NovelToon NovelToon
KKN Berujung Istri Juragan

KKN Berujung Istri Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis / Gadis nakal / Beda Usia
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Azzahra rahman

Program KKN Sarah tidak berakhir dengan laporan tebal, melainkan dengan ijab kabul kilat bersama Andi Kerrang, juragan muda desa yang sigap menolongnya dari insiden nyaris nyungsep ke sawah. Setelah badai fitnah dari saingan desa terlewati, sang mahasiswi resmi menyandang status Istri Juragan.

Tetapi, di balik selimut kamar sederhana, Juragan Andi yang berwibawa dibuat kewalahan oleh kenakalan ranjang istrinya!
Sarah, si mahasiswi kota yang frontal dan seksi, tidak hanya doyan tapi juga sangat inisiatif.

"Alis kamu tebel banget sayang. Sama kayak yang di bawah, kamu ga pernah cukur? mau bantu cukurin ga? nusuk-nusukan banget enak tapi ya sakit."

"Jangan ditahan, cepetin keluarnya," bisiknya manja sambil bergerak kuat dan dalam.
Saksikan bagaimana Andi menahan desah dan suara derit kasur, sementara Sarah—si malaikat kecil paling liar—terus menggodanya dengan obrolan nakal dan aksi ngebor yang menghangatkan suasana.

Ini bukan sekadar cerita KKN, tapi yuk ikuti kisah mereka !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Azzahra rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan ortu

Siang itu, suasana rumah Andi terasa berbeda. Sejak pagi, ibunya sudah sibuk menyiapkan hidangan: ikan bakar rica, barongko, buras, dan sayur bening daun kelor yang jadi kesukaan keluarga. Ayah Andi pun ikut mengatur tikar di ruang tamu, memastikan semua rapi untuk menyambut tamu istimewa.

“Besok-besok kita masak biasa, tapi kalau menyambut besan, harus lengkap. Biar mereka rasakan torang sambut dengan ikhlas,” ujar ibu Andi dengan logat Makassar yang lembut.

Tak lama kemudian, suara deru mobil terdengar dari jalan depan. Sarah yang sedang duduk di kursi teras langsung berdiri, meski tubuhnya masih lemah. Andi cepat menahan, “Pelan-pelan, Sayang. Biar aku yang sambut.”

Pintu mobil terbuka. Ayah dan ibu Sarah turun dengan wajah penuh rindu sekaligus cemas. Begitu melihat putrinya, ibunya langsung berlari kecil, memeluk Sarah erat-erat.

“Anakku… Sarah, Alhamdulillah sehat-sehat jaki , Nak. Mama sama Ayah khawatir sekali,” ucap ibunya sambil meneteskan air mata.

Sarah balas memeluk, suaranya parau, “Maafkan Sarah, Ma… bikin Mama sama Ayah khawatir. Tapi sekarang Sarah baik-baik saja. Ada cucu Mama di sini.” Tangannya menempel lembut di perutnya yang masih rata.

Ayah Sarah menepuk bahu Andi dengan hangat. “Terima kasih, Nak Andi. kamu sudah jaga anakku baik-baik. Sekarang tanggung jawabmu makin besar.”

Andi menunduk hormat, “Iye’ Pak, insyaAllah. Saya jaga Sarah sama calon anak kami dengan sepenuh hati.”

Dari dalam rumah, ayah dan ibu Andi keluar menyambut. Ayah Andi langsung menyalami besannya dengan erat, khas lelaki Bugis yang penuh wibawa.

“Assalamu’alaikum, besanku… selamat datang di kampung ta ini. Maaf kalau sambutan kami sederhana, tapi ikhlas dari hati,” ucap ayah Andi dengan suara dalam dan berwibawa.

“Wa’alaikumussalam… terima kasih banyak, besanku. Tidak ada sederhana di mata kami. Sambutan ini sudah lebih dari cukup. Hanya doa kami, semoga anak-anak ta ini sehat dan rukun terus,” jawab ayah Sarah dengan nada halus penuh hormat.

Ibu Andi mendekat, memeluk ibu Sarah dengan penuh keramahan. “Silakan masuk, Besan. Mari ki duduk, istirahat dulu. Sudah kami siapkan makanan ala kampung. Semoga cocok di lidah ta.”

Mereka pun masuk ke ruang tamu. Suasana hangat tercipta, penuh tawa kecil dan doa. Sarah duduk di samping ibunya, sementara Andi duduk bersebelahan dengan ayahnya, sesekali menuangkan teh untuk tamu.

Ibu Andi mulai berbicara, “Besan, kami sangat bersyukur. Sarah itu seperti anak kami sendiri. Kami anggap dia bukan menantu, tapi putri kandung. Sekarang, apalagi sudah ada rezeki besar… cucu pertama. InsyaAllah, kita saling jaga.”

Ibu Sarah mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Iye, saya percaya. Lihat bagaimana anakku sekarang, lebih tenang, lebih bahagia. Semua itu karena Andi dan keluarga ta yang baik. Terima kasih banyak.”

Ayah Andi menambahkan dengan nada bijak, “Anak-anak itu ibarat padi di sawah. Kalau dijaga baik, disiram dengan doa, pasti berbuah bagus. Jadi kita sebagai orang tua, tugasnya hanya mendoakan, mendukung. Urusan mereka membangun rumah tangga, biarlah mereka yang jalani.”

Ayah Sarah tersenyum setuju. “Betul sekali, Besan. Mulai sekarang kita satu keluarga besar. Mari kita doakan anak-anak ta ini kuat, sehat, dan kelak jadi orangtua yang amanah.”

Andi meraih tangan Sarah di sampingnya, menggenggam erat. Sarah menunduk malu, tapi senyum bahagia tersungging jelas di wajahnya.

Sore itu, rumah sederhana di desa berubah jadi tempat berkumpulnya dua keluarga besar. Tak ada lagi batas antara kota dan desa, antara keluarga Andi dan Sarah. Yang ada hanyalah ikatan baru: besan yang menyatu dalam doa, harapan, dan rasa syukur atas kehidupan baru yang sedang tumbuh dalam rahim Sarah.

1
Sitti Umrah
hot banget sih🤭😍😍
Sitti Umrah
Sarah nakal banget ya begini ni kebanyakan pemuda desa malu ² tapi mau jadi Sarah yang doyan 🤭😍
Sitti Umrah
🤣 keingat masa dlu juga gengsi
Sitti Umrah
nyimak dlu 🤭tertarik deskripsinya
Sitti Umrah
bagus banget seru awalnya baik lama kelamaan hot ya cerita nya
Mahrita Sartika
adegan romantis kurang durasi 😍
Ara25: kan awal cerita KK tapi sudah sah nanti itu banyak adengan panas dingin nya 🤣
total 1 replies
Mahrita Sartika
hah KKN ya,,, jadi ingat dengan masa kuliah dulu
Mahrita Sartika
masih menyimak 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!