Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Antoni sore ini datang ke rumah Inka, ia memberanikan diri untuk bertemu sang kekasih. Sudah satu minggu Inka pulang ke Indonesia namun tidak pernah membalas pesan dari Antoni hingga pria itu kesal. Dan mau tidak mau ia datang ke kediaman keluarga Davian.
"Kamu datang sebagai apa, asisten Fafa atau pria yang menyukai anak gadisku? "
Davian bertemu langsung dengan Antoni lagi, sejak kejadian di pernikahan itu Antoni masuk dalam pengawasan Davian.Ia ingin tahu seberapa serius pria itu menjalin hubungan dengan anaknya.
" Saya datang sebagai pria yang menyukai anak Tuan. "
Jangan ditanya apakah Antoni takut dengan keluarga Davian, ya jelas tentu saja.Orang mana pun akan segan untuk mendekati putri nya.
" Punya nyali juga kamu mendekati anak saya. "
Hati Antoni berdebar, dia adalah pria gila yang menyukai tuan Puteri.Anak dari majikannya. Nekat!
"Saya janji tidak akan main-main dengan puteri Tuan, saya serius akan menikahinya dan berusaha membuat Inka bahagia. "
"Kapan kau akan menikahi anak saya? "
Antoni meremas tangan nya, pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. "InsyaAllah dua tahun lagi, tuan. "
Ia yang sedang merintis usaha hanya bisa menjanjikan waktu dua tahun untuk menikahi Inka. Setelah mapan, apapun akan dia usahakan agar bisa menikahi gadis itu.
"Satu tahun. Aku beri kamu waktu satu tahun untuk menikahi anakku. Jika dalam waktu satu tahun kau tidak bisa lebih baik mundur. " Davian berkata dengan tegas, enak saja anaknya harus menunggu lama.
"Ba.. Baik tuan. Aku akan bekerja keras agar bisa menikahi Inka. " Disatu sisi Antoni lega sudah mendapatkan ijin dari orangtua pacarnya dan disatu sisi ia harus ekstra keras mewujudkan impiannya.
"Satu tahun lagi, apa aku mampu. "Gumamnya dalam hati
Akhirnya Antoni bisa membawa Inka jalan -jalan setelah mendapat ijin dari orang tua sang gadis. Inka hanya bisa tersenyum mengingat kejadian dimana Antoni tegang dan salah tingkah saat berhadapan dengan ayahnya.
" Tidak usah mengejekku. " Antoni melihat Inka dari spion dalam mobil,ia terganggu dengan Inka yang selalu menertawainya.
"Kakak lucu. " Lagi-lagi Inka tertawa
"Cih,memang nya aku badut. " Antoni berdecak kesal
" Kakak yakin akan menikahiku dalam satu tahun ini? "
"Seharusnya kalau belum sanggup bilang saja tidak. " Inka
"Kalau aku bilang tidak, yang ada ayahmu akan menolak ku sebagai calon menantu. Aku tidak akan bisa berhubungan dengan mu lagi. Ayahmu pasti akan mengira aku mempermainkan anak gadisnya. "
" Lalu kenapa kakak tidak bertanya denganku, mau tidak nya menikah dengan mu. Kenapa kakak yakin banget kalau aku masih suka sama kakak.!"
"Kakak terlalu percaya diri! Bagaimana kalau aku suka dengan pria lain!" Inka dan tanpa disadari memancing emosi pria itu.
Antoni menepikan mobilnya, jalanan tidak terlalu ramai hingga dia bisa parkir sembarangan. Membuka seatbelt dan mematikan mesin mobil.
"Ka...kakak mau apa? " Inka meremas seatbelt nya saat wajah Antoni berada tepat di depan matanya. Perasaannya campur aduk antara takut dan gemetar. Jantungnya berdegup lebih kencang.Jujur saja saat menatap pria itu, Inka lemah lagi. Rasa suka nya masih ada untuk nya.
" Kamu harus nikah sama aku, mengerti! "
Inka hanya menganggukan kepala, iya in aja agar Antoni tidak marah. Sorot mata pria itu terlihat begitu mengerikan.
"Kamu tidak boleh menyukai pria lain selain aku,mengerti! "
Inka kembali menganggukan kepala. Iya in saja agar beres masalahnya.
"Tolong jangan membuat aku gila Inka, kejadian saat itu membuat aku hampir depresi karena kehilangan mu. " Kali ini Antoni merubah nada suaranya sedikit lembut.
" Tapi masalah nya cintaku pada kakak hanya sedikit, jujur setelah aku pergi ke Jepang aku sadar masih banyak yang aku inginkan. Aku ingin liburan, ingin bekerja lagi. Hidup ku lebih nyaman dan damai dari sebelumnya. " Kali ini Inka berkata apa adanya, tidak peduli pria itu akan marah lagi. Inilah isi hatinya. Tak ingin terluka kedua kalinya, Inka takut Antoni akan berubah lagi. Terkadang pria itu sulit dipahami.
"Tidak masalah walaupun hanya sedikit, masih ada peluang. Aku akan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan mu. Aku tidak mau kehilangan kamu, Inka. Kau dengar itu! " Antoni berkata sembari mendekat kan ujung hidungnya saling bersentuhan. Jantung Inka kian berdegup kencang, "Lama-lama aku yang gila" Gumamnya dalam hati
"Kemana pun kamu pergi tolong kabari aku, balas pesanku. " pinta Antoni. Inka lagi- lagi menganggukan kepala, tanda setuju.
Antoni mencium kening Inka lalu ia kembali menyalakan mesin mobilnya tanpa melihat ekspresi Inka yang sedang terkejut.
"Kalau tahu ayah kau mencium ku , kau pasti akan dipukul. "
"Aku tidak peduli jika ayahmu menghajar ku sampai mati, itu sudah konsekuensi menyukai anak gadisnya. " Antoni menjawab tanpa melihat reaksi Inka yang sedang tersenyum.
"Jangan lihat aku terus, kau ingin aku cium lagi. " Antoni melirik wanita itu yang terus terusan menatap nya. Inka tersipu malu, pipinya merona,lalu ia membuang wajahnya keluar jendela.
wkwkkwkw
🤭🤭