NovelToon NovelToon
GADIS SAMPAH Berubah Menjadi JENIUS KULTIVASI

GADIS SAMPAH Berubah Menjadi JENIUS KULTIVASI

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Anak Genius / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:168.1k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Andien yang mati dibunuh keluarga suaminya, mendapatkan sistem dan bisa hidup kembali dan berganti nama menjadi Clarissa. Karena terikat dengan sistem, begitu kehidupan sebagai Clarissa usai, dia hidup sebagai Lestari dan menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya. Kini jiwa Andien yang sudah menjelajahi dua kehidupan ditahun yang berbeda terdampar di dunia Kultivasi, sebuah kehidupan yang selama hanya dia yakini sebagai dunia dongeng dan khayalan karena hanya muncul di novel dan game online. Berada di tubuh seorang gadis kecil bernama Wu Xia yang memiliki lima akar spiritual dimana didalam dunia Kultivasi dianggap tidak berguna dan aib. Didunia asing ini sekali lagi jiwa Andien diberi tantangan untuk hidup dengan baik dan membungkam mulut semua orang yang selama ini merehkan eksistensi keberadaan Wu Xia dan berusaha untuk menjadi kuat agar bisa membawa seluruh keluarganya naik menuju puncak surgawi dimana para kultivator menuju diakhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PRIA BRENGSEK ITU DATANG

Baru saja Su Xiao hendak beristirahat setelah berlatih membuat beberapa jimat dan formasi untuk persiapan turnamen, Jiang Ling datang dengan senyum menggoda.

“Senior Su, coba tebak, siapa yang hari ini datang mengunjungimu?”, ucap Jiang Li sambil mengerling nakal.

Su Xiao yang otaknya lelah untuk berlatih tak bisa berpikir lagi dan segera bertanya dengan wajah malas, “Siapa memang? Jika bukan orang yang penting, bilang aku sedang tak bisa diganggu”, ucapnya sambil bersandar di kursi panjang dengan posisi setengah berbaring.

Melihat Su Xiao tampak tak bersemangat, Jiang Li yang ingin membuktikan apakah kekasih seniornya inilah pria jahat yang telah menipu perasaan dan hartanya sehingga diapun berusaha untuk membujuk Sui Xiao pergi keluar.

“Diluar, ada kekasihmu, kak Lianxing”, jawab Jiang Li.

Mendengar nama Lianxing disebut, hati Su Xiao menjadi kacau. “Apa benar Lianxing telah menipu dan memanfaatkanku. Kali ini, aku akan membuktikkannya sendiri”, batinnya penuh tekad.

Su Xiao pun segera mencari jimat topi hijau dimana orang yang berselingkuh dan pasangan selingkuhannya akan memiliki kulit berwarna hijau yang tidak bisa disembuhkan oleh obat apapun dan akan bertahan selama satu bulan penuh.

Awalnya, ketika tengah berlatih membuat jimat, tiba-tiba Su Xiao teringat akan ramalan Wu Xia mengenai takdir percintaannya yang berakhir buruk sehingga dia pun terbesit ide untuk membuat jimat ini.

Agar tak membuat kekasihnya curiga, Su Xiao berdehem untuk menetralkan perasaannya dan merubah ekpresi wajahnya agar bisa selembut biasanya.

Setelah menepuk pakaian yang dikenakannya dan merapikannya, Su Xiao pun berjalan keluar, menuju pintu gerbang sekte dimana Lianxing berada.

Karena Wang Erya tak terlalu menyukainya, Lianxing tak berani masuk kedalam sekte dan hanya berani menemui Su Xiao diluar dan didepan gerbang sekte.

“Wah, pria brengsek itu, berani sekali dia datang. Aku ingin lihat bagaimana wajahnya hingga dia bisa menipu senior Su dengan begitu telak!”, batin Wu Xia geram.

Setelah mendengar suara hati Wu Xia, semua orang yang semula tengah berada dalam ruangan masing-masing dan berlatih pun satu persatu mulai keluar dan mengintip apa yang terjadi didepan gerbang sekte.

Begitu keluar dan mengintip dari teras, dapat Wu Xia lihat seorang lelaki kurus dengan kulit yang sangat pucat berdiri didepan gerbang.

Bukan hanya tak memiliki kultivasi yang tinggi, wajah pria itu, meski sedikit tampan tapi sorot matanya penuh perhitungan dan terkesan licik.

“Cih! Bagaimana senior Su bisa tertipu dengan wajah penuh kemunafikan seperti ini. bahkan para senior didalam sekte lebih tampan dari pria ini”, gerutu Wu Xia dalam hati.

Su Xiao yang kembali mendengar suara hati Wu Xia hanya bisa menggenggam erat ujung pakaiannya dan berusaha untuk tetap bersikap biasa agar kekasihnya itu tak curiga.

Lianxing menatap Su Xiao dengan penuh kasih sayang. “Xixi, akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Kamu tidak tahu, betapa tersiksanya aku menahan rasa rindu ini. Jika saja aku tidak sedang sakit, mungkin sudah sejak kemarin-kemarin aku mendatangimu tanpa harus menunggu selama lima bulan yang sangat panjang ini”.

“Ck, pria brengsek ini mulutnya sangat manis dan pandai berpura-pura. Pantas saja senior Su merasa kasihan dan masuk kedalam perangkapnya”, Wu Xia kembali membatin dengan geram.

Su Xiao yang hatinya mulai luluh melihat wajah Lianxing seketika tersadar setelah mendengar suara hati Wu Xia. Tapi, dia tetap memainkan sandiwara sebagai wanita yang tengah jatuh cinta, seperti sebelum-sebelumnya.

“Benarkah, kamu merindukanku?”, tanya Su Xiao sambil menggenggam kedua tangan Lianxing.

“Tentu saja, aku sangat merindukanmu. Aku masih sakit, tapi karena rasa rindu ini sudah tak tertahan, akupun nekat datang untuk menemuimu”, ucap Lianxing dengan nada lemah.

Uhukkk...uhukkk...

Untuk menambah efek dramatis, dia batuk beberapa kali sambil berpura-pura lemah demi bisa menarik simpati Su Xiao.

Wu Xia yang melihat acting menjijikkan Lianxing semakin bertambah geram. “Sial! Aku baru kali ini melihat pria menjijikkan seperti ini!”, umpatnya dalam hati.

“Jika saja dia tak kekurangan batu kristal dan didesak oleh keluarga Qinqin untuk menikahi wanita itu, dia tak mungkin repot-repot datang untuk menemui senior Su. Kali ini dia datang untuk meminta batu kristal dengan alasan pengobatan ibunya, padahal ibunya tidak pernah jatuh sakit. Keduanya hanya berpura-pura demi bisa mengeruk batu kristal dari senior Su dan beberapa gadis lainnya yang memiliki nasib sama dengan senior Su. Kali ini, batu kristal yang akan didapatkan, rencananya akan dipergunakan untuk membayar mahar agar bisa menikahi Qinqin, wanita yang dicintainya dan telah tinggal bersama dengan dirinya dalam satu rumah. Sementara senior Su hanyalah alat baginya untuk mendapatkan batu kristal dengan mudah. Apalagi dia sudah mendengar kabar jika kehidupan di sekte Guanlan sudah mulai membaik, jadi dia kesini berharap senior Su seperti sebelumnya, dengan senang hati mengeluarkan banyak batu kristal untuknya. Sungguh pria yang menjijikkan!”, batin Wu Xia penuh amarah.

Jika saja tak memikirkan perasaan Su Xiao, ingin rasanya pria brengsek itu Wu Xia cekik hingga mati dan melemparkan tubuhnya ke hutan untuk dijadikan makanan binatang buas.

Mendengar suara hati Wu Xia, cengkeraman tangan Su Xiao di ujung bajunya semakin erat hingga kain pakaiannya hampir robek.

Dia menatap wajah menyedihkan kekasihnya, tak percaya jika pria yang berpenampilan jujur dan lembut itu ternyata telah menipunya.

Su Xiao maju selangkah, dan dia meraba wajah Lianxing yang sangat pucat sambil menempelkan jimat topi hijau di pipinya.

Jimat yang dibuat ini berukuran sangat kecil dan langsung meresap kedalam tubuh orang yang tengah di jampi-jampinya.

Lianxing sedikit mengernyit karena tiba-tiba pipinya yang dipegang oleh Su Xiao terasa panas seperti ada api yang membakarnya, tapi dia tak bisa menghalau tangan kekasihnya itu karena tujuannya belum tercapai.

Panas yang Lianxing rasakan merupakan efek dari masuknya kertas jimat kedalam tubuh pria kurus itu.

Untuk memasukkan sebuah jimat kedalam tubuh korbannya, dibutuhkan tenaga spiritual yang tidak sedikit, membuat peluh mulai muncul di kening Su Xiao.

Melihat ekpresi kesakitan yang Lianxing tunjukkan, entah kenapa hati Su Xiao merasa sedikit lega.

Dua tahun menjalin hubungan, Lianxing selalu mengeluh mengenai penyakit yang diderita ibunya, membuat Su Xiao iba dan tak pelit untuk memberikan banyak kristal agar ibu kekasihnya itu bisa mendapatkan perawatan dari tabib hebat serta uang untuk membeli obat.

Pernah suatu kali Su Xiao merasa penasaran dan ingin bertemu dengan ibu Lianxing, tapi pria itu mengatakan jika dia tak ingin Su Xiao tertular penyakit yang diderita ibunya sehingga tak diperbolehkan untuk menengoknya.

Saat itu, Su Xiao merasa jika Lianxing begitu perhatian terhadapnya dan takut dia jatuh sakit. tapi kini, setelah mendengar suara hati Wu Xia, ternyata dia tak diperbolehkan datang kerumah Lianxing dan menengok ibunya karena dirumah itu ada wanita yang sangat dicintainya tinggal disana, dan sang ibu yang selama ini dijadikan alat untuk dia mengambil batu kristal darinya tidak pernah sakit jadi dia menghalangi Su Xiao untuk datang agar kebusukannya tidak sampai terbongkar.

Setelah merasa jika jimat topi hijau telah berhasil masuk sepenuhnya, Su Xiao pun menyingkirkan telapak tangannya dari pipi Lianxing, membuat pria itu merasa lega karena rasa panas itu langsung lenyap digantikan oleh rasa sejuk yang nyaman.

“Kamu sedang sakit, bagaimana jika aku ajak kamu pergi ke tabib untuk memeriksa kondisimu”, ucap Su Xia dengan nada penuh kekhawatiran.

“Tidak...penyakitku ini tak terlalu parah jadi tidak perlu pergi ke tabib”, tolak Lianxing panik.

Melihat wajah panik kekasihnya, hati Su Xiao tidak bisa tidak merasa sakit karena tampaknya pria ini kembali berpura-pura lemah didepannya untuk kembali menipunya.

“Penyakitku ini, jangan kamu hiraukan. Aku hanya kepikiran mengenai ibuku yang tak kunjung sembuh. Tampaknya, obat yang sekarang perlu diganti. Kata tabib yang memeriksa terakhir kali, obat untuk ibuku harus ditingkatkan karena obat yang sekarang tidak bisa memberi efek apapun. Hanya saja, kristal yang aku miliki tak cukup”, ucap Lianxing dengan wajah sedih.

Lianxing yang sudah tak tahan melihat Su Xiao tak merespon petunjuknya pun dengan lugas mulai mengutarakan maksud kedatangannya.

Su Xiao yang merasa jika Lianxing mulai merobek topeng kemunafikannya pun tetap berusaha memainkan peran sebagai kekasih yang baik.

“Maaf, aku tak bisa membantu apapun. Sekte juga baru bangkit, batu kristal yang kami miliki pun hanya cukup untuk makan. Aku nanti akan mencoba mencarikanmu pil untuk ibumu setelah aku pulang dari turnamen”, ucap Su Xiao sambil pura-pura menyeka sudut matanya.

Lianxing yang merasa kedatangannya hari ini sia-sia, wajahnya sedikit gelap. Ekspresi kekecewaan dan kemarahan, meski hanya sekilas ditampilkan namun berhasil ditangkap oleh Su Xio, membuat rasa cinta yang masih tersisa benar-benar hilang lenyap tak berbekas.

“Jika begitu, fokuslah pada turnamen mu dulu. Aku harus pergi untuk mencari batu kristal untuk pengobatan ibuku”,  ucap Lianxing datar.

Setelah mengatakan hal tersebut, diapun buru-buru pergi dan tak lagi menoleh ke belakang, meninggalkan Su Xiao yang hatinya hancur berkeping-keping.

1
mom SRA
kurang thoor 😄
Dwi Agustina
Bagus Xiaxi👍👍👍biar nyaho org jahat tuh👍💪
Sribundanya Gifran
thor tambah lagi dong
Ira mariyani
tambahin kak critanya bagus banget soalnya🙏🙏
Anonymous
Author… dibanyakin update cerita bab nya,,,
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊
Dewa Ayu Citra
kena kau 🤣🤣🤣🤣
Betti Betti
lanjut ceritanya Thor jangan terlalu pelit update cerita nya 🙏🤣
Sri rahayu
semangat Thor. lanjut terus
sasa adzka
nahhh kan sekali hembusan angin pas baca malah bersambung😂😂..
thor ayo lah kau baik dan baik.. weekend thor.. double up thor😍😍 seru thor...
sambil nunggu kau tulis lagi aku kasih kopi panas lah ☕ biar kau thor melek nulis
Fransiska Husun
nãh kam mampus klo bertemu dengan leluhur kecil/Grin//Grin//Grin/
Aie Saragih
kk kok sikit kli kk
nuranura
hebat👍👍👍👍
Lala Kusumah
aaahhhh Xioxi emang hebaaaaaatt 👍👍👍
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sribundanya Gifran
tambah lagi thor, biasanya 2/3 ko ini cmn 1 thor
lanjit thor
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊
Sri rahayu
orang jahat pasti hidupnya akan sial terus
Titi Liana
suka
Wahyu Purwati
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!