NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:30.8M
Nilai: 5
Nama Author: Vie

Area Dewasa

Lanjutan dari kisah Kimy dan Satria dengan berbagai kekocakannya.

Diharapkan baca seasons pertama yang menguras air mata karena cekikikan sebelum mampir ke sini.

Kelanjutan tentang cerita Satria-Kimy, tapi didominasi kisah cinta Thomas yang berupaya meraih cinta dari seorang janda cantik bernama Amora.

Akankah Thomas mampu menaklukkan hati Janda Cantik sekelas Amora??

Ataukah dia akan berpindah haluan meraih hati diriku?? 🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Seorang Ayah

Satria hanya bisa pasrah saat pukulan dan capitan-capitan mendarat di tubuhnya. Siapa lagi pelakunya jika bukan sang istri.

Kimy yang begitu malu hanya bisa meluapkan kekesalannya kepada Satria, pasalnya pria itulah awal mula terbongkarnya aib besar yang sangat ia tutup rapat, bahkan jika bisa ingin sekali Kimy melupakan momen spektakuler itu. Bercinta di dinginnya malam, disaksikan oleh para bintang dan tak lupa ulat bulu, nyamuk dan serangga, benar-benar momen yang tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidupnya, ditambah lagi entah kebetulan atau memang takdir, Kimy kembali hamil setelah momen menegangkan di malam yang harusnya mengaharu-biru itu. 

"Baby Tobeli, tolong Papa!" ucap Satria yang saat itu memeluk erat perut Kimy seperti sedang mengadu kepada si mungil yang minggu depan akan memasuki bulan ke tujuh. 

"Tuh kan, nyebut Baby Tobeli lagi. Kamu tuh gak punya malu apa?" Sepertinya arwah kepiting saus padang yang siang tadi dimasak Delena masuk ke dalam tubuh Kimy, karena dia tak hentinya mencubiti suaminya, meski rintihan yang diiringi tawa terus menggema dari mulut pria tak punya rasa malu itu. 

"Kenapa harus malu, harusnya kita bangga bisa bekerja keras kapanpun dan dimanapun, tak kenal lelah, tak ada rintangan yang bisa mengganggu ritual suci kita. Terbukti, sekarang Baby Tobeli hasil hidroponik sebentar lagi lauching ke dunia." Satria malah terlihat jemawa, tak sedikitpun penyesalan atau rasa bersalah di wajahnya. 

"Bodoamat. Awas ah, pergi sonoh jauh-jauh, aku lagi males liat muka kamu. Dedek juga lagi marah sama Papanya karena proses pembenihannya udah jadi konsumsi publik." Mode ngambek Ibu Hamil ON. 

"Ya, malah pada ngambek, padahal tadinya Papa mau ajak kalian ke pantai yang pemandangannya jauh lebih bagus dari di sini, udah nyewa cottage juga Papa di sana buat kita kabur. Eh malah pada—" Sebuah kecupan tiba-tiba mendarat di bibir Satria. 

"Udah dimaafin sama Dedek, yuk kita kabur!" Wajah cemberut Kimy berubah sumringah. 

Akhirnya sore itu tanpa banyak bicara, dan hanya pamit alakadarnya kepada para orang tua yang masih menahan senyum saat melihat mereka, sepasang suami-istri yang berhasil mencetak calon cucu di kebun stroberi itu pun berlalu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Entah kemana mereka pergi, Thomas tak peduli lagi, bukan saatnya memikirkan kelakuan konyol kedua makhluk yang berhasil mencetak bayi mereka di tempat yang jauh dari kata mewah, malah lebih terbilang nyeleneh, sebab detik itu, Thomas seperti sedang akan pergi ke medan pertempuran. 

Sejak kedatangannya pagi tadi, Rahardian yang biasanya akrab dengannya saat ini seperti menjaga jarak, hanya kalimat basa-basi saja yang terucap dari mulut ayah dari wanita yang begitu ia damba. Ya, mungkin hanya perasaannya saja. 

Kenapa pukul 20.00 begitu lama sekali jika ditunggu? 

Padahal Thomas datang hanya kurang 45 menit dari jadwal. Sengaja memang, karena tadinya sebelum bertemu dan berbicara empat mata dengan Rahardian, Thomas berniat ingin mengajak Amora berbincang-bincang sebentar, mungkin dengan melihat senyum manis Amora akan bisa mengurangi kegugupan yang menyelimuti dirinya. Tapi, Amora tak nampak menyambut kedatangannya, yang sejak tiba tak hentinya mengucap doa di dalam hati. 

Kata Delena, Mama Satria, Amora sedang berada di kamar Rahardian. Apa mungkin Amora sekarang sedang diberi wejangan agar menjauhi dirinya? 

Apa mungkin Rahardian malah mencuci otak Amora supaya melupakan dirinya? 

Thomas semakin gugup, bahkan telapak tangannya tak pernah kering dari keringat. 

Ah, coba ada si Cerewet Kimy, mungkin suasana tak se menegangkan ini, di saat seperti ini kenapa Thomas membutuhkan ejekan dari wanita sableng itu? 

"Minum tehnya dulu, biar gak terlalu gugup!" Delena menyuguhkan secangkir teh hangat beraroma melati kepadanya. 

"Makasih Tante."

Delena hanya membalasnya dengan senyum, senyuman yang seperti mengejek kegugupan dirinya. Mungkin. Karena saat ini di mata Thomas semua mata seperti sedang menatap ke arahnya, tapi saat Thomas melihat ke arah mereka satu per satu, tak ada dari mereka yang tertangkap basah melihat ke arahnya. 

"Udah lama dekat dengan Amora?" tanya Delena. 

Thomas yang sedang menyeruput tehnya, mengangguk perlahan. "Kenal sih udah lama, deket baru beberapa bulan ini, pacaran beberapa hari langsung ditalak," jawab Thomas sengaja menambahkan gurauannya. 

"Pantes aja kamu sama Satria sahabat lama, kalian benar-benar satu server." Delena terkekeh. "Dari SMP ya kalau gak salah? Papanya pernah cerita ke Tante, tapi Tante kurang ingat tepatnya kapan kalian sahabatan."

Dan akhirnya Thomas pun mulai menceritakan awal mula dirinya bisa berteman hingga bersahabat hingga saat ini. Thomas pun menceritakan sekilas awal mula hubungan Satria dan Kimy dimulai. Ya, Thomas sengaja mengalihkan kegugupannya dengan menceritakan kehidupan sahabatnya daripada kisah cintanya yang bahkan tak sampai seumur kangkung. 

"Mas," sapa Amora yang entah datang dari mana. 

"Darimana?" Pura-pura tak tahu. 

"Kamar Ayah. Kamu udah makan?" tanya Amora seolah sengaja mengalihkan pembicaraan, agar Thomas tak bertanya lebih lanjut. 

"Kok aku takut ya."

"Takut kenapa?" Amora bingung. 

"Para hewan potong kan sebelum disembelih, dikasih makan dulu yang banyak." Seperti biasa ada saja guyonan Thomas yang membuat Amora tersenyum. 

"Ada-ada aja. Jadi udah makan belum?"

"Belum sih, niatnya aku mau ngajak kamu makan di luar, abis ngobrol sama Ayah."

"Makan aja sekarang, takutnya pas selesai ngobrol sama Ayah, kamu jadi males makan."

Dan ucapan Amora tadi berhasil membuat hati Thomas menciut. Memang Rahardian akan membicarakan apa dengannya?

Apa iya, dia akan memberikannya rentetan pertanyaan seperti yang siang tadi Kimy lakukan?

Tidak, kan? 

Kata Satria— heh, tau apa Satria? 

Bukannya Satria tak pernah mengalami momen seperti yang sedang ia alami, menikah saja karena terpaksa dijodohkan, jadi mana mungkin dia melewati proses sesi tanya jawab 'Who wants to be Calon Mantu'.

"Eh, kamu udah datang." Kali ini Dina yang menyapa. Wanita paruh baya yang sejak sebulan lalu berkoalisi dengannya itu nampak tersenyum ramah, seperti biasa. 

"Kan kamar aku ada di sebelah villa kalian, Ibu ngomong gitu jadi berkesan aku datang dari jauuuuuuuuh, gitu."

"Justru itu, kan kamar kamu deket, kenapa juga datangnya cepet, kan bisa datang lima menit sebelum jadwal," balas Dina. 

"Kangen, Bu." Seraya melirik ke arah wanita yang masih terlihat sangat cantik meski hanya mengenakan piyama tidur bermotif bunga.

Amora tak menjawab, ataupun membalas gombalannya, hanya wajahnya saja yang berubah warna dengan seutas senyum yang tak pernah pudar.

💖

💖

💖

💖

💖

"Duduk!" hanya kata duduk, dengan nada biasa saja, bahkan terdengar mempersilakan, tapi mengapa yang terdengar di telinga Thomas begitu mencekam? 

Thomas pun duduk di kursi kayu yang mata Rahardian tunjuk. 

"Ehem." Rahardian berdeham, menguar rasa gugup yang juga menghampiri dirinya. "Langsung saja,—"

Langsung apa nih maksudnya? Langsung nikah apa langsung pisah? Hati Thomas tak henti menggerutu.

"— kita bahas apa yang harus kita bahas," ucap Rahardian memulai sesi uji nyali dan juga untuk mengetahui kualifikasi pada diri si calon menantu. 

Thomas mengangguk kecil. "Iya, Pak," jawabnya. 

"Minum dulu tehnya, sengaja Ibu bikin anget. Ayah suka maen siram aja orangnya kalau denger jawaban yang bertele-tele." Meski Thomas tahu apa yang Dina ucapkan hanya gurauan saja tapi entah mengapa kali ini Thomas malah ketakutan. "Ibu baik, kan?"

Thomas hanya memberikan cengiran khasnya. Kali ini dia bingung harus menimpali gurauan wanita yang sepertinya umurnya sebaya dengan Mommynya. 

Setelah meletakan kedua cangkir berisi teh yang aromanya sama seperti aroma teh yang Delena buatkan untuknya, Dina pun berlalu meninggalkan dirinya dengan pria yang sudah dia jadikan Calon Ayah Mertuanya.

"Sudah sejak kapan kalian dekat?"

"Dekat atau berhubungan?" Thomas malah balik tanya. 

"Terserah kamu mau jawab apa, keduanya pun boleh."

Menghirup oksigen di malam hari ditambah dengan udara laut yang terasa dingin membuat Thomas sedikit tersiksa, pasalnya ucapan Rahardian yang terlalu formal membuat dirinya seperti lupa memilah, udara mana yang pantas mengisi paru-parunya. Salah-salah masuk Amora bisa jadi Janda untuk kedua kalinya. Ehh.

"Saya mulai dekat dengan Amora mungkin—"

"Jangan pakai kata 'mungkin', beri jawaban yang pasti!"

Allahuakbar, kenapa berasa lagi uji nyali beneran sih gue. Kena gaplok gak nih bakalannya?  Mending diinterview si Pucuk gue kalo gini caranya mah.

Thomas menelan ludahnya sebelum melanjutkan jawaban yang akan ia berikan. "Saya mulai dekat dengan Amora, saat saya disuruh Satria berinvestasi dengan nama saya di perusahaan Bapak, dan Bapak juga pastinya tau, jika Amora memang banyak membantu saya mempelajari sistem kerja perusahaan Bapak. Dari situ awal kedekatan kami. Tapi saat itu saya masih tak memiliki perasaan lebih terhadap putri Bapak, sebab saya tau dia sudah bersuami, begitupun saya yang saat itu tengah menjalin hubungan dengan orang lain. Tapi seiring berjalannya waktu, kejadian demi kejadian yang saya dan Amora alami karena perpisahan, membuat kami semakin akrab, ya mungkin saat itu Amora masih tak memiliki perasaan lebih terhadap saya, dia bahkan belum menyadari perasaan yang saya miliki untuknya, hingga akhirnya saya memberanikan diri mengutarakan isi hati saya."

"Apa Ara langsung membalas perasaan kamu?"

Thomas menggeleng dengan senyum kekecewaan. "Karena waktu itu Amora masih dalam masa iddah, dan saya memberi Amora waktu 52 hari untuk menjawabnya."

"52 hari?" Kening Rahardian bahkan berlipat-lipat saat mendengar Thomas menyebutkan '52 hari'. 

"52 hari menuju akhir masa iddahnya." Thomas terdengar terkekeh kecil. "Entah karena bodoh atau karena rasa takut kehilangan, saya dengan bodohnya menghitung hari demi hari masa iddah Amora saat itu. Sialnya itu saat 52 hari berlalu Amora malah menghindari saya, ya meski saya tau kenapa dia pergi, tapi saya sangat kecewa kala itu."

Rahardian ter bengong-bengong dibuatnya. Dia tak mengira seorang pria sekelas Thomas yang begitu cerdas bisa melakukan hal yang ia anggap begitu konyol. 

"Dan pada saat hari yang begitu saya tunggu-tunggu itu datang, hubungan kami tak berlangsung lama, karena dia malah memilih untuk berpisah daripada harus menikah."

Rahardian menyeruput perlahan teh yang istrinya sediakan tadi. "Kamu tau, Amora pernah gagal, dan kami tau siapa kamu." Ada sedikit nada menyindir pada kalimat terakhir itu. "Apa jaminan yang akan kamu berikan untuk bisa membuat kami mempercayakan kamu untuk menjadi imam putri kami?"

Meski angin laut yang menerpa wajahnya begitu dingin di kulitnya, tapi keringat yang Thomas produksi makin mengucur di balik bajunya. Ditambah lagi dengan pertanyaan yang semakin serius ini, makin menjadi-jadi saja rasa gugup yang menerpa dirinya. 

"Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa. Saya juga tidak bisa berjanji akan membuat putri Bapak selalu bahagia, karena sejatinya setiap hubungan pasti ada rasa jemu, pasti ada rasa kecewa, sakit hati bahkan tangis. Tapi saya hanya bisa berjanji bahwa saya akan berusaha untuk selalu ada di saat tangis dan sakitnya." Thomas bahkan harus mencengkram erat celana panjang yang ia kenakan saat harus mengucapkan bait kalimat itu. 

"Saat ini, aku dengan segenap kesadaranku sebagai seorang ayah merestui hubungan kalian, tapi janji satu hal padaku." Ada rasa sesak yang tiba-tiba menghentikan kalimatnya. Bibir Rahardian mulai bergetar, menahan tangis karena kesedihan yang dulu pernah Amora rasakan. "Amora adalah putriku, kebanggaanku, kesayangan kami semua. Meski dia selalu berusaha untuk terlihat tegar tapi aku yakin hatinya lebih tercabik-cabik dari apa yang kami rasakan. Jadi—" Rahardian kembali meraup oksigen banyak-banyak. "Jadi, berjanjilah kepadaku, jika suatu hari, sudah tak ada lagi cinta kamu untuknya, jangan sakiti dia dengan sebuah perselingkuhan tapi langsung datanglah kepadaku, beritahu aku, dan saat itu juga aku akan menjemputnya kembali." Rahardian begitu mantap menggenggam erat tangan pria yang juga sudah berkaca-kaca mendengarkan permintaannya sebagai seorang ayah. 

Ada yang terenyuhkah pas baca permintaan Pak Rahardian si Manusia Batu?

1
Elly Carlana
lanjut thor 💪🏻
Miamia
mirip taaaa,mirip luuuuu
mirip bersin nya🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Miamia
bengek 🤣🤣🤣🤣🤣🤣cuma mimpi woy
Ta..h
pak ustadz mau ngejampe pengiringnya ini mh 😅😅😅😅😅.
Ta..h
mertua seneng menantu nya soleh lagi solat cenah 😅😅😅😅
Ta..h
ampun 😅😅😅😅😅😅😅 pada somplak kabeh
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅 najis.
Ta..h
kambing nya kimmy ikut ngeden 😅😅😅.
Ta..h
😅😅😅😅😅😅 ada dendam kaya nya si dede tobeli nih sama uwa nya .
Ta..h
😅😅😅😅 mas mas thomas.
Ta..h
😅😅😅 pak Rahardian dosa dan amalan apa yang bp lakukan dapat dua mantu model beginian.
Ta..h
kalian selalu bikin darting 😅😅😅.
Ta..h
astaghfirullah ternyata dulu g ku like.
Ta..h
sakit perut gara gara si Gery monyet 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.
ampe berair mata ku ya Allah gustiiiiiiii 😄😄😄.
Ta..h
di part ini nih si Gery bikin tegang si onta 😅😅😅😅.
Ta..h
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅.
bingung mau nulis apa ketawa dari awal ampe ahir udah cukup 😄😄.
Ta..h
bulan depan 😅😅😅.
si bumil mode kalem 😅😅.
Ta..h
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 si tom tom bengong .
Ta..h
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅 setup ikan koi untuk baby girl.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!