Queen Angella

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di apartemen milik davide, karna jarak nya memang cukup dekat.

Angella tersenyum manis saat melihat laki-laki itu sudah menunggunya di lobi, menyambut nya dengan pelukan hangat.

''Kau menunggu ku di sini," sambut Angella

Davide  mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Angella,

''Aku merindukan mu sayang,"

Angella mendorong tubuh laki-laki itu pelan hingga berhadapan dengannya, menatap manik coklat yang  teduh namun siap membunuh.

''Aku juga," jawabnya kemudian memberi satu kecupan di bibir  Davide. ''Kita naik sekarang,"

Davide tak menjawab, hanya tersenyum sembari kembali merangkul pundak Angella, mengecupii pucuk kepala wanita itu tanpa henti.

Baru saja pintu apartemen terbuka, Davide kembali pada mode mesum nya, mencumbu Angella tanpa ampun.

''Davide, eum ...., desah Angella. Berusaha mendorong laki-laki itu dari tubuh nya.

''Apa kau tidak merindukan ku Angella, sedari tadi kau berusaha membuatku jauh dari mu," selidik  Davide, karna pautan nya terus-terusan berusaha di lepaskan oleh Angella.

''Bukan begitu ...." Davide seolah tak mendengar ia terus mencumbu Angella yang beberapa hari terlepas dari dekapannya.

''Apa ini Angella?" Selidik Davide saat menyadari ada sesuatu di titik sensitif wanita itu.

''Aku sedang datang bulan," jawab Angella sedikit tersenyum bimbang.

''Shiittt ....!!" Umpat Davide.

"kenapa dia bisa datang, kau tak minum obat pencegah itu!, hardik nya penuh kecewa.

''Kau bilang lusa baru pulang, maka nya aku tak meminum nya, Aku pikir saat kau pulang, ini sudah selesai," jelas Angella.

''Aku sudah menahan nya berhari-hari  Angella!" pekik Davide masih dengan kekecewaan di wajah nya.

''Maaf kan aku," lirih Angella.

''Lalu, bagaimana dengan dia? Bagaimana kau memuaskan nya? Heh ...!" lakukan dengan mulut mu, cepat sayang aku sudah tidak tahan!.

Angella beranjak pelan, menunjukkan luka bekas gigitan di sudut bibir kiri nya, '' lakukan dengan pelan," lirih nya.

''Kenapa lagi dengan bibir mu Angella ...."

''Tidak sengaja tergigit saat makan siang tadi,"

''Shiitttttt!!" Umpat Davide kembali.

"Lakukan apapun untuk memuaskan nya Angella, APAPUN! "

*

*

Seperti yang ada di perkirakan Angella malam itu Davide membawanya ke

kasino mewah, yang baru Angella ketahui juga itu milik Alexander. Tidak semua investasi milik bawahannya Angella ketahui. Bahkan ia cenderung tidak peduli. Hanya memberi perintah apa yang dia mau dan tidak.

Davide masih memasang wajah kecewanya meski Angella sudah membantunya klimaks lebih dari satu kali. Berbagai cara Angella lakukan untuk mengeluarkan cairan laki-laki itu. Dan membuat laki-laki itu cukup .....' tidak cukup, puas.

Mereka langsung menuju lantai 2 tempat Davide biasa bertemu relasi-relasinya,  tak butuh waktu lama laki-laki itu menyelesaikannya, namun sepertinya laki-laki itu enggan untuk pulang, ia justru menerima tawaran untuk bermain, mungkin karena mainan pribadinya sedang tidak bisa di main kan, makanya dia memilih bermain, poker.

Angella menatap tajam Nicholas yang berada di lantai 1 bersama ikan buruan tentu nya.Rasa nya sudah tidak sabar mematahkan leher laki-laki yang sedang tertawa besama jalang di pangkuannya, Luidriqio.

''Kau melihat siapa," bisik Davide yang menyadari arah tatapan Angella.

''Laki-laki itu," tunjuk Angella.

''Kau kenal ?" tanya Davide kembali.

''Mantan kekasih ku,  yang menjual ku pada orang Jamaica." Jawab Angella .

''Biar anak buah ....'

''Biar aku selesaikan sendiri, aku sudah lama menahan ini." Sahut Angella sembari beranjak dari pangkuan Davide.

''Angella ...!" Sergah Davide coba menahan lengan sang kekasih.

''Tenang saja, aku hanya ingin bermain-main sayang," bisik Angella kemudian memberi satu kecupan dan berlalu pergi.

Davide hanya menatap kosong saat Angella benar-benar menghampiri laki-laki itu,

sikapnya yang tenang kembali membuat Davide penasaran.

''Luidriqio?" panggil Angella saat sudah berada di meja milik Luidriq.

''Angella ..... kau juga di sini, sahut Luidriq sedikit terkejut. Angella tak menjawab hanya menatap tajam laki-laki itu,

"Apa kau datang kesini karna merindukan ku, apa kau mencari ku, atau kau menunggu ku, apa..... apa ..... apa.

BUGH!!

Satu tendangan tepat di dada laki-laki itu, Angella berjalan pelan menghampiri Luidriq yang sudah terkapar di lantai, ''Kau telalu banyak bicara!

BUGH!!

Satu injakan tepat di rahang kiri yang laki-laki itu membuat nya mengerang, tidak hanya patah namun bisa di pastikan rahangnya juga berpindah.

''Bereskan, jangan biarkan dia mati!" Tekan Angella pelan yang jelas di mengerti oleh Nicholas.  Queen nya ini jelas belum puas bermain-main.

Angella beranjak dari tempat nya berdiri, menatap tajam pada Davide yang sedari tadi memperhatikan dari lantai 2. Kemudian dengan santai dia berjalan keluar tanpa memperdulikan puluhan mata yang menatap  penuh selidik untuknya.

Hening begitulah yang terjadi di perjalanan pulang kali ini, tidak ada cumbuan-cumbuan, maupun rengekan kegelian seperti biasa nya.

Angella masih diam, pun Davide yang masih sibuk dengan segala praduganya,

benarkah wanitanya ini pimpinan premium seperti yang di katakan bawahannya.

''Apa lagi yang kau sembunyikan?" tanya Davide memecah keheningan mobil mewah itu.

''Tidak ada." jawab Angella dingin.

''Bohong!" Katakan pada ku apa lagi yang kau sembunyikan!. tekan Davide.

Angella memilih diam, enggan menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu.

''Angella !. bentak Davide membuat Angella atau pun Hilto yang berada di kursi kemudi tersentak.

''Berikan pistol mu." ucap Angella mencoba setenang mungkin.

''Kau mau apa!" selidik Davide.

''Kau mau tau aku bisa apa lagi, akan aku tunjukan." jawab Angella.

Davide memberikan pistol jenis Glock 22 miliknya. Rasa penasarannya semakin membuncah melihat bagimana tenang Angella.

''Tambah kecepatan mu Hilto!, tanpa menjawab Hilto menurut. Angella menurunkan kaca mobil nya, membidik dengan seksama barisan burung-burung jauh di depannya.

3 tarikan pelatuk menjatuh kan 2 burung, sedang yang lolos dari incaran terbang berhamburan.

Hilto mengerem mendadak menciptakan decitan dan sedikit bau ban terbakar.

sedang Davide hening, entah terkesima, entah tak menyangka dengan yang di lakukan Angella.

''Ada lagi yang ingin kau tau?" tanya Angella setelah menjalankan aksinya.

''Siapa kau sebenar nya Angella?" telisik Davide.

Angella kembali hening, menatap lurus jalanan gelap.

_____Bersambung.

Salam Cinta

Ibu❤️