Cinta Ku Habis Di Kamu

Biel dan jevan memilih mengobrol di dekat taman sambil makan siomay buatan mama nya jevan, lama mereka saling bercerita kenangan masa lalu dan juga pekerjaan.

"saya pikir kamu kerja sama om adam? Kenapa harus di perusahaan lain? tanya jevan sambil menatap wajah biel

"pengalaman dan juga menguji kemampuan gue..kalau sama papa yang ada gue tambah malas aja!

"oh iya terus kapan nikah? Tembak jevan

"nikah? Laki nya yang mau di nikahin aja ngga ada? Becanda apa ngeledek gue Lo.."kesal biel

"ya maaf..masa iya cewe sepintar dan secantik Lo ngga ada cowo?

"buat saat ini lagi nyaman sendiri dulu.."biel tersenyum pahit

"ngga mau sama saya? Atau udah ngga suka ya? Canda jevan

"ngga ah..kek nya mending jadi teman aja!! Lebih bebas dan kita akan tetap komunikasi..!!

"padahal aku tadi nya berharap kita bisa lanjut lebih serius? Kenapa ngga coba jalani dulu? Jevan berharap biel mau membuka hati nya.

"hahaha gak deh jeje..mending enak jadi teman dan selamat ya cita cita Lo akhir nya tercapai bisa jadi dokter.."ucap biel tulus.

jevan pun menghargai keputusan biel dan berharap suatu hari nanti gadis yang selalu tersimpan rapih di hati nya mau menjadi istri dan ibu dari anak anak jevan nanti.

Jevan mengajak biel kembali ke kamar karena dia ada tugas lagi, dia janji akan sering mengajak biel bertemu jika ada waktu luang. Setelah berpamitan dengan orang tua biel, rumi dan alex, jevan kembali keruangan praktek nya.

"wah ada yang mau come back nih..apa bakalan jadian benaran nih.."sindir rumi

biel hanya tersenyum sinis ke kakak nya." ngga ada dia cuma masa lalu dan gue hidup di masa sekarang, dulu sih iya berharap dia nembak gue..tapi pas tadi dia nembak gue, hati gue datar aja tuh!! Ngga ada jedag jedug nya malahan gue bilang mending jadi teman aja.."

Mariana hendak komentar tapi di urungkan masalah nya tadi biel seperti orang jatuh cinta tapi ini malah kebalikan nya.

"ya sudah mungkin belum berjodoh.."timpal papa adam

"iya jodoh aku masih otewe, mungkin masih di gudang distributor jadi belum sampe di bawa kurir.."sahut biel

"lo pikir tuh jodoh barang Cod."sela alex

semua hanya bisa menghela napas saja, mungkin memang biel belum ingin membuka hati nya lagi.

Setelah semua kembali ke kantor tinggal lah mbok yang menemani biel karena mama mariana pulang sebentar ada keperluan.

"mbok kepala aku sakit banget ya.."keluh biel

"sini mbok pijit..tadi memang ngga bilang sama pak dokter kalau kepala nya masih sakit?

"sudah kata nya nanti akan hilang sakit dan juga kepala nya." ujar biel yang senang menggoda si mbok.

Tiba tiba pintu kamar biel ada yang mengetuk lalu si mbok pun bangun membuka kan pintu, seorang pria berparas tampan bule.sampai mulut si mbok menganga lebar saking tampan nya pria tersebut.

"siang mbok masih ingat saya? Sapa mateo

"oh iya den masih..mari silahkan masuk, mau menjenguk nona biel ya?

"betul, apa sedang tidur? Kalau sedang istirahat nanti saya akan kembali lagi saja.."ucap mateo dengan logat aksen italy.

"siapa mbok? Dokter apa suster? biel memanggil si mbok

mateo pun melangkah mendekati brangkar biel yang tertutup gorden. "siang biel, maaf baru bisa menjenguk kamu.."mateo menyerahkan buket bunga, coklat dan juga buah buahan.

"kamu mau jenguk apa mau lamaran? Banyak amat bawaan nya.."tebak biel dengan senyum mengejek

"yah..apa saja deh yang penting kamu suka dengan apa yang aku bawa.."mateo tetap tersenyum manis.

Si mbok mempersilahkan mateo duduk dan si suguhkan satu botol air mineral dan juga cemilan yang sengaja di persiapkan mariana untuk tamu.

"kamu sakit apa? Aku beberapa kali bertemu om dan juga tante di sini..karena mama ku juga di rawat di sini.."terang mateo

(cih..gue pikir dia dateng karena emang simpati..cuma kebetulan aja) bathin biel.

"hanya kecapean..nanti juga pulang!! Sahut biel

"oh.."mateo melihat jam yang melingkar di tangan kiri nya. Membuat biel pun menangkap jika pria ini sedang sibuk atau ada janji lagi.

"kalau sibuk pergi saja...dan terima kasih udah jengukin.."tebak biel

"ngga kok..aku ada janji sama juna di sini jadi aku ngga apa kan, nunggu juna sambil kita berbincang.."

"tapi gue mau tidur..kan gue pasien masa di ajak ngobrol!! Pasien tuh istirahat.."oceh biel membuat mateo makin gemas di buat nya.

Dan benar saja tidak lama mbok nah datang bersama arjuna dan juga mama mariana.

"hai bro sorry..aku jemput mama dulu.." sapa arjuna lalu beralih ke biel.."yah baru saja abang pesan coklat kesukaan kamu, eh udah ada yang bawain nih.."

"apa sih bang..baru jenguk aja udah pake drama.. Jangan sampe nanti jadi kena azab kek di sinetron.." canda biel.

Juna melihat mateo sangat memperhatikan adik iparnya dan baru kali ini pria tampan itu mau mendekati wanita lagi.

"mat..mamat..kenapa Lo bengong dekat jendela lagi.. Kalau ketempelan berabe.."panggil biel dan membuyarkan lamunan mateo

"siapa mamat? Mat..apa kekasih kamu? kesal mateo

"pacar gue? Sejak kapan gue punya pacar? Beo biel, juna dan mariana hanya tersenyum memperhatikan kedua nya.

"iya aku tanya siapa mamat? Apa kekasih mu? Rasa penasaran mateo semakin tinggi

"iya si mamat itu ya Lo lah..mateo kan? Terus kalau di panggil apa? Mat mat..mamat.."biel terkekeh geli

mateo menggaruk kepala nya yang tidak gatal dan dia merutuki kebodohan nya yang sudah protes.

"maafkan saya tidak yang tidak paham akan artikulasi bahasa gaul kamu.."ucap mateo

"bukan artikulasi tapi hanya sebuah nama panggilan.."biel terkekeh lagi.."wajah keren sih cuma mungkin tambah keren kalau gue panggil mamat aja!!

"tidak masalah kalau bisa membuat kamu nyaman.." mateo sedikit kesal dan biel bisa menangkap dari raut wajah pria tersebut.

"mah..bang juna..biel ngantuk ah!! Ini tolong teman nya bawa ke sofa aja!! Teriak biel

"biel jangan teriak!! Protes juna

"kenapa? Malu ya..maka nya sana..kata nya mau ketemu sama bang juna!! Kenapa masih duduk di sini.."kesal biel lalu dia pun memunggungi juna tidak lama gadis itu pun terlelap.

"tadi biel makan banyak gak mbok? tanya mariana

"tadi ngemil hanya di muntahin lagi..kepala nya masih sakit dan dokter bilang nanti jam empat mau di ambil darah lagi.."lapor si mbok

"mudah mudah bukan dbd ya mah.."ujar juna

"iya juna, soal nya kalau sore pasti dia menggigil nah..tuh kan mulai menggigil.."mariana hendak berdiri untuk menyelimuti tubuh anak nya tapi sudah mateo yang sigap memasang kaos kaki dan juga selimut tebal di tubuh biel.