Putri Mafia

Wira geram ... Menyaksikan bahwa anak nya telah bersalah .. Pria itu menatap putri dan dua sahabat nya nyalang .. Sedang kan yang di tatap hanya ketar ketir.

" Bikin malu ." Wira menarik tangan Natali untuk mengikuti nya pergi .. Kemudian di susul oleh Anggita dan Mia di belakang nya.

Namun ketika baru beberapa langkah mereka berjalan dari arah depan ada dua laki laki yang mencegah mereka pergi.

" Eittsss ... Mau kemana ? ." kata laki laki mudah yang merentang kan tangan nya di depan Wira.

" Kalian belum berlutut dan meminta maaf pada gadis itu ." kata salah satu orang dari mereka .. Sambil menunjuk ke arah Aurelia .. Yah mereka orang yang Aurel kenal.

Orang orang yang sedari tadi berbisik bisik mengumpati aurelia .. Sekarang langsung berbalik mengumpati Wira .. Natali dan dua sahabat nya.

" Ayo cepat berlutut minta maaf ." teriak orang orang itu.

Wira merutuki diri nya di dalam hati nya .. Kenapa dia bisa terjebak di dalam situasi ini .. Akan di simpan di mana harga diri nya jika dia berlutut di hadapan seorang gadis ingusan.

Sedang kan Natali tak kan pernah Sudi berlutut pada aurelia yang menurutnya bukan siapa siapa itu ..

Tapi karena perjanjian yang mereka buat di depan banyak orang .. Akhir nya mereka meminta maaf sambil berlutut di hadapan Aurel .. Sungguh pemandangan yang menyejukkan mata yang melihat nya.

Harga diri mereka benar benar terinjak .. Natali berjanji akan membuat aurelia menderita " tunggu pembalasan Gue Aurel ." batin Natali juga Wira di dalam hati.

Meski pun terlihat sekali tidak tulus .. Tapi Aurel tetap tersenyum puas melihat mereka tak berdaya.

Ah satu lagi aurelia baru ingat.

" jangan berdiri dulu ." titah aurelia saat ke empat terpidana akan berdiri.

Ya terpidana .. Itu lah yang di semat kan aurelia untuk Wira , Natali , Anggita dan Mia

" ada apa lagi ." batin ke empat orang itu.

" Gue tadi udah janji mau menunjukan siapa jalang sebenar nya sama Lo kan Natali ." ucap Aurel mengingat percakapan nya lagi dengan Natali.

Deg ...

Seketika jantung Natali berhenti sejenak .. Apa Aurel mengetahui sesuatu .. Gadis itu berkeringat dingin.

" tunggu sebentar ." Aurel mengotak Atik handphone nya dan ...

Ting ...

Beberapa notifikasi sebuah media sosial terdengar dari beberapa handphone yang ada di ruangan itu.

" Coba liat handphone kalian ." kata Aurel tersenyum devil .. Ini lah yang akan terjadi kalau seseorang mengusik Aurel .

Serentak beberapa orang di sana membuka salah satu media sosial itu.

Betapa terkejut nya orang orang bodoh itu .. Bahkan Natali .. Anggita dan Mia pun sama .. Mata mereka hampir copot melihat apa yang ada di media sosial itu.

Terlihat seorang gadis sedang berciuman mesra dengan pria paruh baya yang lebih pantas menjadi ayah nya .. Mereka berciuman cukup lama kemudian memasuki kamar hotel .. Gadis itu tak lain adalah Natali.

semua orang terkejut bahkan Anggita dan Mia pun begitu terkejut karena sahabat nya yang seorang sugar baby.

Aurel mendekati Natali yang terlihat masih terduduk menyedihkan .. Gadis itu sedikit membungkuk berbisik di telinga Natali ." sebenar nya masih banyak adegan yang lebih panas dari ini .. Tapi aku cukup kasihan sama Lo .. Sebatas ini cukup membuat Lo tersadar mungkin." ucap Aurel.

Aurel berdiri dari Natali .. Natali sudah tak bisa berfikir jernih lagi ketika Wira menampar Natali kencang.

" Dasar anak memalukan ." hardik Wira.

" Papa tega nampar aku ."

Natali memegangi pipi nya yang merah di tampar Wira air mata nya sudah mengalir mengajak sungai.

Natali menatap papa nya sendu ... Kemudian beralih menatap Aurel dengan tatapan benci.

" Gue benci sama Lo rel ... Lo dasar jalang ." Natali masih tidak tau malu berkata kasar pada Aurel .. Kemudian gadis itu mendekati Aurel mengangkat tangan nya tinggi tinggi akan menampar .. aurelia tak sempat menghindar .. Tapi tak di rasakan nya sakit pada pipi nya .. karena tangan Natali menggantung di pegang Rey ..

" Kakak ." ucap Aurel melihat Rey menahan tangan Natali yang akan memukul nya.

Di belakang Rey ada Derry yang menatap tajam ke arah aurelia ... Tatapan yang sulit di arti kan.