TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

TERJEBAK PERJODOHAN DENGAN SANG CASANOVA Seasons 2

Mendesak

Setelah perceraiannya kemarin, Amora menjadi sosok wanita yang lebih tangguh dan kuat, atau lebih tepatnya memaksa dirinya untuk tak selalu bergantung pada orang lain, terutama pria. 

Tak sedikit orang yang mendekatinya dan terang-terangan mendekatinya saat tahu dirinya sedang dalam proses perceraian dengan Andre beberapa saat lalu. Bahkan tak hanya satu dua pria yang mencoba mengajaknya menikah setelah tahu dirinya sudah menyandang gelar janda.

Tapi ada tak bisa Amora pungkiri ada sosok pria yang selalu datang saat ia tengah membutuhkan uluran tangan seseorang untuk membantunya saat dalam masa kesulitan. Seperti saat dirinya harus membuat beberapa proposal tender, sosok Thomas selalu hadir tanpa ia duga.

Sering juga dirinya berpikir jika Thomas juga menaruh hati kepadanya seperti pria-pria lainnya, karena pria itu seperti seorang malaikat yang selalu membantunya dalam kesulitan. Tapi Amora selalu menepis anggapan tersebut karena selain Thomas tak pernah mengutarakan isi hatinya, Amora juga masih takut menerima cinta baru yang belum tentu bisa ia balas dengan baik. Ditambah lagi beberapa saat lalu Amora mengetahui jika pria itu tengah dekat dengan seorang wanita, meski dirinya belum tahu siapa itu. 

Perceraian dengan Andre kemarin berhasil menorehkan luka yang begitu dalam, dan penyesalan yang teramat sangat untuk dirinya. Perpisahan itu memang terjadi karena perselingkuhan yang dilakukan suaminya, namun dia pun sadar jika dia lah yang menyebabkan suaminya melakukan hal tersebut. Istri macam apa yang lebih memikirkan pekerjaan dibandingkan suami sendiri. Dan saat dirinya mulai menyadari kesalahannya, ternyata semuanya sudah terlambat. Cinta Andre nyatanya hanya setebal kulit bawang. Dua tahun berpacaran, ternyata tak menjamin keharmonisan rumah tangga yang mereka bina. Di bulan ketiga usia pernikahan mereka, rasa cinta Amora lenyap setelah mengetahui perselingkuhan yang suaminya lakukan. 

Kembali kepada Thomas, pria yang beberapa bulan ini menjadi pria yang paling dekat dengannya, hampir setiap hari mereka bertemu, meski kedekatan keduanya hanya sebatas pekerjaan, namun Amora mulai terbiasa menerima kehadiran pria bercambang tipis itu. 

Meski tahu jika pria berwajah khas Timur Tengah adalah seorang Cassanova seperti adik iparnya dulu, tapi entah mengapa Amora merasa nyaman tiap kali dekat dengannya, mungkin karena Thomas tak pernah menyinggung urusan pribadinya, atau mungkin…

Entahlah, Amora pun tak mengerti. 

Namun hal itu tak berlaku untuk saat ini, karena tiba-tiba saja atmosfer mobil itu membuat dirinya begitu canggung hingga malu untuk sekedar mengangkat wajah cantiknya. 

Ungkapan isi hati Thomas yang begitu mendadak membuat dirinya begitu terkejut sekaligus gugup. Bagaimana bisa dengan mudah dan entengnya pria itu mengungkapkan isi hatinya, tanpa aba-aba?

Bahkan dia tahu betul kapan masa iddah dirinya, yang katanya 52 hari lagi. 

Apa Thomas benar-benar menyukai dirinya, hingga pria itu tahu betul hal kecil yang bahkan kedua orang tuanya pun pasti tak memperhatikannya. 

Apakah dirinya masih berhak untuk dicintai? 

"Kok diem aja?"

Suara Thomas membuyarkan lamunannya, saking gugupnya tanpa sadar dia mencengkram gelas plastik bekas minuman yang manajer toko kue berikan untuk mereka tadi hingga penyek. "Ah, itu—"

"Aku gak minta jawabannya sekarang kok, aku masih bisa nunggu 52 hari lagi."

"Tapi saya—" Amora kembali berbicara formal seperti beberapa bulan lalu tanpa ia sadari. 

"Saya?"

"Eh, aku maksudnya. Maaf!" Amora masih menekuk wajahnya ke bawah. Benar-benar momen yang begitu mencekam. 

"Aku baru liat loh, muka kamu bisa semerah itu," ucap Thomas dengan senyum meledek. 

"Gerah." Amora mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. 

"Mau aku tiupin biar gak gerah? Soalnya acenya udah full, jadi gak bisa dikencengin lagi," kelakar Thomas, dan berhasil membuat panas wajah Amora, hingga terasa sampai ke ujung telinga. 

"Mas!" rengek Amora, sebal. 

"Iya, aku calon Mas mu! Tapi biasa aja panggilnya, kayak ngajak…" Pria sableng itu sengaja menggantung ucapannya. 

"Ih, apa sih? Kamu tuh, ya!" 

"Kenapa gak suka? Gelay?" ledek Thomas yang seperti punya hobi baru, melihat rona di wajah cantik Amora. 

Amora tak merespon, dia menarik nafas dalam-dalam, dan membuangnya perlahan, terus berulang beberapa kali. Berusaha mengontrol emosi dari dalam dirinya, yang biasanya selalu berhasil dengan cara seperti itu apabila dia sedang gugup menghadapi apapun. 

Benar saja, kini wajah Amora sudah bisa merasakan hembusan hawa dingin dari pendingin mobil. 

"Mas?" Amora mulai berbicara dengan memberanikan diri menatap wajah tampan Thomas yang sedang menghadapi kemacetan. 

"Iya, Dek!" jawab Thomas seraya membalas tatapannya. 

Blushing…. 

Rasa hangat kembali menerpa wajah Amora saat tatapan mereka bertemu. 

Ya, Allah, tetap kuatkan Si Iman dan Si Imin hamba-Mu yang tampan ini. Doa Thomas dalam hati. 

Jika saja Amora seperti gadis-gadis yang biasa ia kenal, mungkin Thomas sudah memarkirkan mobilnya di tepi jalan, untuk membuat mobil itu berguncang karena kegiatan yang ia lakukan kepada wanita itu, tapi ia sadar betul, Amora bukan tipe wanita yang mudah dijelajahi dan dibuat enak. Wanita itu bahkan cenderung introvert, mengenai hal-hal pribadi dalam dirinya. 

"Kok diem, kamu mau ngomong apa?" goda Thomas lagi. 

"Gak jadi, nanti aja setelah 52 hari kemudian!" jawab Amora sambil mengalihkan wajahnya ke arah jalan raya yang sedang dipadati kendaraan. 

"Oh, sekalian langsung nentuin tanggal aja nih ceritanya!"

Sontak mata Amora membelalak, mendengar ucapan Thomas. Dia yang biasanya pandai merangkai kata saat presentasi ataupun memimpin rapat di perusahaannya, kali ini dibuat kehilangan kata-kata. 

Thomas benar-benar mendesaknya dengan cara yang begitu antimainstream, tanpa bertanya bagaimana perasaannya, pria itu seperti begitu percaya diri jika dirinya juga memiliki perasaan yang sama. 

"Ini gak semudah itu, banyak yang harus aku pikirin sebelum nerima kamu. Aku pernah gagal. Aku takut—"

"Jangan takut, ada aku!"

Kali ini Amora memilih kicep, dan kembali menghitung mobil yang berada di sekitar jalan raya. 

...Ketemu Lagi...

...🤗🤗🤗...

Terpopuler

Comments

Neni Sumartini

Neni Sumartini

nich ngga ada ngebosenin tiap aku baca

2024-10-21

0

Is Wanthi

Is Wanthi

baca ulang masih tetap asyik jadi teman, sambil nungguin yg gak jelas 😂😂😂 , maksudnya karya kak Vie yg teranyar,,

2024-03-28

6

jenyy

jenyy

cerita novel paling beda yg pernah gw temuin kl novel2 lain menggambarkan kemegahan diluar ekspetasi ceo2 gitu, novel ka vie ini lawak banget ceo tapi rangkaian kata kata nya itu kehidupan sehari2 banget gituh hahaha gak dilebih lebihin nyaman bacanya mana pada kocak karakternya makannya aku bacanya enggak bosen beda dari yang lain karya nya bikin nagih baca

2023-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Mendesak
2 Calon Penganten
3 Kiamat
4 The Real Baby Sultan
5 Ilham
6 "Selamat ya, Ra!"
7 Keresahan Amora
8 Perselisihan Dua Orang Sahabat
9 Saling Melepas Rindu
10 Perdebatan Thomas-Kimy
11 Tato Kupu-kupu
12 Psikolog Cinta
13 "Yuk!"
14 Rencana Kencan
15 Kencan
16 Double Date
17 Serangan Tak Terduga
18 Ceramah Bumil
19 Menikah Atau Berpisah!
20 Sebuah Strategi Menuju Halal
21 Berpisah
22 Resah, Gelisah, Gundah
23 Thomas??
24 30 tahun lalu...
25 Jujurlah pada hatimu!
26 Kangen Kamu
27 Terkuaknya Sebuah Misteri
28 Permintaan Seorang Ayah
29 Berbincang Mesra
30 So hot!
31 Persiapan Nujuh Bulanan
32 Acara Nujuh Bulanan, Baby Tobeli
33 Rencana Makan Malam
34 Fakta
35 Makan Siang Yang Menjawab Semuanya
36 Salah Paham
37 Menuju Halal
38 Menentukan Tanggal
39 Ulang Tahun Kimy
40 Kimy's Birthday
41 Sebuah Fakta
42 Bertemu Masa Lalu
43 Menuju Pelaminan
44 "SAH"
45 On The Way, Aahh
46 "Maaaaass!"
47 "Aaaahh!"
48 Burning With Love
49 Pagi Pertama Setelah Sah
50 Baby Tobeli Comingsoon - part 1
51 Baby Tobeli Comingsoon - part 2
52 Baby Tobeli has come
53 Calon Mantu?
54 Cantika Tak Ilang-Ilang
55 Saachee
56 Ck, Gery
57 Ruang Kerja Menggelora
58 Kejahilan Thomas
59 Bikin Panik
60 Sebuah Perayaan Yang Spektakuler
61 Kebahagiaan yang abadi
62 Hanya Menyapa
63 # Awal Mula Takdir Bekerja
64 # Kue Ulang Tahun Pertama Dari Bapak
65 # Mekanisme pembayaran hutang
66 #Salah Paham
67 #Masih Episode Salah Paham
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Mendesak
2
Calon Penganten
3
Kiamat
4
The Real Baby Sultan
5
Ilham
6
"Selamat ya, Ra!"
7
Keresahan Amora
8
Perselisihan Dua Orang Sahabat
9
Saling Melepas Rindu
10
Perdebatan Thomas-Kimy
11
Tato Kupu-kupu
12
Psikolog Cinta
13
"Yuk!"
14
Rencana Kencan
15
Kencan
16
Double Date
17
Serangan Tak Terduga
18
Ceramah Bumil
19
Menikah Atau Berpisah!
20
Sebuah Strategi Menuju Halal
21
Berpisah
22
Resah, Gelisah, Gundah
23
Thomas??
24
30 tahun lalu...
25
Jujurlah pada hatimu!
26
Kangen Kamu
27
Terkuaknya Sebuah Misteri
28
Permintaan Seorang Ayah
29
Berbincang Mesra
30
So hot!
31
Persiapan Nujuh Bulanan
32
Acara Nujuh Bulanan, Baby Tobeli
33
Rencana Makan Malam
34
Fakta
35
Makan Siang Yang Menjawab Semuanya
36
Salah Paham
37
Menuju Halal
38
Menentukan Tanggal
39
Ulang Tahun Kimy
40
Kimy's Birthday
41
Sebuah Fakta
42
Bertemu Masa Lalu
43
Menuju Pelaminan
44
"SAH"
45
On The Way, Aahh
46
"Maaaaass!"
47
"Aaaahh!"
48
Burning With Love
49
Pagi Pertama Setelah Sah
50
Baby Tobeli Comingsoon - part 1
51
Baby Tobeli Comingsoon - part 2
52
Baby Tobeli has come
53
Calon Mantu?
54
Cantika Tak Ilang-Ilang
55
Saachee
56
Ck, Gery
57
Ruang Kerja Menggelora
58
Kejahilan Thomas
59
Bikin Panik
60
Sebuah Perayaan Yang Spektakuler
61
Kebahagiaan yang abadi
62
Hanya Menyapa
63
# Awal Mula Takdir Bekerja
64
# Kue Ulang Tahun Pertama Dari Bapak
65
# Mekanisme pembayaran hutang
66
#Salah Paham
67
#Masih Episode Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!