NovelToon NovelToon
Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Status: tamat
Genre:Keluarga / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Terlarang / Romansa / Cintapertama / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Berawal dari sebuah gulir tak sengaja di layar ponsel, takdir mempertemukan dua jiwa dari dua dunia yang berbeda. Akbar, seorang pemuda Minang berusia 24 tahun dari Padang, menemukan ketenangan dalam hidupnya yang teratur hingga sebuah senyuman tulus dari foto Erencya, seorang siswi SMA keturunan Tionghoa-Buddha berusia 18 tahun dari Jambi, menghentikan dunianya.

Terpisahkan jarak ratusan kilometer, cinta mereka bersemi di dunia maya. Melalui pesan-pesan larut malam dan panggilan video yang hangat, mereka menemukan belahan jiwa. Sebuah cinta yang murni, polos, dan tak pernah mempersoalkan perbedaan keyakinan yang membentang di antara mereka. Bagi Akbar dan Erencya, cinta adalah bahasa universal yang mereka pahami dengan hati.

Namun, saat cinta itu mulai beranjak ke dunia nyata, mereka dihadapkan pada tembok tertinggi dan terkokoh: restu keluarga. Tradisi dan keyakinan yang telah mengakar kuat menjadi jurang pemisah yang menyakitkan. Keluarga Erencya memberikan sebuah pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Bagi Akbar, Lusi sekarang sudah seperti pahlawan super. Cewek itu adalah satu-satunya jembatan antara dunianya yang terkunci di kamar kos dan dunia Erencya yang terkunci di rumah megah. Jadi, setiap kali Lusi mengirim DM singkat, "Biasa, jam 4," itu adalah sinyal untuk misi serah terima yang selalu bikin jantungnya maraton.

Hari itu, saat Lusi menyerahkan surat balasan dari Erencya, ada senyum beda di wajahnya. "Lo beneran udah jadi pawangnya Erencya, Bar," katanya sambil nyengir. "Dia sekarang auranya beda banget. Masih diem di rumah, tapi matanya hidup lagi."

Akbar cuma bisa tersenyum, hatinya terasa hangat. Dia nggak langsung baca surat itu di depan Lusi. Dia menahan diri, membawa 'harta karun' itu kembali ke markas besarnya. Di kamar kosnya yang hening, barulah dia membuka dan membaca balasan dari 'penonton setia'-nya.

Membaca surat Erencya kali ini rasanya seperti dapat penghargaan Oscar. Reaksi antusias gadis itu terhadap 'Netflix Kertas' bikin semua usahanya terasa sepadan. Dia tertawa saat Erencya mengomentari catatannya, dan hatinya terasa penuh saat membaca analisis Erencya tentang Ken Dedes.

...Mungkin cinta itu tumbuh belakangan, karena perjuangan. Mirip kita, nggak sih? Hehe.

Kalimat itu. Sumpah, kalimat itu bikin Akbar berhenti napas sesaat. Gadis ini... dia bukan cuma membaca, dia mengerti. Dia melihat koneksi antara cerita kuno itu dengan perjuangan mereka saat ini. Pada momen itu, Akbar sadar hubungan mereka sudah melampaui sekadar kangen-kangenan. Mereka sekarang terhubung di level pemikiran, di level jiwa. Mereka saling memahami tanpa perlu banyak kata.

Permintaan Erencya untuk cerita Roro Jonggrang terasa seperti sebuah tantangan yang menyenangkan. Oke, penonton setianya sudah request episode baru. Sang produser konten dadakan ini harus segera bekerja.

Keesokan harinya, rutinitas Akbar berubah. Setelah menjalankan 'misi jam 4 sore'-nya, dia nggak langsung pulang. Dia pergi ke perpustakaan daerah Jambi. Tempat itu sepi, adem, dan yang paling penting, gratis. Dia menelusuri rak-rak berdebu, mencari buku-buku tentang legenda nusantara. Dia ingin cerita Roro Jonggrang versinya jadi spesial, dengan detail-detail yang mungkin Erencya belum pernah dengar.

Dia duduk di sudut perpustakaan sampai sore, membaca dan membuat catatan. Dia merasa hidup kembali. Dia bukan lagi Akbar yang terdampar dan kebingungan. Dia adalah seorang peneliti, seorang penulis, seorang pencerita yang punya misi penting: membangun dunia imajinasi untuk gadis yang dicintainya.

Malamnya, kamar kosnya yang sempit berubah menjadi studio penulis. Ditemani suara berisik kipas angin dan secangkir kopi instan, dia mulai menulis. Dia menumpahkan semua gairahnya pada cerita. Dia menggambarkan kecantikan Roro Jonggrang, ambisi Bandung Bondowoso, dan keputusasaan sang putri saat melihat candi keseribu hampir selesai. Dia menulis dengan gaya yang seru, seolah sedang menceritakan sebuah film blockbuster.

Sambil menulis, dia tersenyum. Dia membayangkan ekspresi Erencya saat membaca bagian-bagian yang seru, atau saat gadis itu merenungkan akhir cerita yang tragis. Proses menciptakan sesuatu untuk Erencya ini memberinya tujuan. Hari-harinya tidak lagi diisi dengan penantian yang pasif, tapi dengan proses kreatif yang aktif. Hikmah-nya jelas: di tengah situasi yang seolah merampas segalanya, dia justru menemukan kembali gairahnya yang paling dalam.

Beberapa hari kemudian, saat sedang berjalan pulang dari perpustakaan, Akbar melihat sesuatu yang membuatnya berhenti. Mal-mal dan pertokoan sudah mulai memasang dekorasi gemerlap. Lampu-lampu kelap-kelip dengan tulisan "Selamat Tahun Baru 2026".

Tahun Baru.

Sebuah kenyataan pahit menghantamnya. Sebentar lagi malam pergantian tahun. Malam di mana orang-orang berkumpul dengan keluarga dan orang-orang terkasih, menyalakan kembang api, dan menyambut harapan baru bersama.

Dan dia? Dia akan sendirian di kamar kos ini. Erencya juga akan 'sendirian' di tengah keramaian keluarganya. Mereka berada di kota yang sama, tapi terasa seperti di planet yang berbeda. Mereka tidak akan bisa bertukar ucapan selamat tahun baru secara langsung. Tidak akan ada ciuman tengah malam. Tidak akan ada momen melihat kembang api bersama.

Rasa rindu yang tajam tiba-tiba menyergapnya, lebih kuat dari biasanya. Dunia surat-menyurat yang mereka bangun ini memang indah, tapi itu juga sebuah pengingat konstan akan apa yang tidak bisa mereka miliki. Sebuah hubungan yang normal.

Tapi Akbar tidak membiarkan kesedihan itu berlarut-larut. Dia sudah belajar sekarang. Setiap kali ada tembok yang menghalangi, tugasnya bukan meratapinya, tapi mencari cara untuk memanjatnya atau mengelilinginya.

Malam itu, setelah menyelesaikan kisah Roro Jonggrang, dia menulis surat pengantarnya dengan sebuah ide baru.

Untuk penonton setiaku, Erencya,

Episode kedua dari 'Netflix Kertas' sudah siap tayang! Sesuai request, kali ini tentang si cantik yang bikin pria tergila-gila sampai mau membangun seribu candi dalam semalam. Semoga kamu suka ya. Jangan lupa kasih rating dan review, hehe.

Oh ya, aku lihat di luar sudah ramai dekorasi tahun baru. Sebentar lagi tahun baru, ya. Aneh rasanya kita ada di kota yang sama tapi nggak bisa ngerayain bareng. Pasti nanti di rumahmu ada acara besar.

Aku nggak akan bohong, aku sedih. Aku pengen banget ada di sana, di sampingmu pas jam dua belas malam. Tapi nggak apa-apa. Mungkin tahun ini kita rayakan dengan cara kita sendiri. Aku akan tulis cerita spesial buat malam tahun baru nanti. Sebuah cerita yang lebih ceria, bukan yang tragis kayak Roro Jonggrang. Anggap aja itu kembang api kita, yang terbuat dari kata-kata.

Jadi, jangan sedih juga ya nanti pas malam tahun baru. Ingat saja, di seberang kota, ada aku yang lagi nulis cerita buatmu, sambil mikirin kamu.

Selalu,

Akbar.

Dia memasukkan semua lembaran kertas itu ke dalam amplop. Perasaannya campur aduk. Ada rasa bangga karena telah menciptakan sesuatu yang tulus untuk Erencya. Ada rasa rindu yang menyakitkan karena keterpisahan mereka. Tapi di atas segalanya, ada rasa cinta yang begitu besar dan kuat.

Dia menatap tumpukan kertas di hadapannya. Ini bukan lagi sekadar surat atau cerita. Ini adalah bukti. Bukti bahwa cinta mereka tidak bisa dipenjara. Bukti bahwa kreativitas bisa menjadi senjata paling ampuh melawan keputusasaan. Dan bukti bahwa bahkan di tengah badai tergelap sekalipun, dua orang bisa menciptakan cahaya mereka sendiri, meskipun hanya terbuat dari kertas, tinta, dan harapan.

1
👣Sandaria🦋
jadi akhirnya Akbar login atau logout, Kak?🤔
kisah perjuangan cinta yg mesti aku hargai sebagai pembaca, Kak. meski dari tengah sampai akhir aku merasa authornya kehilangan "sentuhan" pada ceritanya. mungkin gegara mengubah ending dengan bermanuver terlalu tajam😂
Sang_Imajinasi: udah ada kok cuma belum dirilis mungkin akhir bulan ini rilis novel roman dengan banyak bab maybe 500 bab
total 8 replies
👣Sandaria🦋
selalu aneh dengar ucapan hati-hati di jalan bagi orang yg naik pesawat. macam dia aja yg nerbangin pesawat. harusnya kan "tolong bilangin ke pilotnya hati-hati di udara, jangan ngebut!"🙄🤣
👣Sandaria🦋
baca bagian ini, Bang@𝒯ℳ ada begitu banyak "kekayaan" di dunia ini, tidak hanya melulu soal uang. mungkin disayangi aku yg imut ini salah satunya🤔😂
👣Sandaria🦋: aku barusan tamat baca ini novel, Bang. cari tempat mojok lain lah. atau berantem lagi di novel Om Tua😆
total 8 replies
👣Sandaria🦋
asiik bener nama timnya 👍😂
👣Sandaria🦋
aku dulu pernah naik ini di pasar malam, Kak. pas di atas ketinggian itu terjadi ciuman ke-29 ku. kalau gak salah ingat 🤔😂
👣Sandaria🦋
yg bertemu diam-diam selama seminggu itu di bulan Juni, Kak. yg terjadi di bulan Desember mah nerakaa😆
👣Sandaria🦋
kadang aku ragu Erencya ini di cerita aslinya beneran masih SMA, Kak? tua kali pemikirannya. minimal anak kuliahan tingkat akhir lah😆
👣Sandaria🦋
kok mereka belum menyinggung keimanan ya, Kak?🤔
👣Sandaria🦋
jadi udah di tahap "pulang" aja nih. enggak datang lagi? jauh kali lompatan si Akbar😆
👣Sandaria🦋
untung gak kayak adegan Armageddon😅
👣Sandaria🦋
mengapa Akbar gak jalur darat aja ke Jambi nya, Kak? mungkin biar kelihatan dramatis ya efeknya kek di pilem pilem?😆
👣Sandaria🦋
kayak kita nih Bang@𝒯ℳ cinta yg kuat itu tumbuh di tengah percakapan percakapan saling maki, saling bully dan saling merendahkan diri🤦 sampai-sampai mengalahkan romansa cinta Ucup dan Anny😂🤣
👣Sandaria🦋: aduh Abang. pengen terjun ke laut aja nih aku, biar digulung ombak sekalian☺️😂
jadi pengen nge tag Bang Salman, Bang Zen dan Bang Asta. kali aja mereka rela muntahh berjamaah, Bang🤣🤣
total 2 replies
👣Sandaria🦋
kalau Erencya juga membangun jembatan dari sisi seberang, pasti sebentar lagi jembatannya nyambung itu. entah kalau ada preman preman yg nyolong bata dan besinya🤦
👣Sandaria🦋
jangan terlalu terbuai gombalan kalian. karena "semua akan preeet pada waktunya" begitulah kata-kata warga net yg berpikir logis🤣
👣Sandaria🦋
aku tidak menyangka perkara membangun jembatan ini bisa membuatku melankolis begini, Kak😭😂
👣Sandaria🦋
sebegini beratnya perjuangan cinta, siapa yg akan berani membakar jembatannya? bahkan authornya saja tidak berani😭😂
Sang_Imajinasi: baca nya sambil play musik tanpa cinta, sama seamin tapi tak seiman kak
total 1 replies
👣Sandaria🦋
kalau guru sejarah ku seperti Akbar. mungkin aku masih ingat siapa nama guru sejarah ku dulu. lebih parahnya aku saja lupa ada pelajaran sejarah😆
👣Sandaria🦋
memang begitu gaya dosen penguji sejak zaman purba 😂
👣Sandaria🦋
ini bener lagi. kalau udah mendekati waktu eksekusi, jangan ngapa-ngapain lagi. tunggu aja dor nya😆
👣Sandaria🦋
memang betul ini, kadang mules😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!