Tawanan Cinta Sang Mafia

Ricardo

Aku sedang merapikan jas, mengamati dengan cermat apakah semuanya sempurna untuk hari yang sempurna. Akhirnya tiba saat paling berdedikasi dalam hidupku, menikahi orang yang kucintai. Terlepas dari apakah dia laki-laki atau perempuan.

Segala sesuatu tentang dirinya bahkan lebih menarik daripada tubuh wanita. Takdir mempermainkan kita, aku akan menjadi salah satu anggota mafia pertama yang menikahi pria lain. Ini akan menjadi kejutan bagi musuh-musuhku yang membayangkan seorang wanita menjadi istriku.

Tidak ada dari itu yang penting bagiku, hanya Evans. Dan betapa aku ingin melindunginya. Terkadang aku memperlakukannya dengan sangat protektif sehingga aku bertanya-tanya apakah dia merasa nyaman dengan itu, tidak berpikir bahwa aku memperlakukannya seperti adik laki-laki tanpa kemampuan membela diri. Sebaiknya aku memberinya sedikit ruang, agar dia bisa terbiasa dengan kehidupan ini.

Dia bersikeras agar aku membiarkannya bersiap di rumah Jonathan, karena dengan begitu aku tidak akan melihat mempelai pria sebelum waktunya. Meskipun dia tidak mengenakan gaun, itu sama saja. Itu membuatku tidak sabar untuk segera melihatnya.

Kami terus berhubungan, Evans berbicara tentang betapa bersemangatnya dia dan bagaimana dia akan membuatku terkejut. Orang yang meriasnya adalah seorang profesional yang ditunjuk.

Aku mengirim lelucon kecil kepada Evans, bahwa jika dia mengenakan gaun, akan lebih mudah untuk melepas kainnya untuk menggaulinya segera setelah kita tiba di penginapan bulan madu. "Kendalikan dirimu, kita akan segera menikah." Hanya dari pesan itu, bisa dibayangkan betapa malunya dia dengan ide itu, atau mungkin aku salah.

— Ayo, Ricardo?

Miguel memanggilku, sudah berpakaian lengkap.

— Sepertinya kau yang akan menikah.

Aku mengaguminya.

— Jangan berlebihan, ini yang paling sedikit. Ketika menyangkut membuat kesan, aku membuat keributan di tempat-tempat yang aku kunjungi.

Hal yang paling kusukai dari Miguel adalah selera humornya yang sombong. Jika dia suatu hari menemukan seseorang untuk serius, aku akan melepas topi. Pria ini adalah tipe orang yang hanya hidup dalam hubungan terbuka tanpa komitmen, aku bahkan membayangkan bahwa dia tidak memiliki hati di balik dadanya. Aku mengirim "sampai jumpa" kepada kekasihku yang membalas segera setelahnya.

Beberapa jam kemudian, aku berdiri di altar gereja. Pertama pernikahan akan berlangsung dalam perayaan pendeta, kemudian akan ada pesta di area yang dipesan untuk acara.

Para tuan yang tergabung dalam Lucchese* Imperius*, nama mafia Amerika yang dipimpin olehku, muncul sedikit demi sedikit. Aku menyapa dengan hormat dengan jabat tangan.

— Selamat, Ricardo, akhirnya menemukan pasanganmu.

Sial, orang tua sialan itu tidak memberi tahu mereka tentang Evans.

— Pasangan.

Aku mengoreksi melihat keterkejutan di matanya.

— Dia laki-laki?

Aku membentuk ya yang benar-benar serius.

— Selamat telah keluar dari lemari!

Dia menepuk punggungku dengan keras, tetapi aku sudah terbiasa dengan perilaku semacam ini yang datang dari mereka. Itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar bersemangat dan bingung.

Keluar dari lemari apaan, pria lain tidak pernah menarik perhatianku. Dan aku juga tidak pernah menyembunyikan faktor menyukai orang itu.

Bangku-bangku sudah terisi, aku melihat jam tangan dan sudah menunjukkan waktu masuknya Evans. Dia pasti bersemangat untuk terus bersiap. Pada jam yang tepat, musik masuk mulai diputar ketika gerbang gereja terbuka.

Banyak wajah mencondongkan tubuh ke belakang, ingin melihat orang yang beruntung menikah dengan Ricardo Gusmam. Keterlambatan itu membuat tubuhku merasakan sensasi yang buruk, seharusnya Evans sudah masuk melalui pintu itu ditemani oleh Jonathan.

Aku melihat ke arah Miguel yang tampak terkejut sama seperti aku. Ini sudah mulai membuatku marah dan gugup. Aku menerima telepon di ponselku, itu adalah salah satu orang yang bertugas menemani Evans.

— Apa yang terjadi?

Aku berbicara dengan nada marah.

— Tuan...kami ditipu...mereka mengambil Evans.

Itulah yang dia katakan ketika aku mendengar tembakan dan panggilan itu keluar dari jangkauan. Aku meremas ponsel dengan sangat kuat dan melemparkannya dengan kekuatan brutal di pilar altar.

Aku mencengkeram rambut dengan kuat, merasakan semua aura negatif menyerangku. Tidak mungkin mempercayai bahwa mereka masih mengambil Evans-ku setelah semua ini.

— Ada apa, Ricardo?

Miguel bertanya dengan cemas.

— Masalah.

Pupil mataku membesar, darahku mendidih karena begitu banyak kebencian sementara hatiku berdarah karena khawatir. Aku memberi perintah agar mereka pergi ke apartemen Jonathan dan menemukan petunjuk tentang apa pun. Bajingan-bajingan ini telah bermain-main dengan orang yang salah.

— Tidak akan ada lagi pernikahan — Aku mengumumkan dengan keras dan nada yang baik mengendalikan amarahku — Telah terjadi hal yang tidak terduga, semua orang dibubarkan.

Salah satu tuan bertanya apa yang terjadi, aku menghilangkan fakta dengan hanya mengatakan bahwa mempelai pria mengalami sedikit kecelakaan saat bersiap-siap. Aku sangat tidak terkendali sehingga mengarang alasan sangat rumit.

Aku memanggil Miguel untuk ikut denganku menceritakan lebih banyak tentang apa yang terjadi padanya di jalan, aku akan mencari Evans di seluruh kota sialan ini, bahkan jika aku mati untuk harus membunuh para bajingan yang merusak hari paling bahagia dalam hidup kami.