Suami Pengganti Nona Muda

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Hampir 30 menit berbasa basi, Axel pun pamit ke ruangan dokter karna ada yang ingin pria itu tanyakan tentang keadaan sehari pasca kecelakaan dan langkah apa saja yang harus di lakukan setelahnya.

Kini, tinggal Maya dan XyRa saja yang ada di dalam ruangan rawat inap dan jangan tanya betapa canggungnya mereka berdua saat ini.

"Sudah berapa lama kalian menikah?" tanya Maya memulai obrolan, tak enak rasanya saling diam begini.

"Hampir satu tahun, Mbak," jawab XyRa yang bingung harus menanggil apa, ia ingat jika Maya adalah teman kuliah suaminya jadi itu artinya mereka seumuran sedangkan ia saja masih jauh lebih muda dari Axel.

"Baru ya, Sean bagaimana? punya fotonya?" tanya Maya lagi yang kali ini dijawab anggukkan kepala oleh XyRa dan setelahnya merogoh ponsel di dalam tas yang kini ada di atas pangkuan.

XyRa menyerahkan ponselnya pada Maya yang sudah masuk ke album foto khusus Sean karna untuk foto mereka ada di album lainnya juga termasuk foto pernikahan.

Senyum terulas di ujung bibir Maya dengan mata berkaca kaca hingga tak lama kemudian terdengar isakan tangis dari wanita tersebut.

"Dia sudah sebesar ini? ternyata benar-benar tampan seperti papihnya ya," ucap Maya tak bisa menyembunyikan rasa sedih dan harunya.

"Iya, Sean juga pintar dan mudah sekali bergaul dengan teman-temannya," jelas XyRa yang membanggakan anak sambungnya itu.

"Apa dia juga akan mudah menerimaku? apa Axel akan cepat mempertemukan kami?"

"Mbak, kami mohon waktu ya, kejadian ini terlalu mendadak, Mas Axel baru bicara padaku sepulang dari rumah sakit dan paginya kami harus kembali ke sini juga, aku maupun Mas Axel belum bicara apapun pada Sean, dia masih takut dengan kejadian ini," jelas XyRa meminta pengertian karna ini tak mudah bagi mereka.

"Kamu yang membuatnya takut."

"Iya, aku akui itu, aku sedang menciumnya karna gemas hingga tak melihat ada orang sedang menyebrang," ucap XyRa menjelaskan sebab ia bisa selalai itu, ia tak menyangka jika rasa sayangnya bisa mencelakai seseorang seperti ini.

Maya menatap lekat ke arah XyRa yang menunduk kan pandangan sambil memainkan jari jarinya diatas paha, otaknya kini sedang berpikir keras adakah seorang wanita single dewasa yang mencintai anak sambungnya seperti ini?

Sungguh sulit di pahami tapi buktinya jelas ada didepan matanya saat ini.

.

.

.

Rumah mewah yang beberapa bulan ini biasanya selalu ramai dengan gelak tawa, kini sunyi senyap karna para penghuninya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing begitu pun dengan Sean.

Tapi, XyRa yang peka dengan diamnya anak itu tentu tak membiarkannya berlarut-larut.

"Sean, Mamih buatkan jus apel kesukaanmu ya," tawar wanita cantik itu yang masuk kedalam kamar putranya.

"Aku kenyang, Mih. Tadi Mbak ambilkan brownies keju untukku," jawabnya yang langsung meminta pelukan.

"Ya sudah, nanti malam kita makan malam di luar bagaimana? Sean mau makan apa?"

"Apa saja asal Mamih yang suapi," kata Sean yang menjawab dengan sangat serius karna terlihat dari sorot matanya saat ia mendongakkan wajah.

Kini, bagaimana XyRa tak jatuh cinta jika mata itu begitu teduh ketika menatapnya, ia tak salah sudah menempatkan Sean dalam hatinya tapi entah dengan anak itu jika saja ada bidadari lain yang kini tiba tiba datang dalam hidupnya.

.

.

.

Sean jangan lupakan Mamih ya, karna kini Surgamu sudah kembali..