Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.
Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.
Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.
Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.
Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.
Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Kawanan Monster Serigala
“Ayo sini, dadaku ini sudah ditaburi bawang dan cabai, kau akan merasakan daging nikmat jika memakanku!”
Penjaga lainnya langsung merobek bajunya sendiri—sehingga memperlihatkan tulang-tulang rusuknya. Monster tidak akan kenyang memakan tubuhnya, karena lemaknya sangat sedikit.
“Sial! Kenapa kalian memprovokasi monster itu?” Yi Jing mengeluh dalam hati, belum pasti Zhang Jian bisa mengalahkan kawanan monster Serigala itu. Kalau kawanan monster Serigala itu marah, maka mereka tidak akan bisa melarikan diri—karena lari monster Serigala itu sangat cepat sekali.
Zhang Jian mengerutkan kening, heran kenapa para penjaga ini malah memprovokasi kawanan monster Serigala itu. Jika kawanan monster Serigala itu menyerang serentak, maka ia tidak akan bisa melindungi mereka.
Untungnya kawanan monster Serigala tetap berjalan santai ke arah kandang.
Monster Serigala paling besar tiba-tiba berhenti berjalan, sesaat kemudian melolong panjang.
Belasan monster Serigala segera mempercepat larinya, sementara pemimpinnya tetap berdiri di tempat.
Para penjaga kandang langsung panik, karena monster-monster Serigala itu mulai berpencar. Mereka menutup jalan melarikan diri dan mengepung kandang dari segala penjuru.
“Jangan panik!” seru Zhang Jian.
Tanaman merambat tiba-tiba muncul dari permukaan tanah dan langsung melesat ke arah monster-monster Serigala.
Seperti dalam keterangan pada gulungan kertas misi, kawanan monster Serigala itu hanya setara Ranah Pembentukan Fondasi saja. Ini mudah diatasi, karena basis Kultivasi Zhang Jian sudah di Ranah Jin Dan Tingkat Tingkat Satu.
Kawanan monster Serigala itu dililit oleh tanaman merambat.
Mereka mencoba melepas lilitan tanaman merambat itu dengan menggigit dan menggunakan cakarnya yang tajam. Akan tetapi usaha itu sia-sia saja.
“Bunuh Serigala itu!” seru Yi Jing tiba-tiba berteriak keras.
Para penjaga langsung berlari ke arah kawanan monster Serigala yang dililit tanaman merambat. Mereka menusukkan Tombak ke dada dan leher kawanan monster Serigala.
“Mundur!” teriak Zhang Jian.
Dia merasakan kehadiran aura Qi yang sangat menakutkan dan menjijikan.
Kekuatan fisik kawanan monster Serigala itu tiba-tiba meningkat pesat, kini menjadi setara Ranah Jin Dan Tingkat Satu.
Zhang Jian terkejut melihatnya, bagaimana bisa pemimpin kawanan monster Serigala itu mentransfer kekuatan pada bawahannya? Tidak mungkin monster bisa melakukan hal seperti itu.
“Kenapa semua monster Serigala itu menjadi sangat kuat?” Yi Jing mundur ke arah Zhang Jian.
Beberapa penjaga kandang tak sempat mundur. Mereka langsung dicakar sehingga dada mereka hancur lebur, itu sangat mengenaskan sekali dan membuat perut Zhang Jian mual. Pemandangan itu sangat mengerikan dan ini pertama kali ia melihat hal yang seperti ini.
“Kemungkinan besar ini hasil eksperimen. Mungkin ulah Alkemis atau Penjinak Monster!” sahut Zhang Jian sembari menyeka mulutnya, akhirnya ia memuntahkan semua makanan yang ia makan di kediaman Klan Yi tadi.
“Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan mereka, yang penting adalah apakah tuan muda Zhang Jian bisa melawan mereka?” Yi Jing panik, aura yang merembes dari tubuh kawanan monster Serigala itu saja sudah membuat tubuhnya tertekan.
“Aku akan berusaha membukakan jalan agar kalian bisa melarikan diri!” sahut Zhang Jian.
Dia sebenarnya tidak yakin apakah mampu melakukannya, karena kekuatannya kini setara dengan kawanan monster Serigala itu. Dalam keadaan normal, seharusnya ia hanya bisa mengimbangi satu monster Serigala.
Namun, ia adalah seorang Kultivator, apa yang tidak mungkin bisa mungkin terjadi—begitu juga sebaliknya.
Yi Jing maju sambil mengambil tombak yang tergeletak di depannya. Meski tanpa Qi, tubuhnya tetap kuat dan terlatih ditempa bersama prajurit kerajaan. Dia menangkis serangan seekor monster dan menusuk bagian dada, tapi tombaknya hanya menancap dangkal. Kulit mereka keras seperti baja.
“Kita tak bisa melawan mereka seperti ini!” teriak Yi Jing panik.
Monster Serigala dari arah lain telah melompat ke dalam kandang.
“Tetap berada di dekatku!” sahut Zhang Jian.
Permukaan tanah di atas kandang tiba-tiba melunak dan dalam satu tarikan nafas berubah menjadi lumpur. Monster Serigala yang melompat ke dalam kandang langsung terperangkap di dalam lumpur hisap.
Zhang Jian menggunakan tehnik dasar elemen lumpur, karena elemen spesialnya bukan hanya ilusi dan tanaman merambat. Masih ada juga elemen pasir yang belum ia gunakan.
Penjaga bernafas lega saat melihat monster-monster Serigala yang masuk ke dalam kandang terperangkap dalam kubangan lumpur.
“Apakah datang hujan?” kata salah satu penjaga kandang, sebab tiba-tiba gerimis air berjatuhan dari langit.
“Naga!” Yi Jing tercengang setelah menengadah ke atas.
“Itu adalah Roh Binatang Mistisku,” sahut Zhang Jian.
Roh Binatang Mistis melesat ke arah monster Serigala yang menghadang jalan Zhang Jian. Dia menabrakkan diri sehingga monster Serigala itu terhempas mundur puluhan langkah sambil berguling-guling.
“Cepat lari!” seru Zhang Jian.
Yi Jing dan para penjaga kandang langsung berlari secepat mungkin. Mereka tidak peduli lagi dengan nasib sapi-sapi di kandang, nyawa mereka jauh lebih berharga.
Tiba-tiba pemimpin kawanan monster Serigala muncul di atas Yi Jing dan para penjaga kandang. Cakarnya mengandung Qi yang sangat menakutkan dan menjijikan, Zhang Jian yakin jika terkena cakar itu maka siapapun akan mati.
“Aaaaaaaaaaaaa! Tolooooooooong!”
Seorang penjaga kandang terjatuh setelah menoleh ke atas dan terkejut melihat monster Serigala yang jauh lebih menakutkan telah muncul.
Yi Jing dan yang lainnya juga merasakan aura kehadiran yang menakutkan itu. Namun, mereka terus berlari tanpa menoleh ke belakang.
Zhang Jian menggunakan elemen ilusi, tiba-tiba ia keluar dari bayangan tubuh penjaga kandang yang terbentuk akibat cahaya bulan. Dia melepas Roh Binatang Mistis Kura-kura yang langsung menggunakan tempurungnya menangkis cakar monster Serigala itu.
“Cepat lari!” seru Zhang Jian sambil menarik kerah baju penjaga kandang itu dan melemparnya ke arah Yi Jing.
Grgrgrgrgrgrgr!
Monster-monster Serigala mengelilingi Zhang Jian dan menutup celah untuk melarikan diri.
“Sial!”
Zhang Jian menggerutu sambil menggenggam erat gagang Tombak.
...***...
Yi Jing dan para penjaga kandang yang selamat terus berlari ke arah kota. Setelah sampai di sana, Yi Jing menceritakan situasi yang terjadi pada mereka.
Tetua Yi Xuan menampar wajah Yi Jing karena membiarkan murid Sekte Kunlun dikepung oleh kawanan monster Serigala.
“Apa yang akan kita lakukan, tetua pertama?” tanya Yi Jing setelah merasa amarah Yi Xuan mereda.
Yi Xuan mendengus dingin dan berkata, “Apa lagi? Cepat bawa semua Pendekar Klan Yi kita ke kandang selatan. Lihat, apakah kita masih bisa menyelamatkan tubuhnya.”
Setidaknya dengan membawa tubuh Zhang Jian, maka Sekte Kunlun tidak akan menghukum Klan Yi, sebab ada bukti kalau Zhang Jian tewas saat bertarung melawan kawanan monster Serigala. Klan Yi hanya perlu menyetor sepuluh kali lipat Batu Spritual sebagai kompensasi karena gagal menilai kekuatan kawanan monster itu, sehingga tanpa sengaja membuatnya masuk kategori mudah.