Suamiku Ternyata Seorang Bos

Hari semakin siang tetapi kedua orang itu masih terdiam tanpa mau bicara.... harta yang mereka kumpulkan tanpa semua orang tahu hilang entah kemana, polisi saja susah untuk mencari pelakunya, tetapi yang membuat mereka khawatir adalah berkas-berkas penting tentang kepemilikan tanah, rumah dan perusahaan, ada juga perkebunan yang berada di luar kota. dan semua itu masih atas nama Maura.

" mah pah, udah dong sedihnya... kan nanti kita bisa buat ulang berkas-berkas itu, tinggal menyuruh pengacara saja semuanya sudah beres"kata Nina membujuk orang tuanya...

"tidak semudah itu Nina... semuanya masih atas nama Maura..., jadi kalaupun kita membuat yang baru, tetap harus ada tanda tangan dari Maura, dan itu bisa dibuat setelah Maura usianya sudah 22 tahun." ucap sang Mama yang diangguki oleh suaminya.

"terus untuk pernikahan Nina bagaimana...?, masa semuanya batal, kan malu nanti..." ucap Nina manja.

"tenang saja Nina.... tabungan papa masih sangat banyak, kau lihat ini..."Tuan yoga menunjukkan kartu hitam miliknya...

"tidak perlu khawatir, kamu tinggal mempersiapkan dirimu saja, untuk urusan ini... biar semua papa yang mengurus, , dan jangan sampai pembicaraan ini didengar oleh Maura" kata sang papa memperingatkan putrinya.

"iya Pah... Nina tahu..., ya udah sekarang makan yuk Pah ma, makan siang sudah terlewat kasihan perut Mama dan papa, nanti kalau sakit bagaimana...?" ajak Nina penuh perhatian... dan orang tuanya mengangguk lalu berjalan ke arah ruang makan.. sedangkan Maura sudah izin untuk pergi ke kampus, karena ada ujian mendadak.

mereka makan dengan malas, tapi benar kata putrinya, walaupun tidak berselera tetap harus ada makanan yang masuk ke dalam perut mereka, karena beberapa hari mereka harus tetap sehat untuk menghadiri acara pernikahan Putri mereka satu-satunya.

***

Di sebuah universitas ternama di kota tersebut, kini Maura sedang mengikuti ujian dengan sangat serius. dari tadi dosen yang terkenal killer itu memperhatikan Maura. biasanya Maura tidak pernah mengikuti ujian apapun tetapi dia selalu mendapatkan nilai entah dari mana itu, teman-temannya saja selalu mengumpat di belakang Maura tetapi tidak berani mengatakannya secara langsung, karena bisa-bisa mereka akan dikeluarkan dari kampus tersebut.

tidak sampai setengah jam Maura bisa menyelesaikannya dengan sangat baik.

dia berdiri dan meninggalkan teman-temannya yang belum selesai.

"permisi...saya sudah selesai, bolehkah saya pulang dulu..." Maura menyerahkan kertas hasil ujiannya dengan sopan.

Sang dosen mengambil kertas itu dan memperhatikan dengan seksama, matanya terbelalak lalu dia melepaskan kacamatanya dan mengucek matanya, barangkali dia salah melihat.

pak dosen sampai menggelengkan kepalanya"ini tidak mungkin"ucapnya tidak percaya...

Bagaimana bisa seorang yang tidak pernah ikut pelajaran nya dan tak pernah mengikuti ujian sekalipun , sekalinya mengikuti ujian semuanya benar.

"apa ini benar semuanya adalah milikmu...?"tanya sang dosen penasaran.

"tentu saja pak, Anda bisa lihat sendiri... semuanya masih mengikuti ujian, sedangkan saya sudah selesai lebih dulu, kalau anda tidak percaya, kapan-kapan kalau ada waktu, kita bisa melakukan tanya jawab secara langsung" ucap Maura sopan.

"Kenapa tidak dari dulu kamu melakukan ini Maura...?" tanya pak dosen yang tidak menyangka , ternyata Maura sangat cerdas.

"dari dulu saya hanya malas saja pak, tetapi mulai sekarang, Saya akan membuktikan kepada semuanya bahwa saya bisa, dan saya minta maaf karena sering meninggalkan kelas saat bapak mengajar" ucap maura tersenyum, dan meninggalkan kelasnya dengan leganya....

Seseorang sedang mengepalkan tangannya kesal, dia adalah Cindy dan Rita...."kurang ajar sih Maura itu, bukan hanya kelakuan dan pakaiannya saja yang berubah, tetapi ternyata dia pintar juga, selama ini aku tidak tahu kalau dia itu pintar, "kata Cindy menatap temannya Rita.

"benar saja... selama ini Maura begitu bodoh, selalu saja mengikuti kemauan kita, tetapi kali ini benar-benar di luar dugaan" kata Rita menimpali temannya itu.

"bagaimana nanti malam kita kerjai si Maura sok suci itu..."ucap Cindy setelah memikirkan sesuatu...

"bener juga, Kita juga harus berpura-pura sadar seperti dirinya"kata Rita menyetujui usul temannya itu...

mereka berdua tersenyum memikirkan cara untuk menghancurkan Maura.

"CINDY.... RITA... KALAU KALIAN MAU RIBUT PERGI SAJA KELUAR" ucap sang dosen menggelegar di ruangan yang cukup luas itu membuat nyali Cindy dan Rita takut.

"baik pak...." ucap mereka serempak langsung terdiam, biasanya mereka tidak pernah takut kalau ada Maura, tetapi sekarang Maura tidak ada, menurut itu lebih baik...

" sialan, ini gara-gara si Maura" gumam Sindi pelan.

Tut...Tut...Tut...

Saat ini Maura sudah berada di dalam mobil sport mewah miliknya, dia mencoba untuk menghubungi suaminya.

"halo assalamualaikum....?""jawab Dave di sana setelah mengangkat teleponnya yang ternyata dari sang istri.

"waalaikumsalam" jawabnya.

"kak Bagaimana kalau aku ke tempatmu sekarang saja, kebetulan... ujiannya sudah selesai!"ucap maura lembut.

"baiklah... aku kirimkan alamat yang perlu kamu datangi sekarang juga" kata Dave di seberang sana.

"oke, aku tunggu, agar aku langsung ke sana" ucap Maura.

"baik aku kirimkan alamatnya sekarang, udah dulu ya assalamualaikum...! ucap Dave.

"waalaikumsalam kak, terima kasih".

jawab maura pelan.

Tut....

setelah sambungan telepon terputus, Maura mendapatkan pesan, setelah dia membukanya, Maura merasa terkejut.

"ini kan apartemen yang sangat mewah itu, Bagaimana bisa kak Dave bisa memiliki apartemen mewah, kalau hanya seorang supir rasanya itu tidak mungkin, tetapi kalau melihat keahlian dalam meretas CCTV dan membuka tombol-tombol yang sangat sulit setelah membuka brankas itu, kak Dave memang bukan orang biasa" gumam Maura pelan.

"aku tidak boleh menanyakannya, lebih baik menunggu kak dave mengatakannya langsung, " lanjutnya.

Maura langsung melajukan mobilnya secara pelan untuk menuju ke alamat apartemen yang suaminya berikan...

Di tengah perjalanan saat ada lampu merah tidak sengaja dia melihat mantan tunangannya itu. sedang bersama seorang perempuan di dalam mobil, kebetulan pintu kaca Tomi tidak ditutup, jadi Maura bisa melihatnya secara langsung laki-laki dan perempuan itu sedang berciuman mesra di dalam mobil...

"dasar pria menjijikan..., kenapa aku dulu bodoh sekali ya" Maura mengambil ponselnya untuk merekam kelakuan mantan tunangannya itu. Saking asyiknya, Tomi sampai tidak menyadari kalau mobil Maura berada di samping mobilnya.

setelah lampu berubah warna hijau, Maura melajukan mobilnya dengan cepat.

sedangkan mobil di samping maura masih berhenti, sampai suara klakson di belakangnya berbunyi.

Tin tin...

sang pengendara motor menggebrak pintu mobil milik Tomi.

Brak brak brak...

"kalau mau berbuat mesum jangan di jalan bodoh..."umpat sang Pengendara motor marah, apalagi di belakangnya sudah mulai macet akibat ulah dari pengendara mobil di sampingnya ini.

Tomi menghentikan aktivitasnya,

Tomi dan perempuan itu merasa malu lalu menancap gasnya, untuk melajukan mobilnya dengan cepat.

"sialan..." umpat Tomi, karena kesenangannya terganggu...

"sudahlah honey, sebaiknya kita teruskan saja di hotel"ucap wanita itu dengan manja...

"oke baby, kebetulan... aku sedang ingin..." kata Tomi dengan wajah penuh gairah.