
Zerine Leryy
Yang Xia dibalik Yang Grup, Guang Yi dan Feng Xuan 👍 perpaduan keragaman yang keren
Zerine Leryy
Ceritanya bagus, Sangat jarang ada Ceo wanita yang tangguh seperti Yang Xia.
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Jelek nggak banget!
Yue Sid
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Gladys
Asik banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!